Anda di halaman 1dari 28

REVISI

LAPORAN STUDI KASUS


ASUHAN GIZI IV

KASUS IV
PAGT PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN DISLIPIDEMIA DAN
OBESITAS

Dosen Pengampu :
Choirun Nissa. S.Gz, M.Gizi
Fillah Fithra Dieny, S.Gz, M.Si
Deny Yudi Fitranti, S.Gz, M.Si
Ayu Rahadiyanti, S.Gz, MPH

Disusun oleh :

Bagaskara Putra Triyanto 22030116140075

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2019
BAB I
GAMBARAN KASUS

Ny. E berusia 67 tahun merupakan seorang ibu rumah tangga. Ny. E


melakukan pemeriksaan rutin terkait penyakit hipertensi yang dialami di
Poli Klinik Gizi. Namun saat melakukan pemeriksaan pada tanggal 17
Oktober 2018, Ny.E direkomendasikan untuk konsultasi ke poli gizi
dikarenakan pasien memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Sebelum
sakit, Ny. E mempunyai kebiasaan makan berbagai macam makanan
terutama makanan yang digoreng dan bersantan. Selama ini penyakit
yang diketahui pasien hanya hipertensi. Pasien menghindari hanya
daging kambing karena menurut pasien dapat meningkatkan tekanan
darah. Pasien menyukai konsumsi buah dan sayur.

Pola makan Ny. E tiga kali makan utama dan selingan 3-4 kali sehari.
Pasien sehari-hari mengonsumsi sumber karbohidrat dari nasi 3P (300
gr) untuk sarapan, makan siang dan malam dalam sehari. Selain itu,
pasien Ny. E menyukai ubi-ubian seperti ketela dan singkong sebagai
camilan 4-5 seminggu dengan porsi 1 potong (40 gr). Camilan yang
sering dikonsumsi adalah ketela baik direbus maupun dikolak dengan
santan. Selain itu pasien juga makan camilan biskuit 3-4 kali seminggu
dengan porsi 4 keping setiap makan (40 gram). Pasien menyukai lauk
yang digoreng 1-2 kali sehari, lauk hewani yang paling disukai adalah
telur dan ikan yaitu seminggu 3-4 kali sebanyak 1 P (50 gr) setiap sekali
makan sedangkan untuk ayam Ny.E tidak menyukainya. Lauk nabati
yang paling disukai adalah tahu (100 gr) dan tempe (50 gr) dan
dikonsumsi 4-5 kali seminggu. Pasien mengkonsumsi sayur 1-2 kali
dalam sehari sebanyak 1 P (100 gr). Namun, kesukaan pasien adalah
sayur yang bersantan, Ny.E menyatakan bahwa sering memasak
dengan santan bahkan jika memasak menggunakan santan yang
kental. Pasien menyukai sambal kecap, hampir setiap hari Ny.E
membuat sambal kecap untuk pelengkap lauk. Buah yang sering
dikonsumsi adalah jeruk, pir, pepaya, dan pisang sebanyak 2 hari sekali
1P (110 gr).

Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Pasien mengaku bahwa


jarang berolahraga. Asupan makan pasien sehari – hari disediakan oleh
pasien yang memasak sendiri dirumah. Pasien tidak memiliki alergi
apapun serta tidak ada kesulitan dalam mengunyah dan menelan.

Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan menggunakan


timbangan berat badan dan mikrotoa. Hasilnya BB 64 kg dan TB 152
cm. Pemeriksaan laboratorium dari CM (catatan medis) pasien adalah
gula darah sewaktu 101 mg/dL, gula darah puasa 180 mg/dL, kolesterol
total 209 mg/dL, trigliserida 180 mg/dL , HDL 37 mg/dL , LDL 182,2
mg/dL, ureum 30,6 mg/dL, creatinine 2,02 mg/dL. Tekanan darah
120/80 mmHg pada tgl 17 Oktober 2018. Pasien memiliki riwayat
hipertensi sejak lama dan sedang menerima terapi medis untuk
hipertensi.
BAB II
SKRINING (DATA UMUM)

2.1 Pemilihan Metode Skrining


Menggunakan skrining MNA pasien RS berusia lansia.
2.2 Pengisian Kuesioner
Diisikan pewawancara.
SKRINING SKOR
1. Apakah terjadi penurunan asupan makan selama 3 bulan
terakhir berkaitan dengan penurunan nafsu makan,
gangguan saluran cerna, kesulitan mengunyah atau
kesulitan menelan? 2
0 = Asupan makan sangat berkurang
1 = Asupan makan agak berkurang
2 = Asupan makan tidak berkurang
2. Penurunan berat badan selama 3 bulan terakhir
0 = penurunan berat badan > 3 kg
1 = penurunan berat badan tidak diketahui 1
2 = penurunan berat badan antara 1 dan 3 kg
3 = tidak terjadi penurunan berat badan
3. Mobilitas
0 = hanya diatas kasur atau di kursi roda
1 = dapat beranjak dari kursi / kasur, namun tidak mampu 2
beraktivitas normal
2 = mampu beraktivitas normal
4. Menderita tekanan psikologis atau penyakit yang berat
dalam 3 bulan terakhir
0
0 = Ya
2 = Tidak
5. Gangguan neuropsikologis
0 = depresi berat atau kepikunan berat
2
1 = kepikunan ringan
2 = tidak ada gangguan psikologis
6. Indeks Massa Tubuh (IMT) (berat dalam kilogram)/(tinggi
dalam m2)
3
0 = IMT kurang dari 19 (IMT < 19)
1 = IMT 19 hingga kurang dari 21 (IMT 19 hingga < 21)
2 = IMT 21 hingga kurang dari 23 (IMT 21 hingga < 23)
3 = IMT 23 atau lebih (IMT ≥ 23)
TOTAL SKOR 10

SKOR SKRINING KETERANGAN


Skor 0 – 7 Malnutrisi
Skor 8 – 11 Beresiko Malnutrisi
Skor 12 - 14 Normal

2.3 Kesimpulan Kuesioner


Skor 10, ini artinya Ny.E berisiko mengalami malnutrisi.
BAB III
ASESMEN

3.1 Food History (FH)1


DOMAIN DATA INTERPRETASI
FH-1.1.1.1 SMRS : 2334 kkal 136% dari kebutuhan
Total asupan energi
FH-1.2.1.1 SMRS : Air putih 8 gls/hr
Asupan cairan
FH-1.2.2.1 SMRS : Makan 3-4x/hr
Banyak makanan  Makanan Pokok
- Nasi 3P (3-4x/hr)
 Lauk Hewani
- Ikan 1P (3-4x/mgg)
- Telur ayam 1P (3-4x/mgg)
 Lauk Nabati
- Tahu 100 gr (4-5x/mgg)
- Tempe 50 gr (4-5x/mgg)
 Sayur
SMRS:
- Sayur 1P (1-2x/hr)
Cukup bervariasi
 Buah
- Jeruk 1P (1x/2hr)
- Pir 1P (1x/2hr)
- Pepaya 1P (1x/2hr)
- Pisang 1P (1x/2hr)
 Snack
- Ketela 1 ptg (4-5x/mgg)
- Singkong 1 ptg (4-5x/mgg)
- Biskuit 4 ptg (3-4x/mgg)
 Penyedap
- Sambal kecap (1x/hr)
- Santan (1x/hr)
FH-1.5.1.1 SMRS : 50,5 g 106% dari kebutuhan
Total asupan lemak
FH-1.5.1.2 SMRS: 32,5 g 13% dari jumlah
Lemak jenuh kalori
FH-1.5.2.1 SMRS : 63,8 g 149% dari kebutuhan
Total asupan
protein
FH-1.5.3.1 SMRS : 410,4 g 147% dari kebutuhan
Total asupan
karbohidrat
FH-1.6.2.7 SMRS: 2335,6 mg >2 gram
Total asupan
natrium
FH-4.2.7 Sebelum sakit, Ny. E mempunyai
Kesiapan untuk kebiasaan makan berbagai macam
mengubah perilaku makanan terutama makanan yang
gizi digoreng dan bersantan. Padahal
sudah sejak lama didiagnosis
hipertensi.
FH-4.2.12 Suka buah dan sayur
Preferensi makanan Suka lauk yang digoreng
Suka telur dan ikan
Suka tahu dan tempe
Suka sambal kecap
Suka santan (dimasak kental)
Tidak suka ayam
FH-5.1.4 Pemeriksaan rutin terkait penyakit
Manajemen hipertensi yang dialami di Poli Klinik
pemeriksaan diri Gizi. Nilai: 10
FH-5.2.1 Daging kambing
Menhindari
FH-7.2.2 Memasak makanannya sendiri
Kemampuan
menyiapkan
makanan
FH-7.3.1 Jarang berolahraga
Aktivitas fisik
Ny.E secara keseluruhan punya asupan makanan yang tinggi
dengan biasa memakan goreng-gorengan dan santan. Ny.E
Kesimpulan juga jarang berolahraga namun terlihat rutin memeriksakan
kesehatannya dan rajin mengonsumsi buah dan sayur. Asupan
natrium masih tinggi karena kebiasaannya mengonsumsi
sambel kecap.

3.2 Antropometri (AD)


Domain Data Interpretasi
AD-1.1.1 Height 152 cm
AD-1.1.2 Weight 64 kg

Body Mass 27,7 kg/m2


AD-1.1.5 Obesitas I
Index
Kesimpulan
Ny.E berada pada status gizi Obesitas I.1
3.3 Biochemical (BD)
Domain Normal Data Satuan Interpretasi
BD-1.2.1 Ureum 10-26 30,6 mg/dL Tinggi
BD-1.2.2 Creatinine 0,6-1,3 2,02 mg/dL Tinggi
BD-1.5.1 GDP 70-100 180 mg/dL Tinggi
BD-1.5.2 GDS <140 101 mg/dL Normal
BD-1.7.1 Kolesterol <200 209 mg/dL Tinggi
<11.1 11.6 mmol/L
BD-1.7.2 HDL >40 37 mg/dL Rendah
BD-1.7.3 LDL 130-159 182,2 mg/dL Tinggi
BD-1.7.7 Triglyseride 35-135 180 mg/dL Tinggi
GFR >90 27.3 % GGK st.4
Ny.E mempunyai profil gula darah dan
Kesimpulan kolesterol yang buruk. Terlihat juga ada
penurunan fungsi ginjal dari kadar kreatinin
dan ureumnya.2,3,4

3.4 Physical Findings (PD)


Domain Normal Data Satuan Interpretasi
PD-1.1.9
(Vital Tekdar 119/80 120/80 mmHg Normal
Sign)
Ny.E adalah penderita hipertensi yang saat
ini mempunyai kadar hipertensi normal yang
Kesimpulan
mungkin karena sedang menjalani terapi
hipertensi.
3.5 Client History (CH)
DOMAIN Interprestasi
Nama Ny.E
CH-1.1.1 Usia 67 tahun
CH-1.1.2 Jenis kelamin Perempuan
Kedudukan di
CH-1.1.7 Ibu rumah tangga
keluarga
CH-2.1.2 Kardiovaskular Hipertensi
CH-2.2.3 Terapi medis Hipertensi
Ny.E seorang lansia IRT yang
didiagnosis hipertensi sejak
Kesimpulan
lama dan sedang menjalani
terapi medis terkait hipertensi.
COMPARATIVE STANDARD

A. Antropometri[1]
1. Berat Badan Ideal
= (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (152 – 100) – 10% (152 – 100)
= 46.8 kg
2. Berat Badan (Adj)
= (0.25 x (BBA-BBI) + BBI
= (0.25 x 17.2) + 46.8
= 51.1 kg
3. IMT
= BBA/TB2
= 64/2.3104
= 27.7 kg/m2 (Obese I)
B. Kebutuhan Gizi
Sebelum/setelah masuk RS (Harris Benedict)[1,3]
a. BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x Usia)
= 655 + (9,6 x 51,1) + (1,8 x 152) – (4.7 x 67)
= 1104.3 kkal
b. TEE = BMR x F.A (ringan)
= 1104.3 x 1.55
= 1712 kkal
c. TPE = 10% x Energi : 4
= 10% x 1712 : 4
= 42,8 g
d. TFE = 25% x Energi : 9
= 25% x 1712 : 9
= 47,5 g
e. TChE = 65% x Energi : 4
= 65% x 1712 : 4
= 278,2 g
BAB IV
RENCANA DIAGNOSIS

A. Asupan
6.1.1 Asupan lemak berlebihan (P) berkaitan dengan kebiasaan
makan goreng-gorengan dan bersantan (E) ditandai dengan
asupan lemak jenuh 13% dari jumlah kalori, kadar kolesterol
209 mg/dL, kadar trigliserida 180 mg/dL, kadar LDL 182,2
mg/dL dan kadar HDL 37 mg/dL. (S/S)
B. Klinis
2.2 Perubahan nilai lab terkait gizi (P) berkaitan dengan
hipertensi kronis dan pemberian obat anti-hipertensi (E)
ditandai dengan kadar ureum 30,6 mg/dL, kreatinin 2,02
mg/dL dan GFR 27.3% (S/S)
3.3.3 Obesitas I (P) berkaitan dengan kurangnya pengetahuan
tentang risiko penyakit lain dari hipertensi (E) ditandai
dengan asupan kalori 136% dari kebutuhan, asupan
karbohidrat 147% dari kebutuhan dan status gizi obese I
(S/S)
C. Perilaku
1.6 Kurangnya kepatuhan terhadap rekomendasi terkait gizi
(P) berkaitan dengan kurangnya aktivitas fisik dan asupan
makanan tinggi natrium masih tinggi (E) ditandai dengan
jarang berolahraga, GDP 180 mg/dL, asupan natrium >2
gram dan kebiasaan mengonsumsi sambel kecap setiap hari
(S/S)
BAB V
RENCANA INTERVENSI

4.1 Perencanaan (Planning)


A. Tujuan Intervensi Gizi
1. Mencegah terjadinya DM pada pasien karena obesitas.
2. Menjaga kinerja ginjal yang sedang pengalami penurunan.
3. Konsumsi lemak jenuh berkurang dan profil lemak membaik.
4. Meningkatkan aktivitas fisik pasien di rumah.
5. Meningkatkan pengetahuan pasien terkait risiko penyakit
lain dari hipertensi.
6. Mengidentifikasi hambatan pasien dalam menerapkan
perilaku hidup sehat.
4.2 Preskripsi Diet
A. Komposisi zat gizi
1. Makro[1.3]
a. Protein rendah 10% kalori : 42,8 g
b. Lemak cukup 25% kalori : 47.5 g
c. Karbohidrat cukup sisa kalori : 278.2 g
d. Kolesterol : <200 mg
e. Serat : 25 gram
2. Mikro[1,3,5,6]
a. Kalsium BBK/AKG 2013 : 950 mg
b. Kalium BBK/AKG 2013 : 4.365 mg
c. Natrium dibatasi rendah : 2 gram
3. Cairan oral rendah[7]
a. Sementara 35xBB Adj. : 1.788,5 mL
B. Jenis diet[3,8]
Diet Rendah Lemak dan Kolesterol
C. Bentuk makanan
Bentuk makanan adalah lunak agar mudah ditelan.
D. Rute
Pemberian makanan melalui oral.
E. Frekuensi
Makanan diberikan dengan porsi kecil tapi sering, dengan
frekuensi makan 3x makan utama, 3x selingan dengan
mematuhi prinsip 3J (tepat jumlah, jadwal dan jenis)
4.3 Implementasi
A. Pemberian Diit (terlampir)
B. Edukasi Gizi
Tempat: Ruangan poliklinik gizi
Durasi: 30 menit
Waktu: Setelah asesmen
Sasaran: Pasien dan keluarga
Bahasan:
- Menghimbau pembatasan protein menjadi 10% kalori,
garam 1 sdt/hari (natrium <2 gram) dan air putih sekitar 7
gelas sdg/hari (1788,5 ml).
- Menganjurkan makanan dengan kandungan lemak tak
jenuh ganda.
- Menganjurkan makanan dengan karbohidrat kompleks dan
serat larut air.
- Menghimbau pasien agar mulai aktif berolahraga 30 menit
seharinya
- Memberikan edukasi kepada pasien tentang penyakit lain
yang berisiko timbul dari hipertensi, terutama dyslipidemia
dan diabetes mellitus.
C. Konseling Gizi
Tempat: Ruangan poliklinik gizi
Durasi: 60 menit
Waktu: Setelah edukasi gizi
Sasaran: Pasien dan keluarga
Bahasan:
- Kendala penerapan perilaku terkait gizi
- Contoh diet dan menu makan yang dapat diterapkan di
rumah
- Olahraga yang dapat dilakukan lansia
D. Koordinasi dengan tim kesehatan lain
Menghimbau pasien untuk melakukan cek kesehatan di rumah
sakit secara rutin untuk selain mengontrol tekanan darah juga
profil lemak dan gula darah pasien. Diharapkan pasien meminta
riwayat penyakit keluarga pasien dan daftar obat yang
digunakan dari RS agar pada kunjungan selanjutnya data yang
diperlukan lebih lengkap.
BAB VI
RENCANA MONITORING – EVALUASI GIZI
Parameter Monitoring Target
Antropometri Pengukuran berat Berat badan
badan dipertahankan agar tidak
bertambah dan kalau bisa
berkurang ke batas ideal.
Biokimia Data Biokimia  Kadar ureum turun
 Kadar kreatinin turun
 GFR ke rentang normal
(>90%)
 Kadar GDP turun
 Kadar koleterol turun
 Kadar trigliserida turun
 Kadar LDL turun
 Kadar HDL naik
Klinis/Fisik Klinis  Tekdar tetap normal
Asupan makan  Anamnesa  Konsumsi lemak jenuh
asupan zat gizi berkurang
di rumah  Konsumsi karbohidrat
 Aktivitas fisik sesuai kebutuhan
 Obat  Konsumsi makanan
tinggi natrium berkurang
 Berolahraga rutin
minimal 30 menit/hari
 Daftar obat terapi
Perilaku Pengetahuan Pasien menerapkan
akan hipertensi pengetahuannya pada
dan risiko penyakit perilaku makan dan pola
yang hidupnya
menyertainya
BAB VII
PEMBAHASAN KASUS

Asesmen
Digunakan skirining MNA karena pasien berusia dewasa lansia..
Didapatkan skor 10 yang ini artinya pasien berisiko untuk malnutrisi dan
diperlukan PAGT.
Pasien adalah seorang lansia berusia 67 tahun yang sejak lama
mengidap hipertensi dan saat ini sedang menjalani terapi medis
hipertensi. Pasien tidak mempunyai masalah dalam makan dan sering
mengonsumsi buah dan memeriksakan kesehatannya.
Dari pengukuran terakhir pasien terlihat mengalami dyslipidemia
karena profil kolesterolnya yang buruk. Saat ini pasien berada pada
status gizi obese I yang penyebabnya dapat diperkirakan dari
asupannya yang tinggi kalori dan lemak jenuh serta aktivitas fisiknya
yang kurang. Dari GDP yang tinggi pasien dikhawatirkan akan terkena
DM melihat status gizinya sekarang dan hipertensi yang dialami.
Sementara, ureum dan kreatinin yang tidak dalam kadar normal
menunjukkan kalau pasien mengalami penurunan fungsi ginjal, dan
berada pada CKD tahap 4 jika ditinjau dari GFR-nya.2,4 Hal ini mungkin
dikarenakan pasien sedang menjalani terapi medis hipertensi yang
membuat ginjalnya berfungsi abnormal secara akut. Pasien juga terlihat
masih mengonsumsi makanan tinggi natrium meski menghindari
daging kambing yang dianggapnya tidak baik untuk dirinya.
Diagnosis
Berdasarkan asesmen yang dilakukan, dapat disimpulkan
permasalahan gizi paling penting untuk diselesaikan saat ini adalah
tentang perilaku pasien terhadap asupan dan pola hidupnya. Diagnosis
akan didirikan berpusat pada risiko penyakit yang mungkin timbul dari
masalah ini dengan mempertimbangkan latar belakang pasien sebagai
penderita hipertensi.
Diagnosis pertama adalah tentang tingginya asupan lemak dari Ny.E
karena kebiasaannya mengonsumsi makanan goreng-gorengan dan
bersantan kental. Diagnosis ini didukung dengan asupan lemak jenuh
13% dari total asupan lemak, kadar kolesterol 209 mg/dL, kadar
trigliserida 180 mg/dL, kadar LDL 182,2 mg/dL dan kadar HDL 37
mg/dL. Hipertensi yang disertai dengan profil lemak yang buruk dapat
berisiko mengalami dyslipidemia sampai atherosclerosis pada tingkat
keparahan tinggi.9 Hal ini juga dapat berlaku sebaliknya dimana asupan
lemak dapat meningkatkan tekanan darah juga.9,10
Selanjutnya, berhubungan dengan hipertensi kronis dan terapi medis
yang diberikan, pasien mengalami perubahan nilai lab mengenai fungsi
ginjalnya yang mungkin dikarenakan pasien sudah lansia sehingga
kinerja ginjalnya sudah berkurang ataupun karena memang berasal
dari hipertensi kronisnya itu sendiri.9,11 Meskipun tekanan darahnya
sudah pada kadar normal, namun diagnosis ini dianggap perlu
dipertimbangkan dalam pemberian intervensi karena adanya
penurunan fungsi ginjal dan pasien masih menjadi penderita hipertensi
kronis. Diagnosis ini didukung dengan kadar ureum 30,6 mg/dL,
kreatinin 2,02 mg/dL dan GFR 27.3%.
Diagnosis ketiga berasal dari masalah obesitas tahap I yang
berhubungan dengan pengetahuan pasien yang kurang terkait penyakit
lain yang dapat timbul dari hipertensi ditandai dengan asupan kalori
136% dari kebutuhan, asupan karbohidrat 147% dari kebutuhan dan
status gizi obese I. Hipertensi yang disertai obesitas berisiko berujung
pada DM.12 Tentunya ini harus dicegah karena saat ini pasien berisiko
mengalaminya, apalagi jika penyebabnya berasal dari kurangnya
pengetahuan pasien.
Yang terakhir diberikan rencana diagnosis kurangnya kepatuhan
terhadap rekomendasi terkait gizi berkaitan dengan kurangnya aktivitas
fisik dan asupan makanan tinggi natrium masih tinggi. Ini terlihat dari
pengakuan pasien jarang berolahraga, GDP 180 mg/dL, asupan
natrium >2 gram dan kebiasaan mengonsumsi sambel kecap setiap
hari yang notabene adalah pengawet yang tinggi natrium.
Rencana Implementasi
Masalah yang dapat dimitigasi dari pertemuan rawat jalan ini adalah
tentang perilaku pasien terhadap asupan dan pola hidupnya. Karena
kita tidak bisa mengontrol makanannya, yang dapat dilakukan adalah
pemberian edukasi dan konseling terkait masalah yang dialami pasien.
Untuk edukasi dengan pembahasan pembatasan protein menjadi
10% kalori, garam 1 sdt/hari (natrium <2 gram) dan air putih sekitar 7
gelas sdg/hari (1788,5 ml) dikarenakan berkurangnya fungsi ginjal
pasien akibat hipertensi kronis dan pemberian terapi medis;
menganjurkan makanan dengan kandungan lemak tak jenuh ganda
untuk mengurangi asupan lemak jenuh dan memperbaiki profil lemak
selama ini; menganjurkan makanan dengan karbohidrat kompleks dan
serat larut air serta menghimbau pasien agar mulai aktif berolahraga 30
menit seharinya untuk harapan mengurangi GDP dan BB pasien ke
taraf normal; dan edukasi kepada pasien tentang penyakit lain yang
berisiko timbul dari hipertensi, terutama dyslipidemia dan diabetes
mellitus agar pasien semakin peduli dengan asupan makannya
dijadwalkan berlangsung selama 30 menit. Tujuan utama edukasi gizi
adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien selain tentang
hipertensi yang selama ini diketahuinya juga penyakit yang berisiko
timbul apabila didampingi hipertensi.
Konseling dititikberatkan pada identifikasi hambatan yang mungkin
menghalangi pasien untuk merubah asupan dan pola hidupnya. Pada
tahap ini juga diberikan contoh menu dan jenis olahraga yang bisa
dilakukan di rumah sesuai keadaan pasien. Koordinasi dengan tenaga
kesehatan pasien yang lain diperlukan untuk menyusun memantau
perubahan nilai lab pasien dan preskripsi obat serta riwayat pasien
yang dapat menunjang PAGT pada pertemuan selanjutnya.
Rencana Monitoring-Evaluasi
MONEV dilakukan sesuai preskripsi dan rencana diet pada bagian
implementasi dan akan di-review pada pertemuan selanjutnya.

BAB VIII
PENUTUP/KESIMPULAN

Semoga dengan diberikannya proses asuhan gizi ini masalah utama


pasien yaitu perilaku pasien terhadap asupan dan pola hidupnya dapat
membaik setelah diberikan edukasi dan konseling gizi ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. Abdillah Fajar, AMG, Suratman. 2017. Handbook buku saku gizi.


2. Adeli K, Higgins V, Nieuwesteeg M, Raizman JE, Chen Y, Wong
SL, et al. Biochemical marker reference values across pediatric,
adult, and geriatric ages: establishment of robust pediatric and adult
reference intervals on the basis of the Canadian health measures
survey. Clin Chem. 2015;61(8):1049–62.
3. Wahyuningsih, Retno. 2013. Penatalaksanaan diet pada pasien.
Yogyakarta: Graha ilmu.
4. National Kidney Foundation. 2018. Estimated glomerular filtration
rate (egfr) [internet]. Dapat diakses di:
[https://www.kidney.org/atoz/content/gfr]. Dikutip 25 April 2019.
5. Marr T. Nutrition in kidney disease. 2nd Edition. Byham-Gray LD,
Burrowes JD, Chertow GM, editors. Vol. 22, Baylor University
Medical Center Proceedings. New York: Humana Press; 2017.
161–161 p.
6. Kementerian Kesehatan RI. 2013. Angka kecukupan gizi.
7. Mahan, Kathleen, Stump, Sylvia Escoot. 2000. Krause’s food,
nutrition and diet therapy 11th ed. New York: Sauders.
8. Kementerian Kesehatan RI. 2011. Brosur diet rendah lemak dan
kolesterol.
9. Nelms M dkk. 2010. Nutrition therapy and pathophysiology, 2nd ed.
US: Cengage Learning, Inc.
10. Wang, L., Manson, J. E., Forman, J. P., Gaziano, J. M., Buring, J.
E., & Sesso, H. D. (2010). Dietary fatty acids and the risk of
hypertension in middle-aged and older women. Hypertension
(Dallas, Tex. : 1979), 56(4), 598–604.
doi:10.1161/HYPERTENSIONAHA.110.154187
11. Judd, E., & Calhoun, D. A. (2015). Management of hypertension in
CKD: beyond the guidelines. Advances in chronic kidney disease,
22(2), 116–122. doi:10.1053/j.ackd.2014.12.001
12. Jiang, S. Z., Lu, W., Zong, X. F., Ruan, H. Y., & Liu, Y. (2016).
Obesity and hypertension. Experimental and therapeutic medicine,
12(4), 2395–2399. doi:10.3892/etm.2016.3667
LAMPIRAN
1. Analisis Zat Makanan SMRS
=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 2333,9 kcal 1712 kcal 136 %
protein 63,8 g(11%) 42,8 g(10 %) 149 %
fat 50,5 g(19%) 47,5 g(25 %) 147 %
carbohydr. 410,4 g(70%) 278,2 g(65 %) 141 %
Vit. A 2414,0 µg 800,0 µg 302 %
sodium 2335,6 mg 2000,0 mg 117 %
potassium 2972,4 mg 3500,0 mg 85 %
calcium 669,1 mg 1000,0 mg 67 %
magnesium 478,5 mg 300,0 mg 160 %
phosphorus 1007,2 mg 700,0 mg 144 %
iron 36,3 mg 10,0 mg 363 %
cholesterol 155,7 mg - -
sat. FA 32,5 g 13,3 g 13%
m.uns.f.acids 8,2 g - -
PUFA 7,1 g 10,0 g 71 %
2. Contoh Menu 1.712 kkal
Waktu Menu Bahan makan Berat URT Penukar
Nasi Tim 200 gram 1 mgk bsr 1P Nasi
Sayur Bayam Bayam 100 gram 1 mgk sdg 1P Sayuran
07.00 Tempe Orek Tempe 40 gram 4 sdm 1P Lauk Nabati
Pisang Ambon 100 gram 1 ptg bsr 1P Buah
Minyak Biji Bunga Matahari 10 gram 2 sdt 2P Minyak
09.00 Kue sakura 25 gram 1 ptg sdg 1P Snack
Nasi Tim 200 gram 1 mgk bsr 1P Nasi
Sayur Labu Labu siam 100 gram 1 mgk sdg 1P Sayuran
12.00 Pepes ikan mas Ikan mas 70 gram 1 ptg sdg 1P Lauk Hewani
Pepaya 100 gram 1 ptg sdg 1P Buah
Minyak Biji Bunga Matahari 10 gram 2 sdt 2P Minyak
15.00 Pisang Molen Mini 100 gram 10 btr kcl 1P Snack
Nasi Tim 200 gram 1 mgk bsr 1P Nasi
Asem jawa 5 gram 1 sdt 1P Sayuran
Jagung manis 30 gram 1 ptg kcl
Sayur Asem
Kacang panjang 30 gram 3 sdm
18.00
Melinjo 50 gram 5 btr
Pepes tahu Tahu putih 70 gram 1 ptg sdg 1P Lauk Nabati
Jus Alpukat 200 mL 1 gls sdg 1P Buah
Minyak Biji Bunga Matahari 5 gram 1 sdt 1P Minyak
21.00 Kue bolu 35 gram 1 ptg sdg 1P Snack
=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 1730,2 kcal 1712 kcal 101 %
protein 44,7 g(10%) 42,8 g(10 %) 104 %
fat 47,5 g(24%) 47,5 g(25 %) 100 %
carbohydr. 286,2 g(66%) 278,2 g(65 %) 103 %
Vit. A 683,1 µg 800,0 µg 85 %
sodium 111,3 mg 2000,0 mg 6%
potassium 2168,8 mg 3500,0 mg 62 %
calcium 293,4 mg 1000,0 mg 29 %
magnesium 332,3 mg 300,0 mg 111 %
phosphorus 717,8 mg 700,0 mg 103 %
iron 10,4 mg 10,0 mg 104 %
cholesterol 136,9 mg - -
sat. FA 7,7 g 13,3 g 4%
m.uns.f.acids 15,2 g - -
PUFA 21,6 g 10,0 g 216 %

Anda mungkin juga menyukai