Anda di halaman 1dari 2

Tugas Analisis Video Konstruktivistik

Instructions
Setelah bapak ibu melihat video bagaimana teacher Toni menyelesaikan masalah belajar dengan teori
Konstruktivistik, cobalah bapak ibu membuat simpulan sebanyak 1 halaman tentang bagaimana cara
teacher Toni menerapkan teori Konstruktivistik dalam pembelajaran? Berikan pula komentar bapak/ibu
terhadap penerapan strategi tersebut.

Jawab:
Di dalam video dijelaskan bahwa pada dasarnya pendekatan konstruktivistik menekankan proses
membangun sendiri konsep-konsep yang dipelajari oleh siswa (student oriented). Teori konstruktivistik
meyakini bahwa siswa merespon pengalaman-pengalaman pancaindera dengan mengkonstruksi suatu
skema atau struktur kognitif ke otak. Pengetahuan atau pengertian siswa diperoleh sebagai akibat dari proses
konstruksi (aktif) yang berlangsung terus menerus dengan cara mengatur, menyusun dan menata ulang
pengalaman yang dikaitkan dengan struktur kognitif yang telah dimiliki sehingga struktur kognitif tersebut
sedikit demi sedikit dimodifikasi dan dikembangkan.
Strategi konstruktivistik lebih menekankan pencarian pengetahuan secara bermakna lewat proses
yang melibatkan langsung pembelajar. Siswa menjadi subyek yang secara aktif memperl uas
pengetahuannya lewat pengalaman-pengalaman. Subyek harus diberi kesempatan untuk mengembangkan
sendiri pengetahuannya dalam bentuk struktur unik yang dibangun secara perlahan-lahan. Dalam hal
demikian yang diperlukan adalah pengkondisian yang memadai untuk terjadinya proses konstruktivistik
ini. Proses ini sangat bergantung pada peran guru dan lingkungan.

Masalah belajar yang sedang dihadapi dalam video tersebut adalah siswa didapati tidak semangat
mengikuti pembelajaran dan sering tidak fokus belajar. Salah satu solusi yang diberikan untuk membuat
siswa aktif dan mengikuti pembelajaran dengan antusias adalah menerapkan pembelajaran yang
melibatkan pengalaman nyata siswa sendiri dan mengaitkannya dengan kejadian sehari -hari yang
dialami. Fondasi utama pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah
kontruktivisme. Bertitik tolak pada proposisi-proposisi kontruktivisme berbagai model pembelajaran
dikembangkan yakni, model pembelajaran langsung, pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran berbasis
masalah. Aplikasi model pembelajaran berhubungan erat dengan pedekatan pembelajaran. Pendekata n
merupakan perspektif mengenai pembelajaran berbagai strategi maupun metode pembelajaran untuk
mengaplikasikan model-model pembelajaran. Pendekatan yang cocok untuk pembelajaran berbasis
konstruktivisme adalah kontekstual.

Proses kontekstual beraksentuasi pada pemrosesan informasi, individualisasi, dan interaksi sosial.
Pemrosesan informasi menyatakan bahwa peserta didik mengolah informasi, memonitornya, dan menyusun
strategi berkaitan dengan informasi tersebut. Inti pemrosesan informasi adalah proses memori dan proses
berpikir. Individualisasi beraksentuasi pada proses individu membentuk dan menata realitas keunikannya .
Mengajar dalam hal tersebut adalah upaya membantu individu untuk mengembangkan sesuatu yang
produktif dengan lingkungannya dan memandang dirinya sebagai pribadi yang cakap, sehingga mampu
memperkaya hubungan antar-pribadi dan lebih cakap dalam pemrosesan informasi. Interaksi sosial
menekankan pada hubungan individu dengan orang lain atau masyarakat interaksi sosial memusatkan pada
proses di mana kenyataan ditawarkan secara sosial.

Penerapan strategi pembelajaran kontekstual yang sesuai teori konstruktivistik di gambarkan sebagai
berikut:
1. Relating, belajar dikaitkan dalam konteks pengalaman kehidupan nyata. Konteks merupakan
kerangka kerja yang dirancang guru untuk membantu peserta didik agar yang dipelajari
bermakna.
2. Experiencing, belajar adalah kegiatan “mengalami” peserta didik berproses secara aktif
dengan hal yang dipelajari dan berupaya melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaji,
berusaha menemukan dan menciptakan hal baru dari apa yang dipelajarinya.
3. Applying, belajar menekankan pada proses mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki
dalam konteks dan pemanfaatannya.
4. Cooperating, belajar merupakan proses kolaboratif dan kooperatif melalui belajar belajar
berkelompok, komunikasi interpersonal atau hubungan intersubjektif.
5. Transferring, belajar menekankan pada terwujudnya kemampuan memanfaatkan pengetahuan
dalam situasi atau konteks baru.

Komentar mengenai penerapan strategi konstruktivistik dalam pembelajaran:


Pada dasarnya teori konstruktivisme disini diartikan sebagai suatu pendekatan di mana siswa harus
secara individual menemukan dan menstransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi
dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu. Konsep dasar konstruktivisme merupakan suatu unsur
dimana seseorang dapat membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi
baru dengan pemahamannya yang sudah ada. Peranan (implementasi) teori konstruktivisme bila diterapkan
di kelas akan terbentuk: a) Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar. b) Guru menga jukan
pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa waktu kepada siswa untuk merespon. c)
Mendorong siswa berpikir tingkat tinggi. d) Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau didkusi dengan
guru dan siswa lainnya. e) Siswa terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya
diskusi. f) Guru memberika data mentah, sumber-sumber utama, dan materi-materi interaktif.

Proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan konstruktivisme melibatkan para siswa dalam
mengamati dan menganalisis fenomena alam dalam dunia nyata. Kemudian guru membantu para siswa untuk
menghasilkan abstraksi atau pemikiran-pemikiran tentang fenomena-fenomena alam tersebut secara
bersama-sama. Selain itu yang paling penting adalah guru tidak boleh hanya semata-mata memberikan
pengetahuan kepada siswa . siswa harus membangun pengetahuan didalam benaknya sendiri. Seorang guru
dapat membantu proses ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna
dan sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau
menerapkan sendiri ide-ide dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan strategi-strategi
mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan tangga kepada siswa yang mana tangga itu nantinya
dimaksudkan dapat membantu mereka mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi , tetapi harus
diupayakan agar siswa itu sendiri yang memanjatnya.

Dari uraian tersebut dapat dikatakan, bahwa makna belajar menurut konstruktivisme adalah aktivitas
yang aktif, dimana peserta didik membina sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa yang mereka
pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang telah
ada dan dimilikinya. Dalam mengkonstruksi pengetahuan tersebut peserta didik diharuskan mempunyai
dasar bagaimana membuat hipotesis dan mempunyai kemampuan untuk mengujinya, menyelesaikan
persoalan, mencari jawaban dari persoalan yang ditemuinya, mengadakan renungan, mengekspresikan ide
dan gagasan sehingga diperoleh konstruksi yang baru.

Anda mungkin juga menyukai