Laporan Eval Benang
Laporan Eval Benang
PENDAHULUAN
Pada proses produksi, bahan baku merupakan salah satu faktor penentu baik
atau tidaknya produk yang dihasilkan. Maka dari itu, pengujian dan evaluasi
terhadap mutu bahan baku sebelum diproses sangat diperlukan. Adapun
dalam bidang penelitian, pengujian dan evaluasi bahan-bahan tekstil ini
menjadi hal yang sangat penting bagi para ilmuwan untuk menentukan
langkah selanjutnya yang akan diambil dalam penelitian.
Maka dari itu, pengujian dan evaluasi bahan tekstil ini sangat diperlukan
sebagai sarana dalam pengendalian mutu dan proses produksi tekstil,
penunjang usaha pengembangan proses dan produk tekstil, sarana w
pengujian produk tekstil terutama dalam pelaksanaan perdagangan tekstil,
serta sarana untuk menunjang pelaksanaan standarisasi tekstil (penelitian
spesifikasi atau standar mutu, dan penerapannya).
1
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana perbandingan hasil pengujian nomor benang dengan SNI ?
Bagaimana perbandingan hasil pengujian kekuatan tarik benang dengan
SNI ?
Bagaimana perbandingan hasil pengujian Imperfection benang polyester
rayon 65 35 % dengan SNI?
Apakah serat yang diuji hasilnya sesuai dengan SNI atau tidak ?
2. TEORI DASAR
Poliester rayon merupakan serat campuran yang berasal dari serat polyester dan
serat rayon.Untuk identifikasi serat secara umum dapat dilakukan dengan cara
pembakaran,pelarutan,dan mikroskop.
Serat Poliester dibuat dari asam tereftalat dan etilena glikol.etilena berasal dari
penguraian minyak tanah dioksidasi dengan udara menjadi etilena oksida yang
kemudia dihidrasi menjadi etilena glikol.Asam Tereftalat dibuat dari para-Xilena yang
harus bebas dari isomer meta dan orto.Para-xilena merupakan bagian dari destilasi
minyak tanah dan tidak dapat dipisahkan dari isomer meta dan orto dengan cara
destilasi.
2
Rayon vskosa adalah serat selulosa yang diregenarasi sehingga strukturnya sama
dengan serat selulosa lainnya kecuali derajat polimerisasi lebih rendah karena terjadi
degradasi rantai polimer selama pembuatan seratnya.
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat rayon viskosa adalah kayu.Serpih-
serpih kayu dikerjakan dengan kalsium bisulfit kemudian dimasak dibawah uap
selama 15 jam kemudian dilarutkan dengan air dan dipekatkan sehingga kadar
selulosa 30% diputihkan dengan hipoklorit dan menjadi lembran-lembaran .
Kelemahan rayon adalah kekuatan tarik dalam keadan basah mengalami penurunan
kekuatan yang cukup besar.
3. PROSEDUR
3.3 Alat
Mesin realing
Neraca analitik
Asano Meter
Evenness Tester
3.4 Bahan
Benang polyester 65% rayon 35 %
3.5.3 Ketidakrataan
Ketidakrataan ditentukan menurut ASTM D 1425-2000 , Standard test
methods for enevennes of textile strands using capacitance testing
3
equipment., dengan prinsip penentuan ketidakrataan yang mengukur
sifat benang berdasarkan pada perubahan kapasitansi saat benang
melewati pelat kapasitor.
4. HASIL
1 Nomor Benang
3 Ketidakrataan maksimu
U% 10,50 %
CV %
13,47 %
4 Imperfection maksimum
5. PEMBAHASAN
1 Nomor Benang ±3
4
4 Imperfection maksimum Max
Pada pengujian nomor benang hasil dari perhitungan Ne1 adalah 44,086 sedangkan
hasil dari Tex adalah 13,3864 menunjukan bahwa hasil pengujian sesuai dengan
SNI yaitu dengan standar uji 13,1 ± 3 untuk tex dan 45 ± 3 . Untuk pengujian
kekuatan tarik hasil uji adalah 16,66 cN/Tex,hasil uji kekuatan tarik tidak memeunuhi
SNI karena standar uji kekuatan tarik adalah minimal 23 cN/Tex dan ketidakrataan
maksimum U% adalah 10,50 dengan standar uji max 12,4 % serta CV % adalah
13,47% dengan standar uji 15%.Untuk pengujian U% dan CV pada ketidakrataan
memenuhi SNI. Pada pengujian imperfection maksimum terdapat tiga pengujian
yaitu pengujian thin-50% dengan hasil uji adalah 0,60 dengan SNI max 40
menunjukan hasil pengujian sesuai dengan standar SNI,pengujian thick+50%
dengan hasil uji adalah 2,20 dengan SNI max 60 menunjukan hasil uji sesuai
denganSNI,pengujian neps+200% dengan hasil 40,40 dengan SNI max 110
menunjukan hasil pengujian sesuai dengan SNI.
6. KESIMPULAN
- Nomor benang : Ne1 44.086 & Tex 13,3864
- Kekuatan tarik benang perhelai :16,66 cN/Tex
- Ketidakrataan : U% = 10,50
CV% = 13,47
- Imperfection : Thin = 0,60
Thick = 2,20
Neps = 40,40
- Benang yang diuji adalah polyester rayon 65% 35% belum memenuhi syarat
standar mutu SNI 08-1759-2004 karena masih ada hasil pengujian yang belum
memenuhi standar yang ditetapkan.
5
7. DAFTAR PUSTAKA
- Pedoman SNI benang ring tunggal campuran polyester 65% rayon 35% (SNI 08-
1759-2004).