Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN MINI CEX PADA NY.

S DENGAN APPENDISITIS
DI RUANG KUMALA RUMAH SAKIT ANSARI SALEH

Oleh :
Annisa Amelia Rahmayanti
1814901110011

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
BANJARMASIN, 2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.R DENGAN APPENDISITIS
DI RUANG KUMALA RS ANSARI SALEH

Nama Mahasiswa : Annisa Amelia Rahmayanti


NPM : 1814901110011
Tanggal Pengkajian : 13 November 2018
Ruangan : Ruang Kumala

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS KLIEN
- Nama : An. R
- Usia / tanggal lahir : 7 tahun / 31-03-2011
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Alamat : Komp. Banjar Indah Permai
- Suku / bangsa : Banjar / Indonesia
- Status pernikahan : Belum menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : -
- Diagnosa medik : Appendisitis
- No. medical record : 40-xx-xx
- Tanggal masuk : 13 November 2018

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


- Nama : Ny. S
- Usia : 35 tahun
- Jenis kelamin : perempuan
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Ibu rumah tangga
- Hubungan dengan klien : Ibu

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 13 November 2018, ibu klien
mengatakan klien merasakan sakit pada perutnya. Ibu klien mengatakan
perutnya sakit saat beraktivitas, dan rasanya seperti ditusuk-tusuk, ibu
klien mengatakan sakitnya di daerah perut kuadran kanan bawah, dan
nyerinya masih bisa ditahan tidak terlalu sakit. Nyerinya berlangsung
sekitar 5-10 menit.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


1 hari yang lalu yang lalu, klien dibawa ke poli anak untuk periksa, setelah
diperiksa dokter merujuk pasien untuk rawat inap, akhirnya keluarga
memutuskan untuk membawa klien dirawat inap di ruang kumala.

3. Riwayat kesehatan lalu


Ibu klien mengatakan sebelumnya klien sudah merasakan sakit pada
perutnya sekitar seminggu yang lalu. Klien memiliki riwayat amandel.

4. Riwayat kesehatan keluarga


Klien tidak memiliki penyakit keturunan hanya keluarga klien saja yang
memiliki riwayat kolesterol.
Genogram:

Keterangan :
Laki-laki :
Perempuan :
Pasien :

5. Riwayat Tumbuh Kembang


- Proses kelahiran anak: normal
- Status imunisasi lengkap
- Tidak ada riwayat penyakit saat balita
- Status gizi: baik
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum Klien
Klien tampak bersih dan rapi
Tingkat kesadaran klien compos mentis
GCS klien E4V5M6
Berat Badan : 39 kg
Tinggi Badan : 122 cm
Tanda-tanda vital
- Suhu : 35,2C
- Nadi : 100 kali / menit
- Pernafasan : 20 kali / menit

2. Kulit
Keadaan kulit klien kering, terlihat bersih, turgor kulit <2 detik, warna
kulit kuning langsat, pitting edema <2 detik.

3. Kepala dan Leher


Bentuk kepala normal, rambut klien hitam, tidak terdapat pelebaran vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe.

4. Penglihatan dan Mata


Hasil pengkajian daerah mata adalah klien tidak mengalami kekaburan
pada mata, keadaan mata secara umum mata tidak mengalami
peradangan , konjungtiva baik (tidak anemis, tidak ada peradangan dan
trauma), tidak ada kelainan pada sclera seperti icterus, vaskularisasi, lesi
/ benjolan, klien tidak memakai penggunaan alat bantu penglihatan
seperti kacamata.

5. Penciuman dan Hidung


Penciuman pasien baik, hidung terlihat simetris, hidung tidak terdapat
polip atau spculum, tidak terdapat sedikit secret yang menempel dilobang
hidung, namun tidak terlihat darah yang menempel tercampur pada secret
tersebut, klien tidak susah bernafas, tidak ada kelainan bentuk dan
lainnya.
6. Pendengaran dan Telinga
Dari data hasil pengkajian daerah telinga dan fungsi sistem pendengaran,
keadaan umum telinga terlihat simetris, tidak ada gangguan saat
mendengar, tidak menggunakan alat bantu pendengaran, tidak adanya
kelainan bentuk dan tidak ada gangguan lainnya.

7. Mulut dan Gigi


Dari hasil pengkajian didapatkan pada mulut dan fungsi pencernaan
bagian atas terlihat bersih , keadaan umum mulut baik dan gigi terlihat
banyak, tidak ada gangguan menelan, tidak ada peradangan pada mulut,
tidak adanya kelainan bentuk dan gangguan lainnya.

8. Dada, Pernafasan dan sirkulasi


8.1 Inspeksi
Ekspansi dada klien terlihat simetris, klien tidak menggunakan otot
bantu nafas
8.2 Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan,
8.3 Perkusi
Suara perkusi paru klien sonor
8.4 Auskultasi
Suara nafas vesikuler, tidak terdapat bunyi nafas tambahan, Bunyi
jantung S1 S2, irama jantung teratur dan normal.

9. Abdomen
Inspeksi :
- Tidak ada benjolan, tidak ada lesi / luka
- Pergerakan perut mengikuti pergerakan napas
- Warna kulit sama dengan sekitarnya
Palpasi :
- Tidak ada masa
- Terdapat nyeri tekan di perut kuadran kanan bawah
Perkusi
- Bunyi timpani pada abdomen
Auskultasi
- Bising usus 7 kali/menit

10. Genitalia dan Reproduksi


Klien berjenis kelamin laki-laki, tidak terdapat kesulitan dalam buang air
besar dan buang air kecil.

11. Ekstrimitas atas bawah


Keadaan ekstremitas klien baik. Klien mampu melakukan mobilisasi, tidak
ada keterbatasan gerak.

D. KEBUTUHAN FISIK, PSKOLOGI, SOSIAL DAN SPRITUAL


1. Aktivitas dan istirahat tidur
Di Rumah :
Klien suka beraktivitas, istirahat dan tidur cukup baik.
Di Rumah Sakit :
Ibu klien mengatakan tidur dengan baik. Jumlah tidur tercukupi

2. Personal Hygiene
Saat dirumah klien mengatakan mandi 2x sehari.
Di Rumah Sakit :
Saat di RS klien mengatakan mandi diseka keluarga.

3. Nutrisi
Di Rumah :
sebelum dirawat di RS klien makan 3x /hari, sebelumnya klien tidak ada
makanan pantangan.
Di Rumah Sakit :
Klien mengatakan bisa makan. Klien terpasang infus di sebelah kiri.

4. Eleminasi
Di rumah :
pasien BAB 1 kali/ hari dan BAK > 3 kali sehari dengan waktu tidak tentu,
tidak gangguan saat eliminasi
Di Rumah Sakit :
Pasien BAB 1 kali dan BAK 2 kali sehari

5. Seksualitas
Tidak ada keluhan seksualitas

6. Psikososial
Hubungan pasien dengan keluarga terlihat baik, namun saat berada di RS
merasa terbatas dalam melakukan aktifitas karena terpasangnya infus.

7. Spiritual
Pasien beragama islam, saat berada dirumah sakit pasien tidak dapat
sholat.

E. DATA FOKUS
Data Subjektif
Ibu klien mengatakan klien merasakan sakit pada perutnya. Ibu klien
mengatakan perutnya sakit saat beraktivitas, dan rasanya seperti ditusuk-
tusuk, ibu klien mengatakan sakitnya di daerah perut kuadran kanan bawah,
dan nyerinya masih bisa ditahan tidak terlalu sakit. Nyerinya berlangsung
sekitar 5-10 menit.

Data Objektif
Inspeksi :
- Bentuk kiri dan kanan abdomen simetris
- Tidak ada benjolan, tidak ada lesi / luka
- Pergerakan perut mengikuti pergerakan napas
- Warna kulit sama dengan sekitarnya
Palpasi :
- Tidak ada masa
- Terdapat nyeri tekan di abdomen kuadran kanan bawah
Perkusi :
- Bunyi timpani pada abdomen
Auskultasi
- Bising usus 7 kali/menit

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil pemeriksaan Hematologi
Paramteter Result Flags Units Normal
Rangs
WBC 11.5 10^3/uL 4.5 – 14.5
(leukosit)
RBC 4.64 10^6/uL 4 – 5.2
(Eritrosit)
HGB 11.0 - g/dl 11.5 – 15.5
HCT 32.0 - % 35-45
MCV 70.7 - n 79 – 89
MCH 23.7 - Pg 27 – 31
MCHC 33.5 g/dl 33 – 37
PLT 410 10^3/uL 150 – 450
RDW 13.2 % 11.5 – 14.5
PDW 11.1 n 9 – 17
MPV 9.5 n 9 – 13
P-LCR 20.6 % 13 -43
NEUT% 50 % 50 – 70
LYMPH% 44 + % 25 – 40
MXD% 6 - % 25 – 30
NEUT# 5.9 10^3/uL 2 – 7.7
LYMPH# 5.2 + 10^3/uL 0.8 – 4
MXD# 0.7 - 10^3/uL 2 – 7.7

2. Hasil USG
Appendisitis akut

G. TERAPI FARMAKOLOGI (OBAT-OBATAN)


Injeksi IV Ceftriaxone
Injeksi IV Antrain
Injeksi IV Ketorolac
Infus RL 20tpm
H. THERAPY SAAT INI
Nama Golongan Cara
Komposisi Indikasi/kontraindikasi Dosis
Obat Obat pemberian
Ceftria Ceftriaxone Keras Indikasi: mengobati 2x1 IV
xone 2g/ vial berbagai penyakit
infeksi yang disebabkan
oleh bakteri.
Kontraindikasi
: Hipersensitif terhadap
antibiotik
Antrain Metamizole Keras Indikasi: nyeri dan 3 x 500 IV
Na 2ml demam
 Kontraindikasi:
Hipersensitivitas atau
alergi terhadap
metamizol dan turunan
pyrazolone lainnya,
porfiria hati akut,
penyakit bawaan
defisiensi enzim
glukosa-6-fosfat
dehidrogenase, penyakit
ginjal atau hati berat,
penyakit hematologi
1.
Ketorol Ketorolac Keras Indikasi : mengatasi nyeri 3 X 10 IV
ac 2ml sedang hingga nyeri berat
untuk sementara
Kontraindikasi :
hipersensitivitas atau
aergi
I. ANALISA DATA
Pre Operasi (Selasa, 13 November 2018)
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS :
Ibu klien mengatakan klien merasakan Cedera biologis Nyeri akut
sakit pada perutnya.
P: Nyeri timbul saat beraktivitas, dan
Q: Nyeri perut dikuadran kanan bawah
R: Nyerinya seperti ditusuk-tusuk
S: VAS: 2
T: Nyeri berlangsung sekitar 5-10
menit.
DO :
- Terdapat nyeri tekan pada abdomen
kuadran kanan bawah
- Klien tampak meringis
- Tanda-tanda vital
N : 100x/m
R : 20x/m
T : 35,2°C
- Hasil USG abdomen: apendisitis
akut

J. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Prioritas Masalah :
1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera biologis
K. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Pre Operasi
No
Diagnosa
Diagnosa
No Keperawata NOC NIC Rasional
Keperawat
n
an
1 00132  Nyeri akut Tujuan: 1. Kaji skala, 1. Untuk
berhubunga Dalam 1x6 jam lokasi, mengetahui
n dengan nyeri berkurang durasi, tingkat nyeri
agen cedera Kriteria Hasil : intensitas, klien
biologis - secara dan
2. Untuk
subjektif karakteristi
mengetahui
melaporkan k nyeri.
normal/tidakn
nyeri 2. Observasi
ya tanda-tanda
berkurang atau tanda-tanda
vital klien
dapat di vital
adaptasi 3. Ajarkan 3. Agar klien
- skala nyeri 0-1 penggunaa mampu
- dapat n tekhnik menggunakan
mengidentifik relaksasi, teknik
asi aktivitas misalnya nonfarmakolo
yang latihan gi dalam
meningkatkan nafas memanageme
atau dalam, nt nyeri yang
menurunkan bimbingan dirasakan.
nyeri imajinasi,
- pasien tidak visualisasi. 4. Untuk

gelisah 4. Berikan mengetahui

informasi apakah terjadi

tentang pengurangan

nyeri, rasa nyeri atau

seperti nyeri yang

penyebab dirasakan

nyeri, klien

seberapa bertambah.
lama akan 5. Pemberian
berlangsun analgetik
g, dan dapat
antisipasi mengurangi
ketidaknya rasa nyeri
manan dari pasien
prosedur
5. Berikan
obat sesuai
indikasi,
analgesic

L. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pre Operasi (Selasa, 13 November 2018)
No Jam
Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan
1. 15.30 1. Mengkaji skala, 1.Hasil
lokasi, durasi, P: nyeri timbul saat
intensitas, dan beraktivitas
karakteristik nyeri. Q: nyeri di perut bagian
2. Mengobservasi kanan bawah
tanda-tanda vital R: nyeri seperti ditusuk-
3. Mengajarkan tusuk
penggunaan S: skala nyeri 2
tekhnik relaksasi, T: nyeri berlangsung 5-10
misalnya latihan menit
nafas dalam, 2. N : 100x/m
bimbingan R : 20x/m
imajinasi, T : 35,2°C
visualisasi. 3. Klien perlahan
4. Memberikan menggunakan teknik
informasi tentang relaksasi
nyeri, seperti
penyebab nyeri, 4. keluarga mengetahui
seberapa lama tentang informasi nyeri
akan berlangsung, 5. obat masuk melalui
dan antisipasi intravena
ketidaknyamanan
dari prosedur
5. memberikan obat
sesuai indikasi,
analgesic

XIII. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN


SOAP)
Pre Operasi (Selasa, 13 November 2018)
Nomor
Respon Respon Analisis Perencanaan
Jam Diagno
No Subjektive Objektive Masalah selanjutnya Paraf
Evaluasi sa
(S) (O) (A) (P)
Nanda
1. 14.30 No 1  Klien  TTV Masalah (Lanjutkan
mengatak N : 102x/m belum intervensi)
an masih R : 21x/m teratasi 1. Kaji skala,
nyeri pada T : 36,5°C lokasi,
perutnya  Skala nyeri: 2 durasi,
intensitas,
dan
karakteristi
k nyeri.
6. Observasi
tanda-tanda
vital
7. Ajarkan
penggunaan
tekhnik
relaksasi,
misalnya
latihan
nafas
dalam,
bimbingan
imajinasi,
visualisasi.
8. Berikan
informasi
tentang
nyeri,
seperti
penyebab
nyeri,
seberapa
lama akan
berlangsun
g, dan
antisipasi
ketidaknya
manan dari
prosedur
9. Berikan
obat sesuai
indikasi,
analgesic

ANALISA DATA

Data Fokus post op

- DS: Ibu klien mengatakan klien merasa sakit pada luka post op, nyeri timbul saat
beraktivitas dan berlangsung sekitar 5-10 menit
- DO: Tampak luka post op pada daerah perut kuadran kanan bawah
- I: luka post op diperban kasa
- A: Bising usus 9x/ menit
- P: bunyi timpani pada abdomen
- P: terdapat nyeri tekan pada daerah luka post op
Pengkajian nyeri

P: nyeri timbul saat beraktivitas

Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk

R: nyeri pada luka post op

S: VAS: 4

T: nyeri berlangusng sekitar 5-10 menit

TTV: N : 100x/m
R : 21x/m
T : 37,2°C

Post Operasi (Rabu, 14 November 2018)

No Data Subyektif & Obyektif Etiologi Problem


1. DS :
Ibu klien mengatakan klien merasa sakit Agen injuri fisik Nyeri akut
pada luka post op.
P: nyeri timbul saat beraktivitas

Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk

R: nyeri pada luka post op

S: VAS: 4

T: nyeri berlangusng sekitar 5-10 menit

DO :
- Klien tampak meringis
- Terdapat luka post op diperban kasa
- Tanda-tanda vital
N : 100x/m
R : 21x/m
T : 37,2°C
2. DS: Nyeri Hambatan
Ibu klien mengatakan klien lemas dan mobilitas
tidak dapat bergerak karena nyeri jika fisik
bergerak

DO:
- Klien tampak lemah
- Klien hanya berbaring di tempat
tidur
- Luka post op diperban kasa
- Skala aktivitas: 2
- Skala otot
Dekstra Sinistra
4444 4444
4444 4444

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Post operasi
No
Diagnosa Diagnosa
No NOC NIC Rasional
Keperawat Keperawatan
an
1 00132  Nyeri akut Tujuan: 1. Kaji skala, 1. Untuk
berhubungan Dalam 1x6 jam lokasi, mengetahui
dengan agen nyeri durasi, tingkat nyeri
cedera berkurang intensitas, klien
biologis Kriteria Hasil : dan 2. Untuk
- secara karakteristi mengetahui
subjektif k nyeri. normal/tidakn
melaporkan 2. Observasi ya tanda-tanda
nyeri tanda-tanda vital klien
berkurang vital 3. Agar klien
atau dapat di 3. Ajarkan mampu
adaptasi penggunaan menggunakan
- skala nyeri tekhnik teknik
0-1 relaksasi, nonfarmakolo
- dapat misalnya gi dalam
mengidentifi latihan memanageme
kasi aktivitas nafas nt nyeri yang
yang dalam, dirasakan.
meningkatka bimbingan 4. Untuk
n atau imajinasi, mengetahui
menurunkan visualisasi. apakah terjadi
nyeri 4. Berikan pengurangan
- klien tampak informasi rasa nyeri atau
gelisah tentang nyeri yang
nyeri, dirasakan
seperti klien
penyebab bertambah.
nyeri, 5. Pemberian
seberapa analgetik
lama akan dapat
berlangsun mengurangi
g, dan rasa nyeri
antisipasi pasien
ketidaknya
manan dari
prosedur
5. Berikan
obat sesuai
indikasi,
analgesic
2 00085 Hambatan Setelah 1. Ajarkan 1. Memudahkan
mobilitas dilakukan teknik klien dan
fisik asuhan Ambulasi keluarga
keperawatan yang aman melakukan
selama 1x6 jam kepada klien nya secara
klien dan keluarga. mandiri
menunjukkan: 2. Dorong klien
2. Membantu
- Klien melakukan
memperkuat
meningkat latihan untuk
anggota tubuh
dalam memperkuat
aktifitas anggota 3. untuk
fisik tubuh menghindari
- Kekuatan 3. Ajarkan pada kelelahan,
klien/ keram &
keluarga cedera.
untuk mem
perhatikan
postur tubuh
yg benar
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Post operasi (Rabu, 14 November 2018)
No Jam
Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan
1. 15.30 - Mengkaji skala, 1.Hasil
lokasi, durasi, P: nyeri timbul saat
intensitas, dan beraktivitas
karakteristik nyeri. Q: nyeri di perut bagian
- Mengobservasi kanan bawah
tanda-tanda vital R: nyeri seperti ditusuk-
- Mengajarkan tusuk
penggunaan S: VAS: 2
tekhnik relaksasi, T: nyeri berlangsung 5-10
misalnya latihan menit
nafas dalam, 2. N : 100x/m
bimbingan R : 20x/m
imajinasi, T : 35,2°C
visualisasi. 3. Klien perlahan
- Memberikan menggunakan teknik
informasi tentang relaksasi
nyeri, seperti 4. keluarga mengetahui
penyebab nyeri, tentang informasi nyeri
seberapa lama 5. obat masuk melalui
akan berlangsung, intravena
dan antisipasi
ketidaknyamanan
dari prosedur
- memberikan obat
sesuai indikasi,
analgesic
2. 16.00 - Ajarkan teknik 1. Klien melakukan teknik
Ambulasi yang ambulasi
aman kepada klien 2. Tubuh klien masih
dan keluarga. lemah
3. Klien belum bisa duduk
- Dorong klien
melakukan latihan
untuk memperkuat
anggota tubuh
- Ajarkan pada klien/
keluarga untuk
memperhatikan
postur tubuh yg
benar

Post operasi (Kamis, 15 November 2018)


No Jam
Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan
1. 15.30 - Mengkaji skala, 1.Hasil
lokasi, durasi, P: nyeri timbul saat
intensitas, dan beraktivitas
karakteristik nyeri. Q: nyeri di perut bagian
- Mengobservasi kanan bawah
tanda-tanda vital R: nyeri seperti ditusuk-
- Mengajarkan tusuk
penggunaan S: VAS: 2
tekhnik relaksasi, T: nyeri berlangsung 5-10
misalnya latihan menit
nafas dalam, 2. N : 100x/m
bimbingan R : 20x/m
imajinasi, T : 35,2°C
visualisasi. 3. Klien perlahan
- Memberikan menggunakan teknik
informasi tentang relaksasi
nyeri, seperti 4. keluarga mengetahui
penyebab nyeri, tentang informasi nyeri
seberapa lama 5. obat masuk melalui
akan berlangsung, intravena
dan antisipasi
ketidaknyamanan
dari prosedur
- memberikan obat
sesuai indikasi,
analgesic
2. 16.00 - Ajarkan teknik - Klien melakukan teknik
Ambulasi yang ambulasi
aman kepada klien - Tubuh klien masih
dan keluarga. lemah
- Dorong klien - Klien belum bisa duduk
melakukan latihan
untuk memperkuat
anggota tubuh
- Ajarkan pada klien/
keluarga untuk
memperhatikan
postur tubuh yg
benar

EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN SOAP)


Post Operasi (14 November 2018)
Nomor
Respon Respon Analisis Perencanaan
Jam Diagno
No Subjektive Objektive Masalah selanjutnya Paraf
Evaluasi sa
(S) (O) (A) (P)
Nanda
1. 14.30 No 1  Klien  TTV Masalah (Lanjutkan
mengatak N : 102x/m belum intervensi)
an nyeri R : 21x/m teratasi 1. Kaji skala,
pada luka T : 36,4°C lokasi,
post op  VAS: 4 durasi,
 Klien tampak intensitas,
gelisah dan
karakteristi
k nyeri.
6. Observasi
tanda-tanda
vital
7. Ajarkan
penggunaan
tekhnik
relaksasi,
misalnya
latihan
nafas
dalam,
bimbingan
imajinasi,
visualisasi.
8. Berikan
informasi
tentang
nyeri,
seperti
penyebab
nyeri,
seberapa
lama akan
berlangsun
g, dan
antisipasi
ketidaknya
manan dari
prosedur
9. Berikan
obat sesuai
indikasi,
analgesic
2. No 2 Ibu klien  TTV Masalah - Ajarkan
mengatakan N : 102x/m belum teknik
klien belum R : 21x/m teratasi Ambulasi
bisa duduk T : 36,4°C yang
terlalu lama aman
karna lemas kepada
klien dan
keluarga.
- Dorong
klien
melakuka
n latihan
untuk
memperk
uat
anggota
tubuh
- Ajarkan
pada
klien/
keluarga
untuk
mem
perhatikan
postur
tubuh yg
benar
Kamis, 15 November 2018
Nomor Respon Respon Analisis
Jam Perencanaan
No Diagnosa Subjektive Objektive Masalah Paraf
Evaluasi selanjutnya (P)
Nanda (S) (O) (A)
1. 13.30 No 1  Klien  TTV Masalah (Lanjutkan
mengatak N : 102x/m belumterat intervensi)
an nyeri R : 21x/m asi 1. Kaji skala,
pada luka T : 36,4°C lokasi,
post op  VAS: 4 durasi,
intensitas,
dan
karakteristik
nyeri.
2. Observasi
tanda-tanda
vital
3. Ajarkan
penggunaan
tekhnik
relaksasi,
misalnya
latihan nafas
dalam,
bimbingan
imajinasi,
visualisasi.
4. Berikan
informasi
tentang
nyeri, seperti
penyebab
nyeri,
seberapa
lama akan
berlangsung,
dan
antisipasi
ketidaknyam
anan dari
prosedur
5. Berikan obat
sesuai
indikasi,
analgesic
2. No 2 Ibu klien  TTV Masalah Lanjutkan
mengatakan N : 102x/m belum intevensi:
klien belum R : 21x/m teratasi - Ajarkan
sudah bisa T : 36,4°C teknik
duduk Ambulasi
tetapi yang aman
dengan kepada klien
perlahan dan keluarga.
- Dorong klien
melakukan
latihan untuk
memperkuat
anggota
tubuh
- Ajarkan pada
klien/
keluarga
untuk mem
perhatikan
postur tubuh
yg benar
Banjarmasin, November 2018

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(………….………..…..........…) (……………..….……………..)

Anda mungkin juga menyukai