Teknologi Mekanik
Welding
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan penemuan benda-benda sejarah dapat diketahui bahwa teknik
keterangan yang didapat telah diketahui dan dipraktekkan dalam rentang waktu
contoh awal datang dari Perunggu dan Besi Abad di Eropa dan Timur Tengah.
Sejarawan Yunani kuno Herodotus menyatakan dalam The Histories dari SM abad
ke-5 yang Glaucus dari Chios adalah orang yang seorang diri menciptakan
didirikan di Delhi.
Pada tahun 1800, Sir Humphry Davy menemukan pendek pulsa arc listrik
dan mempresentasikan hasil pada tahun 1801. Pada tahun 1802, ilmuwan Rusia
Vasily Petrov menciptakan busur listrik terus menerus, dan kemudian diterbitkan
percobaan yang dilakukan pada tahun 1802. yang sangat penting dalam pekerjaan
ini adalah deskripsi dari busur debit stabil dan indikasi kemungkinan penggunaan
untuk banyak aplikasi, salah satu yang mencair logam. Pada tahun 1808, Davy,
yang tidak menyadari pekerjaan Petrov, menemukan kembali busur listrik terus
dalam las busur dilanjutkan dengan penemuan elektroda logam di akhir 1800-an
oleh Rusia, Nikolai Slavyanov (1888), dan Amerika, Coffin CL (1890). Sekitar
memberikan busur lebih stabil. Pada tahun 1905, ilmuwan Rusia Vladimir
Mitkevich diusulkan menggunakan busur listrik tiga fase untuk pengelasan. Pada
tahun 1919, arus bolak-balik pengelasan diciptakan oleh CJ Holslag tetapi tidak
melalui sumber panas terkonsentrasi. Setelah penemuan laser pada tahun 1960,
pengelasan sinar laser debutnya beberapa dekade kemudian, dan telah terbukti
pengelasan pulsa (PU) yang industri digunakan sejak tahun 1967. Gesekan aduk
pengelasan diciptakan di 1991 oleh Wayne Thomas di The Welding Institute (TWI,
UK) dan menemukan aplikasi yang berkualitas tinggi di seluruh dunia. Semua
empat proses baru ini terus menjadi cukup mahal karena tingginya biaya peralatan
B. Batasan Masalah
Pembahasan dalam makalah ini mengenai Welding Machine (Mesin las),
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah:
1. Untuk memahami teori dasar pengertian dan prinsip kerja Welding
Machine.
2. Untuk memahami komponen-komponen pada Welding Machine.
3. Untuk memahami macam-macam proses pengelasan.
4. Untuk memahami posisi pengelasan serta jenis-jenis pengelasan.
5. Untuk memahami sambungan serta macam-macam sambungan.
6. Untuk memahami elektroda, macam-macam elektroda, makna
BAB II
PEMBAHASAN
dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau
tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan
kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan,
reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las
pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam –macam
reparasi lainnya. Prinsip kerja pengelasan yakni ketika terjadi gas penyelimut
ketika elektroda terselaput itu mencair,sehingga ketika proses ini berjalan tidak di
Proses pengelasan terjadi karena arus listrik yang mengalir diantara elektroda dan
bahan las membentuk suatu panas yang dapat mencapai 3000 C,sehingga
membuat elektroda dan bahan yang akan dilas mencair. Sumber tegangan yang
digunakan ada dua macam yaitu listrik AC ( Arus bolak balik ) dan listrik DC
langsung) dan reverse polarity (polaritas terbalik). Untuk mesin lasnya sendiri
terbagi atas dua jenis yaitu constant current (arus tetap) dan cinstant voltage
(tegangan tetap) dimana pada setiap pengelasan busur aruslistrik jika terjadi busur
yang membesar akan menurunkan arus dan menaikan tegangan serta pada busur
Harsono dkk (1991:1), mendefinisikan bahwa " las adalah ikatan metalurgi pada
sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair ".
mengelas yaitu salah satu cara menyambung dua bagian logam secara permanen
cara untuk menyambung benda padat dengan dengan jalan mencairkannya melalui
pemanasan.
mesin las.
3. Saklar On/Off
Berfungsi untuk Gambar 2.2. Saklar Utama memustuskan dan
4. Saluran 3 Fase
Berfungsi untuk Gambar 2.3. Saklar On / Off pengaturan arus pada
5. Pengatur Arus
Berfungsi untuk mengatur arus yang akan di gunakan pada pengelasan.
6. Lampu Indikator
7. Kabel Massa
Berfungsi untuk Gambar 2.6. Lampu Indikator mengalirkan arus
9. Penjepit Elektroda
Berfungsi Gambar 2.8. Kutub Positif dan KutubNegatif untuk
ke elektroda.
menunjukkan besar kecilnya arus listrik yang dihasilkan oleh mesin las.
elektroda yang meleleh akibat panas mengisi celah antara ujung elektroda dan
bergabung dengan benda kerja. Ini adalah proses pengelasan yang paling
dilapisi dengan shielding flux yang terbuat dari komposisi khusus. Shielding
flux meleleh bersama dengan logam inti dari elektroda, membentuk gas dan
kerak, dan melindungi arc welding dan weld pool. Fluks melakukan
Solidification yaitu proses transformasi dari fase lelehan dari paduan menjadi
bagian padat dari paduan, melibatkan kristalisasi dari fase cair, pemisahan
kotoran dan elemen paduan, pembebasan gas terlarut dalam lelehan dan
pembentukan porositas.
Keuntungan dari proses pengelasan ini :
a. Sederhana, peralatan yang portabel dan biaya murah.
b. Cocok untuk berbagai jenis logam.
c. Pengaplikasian cocok untuk luar ruangan.
elektroda.
b. Asap yang sulit terkontrol akibat dari proses pengelasan itu sendiri.
c. Terkadang weld berisi sisa-sisa dari kerak logam.
2. GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)
Tungsten Inert Gas Arc Welding adalah proses pengelasan, di mana
panas yang dihasilkan oleh arc welding menumbuk antara elektroda tungsten
dan benda kerja. Weld pool dilindungi oleh gas inert (Argon, helium,
melelehkan ujung dari benda kerja dan menggabungkannya. Filler rod dapat
proses pengelasan.
Keuntungan dari proses pengelasan ini:
a. Komposisi welding sangat rapat logam induknya.
b. Struktur las memiliki kualitas yang baik.
c. Bebas kerak.
D. Posisi Pengelasan
Ada beberapa posisi pengelasan antara lain:
1. Posisi dibawah Tangan (Down Hand Position)
Posisi pengelasan ini adalah posisi yang paling mudah dilakukan. Posisi
ini dilakukan untuk pengelasan pada permukaan datar atau permukaan agak
pengelasan. Posisi benda kerja biasanya berdiri tegak atau agak miring sedikit
dari arah elektroda las. Pengelasan posisi mendatar sering digunakan unutk
benda kerja biasanya berdiri tegak atau agak miring sedikit searah dengan
gerak elektroda las yaitu naik atau turun. Misalnya pengelasan badan kapal
dilakukan di atas kepala operator atau welder. Posisi ini lebih sulit
posisinya berada di atas kepala, yaitu letak elektroda berada di bawah benda
logam tidak keluar dari kampuh las serta kecepatan pengelasan yang lebih
jatuh ke bawah, oleh karena itu busur (arc) dibuat sependek mungkin.
logam las pada pengelasan busur nyala terjadi akibat medan electromagnetik
bukan akibat gravitasi, pengelasan tidak harus dilakukan pada down hand
E. Jenis-Jenis Pengelasan
Ada beberapa jenis pengelasan antara lain:
1. TW (Thermit Welding)
Thermit welding (TW) adalah proses pengelasan di mana panas untuk
kimia Thermit. Thermit merupakan merk dagang dari thermite, yakni sebuah
reaksi exothermic ketika dibakar. Bahan tambah atau filler pada pengelasan
ini berupa logam cair. Logam cair tersebut dituang pada sambungan yang
telah dilengkapi dengan cetakan. Proses penggabungan ini lebih mirip dengan
rel kereta dan memperbaiki keretakan pada baja tuang berukuran besar.
contohnya adalah helium, argon, nitrogen, dan karbon dioksida. Pada LBW
las berkualitas baik, memiliki penetrasi yang baik, dan menghasilkan heat-
dengan electron beam welding, laser beam welding memiliki kelebihan lain
yang tidak dimiliki oleh electron beam welding. Kelebihan laser beam
memancarkan x-ray, dan dapat difokuskan serta diarahkan dengan lensa optik
penetrasi laser beam welding kurang begitu dalam dibanding electron beam
welding. Kedalaman yang dapat dicapai oleh laser beam welding sekitar 19
diarahkan pada benda kerja. Electron beam gun bekerja pada tegangan tinggi
Daya yang digunakan pada EBW tidak besar, tetapi memiliki kerapatan yang
Gambar
Pada awal
tetapi saat ini EBW telah dikembangkan untuk proses pengerjaan di ruang
ruang hampa dengan tingkat hampa yang sama seperti pada ruang
pembangkitan beam).
pada ruang yang terpisah dengan ruang pembangkitan beam dan memiliki
melewati celah antara dua benda kerja yang dijepit secaralap joint. Hal
antara kedua permukaan benda kerja. Panas pada proses USW dihasilkan dari
gesekan antar permukaan benda kerja dan deformasi plastis. Suhu panas
tersebut berada di bawah titik cair benda kerja. Ultrasonic welding tidak
memerlukan bahan tambah (filler). Flux juga tidak digunakan pada USW.
antara dua benda kerja. Tool yang berputar dan dimakankan pada garis
(stirring; bentuk dasar: stir, sehingga diberi nama friction stir welding) logam
welding dengan friction welding adalah pada friction stir welding panas
welding berasal dari benda kerja yang akan disambung itu sendiri.
kan komponen atau bagian dari tool. Shoulder berfungsi untuk menggesek
benda kerja supaya menjadi panas dan memaksa logam yang sudah menjadi
plastis untuk mengalir di sekitar probe. Probe dirancang dengan bentuk yang
Gesekan biasanya terjadi pada dua permukaan benda kerja yang berputar
relatif satu dengan yang lain untuk meningkatkan suhu kedua permukaan
benda kerja tersebut. Suhu yang dicapai biasanya berkisar antara suhu
Pengelasan ini juga tidak memerlukan flux. Selain itu FRW juga tidak
mesin friction welding didesain mirip dengan mesin bubut. Mesin friction
welding memerlukan spindle yang bertenaga untuk memutar salah satu benda
kerja pada kecepatan tinggi. Mesin ini juga harus bisa menggeser benda kerja
berputar.
terjadi penggabungan cepat pada dua permukaan logam yang disebabkan oleh
energi ledakan bahan peledak. EXW tidak menggunakan bahan tambah (filler
metal). Proses EXW tidak menggunakan panas dari luar. Pada proses ini,
tidak ada difusi yang terjadi. Waktu penggabungan terlalu pendek untuk
terjadi difusi. Ikatan yang terjadi pada EXW berupa ikatan secara metalurgi.
bergelombang.
Explosion welding secara umum digunakan untuk menyambung dua
Gambar
buah logam yang berbeda. 2.18. Explosion
Sebagai Weldingmelapisi logam induk
contoh untuk
dihasilkan dari pemberian panas dan tekanan supaya terjadi difusi serta
terkontrol dan waktu yang tepat untuk membiarkan difusi serta penggabungan
terjadi. Temperatur yang digunakan sebaiknya di bawah titik cair dari logam
benda kerja dan deformasi plastis yang terjadi pada permukaan benda kerja
antara dua permukaan benda kerja yang saling kontak. Pengelasan ini
F. Pengertian Sambungan
Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian atau konstruksi
dengan menggunakan suatu cara tertentu. Suatu mesin atau konstruksi terdiri dari
beberapa bagian, yang mana bagian yang satu dengan yang lain akan
(1) Gambar
(2) 2.20. Macam-Macam
(3) Sambungan
(4) (5)
Lab. Teknologi Mekanik
Welding
1. Sambungan Tumpu (Butt Joint)
Merupakan sambungan dimana kedua bagian benda yang akan
disambung diletakkan pada bidang datar yang sama dan disambung pada
kedua ujungnya.
2. Sambungan Sudut (Corner Joint)
Merupakan sambungan dimana kedua bagian benda yang akan
akan disambung sejajar, dan sambungan dibuat pada kedua ujung bagian
H. Pengertian Elektroda
Elektroda atau kawat las merupakan suatu benda yang dipergunakan untuk
I. Macam-Macam Elektroda
Secara umum elektroda dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Elektroda Berselaput
dari bahan kimia tertentu disesuaikan dengan jenis pengelasan. Kawat las
SMAW yang biasa kita pakai sehari-hari adalah termasuk elektroda berselaput.
jenis selaput pada elektroda ini banyak jenisnya seperti elektroda E 6010 dan E
6011 terdapat jenis selaput selulosa. Jenis selaput ini sangat bagus untuk
dipakai dalam proses pengelasan yang dapat menembus bagian yang cukup
dalam. Terak (cairan selaput hasil pembakaran) dari proses pengelasan dengan
jenis elektroda ini terkenal tipis dan mudah dibersihkan. Jenis elektroda ini
Elektroda memiliki kode spesifikasi yang dapat kita lihat pada kardus
pembungkusnya.
kawat las terbungkus untuk Mild Steel diatur dalam AWS A5.1 yang ditandai
dengan huruf 'E' dan diikuti 4 digit angka dibelakang.Serta AWS A5.5 untuk low
v dalam ukuran 'psi (pound square inch)' sama dengan 70000 psi, v v
- Jenis salutan
- Penetrasi busur
- Aarus las
- Elektroda,
- Penetrasi las sedang, daya AC/DC, kandungan selaputnya serbuk besi 25%
konstruksi dan lain-lain. Sedangkan jenis E60xx karena daya tariknya hanya
A5.5.
Dengan kode yang sama seperti elektroda mild steel diikuti dengan garis
Cara membaca :
Kawat las E7018-H8R artinya kekuatannya 70 ksi, mengandung
sedikit hidrogen (low hydrogen), ketahanan terhadap uap air dan untuk dipakai
iron powder iron oxide, dipadu dengan chrome moly serta low hydrogen,
ketahanan terhadap uap air serta digunakan untuk mengelas paduan baja
chrome moly.
A5.4. Tiga (3) digit pertama adalah nomor tipe AISI dari stainless steel.
1. Kawat. 4. Katalis.
2. Stainless steel. 5. Plastisin.
3. Lem Epoxi. 6. Resin.
L. Kampuh Las
Kampuh las merupakan bagian dari logam induk yang akan diisi oleh logam
las, kampuh las awalnya adalah berupa kubungan las yang kemudian diisi dengan
kedalam sambungan las tumpul. Sambungan las tumpul adalah jenis sambungan
paling efisien. Sambungan ini dibagi menjadi dua yaitu sambungan penetrasi
kampuh harus menuju kepada penurunan masukan panas dan penurunan logam las
sampai kepada harga terendah dan tidak menurunkan mutu sambungan. Untuk
tebalnya pelat. Sebelum pengelasan dilaksanakan kampuh las harus melalui proses
pembakaran yang baik, pada kampuh V dipakai elektroda dengan diameter yang
kecil atau disesuaikan dengan besar sudut kampuh dan tebal pelat yang akan dilas.
1. Kampuh I.
2. Kampuh K.
3. Kampuh V.
4. Kampuh U.
5. Kampuh J.
6. Kampuh X.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau
kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan,
reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las
pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam –macam
merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena
itu rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan
B. Saran
berlangsung.
berjalan efektif.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Welding Machine
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
http://hargamesinlistrik.blogspot.com/2016/01/cara-kerja-mesin-las-listrik-yang-
perlu.html
http://www.maritimeworld.web.id/2015/02/Jenis-Jenis-Las.html
Anonim. “Macam Macam Sambungan & Posisi Pengelasan Pelat dan Pipa
http://www.pengelasan.com/2016/03/macam-macam-sambungan-posisi-
pengelasan.html
http://laslistrik.blogspot.co.id/2007/12/posisi-posisi-pengelasan.html
http://fikrimiftahidayat3m2.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-mesin-las.html
http://maskurmuslim.blogspot.co.id/2014/01/peralatan-las-listrik-beserta-
bungsinya.html
November 2016.
http://www.mas-tono.com/2016/03/pengertian-dan-macam-macam-proses-
las.html