Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI
LABORATORIUM Job 04: TEKNIK LISTRIK DIPLOMA III
SISTEM KONTROL DAN PI, PD, and PID Kode Mata Kuliah : PTL319
INSTRUMENTASI Semester / SKS : VI / 2
Controller
Waktu : 4 jam
A. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan job PI, PD, and PID Controller (Pengontrol PI, PD, dan PID)
adalah sebagai berikut:
Menganalisis respon dari kontrol PI pada step signal dan ketergantungan pada
sinyal input dari aksi perbandingan penguatan Kp dan Ki
Menganalisis respon dari kontrol PD pada step signal dan ketergantungan sinyal
input dari aksi perbandingan penguatan Kp dan Kd
Menganalisis karakteristik dari kontrol PID dan mengkorelasikan dari ketiga
kontrol dasar P, I, dan D
Menganalisis respon dari kontrol PID pada step signal dan ketergantungan sinyal
input dari aksi perbandingan penguatan Kp, Ki, Kd, dan adopsi konfigurasi
Menganalisis respon dari kontrol PID pada ramp signal dan ketergantungan sinyal
input dari aksi perbandingan penguatan Kp, Ki, Kd, dan adopsi konfigurasi.
B. Dasar Teori
Berdasarkan uraian sebelumnya terkait dasar teori tentang P Controller, I Controller, dan
D Controller, maka diberikan ringkasan kembali yaitu sebagai berikut:
P Controller (y Ɛ)
P Controller memerlukan sebuah non null input signal (Ɛ), dan mampu menyediakan
sebuah non null output signal (y)
Untuk beberapa alasan, dapat membatalkan error. Pengaturan aksi proporsional
adalah cocok untuk scope yang hanya dapat diterima untuk kuantitas pengaturan
deviasi yang tertinggal dari nilai preset
Deviasi yang tertingal (off set) adalah sebanding dengan pita (band) proporsional, Jika
pita proporsional terlalu sempit (agar mengurangi deviasi akhir), maka terjasi
ketidakstabilan
Kontrol P adalah sebuaah aksi kontrol laju / cepat.
dy
I Controller ( dt )
Dapat menyediakan a non null output signal juga ketika input sinyal tidak ada
Untuk alasan, mampu membatalkan eror. Fasa kekal fana yang mensifati adalah
memperkecil jenis periodical, tidak selalu dapat diterima karena ini menyatakan
secara tidak langsung penyelesaian dari set-point
I Controller adalah kontrol aksi lambat.
Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan Instrumentasi 14
d
D Controller (y dt )
Menyediakan a null output signal ketika sinyal masukan konstan (null atau non null).
Untuk alasan, tidak dapat menghilangkan eror. Pengatur yang berdasarkan hanya aksi
D tidak memiliki praktikal menarik. Bagaimanapun juga aksi ini dapat dimanfaatkan
dengan penggabungan aksi P & I dan memiliki kemajuan fungsi yang menemukan
aplikasi berguna dalam beberapa tipe dari proses
D Controller adalah kontrol aksi sangat lambat.
KI
+
Y
K
P
1
Y K dt
P
T
1
Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan Instrumentasi 15
- Konfigurasi seri, di mana aksi proporsional disuplai dengan sinyal eror, diletakkan
dalam seri kedua lainnya.
KI
+
Y
KP
+
Gambar 4.2 Kontrol PI dengan konfigurasi seri
KD
+
Y
KP
+
Y KP TD
dt
Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan Instrumentasi 16
- Konfigurasi seri, di mana aksi proporsional disuplai dengan sinyal eror, diletakkan
dalam seri kedua lainnya.
KD
+
Y
K
P
Y KP TD
dt
KI
+
Y
KP
+
+
KI
KD
+
Y
KP
+
+
KI
Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan Instrumentasi
OUT
+ -
+ 15 V
- 15 V
++ +
Power On
0V
0V 0V 0V 0V 0V
PE
PE PE PE PE PE
b. Modul peralatan pengontrol PID model LBv-2
Gambar 4.6. Rangkaian peralatan pengontrol PI, PD, PID
Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan Instrumentasi 20
Gambar 4.8. Proses percobaan job pengontrol PD
D. Langkah Kerja:
1. Siapkan dan pasang modul peralatan sesuai petunjuk job praktikum seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 4.6, 4.7, 4.8, dan gambar 4.9
2. Aturlah Oscilloscope (Digital Storage Oscilloscope) GDS-2000A Series;
PI Controller; Pada trace 1 (probe 1) untuk sinyal U1 / terminal Y1 (channel 1)
pada modul model LBv-2 (function generator) diatur / di-set 500 mvolt/div DC
Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan Instrumentasi 21
(pada posisi garis ke 5), dan pada trace 2 (probe 2) untuk sinyal U2 / terminal
Y2 (channel 2) pada modul model LBv-2 (controller) diatur / di-set 1 volt/div
DC (pada posisi garis ke 0) dengan TB (Time Base) 20 msecond/div
PD Controller; Pada trace 1 (probe 1) untuk sinyal U1 / terminal Y1 (channel 1)
pada modul model LBv-2 (function generator) diatur / di-set 1 volt/div DC
(pada posisi garis ke 5), dan pada trace 2 (probe 2) untuk sinyal U2 / terminal
Y2 (channel 2) pada modul model LBv-2 (controller) diatur / di-set 5 volt/div
DC (pada posisi garis ke 0) dengan TB (Time Base) 50 msecond/div
PID Controller; Pada trace 1 (probe 1) untuk sinyal U1 / terminal Y1 (channel
1) pada modul model LBv-2 (function generator) diatur / di-set 5 volt/div DC
(pada posisi garis ke 5), dan pada trace 2 (probe 2) untuk sinyal U2 / terminal
Y2 (channel 2) pada modul model LBv-2 (controller) diatur / di-set 5 volt/div
DC (pada posisi garis ke 0) dengan TB (Time Base) 20 msecond/div.
3. Aturlah modul model LBv-2 (function generator). Tombol untuk seleksi jenis
fungsi gelombang di-set pada fungsi gelombang kotak.
PI Controller; Potensiometer untuk pengaturan amplitudo di-set pada U1 = 1
volt. Tombol untuk pemilihan "signal/period tinggi" di posisi 9/10.
Potensiometer untuk peraturan frekuensi ulangan pada f = 10 Hz (approx;
periode sekitar 0,1 second)
PD Controller; Potensiometer untuk pengaturan amplitudo di-set pada U1 = 1
volt. Tombol untuk pemilihan "signal/period tinggi" di posisi 9/10.
Potensiometer untuk peraturan frekuensi ulangan pada f = 10 Hz (approx;
periode sekitar 0,1 second)
PID Controller; Potensiometer untuk pengaturan amplitudo di-set pada U1 = 5
volt. Tombol untuk pemilihan "signal/period tinggi" di posisi 9/10.
Potensiometer untuk peraturan frekuensi ulangan pada f = 10 Hz (approx;
periode sekitar 0,1 second)
4. Aturlah pengontrol PID pada modul model LBv-2 (controller). Saklar dan
potensiometer diatur sesuai data setting percobaan PI, PD, dan PID untuk masing-
masing besaran Kp, Kis-1, Kds
5. Prosedur Pengujian. Switch / saklar pada modul model LBv-2 (catu daya) pada
posisi on, ukur dan gambarkan dengan baik dan benar sinyal masukan U1 (terminal
Y1) dan sinyal keluaran U2 (terminal Y2) dengan mengatur garis / line pada
osiloskop yang relevan sehingga didapatkan gambar dengan baik / tepat. Hasil
pengukuran (data percobaan) dibuat dalam bentuk tabel dan kemudian evaluasi Kp,
Kis-1, Kds terhadap U2 untuk masing-masing percobaan PI, PD, dan PID.
6. Prosedur Percobaan. Switch / saklar pada modul model model LBv-2 (controller)
pada posisi on, atur amplitudo U1 modul model LBv-2 (function generator), ukur
dan gambarkan dengan baik dan benar sinyal masukan U1 (terminal Y1) dan sinyal
keluaran U2 (terminal Y2) dengan mengatur garis / line pada osiloskop yang
relevan sehingga didapatkan gambar dengan baik / tepat. Hasil pengukuran (data
percobaan) dibuat dalam bentuk tabel untuk masing-masing:
PI Controller; Percobaan A: U1 = 1 volt, f = 10 Hz, Kp = 3, Kis-1 = 0,1; Percobaan
B: U1 = 1 volt, f = 10 Hz, Kp = 5, Kis-1 = 0,1; Percobaan C: U1 = 2 volt, f = 10 Hz,
Kp = 4, Kis-1 = 0,4; Percobaan D: U1 = 2 volt, f = 10 Hz, Kp = 4, Kis-1 = 0,45;
PD Controller; Percobaan A: U1 = 1 volt, f = 10 Hz, Kp = 0,45; Kds = 0,4;
Percobaan B: U1 = 1 volt, f = 10 Hz, Kp = 0,45; Kds = 1; Percobaan C: U1 = 1
volt, f = 10 Hz, Kp = 0,45; Kds = 2; Percobaan D: U1 = 1 volt, f = 10 Hz, Kp =
0,55; Kds = 2;
PID Controller; Percobaan A: U1 = 5 volt, f = 10 Hz, Kp = 0,1; Kis-1 = 0,01; Kds
= 0,1; Percobaan B: U1 = 5 volt, f = 10 Hz, Kp = 0,1; Kis-1 = 0,01; Kds = 1;
Modul Job Praktikum │ Mata Kuliah Laboratorium Sistem Kontrol Dan Instrumentasi 22
Percobaan C: U1 = 5 volt, f = 10 Hz, Kp = 0,1; Kis-1 = 0,003; Kds = 1; Percobaan
D: U1 = 5 volt, f = 10 Hz, Kp = 0,1; Kis-1 = 0,001; Kds = 1;
7. Operasikan sistem peralatan sesuai petunjuk job praktikum (setting variabel /
konstanta modul peralatan sesuai kebutuhan) untuk memperoleh data percobaan
terbaik yang diharapkan dalam bentuk grafik f(t) menggunakan modul osiloskop
8. Ukurlah semua besaran / variabel input-output (arah vertikal dan horizontal)
dengan menggunakan fasilitas function keys osiloskop (measure dan cursor) sesuai
kebutuhan job
9. Hasil percobaan job praktikum berupa data percobaan terbaik disimpan dalam
bentuk soft file (menggunakan flash disk masing-masing kelompok), dan soft copy-
nya segera diserahkan ke tim pengajar / instruktur untuk disalin.
E. Pertanyaan
1. Sesuai referensi pada kondisi-kondisi yg telah dijelaskan pada percobaan prosedur PID 04
A, berapa TI?
2. Sesuai kondisi operasi yang telah dijabarkan pada percobaaan prosedur PID 04 B, setelah
mempunyai setting KP =2, berapa TI ?
3. Sesuai kondisi operasi yang telah dijabarkan pada percobaaan prosedur PID 04 A, setelah
mempunyai setting KP =2, berapa TI ?
4. Pada kontrol PD dengan konfigurasi paralel, rumus manakah yang tepat untuk konfigurasi
tersebut ?
5. Tuliskan rumus untuk kontrol PD dengan konfigurasi Seri !
6. Pada kontrol PID dengan konfigurasi paralel, rumuskan yang tepat untuk konfigurasi
tersebut !
7. Tuliskan rumus untuk kontrol PID dengan konfigurasi Seri !
8. Kombinasi manakah yang terbaik dari PI, PD, dan PID ?
F. Gambar Percobaan
PI Kontroler
Percobaan A
Percobaan B
Percobaan D
Percobaan A
Percobaan B
Percobaan D
Pecobaan A
Gambar 9a. U1= 5 volt, f = 10 Hz, Kp= 0,1; Kis-1= 0,01; Kds = 0,1
Gambar 9b. U1= 5 volt, f = 10 Hz, Kp= 0,1; Kis-1= 0,01; Kds = 0,1
Gambar 9c. U1= 5 volt, f = 10 Hz, Kp= 0,1; Kis-1= 0,01; Kds = 0,1
Percobaan B
Gambar 10a. U1= 5 volt, f = 10 Hz, Kp= 0,1; Kis-1= 0,01; Kds = 1
Gambar 10b. U1= 5 volt, f = 10 Hz, Kp= 0,1; Kis-1= 0,01; Kds =1
Gambar 10b. U1= 5 volt, f = 10 Hz, Kp= 0,1; Kis-1= 0,01; Kds =1
Percobaan C
Gambar 11a. U1= 5 volt, f = 10 Hz, Kp= 0,1; Kis-1= 0,003; Kds = 1
Gambar 11b. U1= 5 volt, f = 10 Hz, Kp= 0,1; Kis-1= 0,003; Kds = 1
Gambar 11b. U1= 5 volt, f = 10 Hz, Kp= 0,1; Kis-1= 0,003; Kds = 1
Percobaan D
Gambar 12a. U1= 5 volt, f = 10 Hz, Kp= 0,1; Kis-1= 0,001; Kds = 1
Gambar 12b. U1= 5 volt, f = 10 Hz, Kp= 0,1; Kis-1= 0,001; Kds = 1
Gambar 12b. U1= 5 volt, f = 10 Hz, Kp= 0,1; Kis-1= 0,001; Kds = 1
G. Analisa Data
1. PI CONTROLLER
Pada kontrol PI Saat nilai Kp diperbesar dan nilai Ki tetap respon waktu menjadi
lambat sedangkan saat nilai Kp tetap dan Ki membesar sedikit respon waktu menjadi
lama atau sama. Namun pada kontroler PI respon fall time lebih cepat dibandingakn
respon rise time. Pemberian nilai Vin yang besar membuat nilai pada Vout lebih besar
dikarenakan hasil kali antara setiap konstanta dengan Vin. Pada control PI keadaan
frekuensi saat sinyal masuk dan keluar sama.
2. PD CONTROLLER
Pada percobaan PD kontroller jika pada sinyal input mengalami perubahan maka
pada sinyal keluaran akan mengalami perubahan tetapi jika sinyal masukan tidak
mengalami perubahan maka sinyal keluaran tidak mengalami perubahan, hal ini di
sebabkan karena terdapat D kontroller yang dimana D kontroller mempunyai sifat
operasi derivatif yaitu Perubahan yang mendadak pada masukan kontroller, akan
mengakibatkan perubahan yang sangat besar dan cepat.
3. PID CONTROLLER
Pada percobaan PID sebenarnya control yang menutupi kelemahan satu sama lain
jika nilai perbandingannnya pas. Pada percobaan ini dilakukan perbandingan saat
nilai Kd dan Kp dirubah apa yang terjadi pada sistem. Nilai Kd yang telalu kecil
membuat respon menjadi lebih lambat pada saat fall time. Nilai Kp yang terlalu kecil
membuat respon lebih lambat pada rise time. Nilai frekuensi tetap sama pada sinyal
masukan maupun keluar, tapi ketika nilai Kp mengecil frekuensi turun. Sinya Kd dan
Ki yang terlalu kecil sama-sama membuat amplitude membesar.
H. Jawaban Pertanyaan
1. T 1 = Kp/K I 0,1/0,01 = 10
2. T 1 = Kp/K I 2/0,01 = 200
3. T 1 = Kp/K I 2/0,01 = 200