RPP
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
Indikator:
1.1.1. Menjaga dan merawat tanaman di sekolah dan lingkungan sekitarnya sesuai dengan konsep
ekosistem
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-
hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
Indikator:
2.1.1. Menunjukkan perilaku disiplin, aktif, kerjasama, dan komunikasi yang baik pada saat melaksanakan
percobaan ekosistem
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
Indikator:
2.2.1. Menunjukkan perilaku menghargai orang lain dalam melaporkan hasil percobaan ekosistem
3.10. Mendiskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem
Indikator :
3.10.1 Menjelaskan konsep Pemanasan Global
3.10.2 Menyebutkan 3 fakta adanya pemanasan global
3.10.3 Menjelaskan pengaruh pemanasan global terhadap ekosistem
Indikator :
4.13.2 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan usulan tentang
penanggulangan masalah.
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian pemanasan global
2. Menjelaskan proses terjadinya pemanasan global
3. Menjelaskan pengaruh pemanasan global bagi lingkungan
4. Menjelaskan upaya untuk penanggulangan pemanasan global
D. Materi Pelajaran
1. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah indikasi naiknya suhu permukaan bumi secara global terhadap suhu
normal pada kurun waktu tertentu
Perubahan iklim global adalah perubahan unsur-unsur iklim secara global terhadap iklim normal
Penyebab pemanasan global adalah gas-gas rumah kaca yaitu antara lain; karbondioksida (CO2),
metana (CH4), Nitroksida (N2O), Hidrofluorokarbon (HFC), Perfluorokarbon (PFC),
Sulfurheksafluorida (SF6), dll.
Penyebab pemanasan global yang paling besar adalah (CO2), (CH4), NO dari pupuk dan CFC
yang biasa digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan
E. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery learning
3. Metode : diskusi
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I : Penyajian Tugas Proyek (2 JP)
Tujuan esensial :
a). Peserta didik dapat menjelaskan konsep pemanasan global
b). Peserta didik dapat menyebutkan 3 fakta adanya pemanasan global
c). Peserta didik memiliki ketrampilan berbicara di muka kelas melalui kegiatan presentasi hasil
proyek “ Bagaimana Pemanasan global Mempengaruhi Ekosistem?”
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
PENDAHULU - Guru mengkondisikan siswa 20 menit
AN - Guru bertanya kepada siswa mengenai kegiatan/aktivitas
siswa sebelum masuk ke KBM dengan memperlihatkan
gambar suatu kawasan “ apa yang kamu ketahui tentang
pemanasan global ?”
- Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai setelah belajar
tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
KEGIATAN 50 menit
INTI - Guru menanyakan tentang konsep pemanasan global
- Guru mengingatkan tugas yang telah diberikan pada pertemuan
yang lalu
- Guru mencek tugas yaitu mempelajari LKS tentang
pemanasan global
- Siswa dikelompokkan secara heterogen dan mendiskusikan
hasil observasi terhadap lingkungan tentang pemanasan
global
- Guru memberikan penjelasan tentang langkah dan teknik
melakukan observasi terhadap lingkungan tentang
pemanasan global
- Diskusi kelompok mengenai hasil observasi dan menjawab
pertanyaan dalam LKS
- Presentasi hasil percobaan oleh wakil kelompok
- Diskusi kelas untuk menanamkan konsep pemanasan global
melalui hasil observasi
- Diskusi kelas untuk menyamakan persepsi tentang konsep
pemanasan global dengan bantuan bahan tayang konsep
pemanasan global
- Diskusi penanaman konsep pemanasan global dalam
kehidupan sehari-hari
Sumber Belajar :
a). Buku Pegangan Peserta didik
b). Sumber lain yang relevan ( misalnya buku atau majalah ekologi dan internet)
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
- Pengamatan Sikap - Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
- Tes Unjuk Kerja - Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik
- Tes Tertulis - Tes Uraian dan Pilihan
- Portofolio - Panduan Penyusunan Portofolio
2. Instrumen
b. Penilaian Sikap
Jatibarang, Januari 2017
Mengetahui,
Kepala SMP Pancasila Guru Mata Pelajaran
Soal :
Ahmad dan Zuhri diberi tugas proyek untuk membuat proyek untuk membuat kliping sederhana
tentang penyebab pemanasan global, hasil tugas itu seperti gambar di bawah ini:
Kliping sederhana Ahmad:
Kendaraan bermotor
dengan asapnya
Pencemaran tanah
Diantara kliping Ahmad dan Zuhri manakah yang menunjukkan penyebab pemanasan global?
a. Ahmad gambar 1,3 Zuhri gambar 1,3
b. Ahmad gambar 1,2 Zuhri gambar 2,3
c. Ahmad gambar 1,2 Zuhri gambar 1,2
d. Ahmad gambar 2,3 Zuhri gambar 2,3
Kunci jawaban : B
Soal Berpikir Kritis
Pemanasan global telah menjadi permasalahan dunia, bagaimana kamu dapat membantu
mengurangi laju pemanasan global? (jawaban di buat minimal satu halaman)
I. Tujuan
Menyelidiki dampak, penyebab dan upaya penanggulangan pemanasan global
II. Alat dan Bahan
Alat Tulis
III. Cara Kerja
1. Amati gambar-gambar tersebut di bawah ini!
Meningkatnya
pencemaran Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di aliran sungai Ciliwung yang melewati wilayah Kota Depok
tentu akan sangat berbahaya bagi warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai ciliwung, terutama
warga yang mempergunakan air sungai ciliwung tersebut untuk konsumsi kebutuhan rumah
tangga, misalkan untuk minum, masak dan mandi. Hal ini dikatakan oleh Stap Khusus Badan
lingkungan hidup Kota Depok Sario Sabani, ketika mengawasi pembersihan bantaran Sungai
Ciliwung dibawah Jembatan Panus Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja kota Depok tersebut menegaskan, pihaknya telah
berulang kali mengingatkan warga agar tidak membuang sampah di sungai ciliwung namun tetap
saja terjadi. Limbah B3 yang ditemukan misalnya adalah lampu dan bekas kaleng oli dan juga
yang memiliki kandungan kimia berbahaya dan berdampak buruk terhadap lingkungan. Lebih jauh
Sario mengatakan, Aparat Pemkot Depok setiap sebulan sekali rutin membersihkan sampah
dibantaran sungai ciliwung tetapi setiap kali pula Limbah B3 tetap banyak ditemui, bahwa sampah
yang berhasil diangkut setiap kali pembersihan mencapai satu truk kemudian diangkut petugas
kebersihan dan pertamanan untuk dibuang ketempat pembuangan akhir di cipayung.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok, Ulis Sumardi
menuturkan, bahwa jumlah penduduk Kota Depok yang mencapai 1.7 Juta Jiwa, Produksi sampah
di Kota Depok setiap harinya mencapai 4.250 M3 perhari, kemampuan DKP hanya mencapai 38
% atau sebanyak 1.615 M3 perharinya.
Menurut pengamatan penulis dilapangan, persoalan pencemaran limbah B3 ini tentu bukan hanya
tanggung jawab Pemerintah Kota Depok saja namun juga partisipasi dari Masyarakat terutama
kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Namun mengingat aliran sungai ini juga
mengalir ke Jakarta tentu dampak buruknya bukan hanya menimpa masyarakat disekitar bantaran
sungai ciliwung di wilayah Kota Depok saja tapi juga seluruh masyarakat yang tinggal disekitar
bantaran sungai ciliwung sampai pintu air terakhir yaitu di wilayah Manggarai Jakarta Selatan
akan terkena dampak dari pencemaran Limbah B3.
Kota Depok memang secara Administratif bagian dari Wilayah Propinsi Jawa Barat namun
secara Geografis Kota Depok adalah sebagai Pintu gerbang perbatasan antara Propinsi Jawa
Barat dan Propinsi DKI Jakarta. Apalagi hampir 70 persen penduduk Kota Depok justru lebih
banyak bekerja di DKI Jakarta.
Setelah memperhatikan bacaan dan gambar di atas, jawablah pertanyaan berikut dengan
berdiskusi terlebih dahulu dengan teman kelompokmu.
1. Mengapa terjadi peristiwa seperti yang ditunjukkan dalam gambar tersebut? Jelaskan dengan
menggunakan kalimatmu sendiri!
2. Tahukah kalian apakah dampak dari peristiwa dalam gambar tersebut, jika tidak segera ditangani
dengan baik?
3. Dengan menggunakan data dalam berita di atas apakah sampah yang menumpuk di sungai
ciliwung dalam waktu satu minggu (7 hari)?
4. Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pencemaran air seperti pada gambar?
5. Apa akibatnya apabila penduduk (seperti pada gambar) menggunakan air sungai ciliwung untuk
keperluan sehari-hari?