Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Topik : Ibu Hamil


Sub topik : Tanda Bahaya Pada Kehamilan
Sasaran : Ibu hamil Trimester ke - 3
Hari/tanggal : jum’at, 29 juni 2018
Jam : 08.30 – 09.00 WIB
Waktu : 20 menit
Jumlah : 4 Orang
Tempat : Aula PKM Cigombong
Pemateri : Fadillah

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat mengetahui dan
memahami tanda – tanda kehamilan trimesterr ke – 3 .
II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat menjelaskan
kembali tentang :
a. 6 tanda bahaya kehamilan.
 Muntah dan muntah yang berlebihan.
 Demam tinggi.
 Bengkak kaki, tangan, dan wajah atau sakit kepala disertai kejang.
 Tidak dirasakannya pergerakan janin.
 Perdarahan pada trimester ke – 3.
 Air ketuban keluar sebelum waktunya.
b. Tindakan yang harus dilakukan sendiri ibu hamil.
III. Materi Yang Akan Disampaikan
a. Tanda bahaya pada kehamilan.
b. Tindakan yang harus dilakukan sendiri ibu hamil.
IV. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
V. Media
White board dan Buku KIA.

1
VI. Evaluasi
1. Tanya jawab dan menjelaskan jika masih ada yang kurang paham.
a. Coba sebutkan dan jelaskan dengan bahasa sendiri tentang minimal 4 dari 6
tanda bahaya kehamilan?
b. Bagaimana cara mengatasi apabila ada tanda – tanda bahaya kehamilan
terjadi?
2. Kesimpulan

2
VII. Rencana Kegiatan

WAKTU ISI KEGIATAN


3 Menit  Pembukaan  Menjawab Salam
 Perkenalan  Mendengarkan
 Bina suasana
 Menjelaskan tujuan
 Kontrak waktu
 Menggali sampai
sejauh mana
pengetahuan ibu –
ibu terhadap tanda
bahaya kehamilan.

10 Menit Materi :  Melihat


 6 tanda bahaya  mendengarkan
kehamilan.  Ibu memahami tanda
 Bagaimana cara bahaya pada kehamilan.
menangani tanda
bahaya kehamilan
oleh ibu hamil
sendiri.
7 Menit  Evaluasi  Bertanya dan menjawab
1. Pertanyaan pertanyaan dari ibu hamil.
2. Jawaban  Menjawab salam.
3. Kesimpulan
 Penutup

3
VIII. Lampiran Materi
6 Tanda Bahaya Kehamilan
1. Muntah dan mual berlebihan
Merupakan gangguan pencernaan yang disebabkan oleh asam lambung yang tinggi
menyebabkan ibu dan bayi kekurangan cairan.
Saat muntah – muntah bisa terjadi tekanan darah meningkat, bisa mengakibatkan terjadi
perdarahan pada retina. Akibatnya penglihatan bisa kabur atau tidak jelas.
Penanganan :
 Minum air hangat atau air jahe yang diberi gula merah
 Istirahatkan yang cukup
 Jangan memikirkan hal yang dapat membuat stress
 Selingan cemilan setiap setengah jam sekali
 Hindari makan makanan yang berlemak
 Apabila 2 jam tidak ada perubahan segera pergi ke bidan atau puskesmas
terdekat.
2. Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan
yaitu masuknya mikroorganisme pathogen atau benda asing ke dalam tubuh wanita
hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit.
Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat
terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas.
Penanganan :
 Istirahat berbaring
 Minum banyak dengan 4 kali dari kebutuhan normal.
 Mengompres untuk menurunkan suhu.
 Apabila 4 jam tidak turun panasnya segera pergi ke bidan atau puskesmas untuk
tindakan lebih lanjut.
3. Bengkak kaki, tangan, dan wajah atau sakit kepala disertai kejang.
Pada ibu hamil biasa terjadi pembengkakan yang normal, biasanya akan hilang setelah
diistirahatkan dan meletakan kaki lebih tinggi. Dan bengkak yang tidak biasa yaitu
bengkak yang muncul mendadak dan meluas ke daerah tubuh yang lain. Bengkak bisa
menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan tidak hilang

4
setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan
pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklamsia. Pada umumnya kejang didahului
oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala gejala sakit kepala, mual, nyeri
ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran
menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari
eklamsia.
Penanganan : segera pergi ke bidan untuk tindakan lebih lanjut.
4. Tidak adanya pergerakan bayi
Ibu hamil biasanya sudah merasakan gerakan janin mulai dari usia 16-18 minggu jika
sudah pernah hamil dan 18-20 minggu jika hamil pertama atau pada bulan ke 5
kehailan. Janin harus bergerak minimal 3 kali dalam periode 3 jam, gerakan janin akan
lebih terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik. (Pusdiknakes, 2003).
Jika bayi tidak bergerak biasanya disebabkan oleh aktivitas ibu yang berlebihan
sehingga gerak janin tidak dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi atau
kepala bayi sudah masuk panggul pada usia 9 bulan.
Penanganan : ibu harus beristirahat dan berbaring, makan dan minum dengan baik dan
jika tidak dirasakan terus menerus maka ibu harus pergi ke bidan.
5. Perdarahan pada trimester ke – 3.
Biasanya perdarahan disebabkan oleh letak plasenta yang menutupi jalan lahir atau
berada dibawah sementara plasenta yang normal akan melebar ke atas menjauhi jalan
lahir dan bisa juga lepasnya plasenta dari dinding rahim.
Penanganan : dengan segera pergi ke bidan terdekat karena perdarahan pada ibu hamil
sangat mengancam ibu dan janin.
6. Air ketuban keluar sebelum waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya
selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu
maupun kehamilan aterm.
Ibu harus bisa membedakan mana air ketuban dan air kencing.
Penanganan : dengan segera datang ke bidan, jangan menunggu sampai mulas.

Anda mungkin juga menyukai