KEPERAWATAN ANAK
1) Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah ukuran sel pada saat membela diri
2) Perkembangan
dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, peningakatan dan perluasan
2009)
3) Maturasi
4) Diferensiasi
Proses modifikasi sel dan struktur awal secara sistemastis untuk mencapai sifat
Semua proses ini berkaitan, terjadi bersamaab, dan versufat kontinu dan tidak
ada satupun proses yang berpisah dari proses yang lainnya. (Wong, 2009)
Pola tumbang bersifat jelas, dapat diprediksi kontinu, teratur dan progresif.
Pola atau kecendrungan ini juga bersifat universal dan mendasar bagi semua
individu, namun unik dalam hal cara dan waktu pencapaiannya. Kecendrungna
tumbuh-kembang terjadi dengan arah atau tahapan yang teratur dan saling terkait,
2009)
merupakan ujung dari organisme berkembang lebih dulu, sangat besar dan
operasional sederhana ke aktivitas dan fungsi yang lebih kompleks. Dari pola
perilaku yang lebih luas dan umum, mumcul pola yang lebih halus dan
spesifik semua area perkembangan (fisik, mental, soial, dan emosional)
secara sempurna tanpa mengalami hambatan apapun. Namun ada banyak faktor
di mana ada sebagian anak yang tidak selamanya tahapan tumbangnya sesuai
1) Faktor hereditar
dari proses tumbang anak. Melalui instruksi genetik yang terkadang di dalam
pertumbuhan. Termasuk dalam faktor genetik ini adalah jenis kelamin, suku
2) Faktor lingkungan
a. Lingkungan internal
Terciptanya hubungan yang hangat dengan orang lain seperti ayah, ibu,
(Riyadi, 2009)
b. Lingkungan eksternal
merawat anak dengan baik. Status nutrisi pengaruhnya juga sangat besar,
orang tua dengan ekonomi lemah bahkan tidak mampu memberikan makanan
tambahan buat bayinya, sehingga bayi akan kekurangan asupan nutrisi yang
akibat selanjutnya daya tahan tubuh akan menurun dan akhirnya bayi/anak
pusat perhatian orang tua, sehingga semua kebutuhan dipenuhi baik itu
2. Terapi Bermain
1 Pengertian bermain
Bermain adalah suatu konsep penting bagi anak.Konsep pembelajaran pada anak
adalah bagaimana mereka bermain, dengan bermain mereka belajar tentang dunia
luar dan lingkungannya dimana mereka berada. Fungsi bermain khusus bermain
Bermain merupakan cara ilmiah bagi seorang anak untuk mengungkapkan konflik
yang ada dalam dirinya yang pada awalnya anak belum sadar bahwa dirinya sedang
mengalami konflik. Pengertian lain tentang bermain disampaikan oleh foster dan
pearden yang didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang anak
1) Perkembangan sensorik-motorik
dan merupakan bentuk domianan permainan pada masa bayi. Permainan aktif
energi. (Wong,2009)
Dalam hal ini permainan akan membantu perkembangan gerak halus dan
pergerakan kasar anak dengan cara memainkan suatu obyek yang sekiranya
2) Perkembangan kognitif
misalnya, mengenalkan anak dengan warna, bentuk benda, dengan cara ini
orang tua secara tidak sadar memacu perkembangan bahasa anak. (Riyadi.2009)
3) Kreativitas
setiap media yang mereka miliki, termasuk bahan-bahan mentah fantasi, dan
sendiri atau secara bersama-sama. Berikan anak balok yang banyak dan biarkan
dia menyusun balok-balok itu untuk dibuat bentuk apa saja sesuai dengan
keinginan anak, kemudian tanyakan pada anak benda apa yang ia buat. (Riyadi,
2009)
4) Perkembangan sosial
kelompok. Mereka belajar untuk saling memberi dan menerima kritikan dari
dan tingkah laku terhadap orang lain. Jika anak tidak berperan sebagai seorang
pemimpin dan dia merasa tidak mampu untuk memimpin, maka dengan senang
hati dia akan memberikan peran pemimpin tadi pada teman yang lain. (Riyadi,
2009)
6) Perkembangan moral
Dapat diperoleh dari orang tua, orang lain yang ada disekitar anak. Untuk
itu tugas orang tua untuk mengajari anak agar mempunyai moral yang baik.
(Riyadi, 2009)
7) Komunikasi
dua anak kecil perempuan (mungkin dia ingin punya adik perempuan), anak
melempar sendok/garpu saat makan (mungkin dia tidak suka dengan lauk-
3 Manfaat bermain
organ-organ.
disekitar anak.
1) Solitary play
Bermain sendiri walaupun orang disekitarnya ada orang lain. Misalnya pada
bayi toddler, dia akan asik dengan mainanya sendiri tanpa menghiraukan orang-
2) Paralel play
anak mempunyai mainan yang sama tetapi tidak ada interaksi di antara mereka,
masing-masing anak mempuyai bola, maka dia akan bermain bola dengan
bolanya sendiri tanpa menghiraukan bola temannya. Biasanya terjadi pada usia
3) Associative play
Bermain dalam kelompok, dalam suatu aktivitas yang sama tetapi masih
4) Cooperative play
Permainan ini teorganisir dalam kelompok dan dimulai sejak anak usia
anak bermain kartu, petak umpet, terjadi pada usia schol dan adolescent.
(Riyadi,2009)
Anak mulai belajar memberikan respon melalui orang dewasa dengan cara
bahagia. (Riyadi,2009)
7) Skill play
merasa bisa, maka dia akan berusaha untuk mencoba lagi. (Riyadi,2009)
8) Dramatic play
Melakukan peran sesuai keinginannya atau dengan apa yang dia lihat dan
dia dengar, sehingga anak akan membuat fantasi dari permainan itu. Misalnya
anak pernah berkunjung kerumah sakit waktu tetangganya sakit dia melihat
dokter, perawat sesampai dirumah dia memerankan sesuai dengan apa yang
dilihat.(Riyadi,2009)