Anda di halaman 1dari 22

MODUL

Praktikum
Mesin Arus Searah
Bolak-Balik

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA


JAKARTA 2018
MODUL PRAKTIKUM

Praktikum Mesin
Arus Searah
Bolak-Balik
Percobaan I
Praktikum Motor DC Shunt

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Teknik Teknik Elektro MK41700031 Lab. Teknik Elektro

Abstract Kompetensi
Pengukuran karakteristik putaran (n) Memahami sifat sifat Motor DC Shunt
Motor DC Shunt sebagai fungsi dari
arus kemagnetan (Im) dengan
𝑛
tegangan sumber konstan ( ) dan V
𝑙
konstan.
Pengantar Praktikum Mesin Arus Searah Bolak Bolak

I. Tujuan
Untuk mengetahui sifat kemagnetan dari Motor DC Shunt. Dengan menggambarkan
kurva putaran mesin sebagai fungus dari arus medan magnet maka dapat dianalisis sifat
kemagnetan dari mesin tersebut dengan baik dan teliti. Untuk itu lakukan pengukuran
dengan cermat dan hati – hati.

II. Pendahuluan
Intruksi penghitung digunakan untuk menghitung jumlah pulsa digital. Penghitungan
dapat dilakukan secara maju (up counter) atau secara mundur (down counter).
Instruksi CNT akan menghitung mundur dari nilai awal yang sebelumnya telah
ditentukan SV (set point value), ketika sebuah pulsa masuk ke masukan counter pulse
(CP) nilai sekarang (present value) akan berkurang 1. Completion flag untuk penghitung
akan ON ketika nilai sekarang (PV) mencapai nol dan akan tetap ON hingga penghitung
di reset.
Instruksi CNTR (12) adalah penghitung maju (up counter) atau penghitung mundur
(down counter). Digunakan untuk menghitung antara nilai nol dan nilai pengaturan (SV)
berdasarkan kepada perubahan 2 kondisi eksekusi, yaitu masukan maju (increment
input II) dan masukan mundur (decrement input,DI).

Gambar Mesin DC Shunt


V = E + Is Rs

E=Cn∅

𝑧
C = P. 𝐴

( P = jumlah kutub magnet, Z = jumlah konduktor jangkar, A = cabang parallel jangkar, lilit
gulung A = P, lilit gelombang A = 2 )

∅ 𝑍 𝐼𝑎
Ta = 2𝜋
(P/A) N-m (Ta = Torsi angker / jangkar)

Ta = 0,159 ∅ 𝑍 𝐼𝑎 (P/A) N-m

Ta = 0,0162 ∅ 𝑍 𝐼𝑎 (P/A) kg-m ( 1 kg wt = 9,81 N )

III. Peralatan
Utama : - 1 Amperemeter Digital Skala 10 A
- 1 Tacho Meter
Pendukung :

IV. Langkah Kerja


1. Buat rangkaian percobaan dengan pengawasan dosen / instruktur.
2. Atur posisi regulator medan shunt pada posisi harga tahanan paling kecil ( arus
maksimum ).
3. Masukan tegangan suplai sesuai dengan rating mesin.
4. Lakukan pengukuran dengan mengubah – ubah tahanan regulator dan tahanan
medan shunt.
5. Lakukan pengukuran 10 kali pengamatan.
Tabel Hasil Pecobaan

No F (variable) Im N
1 25 Hz 2,15 A 744
2 30 Hz 2,15 A 892
3 35 Hz 2,15 A 1041

No Im (variable) F N
1 2,2 A 30 Hz 890
2 2,19 A 30 Hz 898
3 2,4 A 30 Hz 889

V. Tugas :
1. Buat gambar lengkung karakteristik hasil pengukuran.
2. Jelaskan mengapa karakteristik mesin seperti yang terjadi pada gambar grafik hasil
pengukuran.
3. Jelaskan mengapa posisi arus medan tidak boleh nol.
Kesimpulan :
MODUL PRAKTIKUM

Praktikum Mesin
Arus Searah
Bolak-Balik
Percobaan II
Pengukuran Karakteristik
Generator Sinkron 3 Phasa

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

02
Teknik Teknik Elektro MK41700031 Lab. Teknik Elektro

Abstract Kompetensi
Praktikum Generator Sinkron 3 Phasa Mengetahui karakteristik (sifat)
tanpa beban, dimana tegangan kemagnetan dari Generator Sinkron
𝑉 Mampu membuktikan lengkung histeris
terminal fungsi dari putara mesin ( )
𝑛 kemagnetan.
dimana (Im) konstan.
Pengantar Praktikum Mesin Arus Searah Bolak Bolak

I. Tujuan
Untuk mengetahui karakteristik (sifat) kemagnetan dari generator sinkron dan
membuktikan lengkung histeris kemagnetan.

II. Pendahuluan
Generator listrik adalah suatu mesin yang mengubah energy mekanik menjadi energi
listrik. Generator ada dua yaitu Generator AC dan Generator DC. Untuk Generator AC
sering disebut Generator SInkron atau serempak. Ada Generator Sinkron 1 Phasa dan 3
Phasa. Ada Geneator Sinkron konstruksi kutub dalam (pada rotor) dan ada generator
sinkron konstruksi kutub luar (pada stator). Generator Sinkron kutub dalam umumnya
memiliki kapasitas daya kecil dan kutub luar mempunyai kapasitas lebih besar.

Gaya Gerak Listrik (GGL) yang dibangkitkan oleh Generator adalah :


E = 4,44.k.f.∅ 𝑍 𝑉𝑜𝑙𝑡
120𝑓
∅ = 𝐼𝑚 𝑛 =
𝑝
f = frekuensi
P = jumlah kutub magnet
III. Peralatan
Utama : - Generator DC
- Motor 3 phase
Pendukung : - Tang Ampere
- Multimeter

IV. Langkah Kerja


1. Buat rangkaian pengukuran sesuai dengan gambar.
2. Pasang alat ukur sesuai dengan rating yang diperlukan (hati – hati alat ukur terbakar
atau rusak).
3. Periksakan rangkaian yang telah dipasang kepada dosen atau instruktur.
4. Lakukan pengukuran 10 kali.

Tabel Hasil Pecobaan

𝐸 𝐸
𝐼𝑚
𝑛 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑛
Im = konstan

No f Im n E
1 35 Hz 2,15 A 1040 rpm 10 V
2 25 Hz 2,15 A 744 rpm 7,1 V
3 30 Hz 2,15 A 892 rpm 8,5 V
4 40 Hz 2,15 A 1189 rpm 11,4 V
5 45 Hz 2,15 A 1339 rpm 12,8 V

V. Tugas :
1. Buat grafik hasil pengukuran & bentuk lengkung histeris.
2. Berikan penjelasan setiap fenomena yang didapat dari hasil pengukuran.
3. Pertimbangan penilaian :
 Rangkaian dan penempatan alat ukur yang benar.
 Kehadiran peserta praktikum.
 Laporan praktikum.
Kesimpulan :
MODUL PRAKTIKUM

Praktikum Mesin
Arus Searah
Bolak-Balik
Percobaan III
Pengaturan Motor Induksi
Dengan Variabel Frekuensi

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Teknik Teknik Elektro MK41700031 Lab. Teknik Elektro

Abstract Kompetensi
Setelah mengikuti percobaan ini anda Dapat membuat fungsi – fungsi logika
diharapkan mengetahui perubahan pada PLC.
karkteristik putaran motor induksi 3
phasa akibat dari perubahan frekuensi
input.
Pengantar Praktikum Mesin Arus Searah Bolak Bolak

I. Tujuan
Untuk mengetahui perubahan karakteristik putaran motor induksi 3 phasa akibat dari
perubahan frekuensi input.

II. Pendahuluan
Motor induksi dapat diatur putarannya melalui pengaturan tegangan jala – jala, dan
pengaturan frekuensi jala. Pengaturan putaran dengan perubahan tegangan jala – jala
saja tanpa perubahan frekuensi hasilnya tidak signifikan. Untuk itu agar didapat hasil
yang baik dalam pengaturan putaran motor induksi maka dilakukan dengan pengaturan
frekuensi jala – jala yang masuk ke motor induksi.

Seperti diketahui bahwa untuk mengatur putaran motor induksi kita mengenal
persamaan yaitu :
120𝑓 (𝑛𝑠−𝑛𝑟)
Ns = 𝑃
S= 𝑛𝑠
𝑥 100%

Ns = putaran medan stator f = frekuensi p = jumlah kutub magnet


S = Slip nr = putaran rotor

III. Peralatan
Utama : - Generator DC
- Motor 3 phase
Pendukung : - Tang Ampere
- Multimeter
IV. Langkah Kerja
Pengaturan frekuensi input motor digunakan alat regulator frekuensi (ALTIVAR).
Lakukan percobaan dengan hati – hati.

Prosedur Percobaan
1. Buat rangkaian pengukuran sesuai dengan gambar.
2. Pasang alat ukur sesuai dengan rating yang diperlukan (hati – hati alat ukur terbakar
atau rusak).
3. Periksakan rangkaian yang dipasang kepada dosen atau instruktur.
4. Lakukan percobaan kondisi generator tidak berbeban dan berbeban (lakukan
pengukuran terpisah).

Tabel Hasil Pengukuran / Percobaan

No f n ns S P nr
1. 20 Hz 600 1% 4 594
2. 30 Hz 900 1,1 % 4 890
3. 35 Hz 1050 0,9 % 4 1040
4. 40 Hz 1200 0,9 % 4 1189
5. 45 Hz 1350 0,8 % 4 1339

V. Tugas :
1. Buat grafik hasil pengukuran.
2. Berikan penjelasan setiap fenomena yang didapat dari hasil pengukuran.
3. Amati perubahan slip setiap percobaan.
Kesimpulan :
MODUL PRAKTIKUM

Praktikum Mesin
Arus Searah
Bolak-Balik
Percobaan IV
Teknik Pengasutan Motor
Listrik

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Teknik Teknik Elektro MK41700031 Lab. Teknik Elektro

Abstract Kompetensi
Praktek pengasutan mesin induksi 3 Memahami pengasutan motor listrik dan
phasa dengan teknik control otomatis tujuannya
push Button ON / OFF
Pengantar Praktikum Mesin Arus Searah Bolak Bolak

I. Tujuan
Untuk menjaga agar motor tidak cepat rusak dan konsumsi daya yang diserap oleh
mesin menjadi efisien.Atas dasar itu dilakukan metode pengasutan mesin – mesin.

II. Pendahuluan
Untuk menjalankan atau penghasutan mesin – mesin listrik harus dilakukan secara tepat
dan benar. Hal itu bertujuan untuk menjaga agar motor tidak cepat rusak dan konsumsi
daya yang diserap oleh mesin mejadi efisien. Atas dasar itu dilakukan metode
pengasutan mesin – mesin listrik. Untuk mesin – mesin yang kapasitas dayanya kecil,
tidak lebih daru 5 HP, teknik penghasutannya dapat menggunakan sistem Push – Button
switch yang dilengkapi dengan kontaktor magnet dan termal overload.
Berikut ini diberikan gambar konstruksi dari kontaktor magnet, Push – Button, Termal
Overload

Keterangan
a) Lampu indicator berfungsi untuk memberi tanda, apakah sistem bekerja atau mati.
b) Push button berfungsi sebagai tombol untuk menjalankan dan mematikan mesin.
c) Kontaktor magnet berfungsi sebagai relay untuk menjalankan mesin kapasitas daya
besar, perhatikan bahwa terminal beban L 1,2,3,4,5,6 hanya untuk hubungan
keterminal mesin mesin atau motor, sedangkan terminal auxiliary hanya untuk
rangkaian control.
d) T.O.L (Termal Overload) berfungsi untuk mengamankan / memutuskan mesin atau
rangkaian bila terjadi gangguan overload pada mesin.
e) Motor induksi 3 phasa adalah suatu mesin yang menghasilkan tenaga mekanik
untuk menggerakkan peralatan tertentu.

III. Peralatan
Utama : - Generator DC
- Motor 3 phase
Pendukung : - Tang Ampere
- Multimeter

IV. Tugas :
1. Buat gambar rangkaian control pengasutan motor model Push Button sistem overload.
2. Buat gambar rangkaian pengawatan sistem kontrol ini mulai dari sumber, kontrol sampai
ke motor listrik.
3. Lakukan percobaan rangkaian sistem kontrol ini dengan menggunakan media
percobaan yang telah disediakan.
4. Apabila rangkaian kontrol sudah selesai, lakukan percobaan / pengujian dengan
persetujuan instruktur.
5. Hubungkan rangkaian kontrol dengan motor induksi yang telah disediakan.
6. Buat laporan praktek rangkaian ini mulai dari rangkaian kontrol, rangkaian pengawatan.
Kesimpulan :
MODUL PRAKTIKUM

Praktikum Mesin Arus


Searah Bolak-Balik

Percobaan V
Teknik Pengasutan Motor Listrik
Forward - Reverse

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Teknik Teknik Elektro MK41700031 Lab. Teknik Elektro

Abstract Kompetensi
Percobaan pengasutan mesin induksi Memahami teknik pengasutan motor
3 phasa dengan teknik kontrol otomatis listrik forwar - reverse
Forwar – Reverse menggunakan 3
tombol push button, 2 kontaktor
magnet, 1 termal overload switch.
Dalam kegiatan praktek, Mahasiswa
ditugasi mulai dari merancang kontrol,
membuat rangkaian dan sampai
menjalankan mesin listrik.
Pengantar Praktikum Mesin Arus Searah Bolak Bolak

I. Tujuan
Untuk merancang kontrol, membuat rangkaian dan sampai dengan menjalankan mesin
listrik.

II. Pendahuluan
Putaran motor induksi 3 phasa dapat diubah arahnya (putaran maju atau mundur)
dengan cara menukar salah satu tegangan phasa jala – jala. Untuk mengubah salah
satu phasa maka diperlukan 2 kontaktor magnet yang dapat bekerja secara bergantian.
Untuk membuat rangkaian kontrol ini diperlukan 3 tombol push button, 2 kontaktor
magnet, 1 termal overload, 3 lamu indicator.
Berikut ini diberikan gambar konstruksi dasar dari kontaktor magnet, push button, termal
overload

Keterangan :
1) Lampu indikator berfungsi untuk memberi tanda, apakah sistem bekerja atau mati.
2) Push button berfungsi sebagai tombol untuk menjalankan dan mematikan mesin.
3) Kontaktor magnet berfungsi sebagai relay untuk menjalankan mesin kapasitas daya
besar, perhatikan bahwa terminal beban L 1,2,3,4,5,6 hanya untuk hubungan
keterminal mesin mesin atau motor, sedangkan terminal auxiliary hanya untuk
rangkaian kontrol.
4) T.O.L (Termal Overload) berfungsi untuk mengamankan / memutuskan mesin atau
rangkaian bila terjadi gangguan overload pada mesin.
5) Motor induksi 3 phasa adalah suatu mesin yang menghasilkan tenaga mekanik
untuk menggerakkan peralatan tertentu.

III. Peralatan
Utama : - Generator DC
- Motor 3 phase
Pendukung : - Tang Ampere
- Multimeter

IV. Tugas :
1. Buat gambar rangkaian control pengasutan motor model Push Button sistem overload.
2. Buat gambar rangkaian pengawatan sistem kontrol ini mulai dari sumber, kontrol sampai
ke motor listrik.
3. Lakukan percobaan rangkaian sistem kontrol ini dengan menggunakan media
percobaan yang telah disediakan.
4. Apabila rangkaian kontrol sudah selesai, lakukan percobaan / pengujian dengan
persetujuan instruktur.
5. Hubungkan rangkaian kontrol dengan motor induksi yang telah disediakan.
6. Buat laporan praktek rangkaian ini mulai dari rangkaian kontrol, rangkaian pengawatan.
Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai