Anda di halaman 1dari 2

KALIMAT

Siti Nurhikmatullaela
1210618055
1 SI 3

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam bentuk lisan ataupun tulisan yang terdiri
dari kelompok kata, klausa atau frase yang berisi suatu gagasan, perasaan, dan pikiran
utuh dan lengkap. Atau kalimat adalah bagian dari sintaksis yang terdiri atas unsur-
unsur segmental seperti kata, frasa atau klausa dan unsur-unsur suprasegmental seperti
intonasi dll.

Kalimat dalam tulisan biasanya diawali dengan huruf kapital dan terdapat tanda baca
seperti koma (,), titik dua (:), titik koma (;), dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda
seru (!), atau tanda tanya (?). Lain halnya dengan bentuk lisan, biasanya diawali dan
diakhiri dengan kesenyapan dan berisi suprasegmental seperti intonasi, nada, dll yang
dapat membedakan atau mengartikan suatu kalimat (biasanya berisi dua kata).

Fungsi sintaksis dalam kalimat adalah SPOK atau subjek predikat objek dan
keterangan. Fungsinya sendiri ialah agar kalimat yang berisi kata dapat memiliki arti
dan makna yang dapat dimengerti. Tidak semua fungsi sintaksis terdapat pada
kalimat, fungsi yang biasanya ada atau yang paling penting adalah subjek dan
predikat. Sedangkan unsur fungsi sintaksis yang lain hanya sebagai pelengkap.
Karena biasanya unsur subjek selalu berpasangan dengan predikat.

Subjek sendiri berfungsi sebagai pokok dalam sebuah kalimat yang nantinya akan
dijelaskan oleh fungsi sintaksis lain yaitu predikat. Contohnya seperti "Alin bermain",
Alin sebagai subjek dan pokok kalimat sedangkan bermain adalah predikat dan
menjelaskan pokok kalimat tersebut. Objek sendiri ialah fungsi yang biasanya selalu
terletak setelah predikat (verba transitif) dalam kalimat aktif. Contohnya "Satria
menendang bola", Satria sebagai subjek, menendang sebagai predikat, dan bola
sebagai objek. Selain itu ada pelengkap yang posisinya berada setelah objek ataupun
dapat mengganti posisi objek sesuai dengan kaidah yang ada. Unsur keterangan juga
sebagai pelengkap yang lain, dan tidak harus ada dalam pola. Keterangan juga dapat
berpindah tempat sehingga tidak mengubah arti dari kalimat. Contohnya "Rivaldi
menelpon Johnny kemarin" Rivaldi sebagai subjek, menelpon sebagai predikat,
Johnny sebagai objek, dan kemarin sebagai ket. Waktu. Kalimat tersebut dapat diubah
posisi keterangannya "Kemarin Rivaldi menelpon Johnny". Dari beberapa unsur
diatas, kalimat dapat memiliki pola yang terdiri dari berbagai unsur diatas. Kalimat
berpola SP, SPO, dan SPOK.

Berdasarkan penjelasan diatas, kalimat memiliki ciri menurut Widjono, yaitu:


Kalimat berisi kata, klausa atau frase utuh berdiri sendiri yang memiliki makna dan
arti. Dalam bahasa lisan kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan sedangkan
dalam bahasa tulis kalimat diawali huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik,
seru, atau tanya. Memiliki pola SPOK, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan
predikat. Mengandung pikiran yang utuh. Mengandung satuan makna, ide, atau pesan
yang jelas.

Kalimat harus baik dan benar. Kalimat yang baik ialah kalimat efektif yang dapat
menyampaikan pesan/informasi secara tepat. Sedangkan kalimat yang benar ialah
kalimat yang sesuai dengan kaidah yang kebahasaan yang ada. Kalimat juga harus
mempunyai unsur spok yang jelas sehingga kalimat tersebut dapat menyampaikan
pesan dan dapat dimengerti.

Susunan kalimat diharuskan logis, susunan kalimat juga memiliki ketunggalan arti
(tidak ambigu), serta memiliki susunan kata-kata yang hemat tidak menjamakkan
kata-kata yang bermakna jamak, menghilangkan kata yang bersinonim dalam satu
kalimat, dll.

Anda mungkin juga menyukai