Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RUTIN ETIKA BISNIS

Sistem Ekonomi Dan Posisi Etika Bisnis

Dosen Pengampu : Sulaiman Lubis, SE.,MM

Disusun Oleh:

Yosevina Gracia Manurung (7183510010)


Manajemen B

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Universitas Negeri Medan

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih dan
karunianya saya dapat menyelesaikan Makalah ini, saya menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini

Tujuan saya menulis tugas ini yang utama untuk memenuhi tugas individu
dari dosen pengampu Sulaiman Lubis, SE.,MM dalam mata kuliah “etika bisnis”

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan Makalah ini, oleh karena itu saya menerima segala
saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan tugas ini. Semoga makalah ini
membawa manfaat bagi para pembaca
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 4


B. Manfaat dan Tujuan .......................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Lingkungan internal............................................................................5
B. Lingkungan eksternal..........................................................................6
C. Ruang lingkup tanggung jawab sosial perusaahan.............................7
D. Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan...............................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu organisasi tidak akan pernah lepas dari faktor-faktor lingkungannya. Hal
ini dikarenakan dalam menjalankan roda organisasi selalu mengalami
ketergantungan antar unsur - unsur yang ada di dalamnya. Setiap perubahan dalam
lingkungan bisnis yang bersifat mikro maupun makro akan berdampak secara
langsung maupun tidak langsung pada kehidupan organisasi.

Perusahaan harus mampu beroperasi secara optimal dalam kondisi lingkungan


yang hampir selalu mengalami perubahan setiap waktu. Lingkungan organisasi
dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan
eksternal terdiri atas faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi dari luar batas
organisasi, sedangkan lingkungan internal meliputi faktor-faktor yang ada di
dalam organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen organisasi. Terus-
menerus mempelajari kondisi lingkungan dan melakukan penyesuaian-
penyesuaian yang dibutuhkan adalah kunci agar suatu organisasi dapat terus
bertahan

B. Manfaat dan Tujuan

1. Untuk Mengetahui Lingkungan internal


2. Untuk Mengetahui Lingkungan eksternal
3. Untuk Mengetahui ruang lingkup tanggung jawab sosial perusaahan
4. Untuk Mengetahui implementasi tanggung jawab sosial perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Kapitalis

Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara


penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti
memproduksi barang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan
kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa
juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi. Dalam perekonomian kapitalis
setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya.
Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-
besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan
persaingan bebas dengan berbagai cara.

Ciri-ciri :
1. Menerapkan sistem persaingan bebas
2. Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
3. Peranan pemerintah dibatasi
4. Peranan modal sangat penting
Kelebihan :
1. Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri
2. Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
3. Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
4. Kualitas barang lebih terjamin
Kekurangan :
1. Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
2. Rentan terhadap krisis ekonomi
3. Menimbulkan monopoli
4. Adanya eksploitasi

B. Sistem Sosialis
Sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur negara. Dalam
sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara
atau pemerintah pusat.

Ciri-ciri :
1. Hak milik individu tidak diakui.
2. Seluruh sumber daya dikuasai negara.
3. Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
4. Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.
Kelebihan :
1. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
2. Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
3. Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
4. Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.
Kekurangan :
1. Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
2. Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3. Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.

C. Pengertian Dan Latar Belakang Pasar Bebas

Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu penjualan


produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan
lainnya. Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya
hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan
antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara
yang berbeda. Perdagangan Internasional sering dibatasi oleh berbagai pajak
negara, biaya tambahan yang diterapkan pada barang ekspor impor, dan juga
regulasi non tarif pada barang impor. Secara teori, semuha hambatan-hambatan
inilah yang ditolak oleh perdagangan bebas. Namun dalam kenyataannya,
perjanjian-perjanjian perdagangan yang didukung oleh penganut perdagangan
bebas ini justru sebenarnya menciptakan hambatan baru kepada terciptanya pasar
bebas. Perjanjian-perjanjian tersebut sering dikritik karena melindungi
kepentingan perusahaan-perusahaan besar.

D. Etika Dan Pasar Bebas


Pasar bebas adalah pasar ideal, di mana adanya perlakuan yang sama dan fair
bagi semua pelaku bisnis dengan aturan yang fair, transparan, konsekuen &
objektif, memberi peluang yang optimal bagi persaingan bebas yang sehat dalam
pemerataan ekonomi. Pasar bebas diadvokasikan oleh pengusul ekonomi
liberalisme. Salah satu ukuran kemajuan suatu bangsa dan keberhasilan suatu
pemerintahan di era pasar bebas adalah tingkat kemampuannya untuk menguasai
teknologi ekonomi(J.Gremillion). Negara-negara yang terlibat dalam gelombang
pasar bebas, menurut Gremillion, mesti memahami bahwa pada era sekarang ini
sedang didominasi oleh sebuah rancangan pembangunan dunia yang dikenal
sebagai Marshall Plan yang menjadi batu sendi interpen-densi global yang terus
memintai dunia.

Biar bagaimanapun rancangan pembangunan dunia yang mengglobal itu selalu


memiliki sasaran ekonomi dengan penguasaan pada kemajuan teknologi ekonomi
yang akan terus menjadi penyanggah bagi kekuatan negara atau pemerintahan.
Artinya, dari penguasaan teknologi ekonomi itulah, segala kekuatan arus modal
investasi dan barang-barang hasil produksi tidak menjadi kekuatan negatif yang
terus menggerogoti dan melumpuhkan kekuatan negara.Karena, senang atau tidak,
kita sekarang sedang digiring masuk dalam suatu era baru pada percaturan
ekonomi dan politik global yang diikuti dengan era pasar bebas yang dibaluti
semangat kapitalisme yang membuntuti filosofi modal tak lagi berbendera dan
peredaran barang tak lagi bertuan. Ini jelas menimbulkan paradigma-paradigma
baru yang di dalamnya semua bergerak berlandaskan pada pergerakan modal
investasi dan barang produksi yang tidak berbendera dan tidak bertuan, yang akan
terus menjadi batu sendi interpen-densi global yang terus memintai dunia. Yang
terpenting adalah diperlukan bangunan etika global yang berperan mem-back up
setiap penyelewengan yang terjadi di belantara pasar bebas.Kemiskinan,
kemelaratan, dan ketidakadilan yang terdapat di dunia yang menimpa negara-
negara miskin hakikatnya tidak lagi akibat kesalahan negara-negara bersangkutan
sehingga itu pun menjadi tanggung jawab global pula. Kesejahteraan dan keadilan
global merupakan sesuatu yang tercipta oleh keharmonisan berbagai kepentingan
yang selalu memerhatikan nilai-nilai moral dan tata etika yang dianut
umum.Maksudnya, perilaku etis global adalah perilaku negara-negara yang
bertanggung jawab atas nasib masyarakat dunia..

Tentunya ini menjadi perhatian serius dari pemerintah, karena selama ini tidak
pernah maksimal dalam memperkuat dan memajukan industri nasional dalam
menghadapi tuntutan pasar bebas tersebut. Yang namanya pasar bebas tentu asas
utamanya adalah persaingan, yang bebas dari intervensi pemerintah untuk
mengontrol harga dari produk-produk yang diperdagangkan. Penilaiannya
diserahkan kepada konsumen untuk membeli produk yang diinginkannya.
Tentunya, setiap konsumen kecenderungannya memilih suatu produk/barang
dengan kualitas yang baik dan harga yang murah. Bisa dipastikan sebagian dari
produk-produk nasional ini akan kalah bersaing dengan alasan kualitas dan nilai
jual tersebut. Berikut merupakan peran Pemerintah dalam pasar bebas, yaitu:
Efektif, karena begitu terjadi pelanggaran atas hak dan kepentingan pihak tertentu,
pemerintah akan bertindak efektif dan konsekuen untuk membela pihak yg
dilanggar & menegakkan keadilan. Minimal, karena sejauh pasar berfungsi
dengan baik dan fair maka pemerintah tidak terlalu banyak ikut campur. Maka
siapa saja yang melanggar aturan main akan ditindak secara konsekuen, siapa saja
yang dirugikan dak dan kepentingannya akan dibela dan dilindungi oleh
pemerintah terlepas dari status social dan ekonominya.

E. Keunggulan Moral Pasar Bebas

Pertama, sistem ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui jaminan


perlakuan yang sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi. Kedua, ada aturan
yang jelas dan fair, dan k arena itu etis. Aturan ini diberlakukan juga secara
fair,transparan,konsekuen, dan objektif. Maka, semua pihak secara objektif tunduk
dan dapat merujuknya secara terbuka. Ketiga, pasar member peluanyang optimal,
kendati belum sempurna, bagi persingan bebas yang sehat dan fair. Keempat, dari
segi pemerataan ekonomi, pada tingkat pertama ekonomi pasar jauh lebih mampu
menjamin pertumbuhan ekonomi. · Kelima, pasar juga memberi peluang yang
optimal bagi terwujudnya kebebasan manusia.

F. Peran Pemerintah

Efektif, karena begitu terjadi pelanggaran atas hak dan kepentingan pihak
tertentu, pemerintah akan bertindak efektif dan konsekuen untuk membela pihak
yg dilanggar & menegakkan keadilan. Minimal, karena sejauh pasar berfungsi
dengan baik dan fair maka pemerintah tidak terlalu banyak ikut campur

Anda mungkin juga menyukai