Anda di halaman 1dari 6

BAB III

KASUS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian Verma Ashok, 2008, Angka Kematian Ibu (AKI)


dari 258,14 – 683,9 per 100.000 kelahiran hidup diamati selama 7 tahun. dari
wanita yang meninggal, 92,8% berasal dari daerah pedesaan. 70,8% bersalin tanpa
tercatat oleh tenaga kesehatan. 78,5% berada di kelompok usia 21-30 tahun.
Perdarahan adalah penyebab terbesar kematian ibu diikuti oleh eklamsia. Anemia
adalah penyebab tidak langsung kematian ibu.

Kasus:

Hasil dari data subjektif Ny.S G1P0A0 usia 18 tahun, pendidikan terakhir
SD dan tinggal di pedesaan. Keluhan utama Ny.S merasakan lemas, pusing dan
sering mengantuk. Selain dari keluhan, didapatkan bahwa ibu tidak suka
mengkonsumsi sayuran dan cara meminum tablet tambah darah menggunakan air
teh. Dari keluhan yag dirasakan responden bahwa Ny.S merasakan lemas, pusing
dan Ny S merasa sering mengantuk merupakan tanda-tanda dari anemia. Tanda
dan gejala tersebut sesuai dengan teori menurut Manuaba (2009) bahwa tanda
gejala anemia yaitu cepat lelah, mengantuk, sering pusing, nafsu makan menurun,
mata berkunang-kunang. Selain dari data subjektif, didapatkan data objektif
bahwa keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis, tekanan darah : 110/70
mmHg, nadi: 82 x/menit, respirasi : 24 x/ menit, suhu : 36,5oC. Pengukuran
antropometri berat badan 55 kg, tinggi badan 150 cm dan lingkar lengan atas 24
cm. Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan: wajah: pucat, tidak odema; mata :
simetris, konjungtiva pucat, sklera putih; mulut : bibir kering, tidak ada caries
gigi; pemeriksaan palpasi abdomen teraba 2 jari di bawah px. Pemeriksaan kadar
Hb didapatkan hasil 7,9 gr% (15 Februari 2015).
Penatalaksanaan yang diberikan kepada Ny S diantaranya KIE tentang
tablet penambah darah (Fe), KIE tentang nutrisi gizi seimbang untuk ibu hamil
dan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi. Setelah

21
dilakukan asuhan selama 3 minggu yaitu dari tanggal 08 Februari– 01 Maret 2015
dan pengecekan kadar Hb yang pertama pada tanggal 15 Februari 2015 dengan
kadar Hb 7,9gr% dan pengecekan kadar Hb yang kedua pada tanggal 01 Maret
2015 dengan kadar Hb 8,3gr%, sehingga kadar Hb meningkat 0,4 gr%.
Permasalahan responden akan kecemasannya menjelang persalinan berkurang
karena sudah mulai mengerti tentang program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi. Akan tetapi setelah Ny. S bersalin, ibu mengalami
perdarahan postpartum hari ke-10 dan dirawat ke RS dengan tranfusi darah
sebanyak 2 kolf, hal ini dikarenakan ibu kelelahan atau mengalami partus lama
saat bersalin.

BAHASAN

Pathway:

22
Selama kehamilan, kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu
peningkatan produksi eritropenin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel
darah merah meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam
proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga
terjadi penurunan konsentrasi Hb (Prawirohardjo, 2010). Hal ini sebenarnya
fisiologis dialami pada ibu hamil, akan tetapi pada kasus tertentu dapat berpotensi
terjadi anemia dan jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan banyak
komplikasi salah satunya terjadi perdarahan postpartum. Anemia dalam
kehamilan dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain; kurang zat besi,
kehilangan darah yang berlebihan, proses penghancuran eritrosit dalam tubuh
sebelum waktunya, peningkatan kebutuhan zat besi (Pratami, 2016).

Menurut penelitian Ayu Wuryanti (2010), menyatakan bahwa anemia


menjadi salah satu pemicu terjadinya atonia uteri, karena jumlah oksigen yang
diikat dalam darah kurang. Sehingga jumlah oksigen yang dikirim ke uterus pun
kurang. Hal ini menyebabkan otot-otot uterus tidak berkontraksi dengan adekuat
sehingga timbul atonia uteri yang mengakibatkan perdarahan postpartum.

Untuk mencegah terjadinya perdarahan telah diberikan tablet Fe pada


setiap ibu hamil oleh tenaga kesehatan. Menurut Fatmah (2011), cara mengatasi
kekurangan zat besi dalam tubuh yaitu dengan mengkonsumsi 60-120 mg Fe per
hari dan meningkatkan asupan makanan sumber Fe. Pemberian tablet Fe
merupakan salah satu program pemerintah Indonesia untuk mencegah terjadinya
anemia pada ibu hamil. Jumlah suplemen zat besi yang diberikan selama
kehamilan ialah sebanyak 90 tablet (Fe3) dengan dosis 60 mg (Kemenkes RI,
2015).

Meskipun upaya untuk mengurangi kejadian anemia pada kehamilan


sudah dilaksanakan melalui pemberian satu tablet besi setiap hari, pada
kenyataannya prevelensi anemia yang terjadi masih cukup tinggi. Menurut WHO
(2008) kejadian anemia di dunia diperkirakan terjadi pada 41,8% ibu hamil, dan
setengahnya disebabkan karena kekurangan zat besi. Berdasarkan hasil Riset

23
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil di
Indonesia sebesar 37,1%.

Setelah mengkonsumsi tablet Fe terdapat beberapa efek samping seperti


mual, muntah, kram lambung, nyeri ulu hati, konstipasi, dan kadang-kadang diare
(Jordan, 2004). Banyaknya efek samping tersebut terkadang menimbulkan ibu
hamil tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe sehingga menyebabkan masih
tingginya anemia pada ibu hamil.

Penyerapan zat besi dipengaruhi oleh banyak faktor, protein hewani dan
vitamin C meningkatkan penyerapan. Kopi, teh, garam kalsium, magnesium, dan
fitrat dapat mengikat zat besi (Fe) sehingga mengurangi jumlah resapan (Arisman,
2010). Tingkat keasaman dalam lambung ikut mempengaruhi kelarutan dan
penyerapan zat besi di dalam tubuh. Suplemen zat besi lebih baik dikonsumsi
pada saat perut kosong atau sebelum makan, karena zat besi akan lebih efektif
diserap apabila lambung dalam keadaan asam (ph rendah).

Kepatuhan mengonsumsi tablet Fe untuk mencegah anemia pada


kehamilan dipengaruhi oleh beberapa aspek, meliputi: aspek kognitif, afektif, dan
konitif atau perilaku.

Pada aspek kognitif, salah satu yang meningkatkan angka kejadian anemia
dalam kehamilan yaitu penduduk desa yang memiliki tingkat pendidikan atau
pengetahuan yang rendah. Berdasarkan penelitian Rizqi 2016, responden yang
berpengetahuan kurang tentang tablet Fe. Pengetahuan seseorang mengenai tablet Fe
berpengaruh terhadap perilaku dalam memilih makanan yang mengandung zat besi.
Menurut Astuti (2016) bahwa pengetahuan tersebut menghasilkan kesadaran ibu
hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe teratur saat hamil. Dan kurangnya informasi
dari tenaga kesehatan, hal ini didukung penelitian Soraya (2013) bahwa hubungan
antara ibu hamil dengan tenaga medis dapat mempengaruhi kepatuhan ibu hamil
dalam mengkonsusmsi tablet Fe. Perhatian yang diberikan oleh tenaga medis
seperti memberi pelayanan dengan tersenyum, serta memberi umpan-balik atas
kunjungan sebelumnya, dapat meningkatkan kepuasan atas pelayanan yang

24
diberikan sehingga diharapkan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet
Fe semakin ditingkatkan.

Penatalaksanaan untuk menangani masalah anemia pada aspek kognitif,


tenaga kesehatan/ bidan memberi informasi pentingnya mengonsumsi tablet Fe,
cara mengonsumsi yang tepat dan bahaya dari anemia bukan hanya secara lisan
tetapi dapat mengggunakan media lain yang lebih mudah untuk dipahami seperti
leaflet, video, dan lembar balik. Pemberian informasi secara lisan juga harus
diperhatikan penggunaan bahasanya menurut tingkat pengetahuan klien serta
pelayanan yang mengutamakan kepuasan klien.

Pada aspek konatif, Menurut Saragi (2011), kepatuhan (Compliance)


dalam pengobatan dapat diartikan sebagai perilaku pasien yang menaati semua
nasihat dan petunjuk yang dianjurkan oleh kalangan tenaga medis, seperti dokter
dan apoteker mengenai segala sesuatu yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan pengobatan, salah satu diantaranya adalah kepatuhan dalam minum obat.
Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe adalah ketaatan ibu hamil
melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet zat besi
yang diukur dari ketepatan jumlah yang dikonsumsi, cara konsumsi, dan frekuensi
konsumsi zat besi per hari. Hasil penelitian Sulasmi (2016) juga menunjukkan ada
hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi
tablet Fe dengan kejadian anemia ibu hamil, karena dengan ibu hamil patuh
mengkonsumsi tablet Fe maka status ibu hamil sebelumnya anemia berubah
menjadi tidak anemia.

Pemecahan masalah dalam aspek konatif diatas salah satunya adalah bidan
memberi informasi tentang bahaya anemia sehingga klien tidak lagi menganggap
tablet Fe tidak perlu dikonsumsi secara teratur dan benar. Petugas kesehatan/
bidan desa sebaiknya juga melakukan kunjungan rumah secara berkala untuk
mengingatkan dan memastikan klien mengonsumsi tablet Fe secara teratur dan
benar terutama pada klien yang jarang melakukan ANC di pelayanan kesehatan.

25
Pada aspek afektif, kurangnya dukungan dari keluarga atau petugas
kesehatan yang memantau gizi ibu selama kehamilan. Hal ini didukung penelitian
Wiradyani (2011) bahwa keluarga berperan signifikan mendukung ibu untuk
mengonsumsi tablet Fe secara rutin. Ibu seringkali lupa untuk minum tablet Fe
secara rutin bahkan berhenti untuk mengonsumsinya bila tidak ada dukungan dari
keluarganya untuk mengingatkannya.

Penatalaksanaan yang sesuai dengan masalah pada aspek afektif yaitu,


petugas kesehatan/ bidan melakukan pendekatan terhadap ibu dan keluarga
terutama suami dengan cara memberi informasi seberapa pentingnya manfaat
tablet Fe untuk ibu hamil dan bahaya jika ibu mengalami anemia sehingga
keluarga/ suami sadar untuk selalu memberi dukungan seperti mengingatkan dan
memantau langsung jadwal konsumsi tablet Fe ibu.

DAPUS

Wiradyani, LAA, Khusnun H, Achadi EL. 2011.


Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan
Kepatuhan Ibu Mengkonsumsi Tablet Besi
Folat Selama Kehamilan. Jurnal Gizi dan
Pangan vol 3.

26

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab V Nifas
    Bab V Nifas
    Dokumen2 halaman
    Bab V Nifas
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Kehamilan Patologi
    Kehamilan Patologi
    Dokumen32 halaman
    Kehamilan Patologi
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Bismillah Ya Allah Semoga Lancar
    Bismillah Ya Allah Semoga Lancar
    Dokumen60 halaman
    Bismillah Ya Allah Semoga Lancar
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Kontrak Kehamilan Minggu 1
    Kontrak Kehamilan Minggu 1
    Dokumen3 halaman
    Kontrak Kehamilan Minggu 1
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Fix
    Bab 3 Fix
    Dokumen22 halaman
    Bab 3 Fix
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • NIFAS NYERI
    NIFAS NYERI
    Dokumen53 halaman
    NIFAS NYERI
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Asi Eksklusif
    Leaflet Asi Eksklusif
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Asi Eksklusif
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • NIFAS
    NIFAS
    Dokumen4 halaman
    NIFAS
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • NIFAS
    NIFAS
    Dokumen28 halaman
    NIFAS
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Teori
    Tinjauan Teori
    Dokumen48 halaman
    Tinjauan Teori
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • LEAFLET
    LEAFLET
    Dokumen2 halaman
    LEAFLET
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Nifas
    Nifas
    Dokumen6 halaman
    Nifas
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Leaflet KB
    Leaflet KB
    Dokumen3 halaman
    Leaflet KB
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Leaflet
    Leaflet
    Dokumen1 halaman
    Leaflet
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Dokumen24 halaman
    Laporan Pendahuluan
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Dokumen30 halaman
    Laporan Pendahuluan
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Dokumen25 halaman
    Laporan Pendahuluan
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • ASFIKSIA NEONATORUM
    ASFIKSIA NEONATORUM
    Dokumen12 halaman
    ASFIKSIA NEONATORUM
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Lembar Bimbingan
    Lembar Bimbingan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Bimbingan
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN PRAKTIK
    LAPORAN PRAKTIK
    Dokumen32 halaman
    LAPORAN PRAKTIK
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Pathway BBL
    Pathway BBL
    Dokumen1 halaman
    Pathway BBL
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • ASFIKSIA NEONATORUM
    ASFIKSIA NEONATORUM
    Dokumen12 halaman
    ASFIKSIA NEONATORUM
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen7 halaman
    Bab II
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen34 halaman
    Cover
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Cover Anemia
    Cover Anemia
    Dokumen1 halaman
    Cover Anemia
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Seminar
    Seminar
    Dokumen33 halaman
    Seminar
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen5 halaman
    Bab 1
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat
  • Cover Anemia
    Cover Anemia
    Dokumen1 halaman
    Cover Anemia
    Diana Dynna
    Belum ada peringkat