Disusun oleh:
Alvira Rahmadani Putri (18030234014)
Hesti Sri Prehatini (18030234038)
Dinda Koeswantika Putri (18030234062)
KB 2018
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.Makalah disusun sebagai tugas
dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul “ Hak dan Kewajiban Warga Negara
Indonesia.”
Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Eko Satriya Hermawan, S.Hum, M. A selaku
dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing dan memberikan kuliah
demi lancarnya terselesaikan tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
kami dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah
ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat
kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan
pada waktu mendatang.
Penyusun
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian hak dan kewajiban warga negara
2. Mengetahui prinsip-prinsip kewarganegaraan
3. Mengetahui hak dan kewajiban bela negara
4. Mengetahui contoh kasus pelanggaran hak dan kewajiban warga negara
5. Mengetahui upaya pencegahan pelanggaran hak dan kewajiban warga negara
1
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun hak dan kewajiban telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal-pasal :
27, 28, 29, 30, dan 31. Pasal 27 ayat (1) :
Hak warganegara yang sama dalam hokum dan pemerintahan serta kewajiban untuk
menjunjung hukum dan pemerintahan
Pasal 27 ayat (2) : Hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan
Pasal 27 ayat (3) : Hak dan kewwajiban warga negara untuk ikut serta dalam upaya
pembelaan negara
Pasal 30 ayat (1) : Hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara
2
1. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara
Indonesia;
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan
ibu warga negara asing;
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu
Warga Negara Indonesia;
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia, tetapi
ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak
memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut;
5. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya meninggal
dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia;
6. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia;
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang
diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu
dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin;
8. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
9. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah
dan ibunya tidak diketahui;
10. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya;
11. Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu
Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut
dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan;
12. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia.
3
2. Melanggar hak asasi orang lain berarti Pelanggaran hak asasi manusia merupakan
pengingkaran kewajiban yang tercantum dalam pasal 28 J ayat 1 UUD 1945, ”setiap
orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain”. Contoh kasus pelanggaran
hak asasi orang lain adalah membunuh orang lain.
3. Pelanggaran terhadap kewajiban pendidikan dasar. Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1
amandemen yang berbunyi ”setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya.”Contoh kasus pelanggaran terhadap kewajiban
pendidikan dasar adalah anak-anak jalanan yang tidak sekolah, maka orangtua dan
lingkungan terdekatnya telah melanggar kewajiban.
4. Tidak ikut serta dalam pembelaan negara. Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara”. Artinya tiap warga negara wajib ikut serta dalam bentuk-bentuk
usaha pembelaan negara sesuai perannya masing- masing. Contoh pelanggaran atau
pengingkaran kewajiban negara terhadap pembelaan negara, adalah seorang pelajar
yang tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan suatu tugas dan kewajibannya
sebagai warga negara
5. Tidak mentaati peraturan lalu lintas. Contoh kasus mengenai pelanggaran peraturan
lalu lintas adalah tidak mempunyai surat kendaraan yang lengkap, parkir di sembarang
tempat, melanggar lampu merah, dan lain-lain.
4
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hak dan kewajiban negara berarti kekuasaan yang benar atas sesuatu dan yang harus
dilakukan oleh penduduk suatu negara. Kita sebagai warga negara harus patuh terhadap
peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan menjalankan kewajiban kita
sebagai warg negara, dan juga kita harus memastikan kita telah menerima hak kita
sebagai warga negara Indonesia.
Negara akan berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung. Ada beberapa
hal yang merupakan kewajiban bagi warga negara dan sebaliknya yaitu kewajiban bagi
negara.
5
Daftar Pustaka
I Made Suwanda, dkk. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Surabaya:
Unesa University Press
Yuniarsah. 2019. Kasus-kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban. Diakses pada 24 Maret 2019,
pukul 12.57
https://www.academia.edu/30228995/Makalah_Kasus-kasus_Pelanggaran_hak_dan_kewajiban.docx