MA2081 STATISTIKA DASAR
STATISTIKA DASAR
Utriweni Mukhaiyar
1 November 2012
2
Pengertian
g
• Hipotesis adalah suatu anggapan yang
mungkin benar atau tidak mengenai satu
populasi atau lebih yang perlu diuji
kebenarannyay
1. Hipotesis nol (H0) ; pernyataan yang mengandung
tanda kesamaan (=, ≤ , atau ≥)
2. Hipotesis tandingan
d ( 1) ; tandingan
(H d h
hipotesis H0 ,
mengandung tanda , >, atau <.
3
G l t (error)
Galat ( )
H0 benar H0 salah
P(menolak H0 | H0 benar)
H0 ditolak
d l k = galat tipe I = α
keputusan benar
( d k menolak
P(tidak l k H0 | H0
H0 tidak
keputusan benar salah)
ditolak = galat tipe II = β
yang dimanfaatkan
dalam pokok
bahasan ini
4
mungkin
g terjadi
j
Keputusan Kesalahan
Statistik Uji
j dan Titik Kritis
• Statistik uji digunakan untuk menguji hipotesis statistik
yang telah dirumuskan.
dirumuskan Notasinya berpadanan dengan
jenis distribusi yang digunakan.
• Titik kritis membatasi daerah penolakan dan penerimaan
H0. Diperoleh dari tabel statistik yang bersangkutan
bersangkutan.
• H0 ditolak jika nilai statistik uji jatuh di daerah kritis.
Uji
j Rataan Satu Populasi
p
uji dua arah
1. H0 : = 0 vs H1 : 0
2. H0 : = 0 vs H1 : > 0
3 H0 : = 0 vs H1 : < 0
3.
uji satu arah
X 0
Z ~ N(0,1)
N(0 1) Tabel Z (normal baku)
/ n
Uji
j Rataan Dua Populasi
p uji
j dua arah
1. H0 : 1 - 2 = 0 vs H1 : 1 - 2 0
2 H0 : 1 - 2 = 0 vs H1 : 1 - 2 > 0
2.
3. H0 : 1 - 2 = 0 vs H1 : 1 - 2 < 0
ZH =
X 1 X2 μ0
σ12 σ 22
n1 n 2
2. Kasus σ12 dan σ22 tidak diketahui dan σ12 ≠ σ22
T H =
X 1 X2 μ0
S12 S22
n1 n 2
3
3. Kasus σ12 dan σ22 tidak diketahui dan σ12 = σ22
TH =
X
1 X2 μ0
dengan
(n
S2p = 1
1)S1
2
(n 2 1)S 2
2
1 1 n1 n 2 2
Sp
n1 n 2
11
σ12, σ22
σ12, σ22 tidak diketahui
diketahui
Statistik uji : Z T
σ12 = σ22 σ12 ≠ σ22
2
S12 S 22
n1 n 2
Derajat
j Kebebasan n1 + n2 - 2 v=
1 S12
2
1 S 22
2
(n 1 1) n 1 (n 2 1) n 2
1. H0 : d = 0 vs H1 : d 0
2 H0 : d = 0 vs H1 : d > 0
2.
3. H0 : d = 0 vs H1 : d < 0
• Statistik uji menyerupai statistik untuk kasus
satu populasi dengan variansi tidak diketahui.
D μ0
T= ;
Sd / n
13
Contoh 1
Berdasarkan 100 laporan
p kejadian
j hujan
j (dengan
( g
lama kejadian hujan sama) di daerah “SH” yang
diamati secara acak, diperoleh bahwa rata-rata
tingkat
i k curah hhhujan
j adalah
d l h adalah
d l h 71
71,88 mm
dengan simpangan baku 8,9 mm. Berdasarkan
literatur diduga bahwa rata-rata
rata rata tingkat curah
hujan di daerah tersebut lebih dari 70 mm.
a. Nyatakan dugaan tersebut dalam
pernyataan hipotesis statistik
b. Untuk tingkat
g signifikansi
g 5% , benarkah
pernyataan literatur tersebut?
14
S l i
Solusi
Diketahui
Ditanya: 0 70, X 71.8, s 8.9, 0, 05
a. Hipotesis
p statistik
b. Kesimpulan uji hipotesis
Jawab:
Parameter yang akan diuji : μ
a. Rumusan hipotesis:
H0: μ = 70
H1: μ > 70
15
C
Contoh
h 1-modifikasi
1 difik i 1
Berdasarkan 100 laporan
p kejadian
j hujan
j (dengan
( g
lama kejadian hujan sama) di daerah “SH” yang
diamati secara acak, diperoleh bahwa rata-rata
tingkat
i k curah hh
hujan
j adalah
d l h adalah
d l h 71
71,88 mm
dengan simpangan baku 8,9 mm. Berdasarkan
literatur diduga bahwa rata-rata
rata rata tingkat curah
hujan di daerah tersebut tidak lebih dari 70
mm.
a. Nyatakan dugaan tersebut dalam
pernyataan
y hipotesis statistik
Rumusan hipotesis akan sama dengan Contoh 1.
17
C
Contoh
h 1-modifikasi
1 difik i 2
Berdasarkan 100 laporan kejadian hujan (dengan lama
kejadian hujan sama) di daerah “SH” yang diamati
secara acak, diperoleh bahwa rata-rata tingkat curah
hujan adalah adalah 71,8 mm dengan simpangan baku
8,9 mm. Berdasarkan literatur diduga bahwa rata-rata
tingkat curah hujan di daerah tersebut tidak kurang
dari 70 mm.
mm
a. Nyatakan dugaan tersebut dalam pernyataan
hipotesis
p statistik
Rumusan hipotesis akan berbeda dengan Contoh 1,
menjadi:
H0: μ 70
H1: μ < 70
18
C t h2
Contoh
Suatu percobaan dilakukan untuk membandingkan keausan
yang diakibatkan
di kib tk oleh
l h gosokan,
k d i dua
dari d bahan
b h yang dilapisi.
dil i i
Dua belas potong bahan 1 diuji dengan memasukan tiap
potong bahan ke dalam mesin pengukur aus. Sepuluh potong
b h 2 diuji
bahan di ji dengan
d cara yang sama. Dalam
D l ti hal,
tiap h l diamati
di ti
dalamnya keausan.
Sampel bahan 1 memberikan rata-rata keausan (sesudah
disandi) sebanyak 85 satuan dengan simpangan baku sampel
4, sedangkan sampel bahan 2 memberikan rata-rata keausan
sebanyak 81 dengan simpangan baku sampel 5.
Dapatkah disimpulkan, pada taraf keberartian 5%, bahwa
rata-rata keausan bahan 1 melampaui rata-rata keausan
bahan 2 lebih dari dua satuan? Anggaplah
gg p kedua p
populasi
p
berdistribusi hampir normal dengan variansi yang sama.
19
Solusi
Misalkan μ1 dan μ2 masing-masing menyatakan
rata-rata ppopulasi
p bahan 1 dan p
populasi
p bahan 2.
Variansi populasi kedua bahan tidak diketahui,
yang diketahui adalah variansi sampel.
Diasumsikan variansi populasi kedua bahan
adalah sama. Rumusan hipotesis yang diuji
adalah:
H0 : μ1 - μ2 2
H1 : μ1 - μ2 > 2
20
tH =
x1 x2 μ0
( 81)) 2
(85
1.04
1 04
• Maka diperoleh : 1 1 4.478 (1/12) (1/10)
sp
n1 n2
21
Contoh 2
Suatu percobaan – modifikasi
dilakukan
diakibatkan oleh gosokan,
1
untuk membandingkan keausan yang
gosokan dari dua bahan yang dilapisi.
dilapisi Dua belas
potong bahan 1 diuji dengan memasukan tiap potong bahan ke
dalam mesin pengukur aus. Sepuluh potong bahan 2 diuji dengan
cara yang sama. Dalam tiap hal, diamati dalamnya keausan.
Sampel bahan 1 memberikan rata-rata keausan (sesudah disandi)
sebanyak 85 satuan dengan simpangan baku sampel 4, sedangkan
sampel
p bbahan 2 memberikan
b rata-rata keausan sebanyak
b y 81 dengang
simpangan baku sampel 5.
Dapatkah disimpulkan, pada taraf keberartian 5%, bahwa rata-
rata keausan bahan 1 melampaui p rata-rata keausan bahan
2 sebesar dua satuan? Anggaplah kedua populasi berdistribusi
hampir normal dengan variansi yang sama.
No
No. Kadar androgen (ng/ml) Kadar androgen (ng/ml) 30 Selisih (di)
sesaat setelah disuntik menit setelah disuntik
1 2.76 7.02 4.26
2 5 18
5.18 3 10
3.10 -2.08
2 08
3 2.68 5.44 2.76
4 3.05 3.99 0.94
5 4 10
4.10 5 21
5.21 1 11
1.11
6 7.05 10.26 3.21
7 6.60 13.91 7.31
8 4.79 18.53
8 13.74
9 7.39 7.91 0.52
10 7.30 4.85 -2.45
11 11.78
8 11.10 -0.68
68
12 3.90 3.74 -0.16
13 26.00 94.03 68.03
14 6 8
67.48 94.03 6
26.55
15 17.04 41.70 24.66
25
Solusi
Ini adalah data berpasangan karena masing-masing unit
percobaan ((rusa)) memperoleh
p p dua kali p
pengukuran
g
H0 : μ1 = μ2 atau
t μD = μ1 - μ2 = 0
H1 : μ1 ≠ μ2 atau μD = μ1 - μ2 ≠ 0
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah α = 5% = 0.05
27
2. H 0 : 2 02 vs H 1 : 2 02
3. H 0 : 2 02 vs H 1 : 2 02
g 02 menyatakan
• Dengan y suatu konstanta
mengenai variansi yang diketahui.
30
• Untuk hipotesis H 0 : 2
= 2
0 vs H 1 : 2
2
0 , tolak
nilai dari tabel
H0 p
pada tingkat
g keberartian α jjika distribusi chi-square
dengan derajat
2 2
1 ,( n 1) kebebasan n - 1
• Untuk hipotesis H 0 : 2 = 02 vs H 1 : 2 02 ,
tolak H0 pada tingkat keberartian α jika
2 2 ,( n1)
32
2. H 0 : vs H 1 :
2
1
2
2
2
1
2
2
3. H 0 :
2
1
2
2 vs H 1 :
2
1
2
2
H :
Untuk hipotesis 0 1 2
2
2 vs H 1 : 2
1 2
2 , tolak
H0 p
pada tingkat
g keberartian α jjika :
F f1 ,( v1 ,v2 )
H :
Untuk hipotesis 0 1 2
2
2 vs H 1 : 2
1 2
2 , tolak
H0 pada tingkat keberartian α jika :
F f ,(( v1 ,v2 )
f ,( v1 ,v2 ) , f1 ,( v1 ,v2 ) , f / 2,( v1 ,v2 ) , dan f1 / 2,( v1 ,v2 ) adalah nilai-nilai
g derajat
dari tabel distribusi Fisher dengan j
kebebasan v1 dan v2
35
Contoh 4
• Suatu perusahaan baterai mobil menyatakan
bahwa umur baterainya berdistribusi hampir
normal dengan simpangan baku 0.9 tahun. Bila
sampel
p acak 10 baterai tersebut menghasilkan
g
simpangan baku 1.2 tahun, apakah anda setuju
bahwa σ > 0.9 tahun? Gunakan taraf kebartian
5%!
36
Solusi
H0 : σ2 = 0.81
H1 : σ2 > 0.81
α = 0.05
Diketahui simpangan baku sampel, s = 1.2
Statistik uji
( n 1) s 2
(9)(1.44)
(9)(1 44)
2 16
02
0.81
Titik kritis adalah 2
,n 1 2 0.05,9 16.919
16 919
Karena 2
2
0.05,9 , maka H0 tidak ditolak. Simpulkan
bahwa simpangan baku umur baterai tidak melebihi
0.9
37
Contoh 5
Solusi
• Misalkan σ12 dan σ22 adalah variansi
populasi dari masing-masing keausan
bahan 1 dan bahan 2. rumusan hipotesis
yang akan diuji adalah
H0: σ12 = σ22
H1: σ12 ≠ σ22
α = 0.10
39
α = 0.10, v1 = n1 – 1 = 12 – 1 = 11 , dan v2 = n2 – 1 = 10 – 1 = 9.
Maka
f f 0.95,(11.9) 0.34 dan f f 0.05,(11.9) 3.11
1 ,( v1 , v2 ) ,( v1 , v2 )
2 2
Referensi
• Devore, J.L. and Peck, R., Statistics – The Exploration
p and
Analysis of Data, USA: Duxbury Press, 1997.
• Pasaribu, U.S., 2007, Catatan Kuliah Biostatistika.
• Wild,
Wild C.J.
C J and Seber,
Seber G.A.F.,
G A F Chance Encounters – A first
Course in Data Analysis and Inference, USA: John
Wiley&Sons,Inc., 2000.
• Walpole, Ronald E. Dan Myers, Raymond H., Ilmu Peluang
dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan, Edisi 4, Bandung:
Penerbit ITB, 1995.
• Walpole, Ronald E. et.al., Probability & Statistics for Enginerrs
& Scientists, Eight edition, New Jersey : Pearson Prentice
H ll 2007.
Hall, 2007