Anda di halaman 1dari 7

INDONESIAN YOUNG PHARMACIST GROUP

Sekretariat : Jl. Wijaya Kusuma no. 17 Tomang, Jakarta 14440


Email : iypgjakarta@gmail.com
Website : indonesian-ypg.org

MATERI PENYULUHAN

WORLD PHARMACIST DAY 2018

DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang)


1. Cara memilih obat
• Berdasarkan nama
Obat dapat digolongkan berdasarkan nama yang diberikan pada kemasan yang
telah mendapatkan izin edar dari instansi yang berwenang.
• Berdasarkan bentuk sediaan
Obat dapat berupa berbagai bentuk sediaan sesuai dengan tujuan penggunaan
dan organ tubuh tempat obat digunakan.
- Bentuk padat: tablet, kapsul, serbuk, pil
- Bentuk setengah padat: salep, krim
- Bentuk cair: sirup
- Bentuk gas: inhaler
• Berdasarkan cara penggunaan
- Obat dalam: Obat yang digunakan dengan cara ditelan yaitu melalui
mulut atau saluran cerna. Contoh: tablet, kapsul, sirup, obat tetes
mulut
- Obat luar: Obat yang digunakan dengan cara tidak ditelan atau
diaplikasikan pada bagian luar tubuh. Contoh: salep kulit, salep mata,
injeksi, suppositoria, ovula, obat tetes mata, obat tetes telinga.

Hindari penggunaan obat dalam untuk bagian luar badan, atau sebaliknya,
obat luar jangan ditelan (melalui saluran cerna).
• Berdasarkan penandaan
- Obat Bebas: Obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada kemasan
diberi tanda lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh: parasetamol, bedak salisil.
- Obat Bebas Terbatas: Obat bebas terbatas sebetulnya merupakan
Obat Keras, namun masih dapat dibeli bebas tanpa resep dokter.
Penggunaannya harus memperhatikan peringatan pada kemasan.
Pada kemasan diberi tanda lingkaran biru dengan garis tepi berwarna
hitam. Contoh: Antimo, obat cacing.
INDONESIAN YOUNG PHARMACIST GROUP
Sekretariat : Jl. Wijaya Kusuma no. 17 Tomang, Jakarta 14440
Email : iypgjakarta@gmail.com
Website : indonesian-ypg.org

- Obat Keras: Obat yang hanya dapat dibeli dengan resep dokter. Pada
kemasan diberi tanda lingkaran merah dengan garis tepi berwarna
hitam dan huruf K di tengah yang menyentuh garis tepi. Contoh:
antibiotik, obat jantung, obat diabetes.

2. Cara mendapatkan obat


• Cara mendapatkan obat berdasarkan penandaan pada kemasan (obat keras,
obat bebas terbatas, obat bebas)
• Informasi pada kemasan obat
- Nama Obat
- Komposisi (Kandungan)
- Indikasi
- Aturan Pakai
- Waktu Minum Obat
- Efek Samping Obat
- Kontraindikasi
• Hal-hal yang perlu diperhatikan pada kemasan obat
- Cara penyimpanan
- Nomor Izin Edar
- Masa daluwarsa

3. Cara menggunakan obat


• Cerdas gunakan obat dengan “Tanya Lima O”
- Obat ini apa NAMA dan KANDUNGANnya?
- Obat ini apa KHASIATnya?
- Obat ini berapa DOSISnya?
- Obat ini bagaimana CARA MENGGUNAKANnya?
- Obat ini apa EFEK SAMPINGnya?

4. Cara menyimpan obat


• Cara menyimpan obat secara umum
- Jangan melepas etiket pada wadah obat, karena tercantum nama,
cara penggunaan, dan informasi penting lainnya.
- Perhatikan dan ikuti aturan penyimpanan pada kemasan atau
tanyakan pada Apoteker di apotek.
- Letakkan obat jauh dari jangkauan anak.
INDONESIAN YOUNG PHARMACIST GROUP
Sekretariat : Jl. Wijaya Kusuma no. 17 Tomang, Jakarta 14440
Email : iypgjakarta@gmail.com
Website : indonesian-ypg.org

- Simpan obat dalam kemasan asli dan wadah tertutup rapat.


- Jangan menyimpan obat di dalam mobil dalam jangka lama karena
suhu tidak stabil dalam mobil dapat merusak obat.
- Perhatikan tanda-tanda kerusakan obat dalam penyimpanan. Misal:
perubahan warna, bau, penggumpalan. Obat yang telah rusak harus
dibuang, walaupun belum kedaluwarsa.

• Cara menyimpan obat secara khusus


- Tablet dan kapsul tidak disimpan di tempat panas atau lembab.
- Obat sirup tidak disimpan dalam lemari pendingin.
- Obat untuk vagina (ovula) dan anus (suppositoria) disimpan di lemari
pendingin (bukan pada bagian freezer) agar tidak meleleh pada suhu
ruangan.
- Obat bentuk aerosol/spray tidak disimpan di tempat bersuhu tinggi,
karena dapat meledak.
- Insulin yang belum digunakan disimpan di lemari pendingin. Setelah
digunakan disimpan di suhu ruangan.
- Obat yang telah rusak harus dibuang walaupun belum kedaluwarsa.

5. Cara membuang obat


Di rumah tangga, obat harus dibuang dengan cara yang benar, agar tidak merusak
lingkungan dan ekosistem serta tidak dimanfaatkan oleh oknum yang tidak
bertanggungjawab untuk dipergunakan atau diperjualbelikan kembali. Cara membuang
obat dengan benar di rumah tangga yaitu:
- Pisahkan isi obat dari kemasan.
- Lepaskan etiket dan tutup dari wadah/botol/tube.
- Buang kemasan obat (dus/blister/strip/bungkus lain) setelah
dirobek atau digunting.
- Buang isi obat sirup ke saluran pembuangan air (jamban) setelah
diencerkan. Hancurkan botolnya dan buang di tempat sampah.
- Buang obat tablet atau kapsul di tempat sampah setelah
dihancurkan dan dimasukkan ke dalam plastik serta dicampur
dengan tanah atau air.
- Gunting tube salep/krim terlebih dahulu dan buang secara terpisah
dari tutupnya di tempat sampah.
- Buang jarum insulin setelah dirusak dan dalam keadaan tutup
terpasang kembali.
INDONESIAN YOUNG PHARMACIST GROUP
Sekretariat : Jl. Wijaya Kusuma no. 17 Tomang, Jakarta 14440
Email : iypgjakarta@gmail.com
Website : indonesian-ypg.org

RESISTENSI ANTIBIOTIK

ANTIBIOTIK adalah obat yang digunakan untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan
bakteri penyebab infeksi. Pada saat infeksi bakteri jahat/patogen, dalam jumlah banyak berada
dalam tubuh, sistem kekebalan tidak mampu melawannya, sehingga antibiotik harus diberikan
secara bijak dan sesuai dengan bakteri penyebabnya. Antibiotik hanya diperlukan untuk
mengatasi infeksi bakteri, tidak berguna untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus.
Bakteri Resisten yaitu bakteri penyebab infeksi yang dulunya bisa dimatikan dengan antibiotik
tertentu, kemudian tidak dapat lagi dimatikan dengan antibiotik tersebut dengan dosis sesuai
ketentuan.
Saat ini bermunculan bakteri resisten atau bahkan multi-resisten. Pasien yang terinfeksi bakteri
multiresisten sering kali sulit disembuhkan atau berakhir dengan meninggal.
Penyebab bakteri berubah menjadi resisten
- Dipicu oleh penggunaan antibiotik yang tidak ada indikasi, tidak tepat jenis, tidak tepat
dosis, terlalu lama atau terlalu singkat (irrational use).
- Sering menggunakan antibiotik.
- Konsumsi makanan yang mengandung residu antibiotik.
- Tertular pasien infeksi bakteri resisten

Hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan antibiotik


- Antibiotik hanya digunakan untuk infeksi bakteri.
- Apabila sakit infeksi akibat virus jangan meminta dokter untuk meresepkan
antibiotik.
Sakit infeksi virus yang tidak memerlukan antibiotik:
- Batuk, pilek tanpa sesak.
- Influenza.
- Cacar air, gondong, campak.
- Luka kecil.
- Demam berdarah.
- Diare cair tanpa darah.
- Hepatitis
- Antibiotik harus dengan resep dokter dan digunakan sesuai petunjuk dokter dan
apoteker.
- Tanyakan pada dokter, apakah diagnosa penyakit Bapak/Ibu dan apakah ada
infeksi bakteri.
INDONESIAN YOUNG PHARMACIST GROUP
Sekretariat : Jl. Wijaya Kusuma no. 17 Tomang, Jakarta 14440
Email : iypgjakarta@gmail.com
Website : indonesian-ypg.org

- Jangan membeli antibiotik tanpa resep dokter atau menggunakan resep lama.
- Jangan memberi antibiotik kepada orang lain.

Waspada efek samping antibiotik


- Gangguan atau iritasi lambung.
- Gangguan fungsi hati.
- Gangguan fungsi ginjal.
- Gangguan pada sumsum tulang berakibat kekurangan sel darah.
- Golongan tetrasiklin, menimbulkan warna coklat pada gigi, sehingga tidak boleh
diminum pada wanita hamil, menyusui maupun anak kecil yang gigi susunya
belum tanggal.
- Alergi:
- Gatal.
- Warna merah di kulit.
- Bengkak pada mata atau bibir.
- Sumbatan saluran nafas.
- Syok.
- Diare

Tanyakan pada Apoteker informasi tentang antibiotik


- Jenis dan jumlah obat yang diterima.
- Aturan minum obat.
- Waktu atau interval.
- Cara menyimpan obat.
- Kemungkinan efek samping.
- Risiko alergi.

Penggunaan Antibiotik dengan Bijak


1. TIDAK MEMBELI antibiotik sendiri tanpa resep dokter
2. TIDAK MENGGUNAKAN antibiotik untuk selain INFEKSI BAKTERI
3. TIDAK MENYIMPAN antibiotik di rumah selain dalam masa pengobatan
4. TIDAK MEMBERI antibiotik SISA kepada orang lain
5. TANYAKAN pada APOTEKER informasi obat antibiotik
INDONESIAN YOUNG PHARMACIST GROUP
Sekretariat : Jl. Wijaya Kusuma no. 17 Tomang, Jakarta 14440
Email : iypgjakarta@gmail.com
Website : indonesian-ypg.org

EDUKASI HASIL PEMERIKSAAN GULA DARAH

Pembacaan Hasil Pemeriksaan Gula Darah:

1. Untuk pasien normal: Berikan edukasi mengenai pola hidup sehat untuk cegah diabetes
serta komplikasi lainnya.
2. Untuk pasien pra diabetes: Sarankan untuk mengatur pola makan dan olahraga teratur.
3. Untuk pasien diabetes:
Tanyakan:
- Kapan Bapak/Ibu terakhir kali melakukan pemeriksaan kadar gula darah Bapak/Ibu,
dan bagaimana hasilnya?
- Obat diabetes apa yang Bapak/Ibu gunakan secara rutin? Bagaimana dosisnya?
Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan memenuhi dosis tersebut? Bagaimana
Bapak/Ibu menyimpan obat-obat diabetes Bapak/Ibu di rumah?
Volunteer menjelaskan terkait penggunaan obat tsb dan penyimpanannya.
- Apakah Bapak/Ibu menggunakan insulin? Apa merek insulin yang Bapak/Ibu
gunakan? Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan dalam menggunakan insulin
sesuai dosis yang disarankan dokter? Bagaimana Bapak/Ibu menyimpan insulin di
rumah?
Volunteer menjelaskan penggunaan insulin dan penyimpanannya.
- Apakah Bapak/Ibu melakukan diet sesuai dengan saran dokter?
Volunteer menjelaskan diet yang tepat untuk pasien diabetes. Makanan apa yang
disarankan dan makanan apa yang sebaiknya dihindari.
- Apakah Bapak/Ibu berolah raga secara teratur? Apa olah raga rutin yang Bapak/Ibu
lakukan?
Volunteer menyarankan untuk olahraga teratur.
INDONESIAN YOUNG PHARMACIST GROUP
Sekretariat : Jl. Wijaya Kusuma no. 17 Tomang, Jakarta 14440
Email : iypgjakarta@gmail.com
Website : indonesian-ypg.org

Berikut edukasi terkait terapi Non Farmakologi:


- Diet
Sarankan untuk mengatur pola makan. Asupan serat sangat penting bagi penderita
diabetes. Disamping akan menolong menghambat penyerapan lemak, makanan
berserat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh juga dapat membantu mengatasi rasa
lapar yang kerap dirasakan penderita DM tanpa risiko masukan kalori yang
berlebih. Disamping itu makanan sumber serat seperti sayur dan buah-buahan
segar umumnya kaya akan vitamin dan mineral. Sebagai sumber protein sebaiknya
diperoleh dari ikan, ayam (terutama daging dada), tahu dan tempe, karena tidak
banyak mengandung lemak. Kurangi makanan dan minuman yang manis dan
kurangi asupan nasi putih.
- Olahraga
Berolahraga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap
normal. Prinsipnya, tidak perlu olah raga berat, olah raga ringan asal dilakukan
secara teratur akan sangat bagus pengaruhnya bagi kesehatan. Beberapa contoh
olah raga yang disarankan, antara lain jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang,
dan lain sebagainya. Olahraga aerobik ini paling tidak dilakukan selama total 30-40
menit per hari didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan
antara 5-10 menit.

Anda mungkin juga menyukai