Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERKULIAHAN

Mesin Arus
Bolak-Balik
Generator Sinkron

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

02
Fakultas Teknik Teknik Elektro MK14034 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

Abstract Kompetensi
Materi dalam pertemuan ke-2 Mahasiswa memahami bagaimana
ini menjelaskan tentang konstruksi dan terjadinya reaksi jangkar pada generator
rangkaian pengganti daripada sinkron dan dapat menggunakan
generator sinkron rangkaian pengganti generator sinkron
untuk analisa.
Generator sinkron adalah mesin sinkron yang mengubah energy mekanik menjadi energy listrik.
Pada bagian ini akan dijelaskan operasi suatu generator sinkron baik ketika beroperasi sendiri
ataupun beroperrasi dengan generator lain.

Konstruksi Generator Sinkron


Pada suatu generator sinkron medan magnit dibangkitkan dengan mengalirkan arus dc kepada
rangkaian medan. Berikutnya rotor diputar oleh suatu penggerak awal (prime mover) sehingga
membentuk suatu medan magnet berputar di dalam mesin. Perpotongan medan magnet putar
ini dengan penghantar pada stator menginduksi tegangan tiga fasa pada belitan-belitan stator.

Suatu generator sinkron terdiri dari belitan medan dan belitan jangkar. Yang dimaksud dengan
belitan medan adalah belitan yang berfungsi untuk membengkitkan medan magnet utama
mesin. Sedangkan belitan jangkar mengacu kepada belitan tempat dimana berlangsung induksi
tegangan.

Pada generator sinkron, rangkaian medan terletak pada rotor, sehingga belitan medan kadang
disebut juga belitan rotor. Sedangkan rangkaian jangkar terletak pada stator, sehingga belitan
staror sama dengan belitan jangkar.

Gambar 2- 1 Rotor kutub tak menonjol (non salient) dari seuatu generator sinkron

Rotor dari generator sinkron merupakan suatu electromagnet yang besar. Kutub magnet rotor
sapat merupakan kutub menonjol (salient) atau kutub tak menonjol (non salient). Rotor kutub
menonjol,sesuai dengan namanya memiliki kutub magnet yang menonjol keluar dari permukaan

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


20 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
rotor (lihat gambar 2-1), sedangkan rotor kutub tak menonjol memiliki kutub magnet yang rata
dengan permukaan rotor (lihat gambar 2-2) .

Gambar 2- 2 Rotor kutub menonjol (salient)Rotor kutub tak menonjol biasanya digunakan untuk rotor dengan dua kutub
dan empat kutub, sedangkan rotor kutub menonjol biasanya digunakan untuk generator dengan jumlah kutub lebih dari
empat. Rotor dibentuk dari laminasi yang tipis untuk mengurangi rugi arus eddy.

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


21 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
Untuk mengalirkan arus medan (arus penguat) ke rotor diperlukan suatu mekanisme tertentu.
Sejauh ini dikenal dua teknik yang biasa digunakan pada alternator-alternator modern.

1. Mengalirkan arus medan dari sebuah sumber dc eksternal menggunakan cincin geser
(slip ring) dan sikat (brush).
2. Mengalirkan arus medan yang berasal dari suatu sumber tegangan energy dc yang
terpasang pada shaft generator.

Cincin geser adalah cincin-cincin logam yang membentuk silinder, terpasang pada shaft yang
sama dengan generator. Antara satu bilah cincin geser dengan yang lainnya disolasi oleh suatu
bahan isolator sehingga saling terpisah secara elektris. Setiap ujung suatu belitan rotor
terhubung dengan masing-masing satu bilah cincin geser yang saling bersebelahan. Sikat
selalu terhubung dengan cincin geser yang berputar bersama rotor melalui mekanisme pegas.
Sikat-sikat inilah yang terhubung dengan sumber dc di luar rotor, yang akan mengalirkan arus

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


22 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
medan dc ke belitan rotor. Sikat pada generator sinkron terbuat dari bahan yang mempunyai
koefisien gesek yang sangat rendah, misalnya karbon grafit.

Mekanisme cincin geser-sikat ini menimbulkan beberapa masalah pada pengoperasian


generator sinkron, antara lain:

1. Meningkatkan kebutuhan perawatan pada mesin karena sikat harus diperiksa secara
berkala dari kemungkinan terjadinya kerusakan.
2. Jatuh tegangan pada sikat akan menyebabkan kerugian daya yang sukup signifikan
pada generator sinkron dengan arus medan yang besar.

Meskipun demikian cincin geser dan sikat digunakan pada semua mesin sinkron skala kecil
karena paling ekonomis. Sedangkan pada generator dan motor sinkron dengan rating yang
besar, untuk suppai arus DC ke rotor digunakan sebuah penguat tanpa sikat (brushless exciter).

Gambar 2- 3 Sistem penguat tanpa sikat

Penguat tanpa sikat adalah sebuah generator AC kecil yang rangkaian medannya berada pada
stator, sedangkan rangkaian jangkarnya (tempat pembangkitan tegangan) ada pada poros

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


23 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
generator sinkronnya. Tegangan keluaran AC tiga fasa dari generator penguat disearahkan
oleh suatu penyearah tiga fasa yang juta diletakkan pada poros generator sinkron. Arus searah
yang diperoleh kemudian dialirkan ke rotor generator sinkron. Dengan mengontrol arus medan
dc yang rendah dari generator penguatnya (terletak di stator) maka kita dapat mengontrol arus
medan dari generator sinkron tanpa menggunakan cincin geser dan sikat. Mekanisme ini
diperlihatkan pada gambar 2-3, sedangkan pada gambar 2-4 diperlihatkan rotor sebuah
generator sinkron tanpa cincin geser dan sikat. Karena tidak ada kontak mekanik pada system
penguat tanpa sikat ini maka perawatannya jauh lebih simple dibandingkan dengan system
cincin geser dan sikat.

Gambar 2- 4 Generator sinkon dengan sistem penguat tanpa sikat yang berada pada poros generator

Untuk mendapatkan system penguat yang sepenuhnya tidak memerlukan sumber tenaga
eksternal digunakan sebuah penguat pilot kecil. Penguat pilot adlah sebuah generator bolak-
balik kecil yang rangkaian medannya berupa magnet permanen yang diletakkan di poros
generator sinkron sedangkan belitan jangkarnya ada pada stator generator sinkron. Bila rotor
berputar maka medan magnet permanen penguat pilot akan ikut berputar dan menginduksi
tegangan bolek-balik tiga fasa di rangkaian jangkarnya. Tegangan yang dihasilkan penguat pilot
ini disearhkan oleh sebuah penyearah. Arus searah dari penyearah inilah yang mensuplai daya
kepada system penguat tanpa sikat generator sinkron. Dengan demikian system ini sama sekali
tidak memerlukan suatu sumber tenaga eksternal sama sekali. Diagram sistem penguat tanpa
sikat diperlihatkan pada gambar 2-5. Banyak generator sinkron yang menggunakan sistem

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


24 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
penguat tanpa sikat seperti di atas masih dilengkapi dengan cicncin geser dan sikat untuk
keperluan kondisi emergency. gambar 2-6 memperlihatkan gambar potongan sebuah geneator
sinkron 8 kutub dengan rotor kutub menonjol. Statornya merupakan suatu belitan dua lapis
terdistribusi, dilengkapi dengan system penguat tanpa sikat.

Gambar 2- 5 Sistem penguat tanpa sikat dengan penguat pilot (pilot exciter)

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


25 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2- 6 Generator sinkron dengan sistem penguat tanpa sikat

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


26 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
Pada generator sinkron medan magnet putarnya berputar bersama-sama dengan rotor dengan
kecepatan yang sama (sinkron). Akibatnya Generator sinkron menghasilkan frekuensi listrik
yang sinkron dengan putaran mekanik rotornya. Frekuensi listrik yang biasa dipakai untuk

system tenaga di berbagai negara adalah 50 Hz atau 60 Hz. Di Indonesia dipakai frekuensi 50
Hz.

𝑛𝑚 𝑃
𝑓𝑒 =
120

Dimana:

𝑓𝑒 = frekuensi listrik [Hz]

𝑛𝑚 = kecepatan putar mekanik medan magnet (samadengan kecepatan rotor)

𝑃 = jumlah kutub rotor

Supaya frekuensi listrik stabil, geneator sinkron harus berputar dengan kecepatan konstan,
sesuai dengan jumlah kutubnya.

Tegangan Dalam Yang Dibangkitkan Oleh Generator Sinkron

Tegangan yang diindusikan di dalam belitan stator generator sinkron tergantung dari fluks
medan, kecepatan mesin, dan konstruksi mesin.

𝐸𝐴 = √2𝜋𝑁𝑐 𝜙𝑓

Seringkali persamaan ini dituliskan dalam bentuk yang lebih lebih simple dan aplikabel,

𝐸𝐴 = 𝑘𝜙𝜔

Di mana 𝑘 adalah konstanta mesin yang mewakili konstruksi mekanik mesin. Jika 𝜔 dinyatakan
dalam sudut listrik radian per sekon maka

𝑁𝑐
𝐾=
√2

Jika 𝜔 dinyatakan dalam sudut mekanik radian per sekon maka

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


27 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
𝑁𝑐 𝑃
𝐾=
√2

Arus medan 𝐼𝐹 berhugungan dengan fluks magnet menurut diagram pada gambar 2-7a. Karena
𝐸𝐴 berbanding lurus terhadap 𝜙 maka kurva [ada gambar 2-7a dapat digambarkan sebagai
kurva pada gambar 2-7b. Kurva in disebut kurva magnetisasi atau karakteristik rangkaian
terbuka (open circuit) generator sinkron.

Gambar 2- 7 (a) Fluks medan magnet sebagai fungsi dari arus medan. (b) kurva magnetisasi generator sinkron

Rangkaian pengganti Generator Sinkron


Tegangan 𝐸𝐴 adalah tegangan dalam yang dibangkitkan pada setiap fasa dari belitan jangkar.
Namun tegangan pada terminal keluaran tidak selalu sama dengan tegangan dalam ini.

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


28 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
Tegangan terminal perfasa 𝑉𝜙 hanya akan sama dengan 𝐸𝐴 hanya dalam keadaan tidak
berbeban saja sehingga tidak ada arus pada belitan jangkar.

Ada beberapa factor yang menjadi penyebab perbedaan antara 𝐸𝐴 dan 𝑉𝜙 :

1. Reaksi jangkar
2. Induktansi diri dari belitan jangkar
3. Resistansi belitan jangkar
4. Pengaruh bentuk kutub menonjol dari rotor.

Pembahasan yang akan kita lakukan mengambil asumsi bahwa rotor dari generator yang kita
bicarakan adalah jenis rotor kutub tak menonjol sehingga pengaruh bentuk kutub menonjol dari
rotor bisa kita abaikan. Memang ini akan menimbulkan ketidakakuratan analisa bila generator
yang sesugguhnya adalah tipe kutub menonjol, namun ketidakakuratan ini relative dapat
diterima untuk keperluan analisa prilaku generator.

Reaksi Jangkar

Ketika rotor generator sinkron berputar maka akan terinduksi tegangan 𝐸𝐴 pada belitan-belitan
statornya. Bila baban diberikan pada generator, akan mengalir arus pada belitan jangkar. Arus
jangkar ini akan membangkitkan medan magnet yang tentu saja akan mengganggu medan

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


29 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
magnet utama dari rotor sehingga efeknya akan mengubah tegangan yang dibangkitkan. Inilah
yang disebut sebagai reaksi jangkar.

Gambar 2- 8 Proses terjadinya reaksi jangkar

Proses terjadinya reaksi jangkar digambarkan pada gambar 2-8. Sebuah rotor generator
sinkron dua kutub berputar di dalam stator tiga fasa dalam keadaan tanpa beban (gambar 2-
8a). Medan magnet rotor 𝑩𝑹 akan menginduksi tegangan 𝑬𝐴 yang nilai puncaknya sesuai
dengan arah daripada 𝑩𝑹 . Sebagaimana sudah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya,
tegangan induksi ini akan positip keluar pada penghantar-penghantar di bagian atas gambar
dan negatip masuk pada penghantar-penghantar di bagian bawah gambar. Dalam keadaan

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


30 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
tidak ada beban (no load), tidak arus jangkar dan tegangan dalam 𝑬𝐴 akan sama dengan
tegangan fasa 𝑽𝜙 .

Sekarang anggap generator dihubungkan dengan beban lagging, maka arus akan mengalir
pada jangkar. Karena bebannya lagging, arus jangkar puncak 𝑰𝑨 akan terjadi pada sudut yang
berada di belakang (tertinggal dari) tegangan puncak sebagaimana dapat dilhat pada gambar 2-
8b.

Arus ini akan mengalir pada stator menghasilkan medan magnet sendiri. Medan magnet stator
ini kita sebut 𝑩𝑠 yang arahnya ditentukan dengan kaidan tangan kanan (gambar 2-8c). medan
magnet 𝑩𝑠 akan menghasilkan tegangan pada stator yang kita sebut 𝑬𝑠𝑡𝑎𝑡 . Tegangan ini adalah
tegangan reaksi jangkar. Maka tegangan total pada setiap fasa belitan stator sekarang adalah

𝑽𝜙 = 𝑬𝐴 + 𝑬𝑠𝑡𝑎𝑡

Demikian pula medan magent netto merupakan jumlah medan magnet rotor dan medan magnet
stator

𝑩𝑛𝑒𝑡 = 𝑩𝑅 + 𝑩𝑆

Karena sudut 𝑬𝐴 dan 𝑩𝑅 sama, sedangkan sudut 𝑬𝑠𝑡𝑎𝑡 dan 𝑩𝑆 sama maka medan magnet 𝑩𝑛𝑒𝑡
akan bertepatan dengan tegangan netto 𝑽𝜙 . Tegangan dan arus yang dihasilkan ini dapat
dilihat pada gambar 2-8d.

Sekarang mari kita mencoba membuat model reaksi jangkar ini. Ingat bahwa tegangan 𝑬𝑠𝑡𝑎𝑡
berada pada sudut 900 di belakang bidang di mana arus puncak 𝑰𝑨 berada. Kemudian,
tegangan 𝑬𝑠𝑡𝑎𝑡 berbading lurus dengan 𝑰𝐴 . Jika X adalah sebuah konstanta pembanding, maka
tegangan reaksi jangkar ini dapat dinyatakan dengan:

𝑬𝑠𝑡𝑎𝑡 = −𝑗𝑋𝑰𝐴

Sehingga tegangan fasa sekarang menjadi

𝑽𝜙 = 𝑬𝐴 − 𝑗𝑋𝑰𝐴

Dengan demikian tegangan reaksi jangkar dapat diwakili oleh sebuah inductor yang seri dengan
tegangan dalam 𝑬𝐴 .

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


31 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
Induktansi Diri Dan Resistansi Belitan Jangkar

Di samping itu, belitan stator memliki induktansi dan resistansinya sendiri. Jika reaktansi akibat
induktansi jangkar kita sebut 𝑋𝐴 dan resistansi jangkar kita sebut 𝑅𝐴 maka

𝑽𝜙 = 𝑬𝐴 − 𝑗𝑋𝑰𝐴− 𝑗𝑋𝐴 𝑰𝐴 − 𝑅𝐴 𝑰𝐴

Berikutnya kita satukan reaktansi-reaktansi dan kita sebut reaktansi sinkron:

𝑋𝑆 = 𝑋 + 𝑋𝐴

Maka sekarang kita dapatkan persamaan tegangan jangkar yang merupakan model belitan
jangkar:

𝑽𝜙 = 𝑬𝐴 − 𝑗𝑋𝑆 𝑰𝐴 − 𝑅𝐴 𝑰𝐴

Rangkaian pengganri Generator sinkron

Kita sekarang dapat menggambarkan rangkaian pengganti generator sinkron lengkap


sebagaimana diperlihatkan pada gambar 2-9. Bagian kiri gambar 2-9 adalah belitan medan
dimana 𝑅𝐹 adalah resistansi belitan medan, 𝐿𝐹 adalah induktansi belitan medan, dan 𝑉𝐹 adalah
tegangan yang diberikan kepada belitan medan. 𝑅𝑎𝑑𝑗 adalah resistansi variable (adjustable)

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


32 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
yang digunakan utuk mengatur besarnya arus medan. Bagian kanan dari gambar 2-9 adalah
belitan jangkar generator sinkron lengkap tiga fasa.

Ketiga belitan jangkar (stator) ini dapat dihubungkan dengan sambungan bintang atau bisa juga
dengan sambungan delta. Untuk sambungan bintang berlaku

𝑉𝑇 = 𝑉𝜙 √3

Dan

𝐼𝐿 = 𝐼𝐴

Sedangkan untuk belitan delta berlaku:

𝑉𝑇 = 𝑉𝜙

Dan

𝐼𝐿 = 𝐼𝐴 √3

Gambar 2- 9 Rangkaian pengganti generator sinkron tiga fasa

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


33 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
(a) (b)

Gambar 2- 10 (a) Belitan stator sambungan bintang. (b) sambungan delta

Jika tegangan dan arus tiga fasa generator sinkron diangap seimbang maka kita dapat
menggambarkan rangkaian penggantinya satu fasa saja, kemudian menggunakan rangkaian
pengganti satu fasa ini untuk melakukan analisa. Rangkaian pengganti satu fasa generator
sinkron diperlihatkan pada gambar 2-11.

Gambar 2- 11 Rangkaian pengganti satu fasa generator sinkron

Diagram Fasor Generator Sinkron


Tegangan dan arus generator sinkron merupakan tegangan dan arus bolak-balik dan dapat
dinyatakan dengan fasor. Bila digambarkan, diagram fasor tegangan dan arus pada generator
sinkron tergantung dari jenis bebannya, apakah resistif, induktif atau kapasitif. Beban resistif

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


34 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id
tidak menyebabkan perbedaan sudut fasa antara tegangan dan arus beban (gambar 2-12a).
Beban induktif menyebabkan arus beban teringgal fasanya (lagging) dari tegangan (gambar 2-
12b), sedangkan beban kapasitif membuat arus beban fasanya mendahului (leading) tegangan
(gambar 2-12c).DApat dilihat dai gambar 2-12 bahwa untuk tegangan fasa dan arus jangkar
yang sama, tegangan dalam yang lebih besar diperlukan untuk beban yang lagging dibbanding
beban leading. Karena itu juga diperlukan arus medan yang lebih besar.

(a)

(b)

(c)
Gambar 2- 12 Diagram fasor generator sinkron: (a) beban resistif (PF unity). (b). Beban induktif (PF lagging). (c) Beban kapasitif
(PF leading)

‘15 Mesin Arus Bolak-Balik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


35 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai