Kanker kolorektal dapat terjadi akibat beberapa faktor resiko sebagai berikut
diet tinggi lemak, tinggi protein, dan rendah serat; usia lebih dari 50 tahun; 2
riwayat adenoma atau kanker kolorektal; penyakit lain seperti familial
polyposis coli, kolitis ulseratif, dan Chron’s disease; riwayat merokok; riwayat minuman beralkohol; riwayat gastrektomi; kurangnya latihan/aktivitas fisik (Black & Hawks, 2009). Rata-rata pasien yang dirawat dengan kanker kolorektal datang dengan keluhan BAB berdarah dan perubahan pola BAB, penurunan hemoglobin atau anemia, lemas, penurunan berat badan, gangguan intake makanan dan keluhan nyeri berat. Penatalaksanaan pada pasien-pasien tersebut akan lebih efektif dengan kolaborasi perawatan dari segi medis, pembedahan, keperawatan, dan dietisien sesuai dengan kondisi klinis pasien dan stadium kanker yang diderita. Petalaksanaan pada pasien kanker kolorektal, terutama kanker rektum terintegrasi dari mulai perawatan pre pembedahan hingga pasca pembedahan. Black dan Hawks (2009) menjelaskan perawatan psca pembedahan pada pasien kanker kolorektal yang mendapatkan kolostomi harus meliputi manajemen pada diet, perawatan luka, manajemen eliminasi, penanganan nyeri, latihan aktivitas dan pemberian edukasi terkait perawatan pasca operasi.