PENDAHULUAN
Sistem limfatik terdiri dari pembuluh limfe, kelenjar limfe, cairan limfe, timus, dan
limpa. Kelenjar limfe, timus, tonsil, dan limpa mengandung jaringan limfatik. Jaringan
limfatik tersusun dari serat reikuler dengan sel-sel fibroblast, makrofag, dan sejumlah besar
limfosit yang terdapat di antara serat retikuler tersebut.
Dalam tubuh setiap makhluk hidup terjadi suatu sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi atau
nama lainnya adalah sistem peredaran darah sangat berfungsi dan mempunyai peran penting
dalam kehidupan individunya.
Khususnya pada manusia, keadaan sistem sirkulasinya mempengaruhi keadaan fisik dan
mental seseorang. Karena dengan sistem peredaran darah, asupan gizi dan energi yang di
dapat oleh manusia bias dialirkan ke seluruh tubuh untuk menggerakkan anggota tubuh.
Selain itu juga, dalam sistem sirkulasi inilah paru-paru manusia dapat menerima oksigen.
Ada sistem lain yang bekerja bersamaan dengan sistem sirkulasi, nama sistem itu adalah
sistem limfatik. Sistem limfatik bekerja dengan cara yang berbeda dan mempunyai tugas
yang berbda pula dengan sistem sirkulasi. Sistem limfatik mempunyai fungsinya sendiri
dalam tubuh manusia.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pembuluh getah bening pada manusia.
2. Untuk mengetahui kelenjar limfe pada manusia.
PEMBAHASAN
Merupakan jalur tambahan dimana cairan dapat mengalir dari ruang interstisial kedalam
darah. Limfatik dapat mengangkut dari zat-zat partikel besar yang tidak dapat dipindahkan
keluar jaringan dengan absorpsi langsung kedalam kapiler darah. Suatu cairan yang
transparan, berwarna kekuningan, memiliki berat jenis 1,015-1,023, dan terdapat di dalam
pembuluh limfe. Cairan ini terdiri dari air, glukosa dan garam kira-kira sama dengan plasma
darah.
Komposisinya hampir sama dengan komposisi kimia plasma darah dan mengandung
sejumlah besar limfosit yang mengalir sepanjang pembuluh limfe untuk masuk ke dalam
aliran darah. Pembuluh limfe yang mengaliri usus disebut lakteal karena bila lemak
diabsorpsi dari usus bagian lemak melewati pembuluh limfe, kuman infeksi dapat ditagkap
sehingga menimbulkan peradangan pada kelenjar setempat. Peristiwa ini menunjukkan
adanya infeksi misalnya infeksi pada kaki akan timbul pembengkakkan pada inguinal.
Sistem limfatik juga merupakan salah satu jalan utama untuk absorpsopsi zat makanan
dari saluran cerrna terutama absorpsi lemak. Setelah memakan makanan berlemak cairan
limfe dalam duktus mengandung 1-2 % lemak. Lingkungan disekitar manusia mengandung
berbagai unsur jenis potagen misalnya bakteri, virus, fungi, protozoa dan parasit yang dapat
menyebabkan infeksi pada manusia.infeksi yang terjadi pada orang normal umumnya singkat
dan jarang meninggalkan kerusakan parmanen. Hal ini disebabkan karena tubuh manusia
memiliki suatu sistem imun yang berfungsi melindungi tubuh.
Pada dasarnya seluruh cairan limfe dari bagian bawah tubuh mengalir ke atas, ke
duktus torasikus dan bermuara ke dalarn sistem vena yaitu pertemuan antara vena
jugularis interna sinistra dan vena subklavia. Cairan limfe dari sisi kiri kepala, lengan
kiri, dan sebagian daerah toraks juga memasuki duktus torasikus sebelum berrnuara ke
dalam vena. Cairan limfe dari Sisi kanan leher dan kepala, lengan kanan dan sebagian
toraks memasuki duktus limfatikus yang kemudian berrnuara ke dalarn sistem vena pada
pertemuan antara vena subklavia dekstra dan vena jugularis interna.
10 | S I S T E M L I M F A T I K & I M U N I T A S
ini menimbulkan udema lokal. Timbulnya rasa nyeri disebabkan distensi lokal
dalarn jaringan yang membengkak sehingga ujung-ujung resptor neuron aferen
yang persarafan daerah tersebut tertekan.
b. Respons Imun Spesifik
Merupakan respons yang didapat acquired (di luar organisme),
terdapat antigen tertentu di mana tubuh pernah terpapar sebelumnya. Sel-
sel leukosit memegang peran penting dalarn respons imun terutama
limfosit yang merupakan inti dalam proses imun spesifik karena sel ini
dapat mengenal setiap jenis antigen baik Intraseluler maupun
ekstraseluler misalnya dalam cairan tubuh atau dalam darah. Respons
bersifat selektif yang ditujukan pada materi asing tertentu dan tubuh
membentuk protein.Virus tidak mampu menjalankan metabolisme atau
reproduksi kecualai mjika mereka menginvasi sel pejamu( sel individu
yang terinfeksi) dan mengambil alih pasilitas biokimia sel tersebut untuk
kepentingan mereka sendiri.virus tidak saja melemahkan sumber energi
sel pejamu untuk menyontesis protein-protein yang diperlukan oleh
replikasi (pengembalian) virus pada sel pejamu berbeda sesuai dengan
jenis virus , tetapi virus juga dapat menimbulkan kerusakan atau
kematian sel melalui empat cara.
Deplasi komponen-komponen sel yang esensial oleh virus.
pembentukan zat toksik bagi sel pejamu di bawah perintah
virus.
Transformasi -sel pejamu normal menjadi sel kanker.
Venyatuan virus ke dalam sel sehingga mekanis
pertahanan tubuh akan menghancurkan sel karena sel
tersebut tidak lagi dianggap sebagai sel normal (dianggap
asing).
2. Sel Leukosit Sebagai Sistem Pertahanan
Sel leukosit bertanggung jawab atas berbagai strategi pertahanan imun yang
terdiri atas bagian-bagian berikut :
11 | S I S T E M L I M F A T I K & I M U N I T A S
Neutrofll : spesifik fagosit yang sangat mudah bergerak dan memakan
serta menghancurkan bahan-bahan yang tidak diperlukan.
Eosinofil : mengeluarkan zat-zat kimia yang menghancurkan cacing,
parasit, dan berperan dalam manifestasi alergi.
Basofil : mengeluarkan histamin dan heparin dan juga terlibat dalam
manifestasi reaksi alergi.
Limfosit :
1. Limfosit B. Berubah menjadi sel plasma yang mengeluarkan antibodi
yang secara tidak langsung menyebabkan destruksi (penghancuran)
benda asing.
2. Limfosit T. Berperan dalam imunitas yang diperantarai oleh sel
imunitas seluler dengan melibatkan destruksi langsung sel-sel yang
terinvasi virus dan sel-sel muatan melalui cara-cara nonfagosit.
Monosit : berubah menjadi makrofag, yaitu spesialis fagositik yang
berukuran besar dan terikat ke jaringan.
Mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya.
Benda asing yang pertama timbul dalam bahan segera disennaltisasi sel-sel sistem
imun dan akan dikenal lebih cepat kemudian dihancurkannya.
Dapat bekerja sendiri untuk menghancurkan benda asing yang berbahaya bagi tubuh,
tetapi pada umumnya bekerja sama antara antibodi, komplemenfagosit, dan antara sel
T makrofag.
1) Kekebalan Aktif Alami : diperoleh ketika sakit, dirnana antibodi tetap didalam
darah untuk mencegah serangan penyakit yang sama.
2) Kekebalan Aktif Buatan : diberikan kepada anak-anak dan berpergian untuk
mencegah terkena penyakit yang serius atau fatal. Suntikan mikroorganisme yang
sudah mati atau hidup diberikan dan tubuh berespons dengan menghasilkan
dengan cara inilah imun aktif dibuat. Toksin yang tidak berbahaya juga
digunakan untuk memberikan imun tipe ini. Toksin adalah racun kimia yang
dihasilkan mikroorganisme, jika diberikan dalam kondisi tidak berbahaya toksin
12 | S I S T E M L I M F A T I K & I M U N I T A S
juga dapat bekerja Mikroorganisme yang dilemahkan disebut vaksin dan toksin
yang dilemahkan disebut toksoid. Banyak penyakit dapat dicegah dengan imun
aktif buatan. Beberapa penyakit yang umum ialah batuk, difteri, campak, cacar,
poliomielitis, dan tuberkulosis.
3) Kekebalan Pasif Alami : diperoleh bayi sebelum lahir diturunkan ibu kepada
janin.
4) Kekebalan Pasif Buatan : berrnanfaat untuk mencegah penyakit dan untuk
pengobatan. Antibodi dihasilkan orang lain/hewan lalu disuntikkan ke dalam
tubuh seseorang yang beresiko. Kekebalan pasif selalu hidup dalam jangka waktu
singkat sebagai antibodi yang dihancurkan setelah waktu yang singkat. Reaksi
antigen-antibodi secara normal terjadi di dalam aliran darah dan dibawa oleh
sistem makrofag monosit. Ketika reaksi imun terjadi dijaringan, sel-sel di
dalamnya rusak atau hancur akibat efek samping reaksi tersebut, hal ini dikenal
sebagai alergi. Reaksi alergi sering disebabkan oleh subtansi seperti protein yang
disebut alergen. Reasksi alergi pada jaringan membuat lepasnya hostamin yang
menyebabkan kemerahan dan pembengkakan pada kulit seperti pada urtikaria dan
menghasilkan cairan hangat.
5) Autoimun : suatu keadaan dimana tubih membuat antibodi melawan selnya
sendiri.banyak penyakit yang berasal dari autoimun di antaranya rematoid artritis
dan deman rematik.
Jika pertahanan lapis pertama dan kedua tidak dapat membendung serangan bakteri
atau mikroba patogen, maka kehadiran patogen tersebut akan memicu pertahanan lapis
ketiga untuk aktif. pertahanan itu melibatkan respons spesifik oleh sistem imun terhadap
infeksi khusus sehingga memperoleh kekebalan (imunitas). imunitas spesifik yang
diperoleh seseorang biasanya dapat bertahan lama, bahkan seumur hidup. imunitas
spesifik melibatkan dua jenis limfosit. kedua limfosit di bentuk di sumsum tulang dan
setelah dilepaskan di aliran darah limfosit lebih lanjut diproses untuk membuat dua jenis
sel yang secara fungsional berbeda. sebagian limfosit yang telah dewasa di dalam
sumsum tulang berubah menjadi limfosi Batau disebut sel B. sebagian limfosit yang
13 | S I S T E M L I M F A T I K & I M U N I T A S
belum mencapai tahap dewasa akan meninggalkan tulang menuju kelenjar dan berubah
menjadi limfosit T atau sel T.
a. Limfosit B (sel B)
1) sel plasma
IgA
ditemukan pada sekret tubuh seperti ASI dan saliva, serta mencegah antigen
menembus membran epithelium serta menyerang jaringan yang palaing dalam.
IgD
14 | S I S T E M L I M F A T I K & I M U N I T A S
disebut oleh sel B dan ditampilkan pada permukaannya dan fungsinya
mengaktifkan sel B.
IgE
ditemukan pada membran sel (missal: basofil dan sel mast)dan jika berikatan
dengan antigen akan mengaktifkan respons imun. antibody ini sering ditemukan
saat alergi. fungsinya proteksi terhadap serangan parasit.
IgG
merupakan jenis antibodi yang paling banyak dan paling besar. antibodi ini
menyerang banyak dan paling besar. antibodi menyerang banyak patogen dan
menembus plasenta untuk melindungi janin. fungsinya mengaktifkan protein
komplemen dan mekrofag.
IgM
dihasilkan dalam jumlah besar saat respons primer dan merupakan aktivator
komplemen yang kuat. fungsinya sebagai aglutinasi (dalam pembuluh darah) serta
merangsang fagositosis mikrob oleh makrofag.
2) sel B memori
sel B memori berada dalam tubuh untuk waktu lama setelah episode awal
saat pertama kali terpapar antigen dan dengan cepat berespons terhadap pemaparan
antigen yang sama berikutnya dengan stimulasi produksi sel plasma penyekresi
antibodi.
b. Limfosit T ( sel T)
15 | S I S T E M L I M F A T I K & I M U N I T A S
1) sel T memori
sel yang hidup lama bertahan hidup setelah ancaman dinetralkan dan memberikan
imunitas diperantarai sel dengan berespons secara cepat terhadap paparan antigen
yang sama lainnya.
2) sel T sitotoksik
sel ini berfungsi menghasilkan racun menghancurkan mikroba, sel kanker atau sel
yang yang terinveksi virus. sel ini mengenali antigen, yaitu berupa selubung
protein virus yang tertinggal diluar sel. sel ini membunuh sel dengan cara
menyekresilan suatu protein yang mampu melubangi membran sel sehingga sel
tersebut bocor.
3) sel T helper
sel ini mengenali fagosit dan meransang sel B untuk bereplikasi. sel B tidak akan
bereplikasi dan membentuk sel plasma tanpa ransangan dari sel T helper untuk
membentuk antibodi. sel ini juga menghasilkan antibodi lympokinase yang aka
menggerakkan sel-sel kekebalan agar berpartisipasi dan aktif dalam proses
kekebalan.
4) sel T supresor
sel ini untuk menghentikan limfosit T dan B yang aktif. sel ini membatasi efek
yang kuat dan berpotensi membehayakan respons imun.
2.5 Hubungan Imunitas Dengan Imunisasi
Di tinjau dari cara memperolehnya, imunitas dibagi menjadi:
1) Imunitas aktif
Imunitas aktif dibedakan menjadi:
a. Imunitas aktif didapat secara ilmiah
Imunitas ini di dapatkan bila seseorang terserang bibit penyakit terutama
mikroorganisme, kemudian menjadi sakit ringan ataupun berat. Sementara itu di
dalam tubuhnya dikembangkan imunitas humoral dan imunitas seluler terhadap
bibit penyakit tersebut. Bila imunitasnya dapat mengatasi bibit penyakit, maka
orang ini akan sembuh dan menjadi kebal khusus terhadap penyakit tersebut.
b. Imunitas aktif di masukkan secara buatan
16 | S I S T E M L I M F A T I K & I M U N I T A S
Pada akhir abad ke-18, saat penyakit cacar sedang melanda dunia, Edward
Jenner menemukan bahwa seseorang yang telah ditulari dan telah menderita
penyakit cacat lembu yang jinak dan tidak berbahaya dapat menjadi kebal
terhadap penyakit cacar yang ganas.
Dengan dasar ini, maka para ahli berlomba membuat berbagai antigen yang
aman untuk dimasukkan ke dalam tubuh dengan tujuan agar tubuh dapat
membentuk antibody (imunitas) tetapi tidak mengalami sakit yang berat.
Aantigen-antigen tersebut dapat berupa :
Vaksin adalah suatu suspense mikroorganisme atau bagian
mikroorganisme (virus,riketsia, bakteri) yang telah mati atau di
lemahkan.
Toksoid adalah tosin yang telah di lemahkan.
2) Imunitas pasif
Imunitas pasif di bedakan menjadi:
a. Imunitas pasif didapat secara almiah
Imunitas ini di dapatkan oleh bayi yang baru lahir sampai umur kira-kira 6 bulan
dari ibunya. Hal ini dapat terjadi karena IgD ibu dapat menerobos rintangan
plasenta, masuk ke dalam tubuh janin. Dengan demikian tergantung pada jenis IgD
ibunya, si bayi sampai umur 6 bulan akan terlindung dari beberapa macam penyakit
misalnya campak dan difteri. Bayi dapat membentuk immunoglobulin sendiri
secara baik setelah berumur 2-3 bulan.
b. Imunitas pasif didapat secara buatan
Imunitas ini di peroleh bila kepada seseorang di suntikkan gamma-globulin IgG
atau immunoglobulin lain yang di dapat dari darah orang-orang yang telah kebal
terhadap suatu penyakit.
Dapat juga yang di suntikkan itu berupa serum (darah yang dihilangkan sel-sel dan
fibriumnya) dari hewan yang telah dikebalkan terhadap penyakit tertentu, karena di
dalam serum terkandung antibodi.
17 | S I S T E M L I M F A T I K & I M U N I T A S
2.6 Imunisasi
Imunisasi adalah suatu keadaan tubuh yang kebal terhadap suatu penyakit.
Imunisasi adalah suatu perlakuan yang mengakibatkan seseorang menjadi kebal (imun)
terhadap suatu penyakit.
1. Imunisasi aktif
Di mana tubuh sendiri membentuk imunitas (antibodi) terhadap bibit penyakit
dengan cara memasukkan vaksin (melalui suntikan atau melalui mulut) atau
toksoid ke dalam tubuh seseorang.
2. Imunisasi pasif
Di mana tubuh “mengimpor” imunitas dengan cara menyuntikkan ke dalam
tubuh iminogloulin atau serum yang telah kebal terhadap suatu penyakit.
Imunisasi pasif harus melalui suntikan karena bila melalui mulut sebagian besar
immunoglobulin akan dicernakan di dalam saluran pencernaa.
Imunisasi pasif sering di lakukan dalam keadaan darurat di mana diperkirakan
tidak aka nada waktu untuk pembentukan antibody yang cukup untuk melawan
antigen yang masuk, sehingga menbahayakan jiwa penderita. Contohnya
pemberian serum antibisa ular pada orang yang di patuk ular berbisa.
18 | S I S T E M L I M F A T I K & I M U N I T A S
Autoimunitas adalah suatu kelainan diamana sistem kekebalan tubuh manusia
menyerang jaringan tubuh sendiri. Contohnya penyakit Addison kelenjar adrenal,
toroditis, anemia pernisisus, dan lupus.
3. Alergi
Sel metosit dan besofil adalah sel imun yang terkait dengan alergi. Sedangkan
antigen IgE mampu melawan antigen seperti debu, serbuk sari dan spora. Respons
terhadap alergi dapat terjadi dengan cepat dan fatal, terutama jika menyebar
keseluruh tubuh. Respons alergi dapat dihindari dengan perlakuan tertentu dengan
cara memberikan dosis kecil antigen sehingga hanya sedikit antibody IgE yang
dihasilkan.
4. Hipersensitivitas
Hipersensitivitas adalah respon imun yang berlebihan yang dapat merusak
jaringan tubuh sendiri. Mereka terbagi menjadi empat kelas (tipe I-V) berdasarkan
mekanisme yang ikut serta dan lama waktu reaksi hipersensitif. Tipe I
hipersentivitas sebagai reaksi segera atau anafilaksis sering berhubungan dengan
alergi. Gejala dapat bervariasi dari ketidaknyamanan sampai kematian.
Hipersentivitas tipe I ditengahi oleh IgE yang dikeluarkan dari mastosit dan
basophil. Hipersentivitas tipe II muncul ketika antibodi melilit pada antigen sel
pasien, menandai mereka untuk penghancuran. Hal ini juga disebut
hipersensitivitas sitotoksik, dan ditengahi oleh antibodi IgG dan IgM. Kompleks
imun (kesatuan antigen, protein komplemen dan antibodi IgG dan IgM) ada pada
berbagai jaringan yang menjalankan reaksi hipersensitivitas tipe III.
Hipersensitivitas IV (juga diketahui sebagai seluler) biasanya membutuhkan
waktu antara dua dan tiga hati untuk berkembang. Reaksi tipe IV ikut serta dalam
berbagai autoimun dan penyakit infeksi, tetapi juga dalam ikut serta dalam contect
dermatitis. Reaksi tersebut ditengahi oleh sel T, monosit dan makrofaga.
5. Penolakan transplantasi
Sistem kekebalan mengenali dan menyerang apapun yang secara normal berbeda
dari unsur yang ada didalam tubuh seseorang, bahkan unsur yang hanya sedikit
berbeda, seperti organ dan jaringan yang dicangkokkan. Penolakan transplansi
dapat terbagi menjadi tiga katagori, yaitu penolakan hiperakut, akut dan kronis.
19 | S I S T E M L I M F A T I K & I M U N I T A S
6. Myasthenia gravis
Myasthenia gravis, yaitu antibody menyerang atot lurik, hal ini menyebabkan
degradasi otot, dan berkurangnya otot untuk menangkap asetilkolin, zat yang
dilepaskan oleh saraf yang memicu kontraksi otot. Contohnya jika terjadi pada
mata, pandangan atau posisi mata menjadi tidak simetri.
7. Lupus erythemstosus
Lupus erythemstosus, yaitu antibody menyerang sel-sel tubuh yang lain (secara
umum) sebagai se lasing. Penyakit ini sangat sulit di kenali karena gejalanya
sangat umum.
8. Addison’s disease
Addison’s disease, yaitu antibody menyerang kelenjar adrenalin.
9. Multiple sclerosis
Multiple sclerosis, yaitu anbodi menyrang jaringan saraf di otak dan tulang
belakang.
10. Diabetes mellitus
Diabetes mellitus, yaitu tipe I (insulin-dependent dibetes mellitus). Antibody
menyerang sel-sel beta di dalam pancreas yang memproduksi hormone insulin.
1. Vaksin
Kekebalan buatan adalah suatu bentuk kekebalan tubuh yang sengaja dibuat untuk
ditumbuhkan melalui pemberian vaksin. Vaksin adalah bibit penyakit (kuman/antihgen)
yang telah dilemahkan. Contohnya jika menginginkan tubuh memproduksi anbodi
tetanus, maka seseorang di suntik bakteri tetanus yang telah dilemahkan. Vaksin tetanus
yang masuk tersebut akan di anggap tubuh sebagai antigen sehingga tubuh akan
memproduksi antibodi.
Secara garis besar, vaksin dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu:
a. Vaksin Bcille calmette-guerin (BCG), polio jenis sabin dan campak terbuat dari
mikroorganisme yang telah dilemahkan.
b. Vaksin pertussis dan polio jenis salk, berasal dari mikroorganisme yang telah
dimatikan.
20 | S I S T E M L I M F A T I K & I M U N I T A S
c. Vaksin tetanus toksoid dan difteri, berasal dari toksin mikroorganisme yang telah
dilemahkan.
d. Vaksin hepatitis B, terbuat dari protein mikroorganisme.
2. Serum
Serum adalah plasma darah yang telah mengandung antibody untuk melawan antigen
tertentu. Pembuatan serum dilakukan dengan menyuntik kuda atau kelinci dengan vaksin
tertentu. Setelah tubuh kelinci atau kuda membentuk antibody, kemudian plasma darah
yang mengandung antibody diisolasi. Umumnya pemberian serum dilakukan untuk
pengobsatan dan bukan pencegahan.
a. Serum albumin
Serum albumin, sering di sebut albumin adalah protein dengan jumlah terbanyak di
dalam tubuh. Albumin sangat penting demi memelihara tekanan osmosis untuk
distribusi fluida tubuh antara intravascular compartment dan jaringan tubuh. Albumin
juga berfungsi sebagai pengusung plasma dengan secara tidak langsung mengikat
beberapa hormone steroid hydrophobic dan protein pengusung bagi hemin dan asam
lemak dalam sirkulasinya.
b. Serum globulin
Serum globilin adalah istilah umum yang digunakan untuk protein yang tidak larut,
baik di dalam air maupun di dalam larutan garam konsentrasi tinggi, tetapi larut
dalam larutan garam konsentrasi sedang.
21 | S I S T E M L I M F A T I K & I M U N I T A S
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembuluh getah bening atau pembuluh limfe berasal dari sekumpulan pembuluh
kapiler limfe yang buntu. Berbeda dengan kapiler darah, kapiler limfe memiliki banyak
pori, pori ini berdiameter cukup besar dan permeable terhadap protein.
Kelenjar Limfe berbentuk seperti kacang dengan suatu lekukan yang di sebut hilus,
diameternya 0,1-2,4 cm dan terletak sepanjang pembuluh limfe. Pada bagian luarnya
terdapat kapsula yang terdiri dari jaringam ikat. Bagian-bagian kapsula yang masuk ke
dalam kelenjar di sebut trabeluka. Di antara trabeluka terdapat kumpulan limfosit.
Cairan limfa suatu cairan yang transparan, berwarna kekuningan, memiliki berat jenis
1,015-1,023, dan terdapat di dalam pembuluh limfe. Cairan ini terdiri dari air, glukosa
dan garam kira-kira sama dengan plasma darah.
22 | S I S T E M L I M F A T I K & I M U N I T A S
DAFTAR PUSTAKA
23 | S I S T E M L I M F A T I K & I M U N I T A S