Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu proses yang melibatkan beberapa faktor penting seperti
indikator khusus yang akan dicapai kesiapan guru yang melaksanakan
pembelajaran, kesiapan siswa yang akan belajar, media/alat dan sumber yang
digunakan serta metode yang bervariasi yang menyenangkan. Menurut PP No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan dimasing – masing satuan
pendidikan yang memberikan arahan dalam melakukan kegiatan pembelajaran
mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai penilaian.
Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan
nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia,manusia seutuhnya yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggungjawab, mandiri,
cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu
menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal
semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan
nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan
membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Depdikbud (1999).
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya
adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru
secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan
serta keterampilan siswa. Untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal,
peran guru sangat penting dan diharapkan guru memilki cara/model mengajar
yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.

1. Idenfikasi Masalah

Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu peroses interaksi


atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran.
Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan
pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai
materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai senteral
pembelajaran.

1
Untuk mencapai tujuan pendidikan dasar dalam memutakhirkan, maka guru
harus mampu mengelola semua aspek yang saling berkaitan dalam pembelajaran.
Pembelajaran dikatakan berhasil jika semua siswa mampu memahami dan
menguasi materi yang terlihat dalam evaluasi.
Jika dalam evaluasi nilai rata-rata siswa di bawah standar kelulusan minimal
(SKM) perlu diadakan “ Penelitian Tindakan Kelas” untuk memdapatkan sebab
penyebab ketidakberhasialan dalam pembelajaran. Menurut Hardjodipuro (1997)
bahwa PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui
perubahan, dengan mendorong guru untuk memikirkan praktik mengajarnya
sendiri, agar keritis terhadap peraktik tersebut dan agar mau mengubahnya.
Dari pengalaman penulis ketika melaksanakan kegiatan mengajar di kelas V
SDN kapuk 04 Petang, pada saat menyampaikan materi pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam penulis menemukan kurangnya motivasi siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran tersebut, lebih dari 80% siswa memperoleh nilai
kurang dari SKM.
Selama proses pembelajaran yang berlangsung di kelas V SDN kapuk 04
Petang siswa kurang aktif dan merasa cepat bosan selama peroses pembelajaran
berlangsung. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hanya ada 10 siswa
yang mampu mencapai tingkat penguasaan materi 70% ke atas.
Kegagalan siswa dalam penyampaian hasil belajar yang optimal tidak dapat
dipandang sebagai kekurangan dalam diri siswa saja, tapi disebabkan oleh
bermacam-macam faktor dalam peroses pembelajaran.
Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam peroses belajar mengajar, gurulah
yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena
itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik
sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang
dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Dengan melihat kondisi tersebut, penulis mencoba mengadakan perbaikan
pembelajaran melalui Penelitan Tindakan Kelas (PTK) agar kemampuan siswa
dapat ditingkatkan sehingga mencapai hasil yang diharapkan.

2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah serta diskusi dengan supervisor, diketahui
bahwa faktor penyebab siswa kurang menguasai pelajaran dengan tidak
tercapainya hasil belajar yang baik adalah sebagai berikut :

2
a. guru kurang terampil dalam menggunakan metode.
b. metode yang digunakan guru kurang relevan atau kurang sesuai dengan
materi yang diajarkan.
c. Guru kurang terampil dalam penyampaian materi.
d. Metode yang digunakan terlalu membosankan.
e. Siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran.
f. Siswa tidak pernah menjawab dan megajukan pertanyaan dari guru.

3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah


Berdasarkan urain tersebut di atas penulis mencoba bagaimana menggunakan
alat peraga untuk meningkatkan hasil balajar IPA kelas V SDN Kapuk 04
Petang.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan idenfikasi fokus perbaikan dapat dirumuskan
pada pelajaran Ilmu Pengatahuan Alam adalah :
Bagaiman menggunakan alat peraga untuk me
ningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V SDN Kapuk 04
Petang?

C. Tujuan Penelitian Perbaiakan Pembelajaran


Penelitan perbaikan pembelajaran ini dilakukan penulis dengan tujuan untuk
meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan dengan
menggunakan alat peraga. Pelaksanaan perbaikan ini juga untuk meningkatkan
pemantapan dan kemampuan guru dalam mempersiapkan, merencanakan, dan
melakukan proses pembelajaran, juga untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501) pada program S1 PGSD.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Disamping tujuan, penelitian ini juga bermanfaat bagi siswa, guru,dan
lembaga pendidikan di antaranya :

1. Bagi siswa

Menumbuhkan minat belajar secara aktif, tidak membuat siswa cepat bosan
dengan pelajaran, lebih tertarik untuk bertanya dan menjawab pertanyaan serta

3
cekatan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru, sehingga prestasi
hasil belajar siswa meningkat secara maksimal.

2. Bagi guru

Guru dapat mengetahui kelamahan yang ada dalam dirinya, memacu guru untuk
mengembangkan strategi pembelajaran yang sistimatis dan guru lebih kreatif
dalam menggunakan media pembelajaran agar siswa lebih mudah untuk
menerima materi pembelajaran.

3. Bagi Lembaga Pendidikan (sekolah)

Bahan masukan dalam menentukan kebijakan untuk mengatasi rendahnya tingkat


penguasaan materi pembelajaran sebagai salah satu masalah di sekolah dasar, dan
juga sebagai masukan kepada guru-guru SDN Kapuk 04 Petang dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai