DIV 2017 332029 Introduction
DIV 2017 332029 Introduction
PENDAHULUAN
Salah satu indikator angka kematian yang berhubungan dengan bayi baru
lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator
dapat tergambar oleh angka ini. Angka kematian bayi didefinisikan sebagai
kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai sebelum bayi berusia
satu tahun. 1
2012, AKB mencapai sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan hasil
Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, AKB mencapai 22 per
1000 kelahiran hidup. Artinya, setiap 1000 bayi yang dilahirkan terdapat 22
Goals (MDGs) 2015, target angka kematian bayi adalah 23 per 1000 kelahiran
target, jumlah tersebut masih terbilang cukup tinggi. Pada pelaksanaan program
termasuk Indonesia dapat mengakhiri kematian bayi. Hal ini sungguh menjadi
1
2
Lebih dari 80% kematian bayi terjadi pada masa perinatal dan sekitar 2
generasi mendatang yang sehat, cerdas, dan berkualitas. Hal tersebut dilakukan
Kasus kelahiran prematur sekitar 25% terjadi tanpa disertai faktor risiko
kelahiran bayi prematur yakni usia ibu terlalu tua atau muda, kondisi sosial
ekonomi yang rendah, keadaan patologis selama kehamilan, status gizi, stress,
merokok, dan mengonsumsi obat atau alkohol. Faktor lainnya yang juga
infeksi yang meluas, infeksi lokal dari sistem urin dan genital, serta
ketidakmampuan serviks. Selain dari faktor ibu, terdapat juga faktor dari
Status gizi ibu hamil merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan janin. Ibu hamil yang memiliki status gizi yang kurang atau
pemantauan gizi ibu selama kehamilannya menjadi hal yang sangat penting dan
perlu diperhatikan oleh tenaga kesehatan. Dua puluh delapan persen kehamilan
dari seluruh kehamilan merupakan wanita hamil dengan obesitas. Keadaan ini
Indonesia, prevalensi obesitas tahun 2013 pada penduduk usia di atas 18 tahun
menunjukkan jumlah bayi lahir menurut jenis kelamin laki-laki dan perempuan
sebanyak 23.282 bayi. Dari data tersebut, AKB di D.I. Yogyakarta mencapai 5
per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan rekap data jumlah perkiraan ibu hamil
neonatal sebanyak 2.161 yang salah satu penyebab terbesar komplikasi tersebut
adalah prematur. 1
fluktuatif. Tahun 2014, capaian AKB sebesar 8,75 per 1000 kelahiran hidup.
Data spesifik menunjukkan bahwa sebesar 30 dari 117 kasus kematian bayi
4
tahun 2014 disebabkan oleh berat badan lahir rendah. Angka capaian ini
mengalami peningkatan per tahun sejak tahun 2012. Penyebab kematian bayi
paling besar adalah adanya komplikasi yang terjadi pada ibu selama kehamilan
akibat gaya hidup sebelum kehamilan yang kurang diperhatikan sehingga bayi
yang dilahirkan mengalami berat badan lahir rendah yang sering dikaitkan
dengan prematuritas. 7
menunjukkan bahwa pada tahun 2014-2015 terdapat sekitar 30% ibu bersalin
sebelum usia kehamilan 37 minggu. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
meninjau lebih lanjut salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian prematur.
Hal ini ditinjau dari faktor ibu, yaitu status gizi ibu yang berlebih pada awal
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan status gizi ibu kategori overweight yang dinilai dari
2. Tujuan Khusus
bayi prematur.
kelahiran prematur.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Keaslian Penelitian
1. Priharti, H. D., Djoko Sugiarto, dan Rochman Basuki (2014) dalam karya
yaitu rekam medik bayi. Uji statistik yang digunakan adalah chi square.
2. Sari, Anggrita., Syahriani Nor, Desi (2013) dalam karya tulis ilmiah yang
kasus (BBLR) dan 48 kelompok kontrol (tidak BBLR). Uji statistik yang
hubungan antara indeks massa tubuh dengan berat badan lahir di wilayah
3. Nisryna (2014) dalam karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan Antara
Kenaikan Berat Badan selama Kehamilan dengan Berat Bayi Lahir pada Ibu
digunakan dalam penelitian sebanyak 133 rekam medis ibu selama enam
bulan yang memiliki status gizi berlebih. Uji statistik yang digunakan adalah
antara kenaikan berat badan selama hamil dan berat badan bayi lahir pada
4. Al-Obaidly, S., Parrish, J., Murphy, K.E., dan Maxwell C. (2014) dalam
jurnal penelitian yang berjudul “Maternal Pre-Gravid Body Mass Index and
2011. Sampel yang digunakan adalah rekam medis elektronik ibu yang
melahirkan bayi kembar sebanyak 504 ibu dengan empat kategori indeks
ibu yang memiliki nilai BMI tinggi berisiko 2-2,35 kali lipat bersalin very
preterm daripada ibu yang memiliki nilai BMI normal pada saat sebelum
penelitian ini dan penelitian yang penulis lakukan yaitu waktu, dan tempat
penelitian.