Dosen Pengampu :
Muhammad Aswin Rangkuti, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh :
KELOMPOK IV :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kami kesempatan dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Muhammad Aswin Rangkuti,
S.Pd., M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Pendahuluan Fisika Inti .
Dalam makalah ini kami membahas dan menjelaskan mengenai Pendahuluan Fisika
Inti yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang konsep
serta pemahaman mengenai Defek Massa dan Energi Ikat Inti. Selaku manusia biasa, kami
menyadari bahwa dalam hasil makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekeliruan yang
tidak disengaja. Oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya pada mata kuliah Pendahuluan
Fisika Inti untuk jurusan Pendidikan Fisika di Universitas Negeri Medan.
Akhir kata, penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah berjasa memberi
motivasi dan bantuan kepada penulis sehingga penulisan makalah ini, dapat dirampungkan.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Defek Masa..............................................................................................................3
2.2 Energi Ikat Inti.........................................................................................................3
2.3 Uraian Konsep Kimia yang Terkait dengan Konsep Fisika.................................4
2.4 Grafik Energi Per Nukleon Sebagai Fungsi Nomor Massa.....................................6
2.5 Energi Pemisah........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kian melesat dengan cepat.
Semakin anda tidak peduli dengan ilmu pengetahuan yang berkembang dengan cepat
(baik dengan berbagai alasan) maka semakin cepat anda menjadi manusia kuno di jaman
modernini. Istilah kurang gaul mungkin akan melekat pada nama anda. Jika ingin itu
terjadi pada diri anda, maka mulailah bergaul dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta fahami bahasa ilmu alam yang digunakan. Untuk mengikuti ilmu pengetahuan yang
terus berkembang tidak hanya cukup dengan membeli peralatan canggih nian praktis dan
memasang di rumah anda. Melainkan konsep-konsep pembangun dalam teknologi itu
harus kita fahami kalau kita tidak ingin mudah untuk ditipu dengan berbagai alat modern
yang sebenarnya dapat kita buat sendiri. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat
ini merupakan hasil perpaduan berbagai disiplin ilmu. Khususnya ilmu alam yang sangat
fundamental dalam kehidupan kita. Terlepas dari anggapan sebagian orang yang
berpendapat bahwa ilmu yang pertama kali lahir adalah ilmu kimia. Kimia memang
memegang tongkat dasar dari teknologi. Tidak dapat kita pungkiri alat-alat modern yang
kini muncul didepan kita sebagian besar muncul berkat konsep dasar ilmu Kimia.
Dimulai dari jaman Aristoteles sampai jaman Einstein, Fisika telah berkembang dan
memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Sampai pada batas imajinasi
manusia yang terletak pada materi ultra mini yang disebut dengan atom.
1
1.3 Tujuan
Dalam menyusun makalah ini penyusun menyesuaikan isi makalah dengan situasi dan
kondisi serta tuntutan yang relevan bagi kehidupan yang berkaitan dengan aspek ilmu
pengetahuan dan teknologi. Tujuan utama dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep dari Defek Masa
2. Untuk mengetahui konsep dari Energi Ikat Inti
3. Untuk mengetahui Uraian Konsep Kimia yang Terkait dengan Konsep Fisika
4. Untuk mengetahui grafik energi per nukleon sebagai fungsi nomor massa
5. Untuk mengetahui energi pemisah dan pemanfaatan teknologinya.
BAB II
2
PEMBAHASAN
Energi ikat inti dapat dihitung berdasarkan hokum kesetaraan massa-energi Einstein, yaitu:
E = ∆mc2 .….(1 – 2)
Dengan c adalah kecepatan cahaya (c = 3 x 108 m/s). Untuk keperluan praktis biasanya
defek massa (∆m) dinyatakan dalam satuan sma dan energi (E) dalam satuan MeV dengan
kesetaraan 1 sma = 931,5 MeV. Oleh karena itu, persamaan (1 – 2) dapat ditulis menjadi:
EN = E/A …..(1 – 4)
Semakin besar energy ikat inti suatu nukleon maka akan semakin besar kesetabilan inti yang
dimilki suatu atom dan sebaliknya.
Massa Atom
Massa atom suatu unsur besarnya tertentu dan dinyatakan dalam satuan massa
atom (sma). Satu satuan massa atom (1 sma) didefinisika sebagai massa yang besarnya
1/12 kali massa isotop karbon C-12. 1 sma = 1,66056 x 10-27 kg.
Satuan massa atom (sma) juga sering disetarakan dengan satuan energi, yakni: 1 sma
ekuivalen dengan energi sebesar 931, 48 MeV (mega elektron volt).
6
Dengan Δm dalam kg, c = 3 x 108 m/s, dan E dalam joule (J). Jika Δm dinyatakan dalam
satuan sma, energi ikat inti memenuhi persamaan berikut.
E = Δm 931,5 MeV
Energi ikat inti (binding energy) berkaitan dengan energi yang harus diberikan untuk
memisahkan inti menjadi nukleon pembentuknya.
Energi ikat inti belum menggambarkan kestabilan suatu nuklida. Perkiraan tentang kestabilan
inti dapat dilakukan dengan memperhatikan energi ikat rata-rata per nukleonEave yang
besarnya dapat dihitung melalui persamaan di samping.
Dari grafik energi ikat rerata per nukleon terhadap nomor massa A di atas, dapat
diketahui bahwa:
- Untuk A kecil, energi ikat rerata per nukleon rendah dan mengalami kenaikan dengan
cepat.
7
- Untuk A disekitar 50, terdapat harga maksimum energi ikat rerata per nukleon yang
datar dan turun ketika A – 140.
- Untuk A diatas 140, energi ikat rerata per nukleon mengalami penurunan.
S n {M ( A 1, Z ) M n M ( A, Z )}C 2
Besarnya tenaga untuk melepaskan patikel alfa dari inti dapat dirumuskan sebagai berikut :
S {M ( A 4, Z 2) M ( A, Z ) M }.931 Mev/
Salah satu pemanfaatan teknik nuklir adalah di dalam bidang kedokteran yaitu untuk
memeriksa kandungan unsur-unsur kelumit di dalam tubuh dengan teknik analisa
pengaktivan neutron (APN). Unsur kelumit biasanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil
sehingga sulit untuk diidentifikasi dengan cara pemisahan kimia biasa. Teknik APN mampu
mengidentifikasi unsur kelumit dengan orde bagian per juta (part per million, ppb).
Disamping itu, teknik APN tidak terpengaruh oleh sifat kimia dan tidak merusak terhadap
8
bahan yang dianalisa. Dengan teknik APN dapat diperoleh informasi yang akurat mengenai
distribusi unsur-unsur yang kadarnya kecil dalam berbagai organ.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Dari hasil pengukuran massa inti atom selalu lebih kecil dari jumlah massa nucleon
pada inti atom tersebut, penyusutan/pengurangan massa ini disebut defek massa
2. Energi yang setara dengan hilangnya massa untuk suatu nuklida tertentu disebut energi
ikat inti.Sedangkan menurut Einstein, energi ikat inti adalah selisih antara massa inti dengan
massa penyusun inti yang diubah menjadi energi
3. Salah satu pemanfaatan teknik nuklir adalah di dalam bidang kedokteran yaitu
untuk memeriksa kandungan unsur-unsur kelumit di dalam tubuh dengan teknik analisa
pengaktivan neutron (APN). Unsur kelumit biasanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil
sehingga sulit untuk diidentifikasi dengan cara pemisahan kimia biasa. Teknik APN mampu
mengidentifikasi unsur kelumit dengan orde bagian per juta (part per million, ppb).
Disamping itu, teknik APN tidak terpengaruh oleh sifat kimia dan tidak merusak terhadap
bahan yang dianalisa. Dengan teknik APN dapat diperoleh informasi yang akurat mengenai
distribusi unsur-unsur yang kadarnya kecil dalam berbagai organ.
3.2 Saran
Sesuai penjelasan diatas, sesungguhnya mempelajari fisika inti dapat membawa
manfaat bagi kehidupan sehari-hari, Adapun saran kami sebagai penulis adalah
mengaharapkan kepada pembaca untuk memberikan saran konstruktif yang berguna untuk
penyempurnaan isi makalah ini yang akan disambut dengan senang hati.
10
DAFTAR PUSTAKA
Erika Winasari, dkk. 2012. Energi Ikat. Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan
IlmuPengetahuan Alam: Universitas Udayana.
Frederick J.Bueche,Ph.d. 1989. Pendahuluan Fisika Inti. Jakarta: Erlangga.
Krane, Kenneth 2008. Fisika Modern. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)
Pratiwi Dwijananti, M.Si, 2012. Diktat Mata Kuliah Fisika Inti. Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam: Universitas Negeri Semarang.
Wendri, 2016. Diktat Fisika Inti. Jurusan Fisika, Fakultas Matermatika dan Ilmu
Pengetahuan Alam: Universitas Udayana.
11