Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

SIMULASI PROSES

PROPANE REFRIGERATION LOOP

Nama : Niken Susilowati

NPM : 3335160098

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

JURUSAN TEKNIK KIMIA- FAKULTAS TEKNIK

CILEGON-BANTEN

2019
A. Pendahuluan
Sistem refrigerasi telah memainkan peran penting dalam kehidupan
sehari-hari, tidak hanya terbatas untuk peningkatan kualitas dan kenyamanan
hidup, namun juga telah menyentuh hal yang esensial penunjang kehidupan
manusia. Teknologi ini banyak diaplikasikan untuk penyimpanan,
pendistribusian makanan, penyejuk udara dan untuk kenyamanan ruangan
baik pada industri, perkantoran, transportasi, serta rumah tangga.
Sistem refrigerasi kompresi uap merupakan sistem refrigerasi yang
paling banyak dipakai dalam proses pendinginan, pembekuan, dan penyejuk
udara. Mesin refrigerasi merupakan peralatan konversi energi yang
mentransfer kalor dari media bertemperatur rendah ke media bertemperatur
tinggi dengan menggunakan kerja dari luar sistem. Perkembangan sistem
pengkondisian udara terjadi pada sistem refrigerasi, fluida kerja atau
refrigerannya.
Refrigerasi adalah suatu proses penyerapan panas dari suatu zat atau
produk sehingga temperaturnya berada di bawah temperatur lingkungan.
Mesin refrigerasi atau disebut juga mesin pendingin adalah mesin yang dapat
menimbulkan efek refrigerasi tersebut, sedangkan refrigeran adalah zat yang
digunakan sebagai fluida kerja dalam proses penyerapan panas.
Hysys merupakan program yang dirancang untuk mensimulasikan
proses di dalam suatu pabrik. Aspen hysys adalah salah satu software
engineering yang digunakan sebagai model simulator untuk satu atau
beberapa rangkaian proses yang berkaitan dengan bidang ilmu teknik,
khususnya teknik kimia. Beberapa contoh proses disini antara lain proses
reaksi yang melibatkan reaktor, proses pemisahan (separator), dan proses
pemurnian (destilasi, absorbsi), maupun proses pendinginan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada pratikum kali ini adalah mengetahui dan dapat
menghitung tugas chiller. Memahami bagaimana pengaruh pada sistem
refrigerasi loop jika komposisi berubah.
C. Strategi Penyelesaian
Berikut ini merupakan diagram alir simulasi proses menggunakan
Aspen Hysys, yaitu:
Membuka file template propane refrigerant yang telah dibuat sebelumnya.

Selanjutnya klik double click pada Chill Q, hapus heat flow, lalu close

Dilanjutkan dengan double click pada bagian compressor, menubah duty menjadi
250 hp, klik adiabatik eficiency 72, close

Selanjutnya untuk mengetahui nilai duty double klik pada chiller

Membuat Grafik

Lalu klik Case Study – Add

Masukan Independent Variable : ( Steam 3 – temperatur – Klik Done)

Masukan Independent Variabel : ( Steam 1 – mass flow – Cond-Q – Power – Chill-


Q – Power – Klik Done )

Selanjutnya Klik Case – Study – Set Up – Temperatur Start -40 ͦ C End - 10ͦ C –
Step 4 – Enter – Run .

Klik Plot mass flow – Cond-Q – dan Chill-Q terhadap temperatur.

ambar 4. Diagram Alir


D. Pendekatan Simulasi
Refrigerasi adalah suatu proses penyerapan panas dari suatu zat atau
produk sehingga temperaturnya berada di bawah temperatur lingkungan.
Mesin refrigerasi atau disebut juga mesin pendingin adalah mesin yang dapat
menimbulkan efek refrigerasi tersebut, sedangkan refrigeran adalah zat yang
digunakan sebagai fluida kerja dalam proses penyerapan panas. Saat ini
aplikasi refrigerasi meliputi bidang yang sangat luas, mulai dari keperluan
rumah tangga, pertanian, sampai ke industri gas, petrokimia, perminyakan
dsb. Berbagai jenis mesin refrigerasi yang bekerja berdasarkan berbagai
proses dan siklus dapat ditemui dalam praktek. Namun demikian yang paling
banyak digunakan adalah mesin refrigerasi siklus kompresi uap, termasuk
untuk penggunaan kulkas, AC ruangan dan kendaraan. Berdasarkan
aplikasinya mesin refrigerasi dapat dikelompokkan seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 1.
Tabel 1. Kelompok Aplikasi Mesin Refrigerasi.
Siklus refrigerasi dan analisa kinerja refrigeran pada mesin refrigerasi dapat diamati
pada skema instalasi mesin refrigerasi seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 siklus
refrigerasi.

E.
F.
Gambar 1. Siklus Refrigerasi
Evaporasi
Proses evaporasi terjadi pada evaporator atau penguap yang digunakan
pada mesin refrigerasi berbentuk pipa bersirip plat. Tekanan cairan refrigeran
yang diturunkan pada katup ekspansi didistribusikan secara merata kedalam
evaporator oleh refrigeran. Refrigeran akan menguap dan menyerap kalor dari
udara ruangan yang dialirkan melalui permukaan luar pipa evaporator. Jadi
cairan refrigeran diuapkan secara berangsur-angsur karena menerima kalor
sebanyak kalor laten penguapan selama mengalir di dalam setiap pipa dari
koil evaporator. Pada gambar 2 dan 3, evaporasi dapat dilihat pada proses 4-1
sehingga kinerja evaporator dapat diketahui dari selisih antara entalpi pada
titik 1 dan titik 4.
qe = h1 - h4......................................................(1)

Kompresi
Bila suatu gas dikompresi berarti ada energi mekanik yang diberikan
dari luar kepada gas. Energi tersebut diubah menjadi energi panas sehingga
temperatur gas akan naik jika tekanan semakn tinggi. Proses kompresi yang
terjadi pada kompresor menyebabkan naiknya tekanan refrigeran sehingga
memudahkan pencairannya kembali. Energi yang diperlukan untuk kompresi
diberikan oleh motor listrik yang menggerakkan kompresor. Dalam proses
kompresi, energi diberikan kedalam uap refrigeran. Pada gambar 2 dan 3,
kompresi dapat dilihat pada proses 1-2 sehingga kinerja kompresor dapat
diketahui dari selisih entalpi titik 2 dan titik 1.
qw = h2 - h1 ....................................................(2)

Kondensasi

Uap refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi pada akhir


kompresi dapat dengan mudah didinginkan dengan udara pendingin yang ada
pada temperatur normal. Dengan kata lain, uap refrigeran menyerahkan
panasnya (kalor laten pengembunan) pada udara pendingin didalam
kondensor sehingga mengembun dan menjadi cair. Karena udara pendingin
menyerap udara dari refrigeran, maka udara akan menjadi panas pada saat
keluar dari kondensor. Pada gambar 2 dan 3, kondensasi dapat dilihat pada
proses 2-3 sehingga kinerja kondensor dapat diketahui dari selisih antara
entalpi pada titik 2 dan titik 3.
qc = h2 – h3………………..……………...…(3)
Ekspansi
Untuk menurunkan tekanan dari refrigeran cair yang dicairkan
didalam kondensor supaya dapat mudah menguap, maka dipergunakan katup
ekspansi atau pipa kapiler. Cairan refrigeran dari katup ekspansi kemudian
mengalir kedalam evaporator, tekanannya turun dan menerima kalor
penguapan dari udara, sehingga mengalami penguapan secara berangsur-
angsur. Selanjutnya, proses siklus tersebut di atas terjadi secara berulang-
ulang. Pada gambar 2 dan 3, proses ekspansi dapat dilihat pada proses 3-4.

E. Pembahasan
Dari hasil percobaan dengan nilai efisiensi adiabatic 72% dengan nilai kerja
kompresor 225 Hp menghasilkan nilai Chiller duty sebesar 1,098290 x 10^ 6 kj/h.
1,039619 x 10^ 6 kj/h .
a. Pengaruh Temparatur terhadap Mass Flow pada Propane Murni dan Campuran
Propane-Ethane.

Gambar 4. Pengaruh Temperatur terhadap Mass Flow pada Propane Murni

Gambar 5. Pengaruh Temperatur terhadap Mass Flow pada Campuran Propane-


Ethane
b. Pengaruh Temparatur terhadap Chill-Q pada Propane Murni dan Campuran
Propane-Ethane.

Anda mungkin juga menyukai