Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan tahap akhir dari

penelitian yang di buat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana hasil

penelitian yang diterapkan. Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

rancangan one-group pre-post test design. Rencana penelitian ini

mengungkapkan kelompok subjek yang diobservasi sebelum dilakukan intervensi

dan kemudian diobservasi lagi setelah dilakukan intervensi (Nursalam, 2008).

Tabel 3.1 Design penelitian pra eksperimetal

Subyek Pra Test Perlakuan Post Test

K1 X1 Penyuluhan X2

kesehatan

reproduksi

Keterangan:

K1 : responden untuk penelitian

X1 : penilaian sikap seks pranikah sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan

reproduksi

Penyuluhan kesehatan reproduksi : Penyuluhan kesehatan reproduksi

35
36

X2 : penilaian sikap seks pranikah setelah dilakukan penyuluhan kesehatan

reproduksi

3.2 Kerangka Kerja penelitian

POPULASI

Seluruh remaja siswa siswi kelas 1


dan 2 smp negri 1 bokat

SAMPEL

Total Sampling Sampel yang ditetapkan oleh


peneliti yaitu Seluruh remaja siswa
siswi kelas 1 dan 2 smp negri 1
bokat

Pengumpulan data

- Perlakuan dengan
melakukan penyuluhan
kesehatan reproduksi

Pemberian intervensi berupa penyuluhan


kesehatan reproduksi dilakukan 3 kali
pertemuan dengan metode ceramah,
diskusi, tanya jawab , dan evaluasi.

Analisa Data: Uji Wilcoxon

Penyajian Hasil penelitian


37

Gambar 3.2: kerangka kerja penelitian tentang pengaruh penyuluhan kesehatan

reproduksi terhadap sikap seks pranikah pada remaja.

3.3 Populasi Dan Sample

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti (hidayat,2007). Populasi dalam penelitian adalah subjek

(misalnya manusia; klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2014).

3.3.2 Sampel

Sampel adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili

populasi . Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan

subyek penelitian (sastroasmoro & ismail,1995; Nursalam,2017).

Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: inklusi dan

eksklusi (Nursalam, 2008).

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. Pertimbangan ilmiah

harus menjadi pedoman dalam menentukan kriteria inklusi (Nursalam,

2008).
38

2. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

tidak memenuhi kriteria dari studi karena berbagai sebab (Nursalam

2008).

3.3.3 Teknik sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek

penelitian (Nursalam, 2008).

3.4 variabel penelitian dan definisi oprasional

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2008). Variabel dalam

penelitian ini terdiri atas variabel independen dan variabel dependen yakni:

3.4.1 Variabel Indenpenden (bebas)

Variabel bebas adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain.

Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu

dampak pada variabel dependen (Nursalam, 2008).

3.4.2 variabel dependen (terikat)

Variabel terikat adalah variabel yang nilainya ditentukan variabel lain.

Variabel dependen muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel

lainnya (Nursalam, 2008).


39

3.4.3 Definisi oprasional

Definisi oprasional adalah mendefinisikan variabel secara oprasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena. Definisi oprasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan

ukuran dalam penelitian (Hidayat, 2014).

3.5 Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi penelitian (Notoatmodjo,

2011). Wktu penelitian dilakukan sesuai dengan waktu yang ditetapkan,.

3.6 metode pengambilan dan pengumpulan data

3.6.1 instrumen

Peneliti menggunakan instrumen berupa koesioner untuk pengambilan

data. Koesioner berarti sebuah form yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang

telah ditentukan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi (data)

dari dan tentang orang-orang sebagai bagian dari survei. Koesioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang diketahui dan sudah

disediakan jawabannya (Arikunto, 2010).

3.6.2 Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung diambil dari

objek atau subjek penelitian peneliti (Riwidikdo, 2013).


40

3.6.3 Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan secara tidak langsung dari

subjek peneliti (Riwidikdo, 2013)

3.7 Prosedur pengolahan data

1. Editing (pengolahan data)

Pada tahap ini peneliti melakukan kelengkapan, kejelasan dan kesesuaian

data yang diperoleh atau dikumpulkan.

2. Coding (pemberian kode data)

Dilakukan pengkodean dengan maksud agar data-data tersebut mudah

diolah dan dapat dijamin kerahasiannya. Caranya yaitu data-data yang

diberi kode diurutkan tanpa mencantumkan data responden.

3. Data entry ( pemprosesan data)

Pada tahap ini dilakukan data yang telah diubah menjadi kode kedalam

program pengolahan data. Pemprosesan data dilakukan dengan

memasukan data ke paket yang sesuai dengan variable masing-masing,

dalam hal ini menggunakan SPSS.

4. Cleaning (pembersih data)

Peneliti memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan kedalam

program pengolahan data sudah sesuai dengan sebenarnya. Proses

akhir dari pengolahan data adalah dengan melakukan pemeriksaan

kembali kode yang sudah di entry data untuk melihat ada tidaknya

kesalahan dalam entry data.

5. Tabulating
41

Kegiatan memasukan data hasil penelitian kedalam table kemudian diolah

dengan bantuan computer.

3.8 cara Analisa data

Hasil koesioner yang telah dijawab oleh responden kemudian di entery

dan dianalisis. Pengelolaan data dilakukan dengan menggunakan analisis data

statistic yang menggunakan uji Wilcoxon. Uji Wilcoxon termasuk dalam pengujian

nonparametik. Pengijian ini dilakukan untuk membandingkan antara dua

kelompok data yang saling berhubungan.

3.9 Etika penelitian

Dalam international council of nurses ICN (2012) baik sebagai peneliti

maupun pendidik perawat atau mahasiswa keperawatan wajib menanamkan nilai-

nilai etik keperawatan dalam memberikan perawatan yang menghormati hak

asasi manusia, keadilan dan solidaritas yang tinggi sebagai dasar untuk akses

ke keperawatan serta melakukan, menyebarluaskan, dan memanfaatkan penelitian

untuk memajukan profesi keperawatan sebagai standar atau kode dalam

hubungan perawat dengan klien. Prinsip-prinsip etik keperawatan Nursalam,

(2014) :

1. Justice (asas keadilan)

Pasien harus diperlakukan sama sesuai dengan keadaan sakitnya, tidak

ada diskriminasi (pasien, alat-alat, dan lain-lain), dan models (health care

resources).

2. Autonomy (asas menghormati otonomi)


42

Sesuai dengan nilai-nilai/kepercayaan, informasi yang cukup, bebas dari

“coercion”, berdasarkan alasan dan kebebasan.

3. Benefience (asas manfaat) dan Non-maleficence (tidak merugikan)

Non-maleficence, mencegah harm atau kesalahan,

mengurangi/menghilangkan “harm or evil” dan promote “good”

4. Veracity (asas kejujuran)

5. Confidentiality (kerahasiaan)

Perawat harus merahasiakan keadaan pasien, meskipun pasien sudah

meninggal kecuali diminta oleh institusi yang berkompeten.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti akan mengajukan ijin terlebih

dahulu kepada Dekan Fakultas Keperawatan UNSRIT dan Kepala Sekolah SMP

NEGRI 1 BOKAT setelah mendapat persetujuan dari semua pihak tersebut,

peneliti memulai penelitian dengan menekankan prinsip-prinsip dalam etika yang

berlaku.

Prinsip – prinsip dalam etika meliputi:

a. Informed consent (persetujuan)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti,

tujuannya subjek mengetahui maksud penelitian. Lembaran ini disertai

dengan judul penelitian, bila subjek menolak maka peneliti tidak memaksa

dan tetap menghormati hak-hak subujek.

b. Anominity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama

responden, tetapi lembar tersebut hanya diberikan kode tertentu


43

c. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi dan data yang diperoleh dari responden, dijamin

peneliti hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai

hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai