Anda di halaman 1dari 12

1

DEFINSI BIMBINGAN KONSELING

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling dengan
dosen pengampu Anni Malihatul Hawa, M.Pd.

Disusun Oleh :

Muhamad Zulkarnaen Afrizal (130117A010)


Prianca Trisna Ekawati (130117A011)
Sonia Lestari (130117A012)

Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Universitas Ngudi Waluyo
Tahun 2017

1
i

Kata Pengantar

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu
banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa sangat
bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
yang merupakan tugas mata kuliah Bimbingan Konseling. Penulis sampaikan terimakasih
sebesar-besarnya kepada Ibu Anni Malihatul Hawa, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bimbingan
Konseling dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan
kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan
khususnya bagi penulis sendiri. Amin.

Ungaran, 11 September 2017

i
ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................. i


Daftar Isi ........................................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB II Pembahasan
A. Pengertian, persamaan, dan perbedaan Bimbingan dan Konseling .................... 2
B. Latar Belakang perlunya Bimbingan dan Konseling .......................................... 3
C. Kedudukan BK dalam pendidikan ...................................................................... 4
D. Keunikan dan Keterkaitan tugas guru dan konselor ........................................... 5
E. Bidang-bidang pelayanan di sekolah .................................................................. 6
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 9

ii
1

BAB I
Pendahuluan

1. Latar Belakang

Sangat banyak masalah – masalah di sekolah terutama pada siswa itu sendiri yang tidak
dapat diselesaikan dengan pengajaran oleh guru biasa di sekolah, untuk menyelesaikan
masalah pada setiap siswa di sekolah sangat di perlukan Bimbingan dan Konseling, tapi
sebelum itu agas Bimbingan dan Konseling dapat terlaksana dengan baik, salah satu syarat
yang perlu dan mutlak adalah di kuasainya pengertian yang tepat mengenai Bimbingan dan
Konseling itu oleh semua personil sekolah yang terlibat dalam kegiatan pelayanan
Bimbingan dan Konseling.
Bimbingan dan Konseling merupakan dua kata yang seolah – olah selalu di pakai dalam
saat yang bersamaan, sehingga sepintas lalu orang banyak menganggap keduanya memiliki
arti yang sama. Dalam hal tertentu istilah Bimbingan dan Konseling itu dapat berarti sama,
namun dalam hal tertentu pula istilah tersebut akan mempunyai arti yang berbeda.

2. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian, persamaan, dan perbedaan Bimbingan dan Konseling?
2) Apa latar belakang perlunya Bimbingan dan Konseling?
3) Apa kedudukan BK dalam pendidikan?
4) Bagaimana keunikan dan keterkaitan tugas guru dan konselor?
5) Apa saja bidang-bidang pelayanan di sekolah?

3. Tujuan
Dapat menjelaskan keterkaitan, tujuan bimbingan dan konseling di sekolah, serta
pelayanan yang ada pada Bimbingan dan konseling kepada calon tenaga pendidik agar tidak
terjadi kesalah pahaman mengenai identifikasi Bimbingan dan konseling yang sebenarnya.

1
2

BAB II
Pembahasan

A. Pengertian, persamaan, dan perbedaan Bimbingan dan Konseling


a. Pengertian Bimbingan dan Konseling
BIMBINGAN adalah bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu
agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai
bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan
dan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
KONSELING adalah kontak atau hubungan timbal balik antara dua orang
(konselor dan klien) untuk menangani masalah klien, yang didukung oleh keahlian dan
dalam suasana yang laras dan integrasi, berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk
tujuan yang berguna bagi klien (siswa).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian Bimbingan dan
Konseling (BK) adalah proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh
pembimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau
hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan atau
kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya
sendiri.

b. Persamaan antara bimbingan dan konseling


Persamaan antara bimbingan dan konseling terletak pada tujuan yang hendak
dicapai yaitu sama-sama diterapkan dalam program persekolahan, sama-sama berusaha
untuk memandirikan individu, dan sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku di
lingkungan masyarakat tempat kedua kegiatan itu diselenggarakan.

c. Perbedaan antara bimbingan dan konseling


Perbedaan antara bimbingan dan konseling terletak pada segi isi kegiatan dan
tenaga yang menyelenggarakan.

2
3

Dari segi isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian
informasi dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih menekankan pada
fungsi pencegahan, sedangakan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam
pertemuan tatap muka antara dua orang manusia yaitu antara konselor dan klien.
Dari segi tenaga, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas, kepala
sekolah, orang dewasa lainnya. Namun, konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga-
tenaga yang telah terdidik dan terlatih.

B. Latar Belakang perlunya Bimbingan dan Konseling


Faktor-faktor yang melatarbelakangi muncul dan diperlukannya bimbingan dan konseling:
1. Latar belakang historis
Sejarah tentang developing one’s potential (pengembangan potensi individu)
dapat ditelusiri masyarakat Yunani kuno. Mereka menekankan tentang upaya untuk
mengembangkan dan memperkuat individu melaui pendidikan, sehingga mereka dapat
mengisi peranannya dimasyarakat. Mereka meyakini bahwa dalam diri individu terdapat
kekuatan-kekuatan yang dapat distimulasi dan dibimbing kearah tujuan-tujuan yang
berguna, bermanfaat atau menguntungkan baik bagi dirinya sendiri maupun masyarakat.
2. Latar belakang filosofis
Kata filosofis atau filsafat dalam bahasa Arab yang berasal dari kata yunani yang
berarti filosofia (philosophia). Filsafat artinya cinta terhadap kebijaksanaan atu hikmah
atau ingin mengerti segala sesuatu dengan mendalam.
3. Latar belakang sosial budaya
Faktor-faktor sosial budaya yang menimbulkan kebutuhan akan bimbingan:
a. Perubahan konstelasi keluarga
b. Perkembangan pendidikan
c. Dunia kerja
d. Perkembangan metropolitan
e. Perkembangan komunikasi
f. Rasisme
g. Kesehatan mental

3
4

h. Perkembangan teknologi
i. Kondisi moral dan keagamaan
j. Kondisi sosial ekonomi
4. Latar belakang religious
Landasan religius bimbingan dan konseling pada dasarnya ingin menetapkan klien
sebagai makhluk Tuhan dengan segenap kemuliaannya menjadi fokus sentral upaya
bimbingan dan konseling. Pembahasan landasan religius ini, terkait dengan upaya
mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam proses bimbingan dan konseling.
5. Latar belakang psikologis
Peserta didik sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses perkembangan,
memiliki kebutuhan dan dinamika dalam interaksi dengan lingkungannya. Di samping
itu, peserta didik senantiasa mengalami berbagai perubahan sikap dan tingkah lakunya.

C. Kedudukan BK dalam pendidikan


Kedudukan bimbingan dan konseling dalam pendidikan ada 3 ruang lingkup kegiatan, yaitu:
1. Bidang Administrasi dan Kepemimpinan
Bidang ini menyangkut kegiatan pengelolaan program secara efisien. Pada bidang ini
terletak tanggung jawab kepemimpinanan (kepala sekolah dan staf administrasi lainnya)
yang terkait dengan kegiatan perencanaan organisasi, deskripsi jabatan atau pembagian
tugas, pembiayaan, penyediaan fasilitas atau sarana prasarana (material), supervisi, dan
evaluasi program.
2. Bidang intruksional dan kurikuler
Bidang ini terkait dengan kegiatan pengajaran yang bertujuan untuk memberikan
pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap. Pihak yang bertanggung jawab
secara langsung terhadap bidang ini adalah para guru.
3. Bidang Pembinaan Siswa (Bimbingan dan Konseling)
Bidang ini terkait dengan program pemberiaan layanan bantuan kepada peserta didik
dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal, melalui interaksi yang sehat
dengan lingkungannya. Personel yang paling bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
bidang ini adalah guru pembimbing atau konselor.

4
5

D. Keunikan dan Keterkaitan tugas guru dan konselor


Keunikan dan keterkaitan pelayanan pembelajaran oleh guru dan pelayanan bimbingan dan
konseling oleh konselor dapat dilihat dari table berikut:
No Dimensi Guru Konselor
1. Wilayah Gerak Khususnya sistem pendidikan Khususnya sistem
formal pendidikan formal
2. Tujuan umum Pencapaian tujuan Pendidikan Pencapaian tujuan
Nasional pendidikan nasional
3. Konteks tugas Pembelajaran yang mendidik Pelayanan yang
melalui mata pelajaran dengan memandirikan dengan
sekenario guru - murid sekenario konseling –
konselor
a. Fokus Pengembangan kemampuan Pengembangan potensi diri
Kegiatan penguasaan bidang studi dan bidang pribadi sosial,
masalah-masalahnya belajar karir dan masalah-
masalahnya
b. Hubungan Alih tangan (referral) Alih tangan (referral)
kerja
4. Target
Intervensi

a. Individual Minim utama

b. kelompok Pilihan strategis Pilihan strategis


5. Ekspektasi
kinerja

a. Ukuran Pencapaian standart kompetensi Kemandirian dalam


keberhasilan lulusan lebih bersifat kuantitatif kehidupan lebih bersifat
kualitatif yang unsur-
unsurnya saling terkait

5
6

b. Pendekatan Pemanfaatan instructional effects Pengenalan diri dan


umum and nurturant effects melalui lingkungan oleh konselor
pembelajaran yang mendidik dalam rangka pengentasan
masalah pribadi, sosial,
belajar dan karir.
c. Perencanaan Kebutuhan belajar ditetapkan Kebutuhan pengembangan
tindak terlebih dahulu untuk ditawarkan diri ditetapkan dalam proses
intervensi kepada peserta didik transaksional oleh konseling
di fasilitasi oleh konselor
d. Pelaksanaan Penyesuaian berdasarkan respons Penyesuaian proses
tindak ideosinkretik peserta didik yang berdasarkan respons
intervensi lebih terstruktur indosinkretik konseling
dalam transaksi makna yang
lebih lentur dan terbuka

E. Bidang-bidang pelayanan di sekolah


Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan kegiatan yang sistematis,
terarah dan berkelanjutan. Oleh karena itu, pelayanan bimbingan dan konseling selalu
memperhatikan karakteristik tujuan pendidikan, kurikulum dan peserta didik. Untuk itu,
penting sekali memahami bidang-bidang bimbingan dan konseling. Terdapat empat bidang
bimbingan dan konseling yang menjadi ruang lingkup pelayanan. Keempat bidang
bimbingan dan konseling tersebut adalah:
1. Bidang Bimbingan Pribadi
Bidang bimbingan pribadi yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami, menilai, mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
Selanjutnya bidang bimbingan pribadi juga bertujuan membantu peserta didik
menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Layanan bimbingan
pribadi adalah bantuan bagi siswa untuk menemukan dan mengembangkan pribadi yang

6
7

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan
rohani.
2. Bidang Bimbingan Sosial
Bidang bimbingan sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat
dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang
lebih luas yang dilandasi budi pekerti, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan.
3. Bidang Bimbingan Belajar
Bidang bimbingan belajar yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan
belajar secara mandiri, serta membantu peserta didik untuk menumbuhkan dan
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan
dan ketrampilan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian
serta mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih
tinggi atau untuk terjun ke lapangan pekerjaan tertentu.
4. Bidang Bimbingan Karir
Bimbingan karir adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada individu untuk dapat
merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan
maupun dunia karir. Dalam bidang bimbingan karir ini, pelayanan bimbingan dan
konseling ditujukan untuk mengenal potensi diri, mengembangkan dan memantapkan
pilihan karir.

7
8

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari satu segi dapat kita lihat bahwa Bimbingan dan Konseling memiliki arti yang sama
yaitu proses pemberian bantuan terhadap seseorang, atau sekelompok orang. Dari segi lain
konseling merupakan alat dalam pemberian bimbingan, konseling juga merupakan alat yang
paling ampuh dalam keseluruhan program bimbingan atau dengan kata lain konseling
merupakan titik sentral dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Tujuan dari Bimbingan dan
Konseling yaitu (a) Untuk dapat mewujudkan diri sendiri. (b) Untuk dapat mengarahkan diri
sendiri. (c) Untuk dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal. (d) Untuk dapat
menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis. (e) Untuk mengenal diri
sendiri dan lingkungannya. Bimbingan dan Konseling memiliki arah pelayanan seperti
pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, terapeutik, dan peminatan.

B. Saran
Seorang guru bisa dinilai memiliki mutu kerja yang berkualitas jika bisa membimbing
siswa dengan baik, jadi hendaknya mendalami dan menguasai bidang Bimbingan dan
Konseling agar jika terjadi masalah yang di hadapi peserta didik hendaknya membimbing
mereka agar menjadi pribadi yang berkualitas pula.

8
9

Daftar Pustaka

http://harjulitaq.blogspot.co.id/2015/09/makalah-pengertian-bk-tujuan-bk-dan.html
http://sitimwnh5.blogspot.co.id/2009/10/blog-post.html
http://kalidanastiti-space.blogspot.co.id/2013/12/latar-belakang-perlunya-bimbingan-dan.html
http://gemerlaplangitmalam.blogspot.co.id/2015/11/makalah-kedudukan-bk-dalam-
pendidkan.html
http://koyahtulhasanah.blogspot.co.id/2016/11/keunikan-dan-keterkaitan-tugas-guru-
dan_53.html
https://afdhillasari.blogspot.co.id/2016/07/bidang-layanan-bimbingan-dan-konseling.html
Tim dosen PPB FIP UNY. 2000. Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah.Yogjakarta:UNY
Press.

Anda mungkin juga menyukai