INOCI
METODA PELAKSANAAN
APRESIASI & INTERPRETASI
TERHADAP PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN
A. UMUM
Setelah mempelajari bestek/gambar dan berita acara aanwijzing, maka kami mencoba membuat metoda
pelaksanaan kerja, sebagai salah satu syarat teknis dalam melakukan penawaran pekerjaan tersebut
diatas. Untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis dalam penawaran yang kami ajukan. Yang kami
susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang. merupakan urutan atau tahapan
pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan/ lokasi kerja dan dilengkapi dengan gambar – gambar
kerja. Mengingat Metode Kerja sangat penting yang mana kriteria proyek selalu :
Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta mempunyai waktu terbatas
merupakan rangkaian kegiatan yang saling terkait.
Kegiatan konstruksi harus bisa menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien agar tujuan
proyek tercapai secara optimal.
Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya, dipercayakan kepada CV. INOCI
ditunjuk sebagai pemenang, berkomitmen akan melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja yang
seefektif dan seefisien mungkin, sehingga hasil akhir pekerjaan akan sesuai dengan apa yang diharapkan
didalam dokumen kontrak dapat dipertanggungjawabkan
B. INFORMASI PEKERJAAN
1
CV. INOCI
A. PRA KONSTRUKSI/PERSIAPAN
1. Mobilisasi
Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan
untuk mendukung permulaan proyek meliputi :
c. Rekayasa Lapangan
Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan dilaksanakan untuk
menentukan kondisi fisik dan strucktural dari pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi
pekerjaan, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap
rancangan kerja yang telah diberikan sytem dan tatacara survey dikordinasikan dengan
direksi teknis.
e. Jadwal Konstruksi
Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi Teknis untuk dibahas
dan mendapatkan persetujuan pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre
Construction Meeting/PCM).
2
CV. INOCI
Bahan yang dipakai : kayu kaso, baliho dan lain-lain.
Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi pekerjaan.
Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.
B. TAHAP KONTRUKSI
Setelah Pengukuran Ulang selesai dilaksanakan, Gambar Kerja serta Item Pekerjaan yang akan dikerjakan
berdasarkan hasil Pengukuran lapangana telah disetujui oleh Direksi Proyek, maka dilanjutkan untuk
pelaksanaan pekerjaan, bila dilihat dari Gambar Rencana pada Dokumen Pengadaan, pekerjaan dimulai
dari :
Manajemen lalu lintas jalan berhubungan dengan keselamatan tenaga kerja dan masyarakat
penggunan jalan dalam kegiatan pelaksanaan konstruksi jalan nantinya.
Manajemen Lalu Lintas (RML) adalah gambar atau seperangkat gambar yang menunjukkan alat-alat
pengaturan lalu lintas yang akan digunakan dalam zona kerja serta daftar jadwal pemrograman
pekerjaan – menyebutkan hari dan waktu pekerjaan dilaksanakan
a. Keselamatan pada Zona Kerja
Ada beberapa pertimbangan keselamatan yang perlu diperhatikan, antara lain:
• Seluruh pekerja (termasuk ahli teknik) dalam zona kerja harus memakai jaket
keselamatan
• Jalan harus bersih dari pasir kerikil. Jalan perlu disapu baik secara manual maupun
dengan mesin secara rutin terutama untuk menjamin keselamatan pengendara motor.
• Menyingkirkan seluruh objek berbahaya seperti concrete blok, tongkat, tiang besi,
ranting pohon dan concrete barier yang tidak dipasang dengan benar dari jalan dan zona
RUMIJA.
• Menempatkan alat berat, mesin, kendaraan proyek, kerikil/pasir atau material lainnya
diluar zona bebas dimana pekerjaan jalan dilakukan.
3
CV. INOCI
Tanda, rambu dan pengarah dipergunakan untuk memperingati, menginformasikan,
memandu dan mengendalikan lalu lintas agar secara aman dan selamat melintasi zona kerja.
• Seluruh Tanda, Rambu dan Pengarah harus dipelihara agar selalu dalam kondis baik dan
bersih.
• Seluruh Tanda, Rambu dan Pengarah yang digunakan pada malam hari harus mampu
memantulkan cahaya (reflektif) minimum setingkat Engineer Grade (EG) dalam kondisi
yang bersih dan tidak rusak.
• Rambu peringatan zona kerja harus mencukupi. Detail jenis dan lokasi penempatan
rambu diberikan pada diagram dalam buku panduan ini.
• Zona kerja harus terdelineasi dengan baik menggunakan alat yang reflektif termasuk
plastic bollards, patok pengarah, hazard markers dan peralatan lain yang disetujui.
Objek berbahaya (seperti concrete blocks, ranting pohon, dan concrete barrier) tidak
boleh digunakan sebagai delineator atau pengatur lalu lintas pada zona kerja.
• Jalur yang harus dilalui oleh lalu lintas dari kedua arah harus diinformasikan dengan
jelas.
• Tidak diperbolehkan adanya alternatif jalur lainnya selain yang telah ditetapkan. Bila
ada kemungkinan rute lain, perlu dilakukan penutupan dengan delineasi yang kuat.
• Bollards atau kerucut lalu-lintas dapat digunakan untuk memandu pengemudi di
sepanjang zona kerja. Contoh-contoh akan diberikan pada bagian akhir dalam Buku ini.
• Seluruh tanda dan rambu harus dipasang sedemikian agar tidak mudah jatuh atau
tertiup angin.
• Seluruh tanda dan rambu harus mengikuti kaidah perambuan.
Pasangan batu dengan mortar mencakup pelapisan sisi kanan dan kiri
saluran serta dasar saluran, baik bentuk, ukuran, garis ketinggian dan
dimensi mengacu kepada gambar kerja dan cara kerja mengacu kepada
RKS dari pekerjaan ini. Pada sisi saluran dibuat pengaliran air dari pipa
dengan membubuhi ijuk pada bagian sisi dalam pipa. Pemasangan dengan
manual dan menggunakan alat bantu secukupnya. Sedangkan untuk
pengadukan mortal dengan menggunakan alat Concrete Mixer.
Pemasangan batu harus dimulai dari dasar saluran menuju keatas
permukaan sampai rata dengan ketinggian tidak melebihi permukaan
bahu jalan agar drainase lancar dan bahu tidak tergerus oleh aliran air.
Batu dipasang satu persatu dengan ketebalan spesi ± 3 cm dengan tetap
mempertahankan tegak lurus terhadap diding saluran. Sedangkan untuk
4
CV. INOCI
lantai saluran agar tidak terjadi sendimen / air tergenang tetap
mempertahankan kelandaian air bebas mengalir.
- Semen
Portland sement yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland
semen yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia. Semen yang
digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus
dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras), Untuk menjaga mutu
semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-syarat
penyimpangan bahan tersebut, dengan membuat gudang khusus
dan memakai lantai papan di bagian bawah.
- Air
Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat Spesifikasi
pekerjaan ini, Air tawar yang dipakai harus bersih, tidak
mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan organis dan bahan-
bahan lain yang dapat menurunkan mutu beton/ mortar
4. Galian Biasa
Peralatan : Excavtor, Dump Truck dan Alat Bantu
Tenaga : Mandor, Pekerja dan Operator
Bahan :-
Metoda Kerja :
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi
Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan
Meliputi pekerjaan galian yang mana setelah dilakukan bouplank tanah digali
sesuai dengan gambar kerja. Untuk pekerjaan galian tanah menggunakan
excavator dan tanah hasil galian di buang atau ditempatkan dengan alat angkut
berupa dump truk dan ditempatkan di tempat yang tidak mengganggu jalanya
lalu lintas dan proses kegiatan proyek. Area penggalian sebelumnya dipetakan
terlebih dahulu sesuai dengan perhitungan rekayasa lapangan dan diberi tanda
agar tidak terjadi kesalahan area pada saat melaksanakan pekerjaan.
a. Setelah hasil pengukuran dan hasil pengujian tanah serta usulan shop
drawings termasuk di dalamnya sistem pengendalian lalu lintas disetujui
oleh Direksi Pekerjaan, maka pekerjaan tanah untuk pondasi pelebaran
jalan dapat dimulai dengan terlebih dahulu melakukan pekerjaan
pembersihan dan pengupasan top soils.
b. Tanah digali dengan excavator dengan ukuran dan kedalaman sesuai
gambar kerja yang disetujui.
c. Material hasil galian tanah termasuk hasil pembersihan dan pengupasan top
soils ini akan dibuang ke lokasi pembuangan yang telah disiapkan dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
d. Setelah dimensi dan elevasi galian pada pelebaran jalan tercapai sesuai
dimensi dan elevasi rencana, makaakan dilakukan penyiapan dan
pemadatan badan jalan (subgrade) pada lokasi galian tersebut.
6
CV. INOCI
Dilaksanakan : Sesuai dengan Time Schedule
Uraian Prosedur
Persiapan:
Meyiapkan peralatan berat (Excavator, Motor Greader, Compactor, Dump
Truck) yang cukup, dan dalam kondisi baik.
7
CV. INOCI
Meyiapkan peralatan pembantu (Linggis, Cangkul, dll) yang cukup
Meyiapkan lokasi pekerjaan yang akan ditimbun dengan urutan sebagai
berikut:
Mengupas/stripping permukaan tanah yang akan ditimbun dengan
ketebalan sesuai spesifikasi (± 20 cm)
Memadatkan tanah sesudah dikupas/stripping sehingga diperoleh
permukaan dengan kepadatan sesuai spesifikasi.
Pelaksanaan Pekerjaan:
a. Pekerjaan Pengukuran
Mengukur elevasi permukaan tanah sebelum dilakukan pekerjaan
kupasan (kondisi 0%)
Mengukur elevasi permukaan tanah setelah dilakukan kupasan.
Mengukur elevasi top permukaan tanah setelah pekerjaan timbunan
selesai kondisi 100%
Melakukan monitoring pekerjaan timbunan layer demi layer (Max 30
cm)
b. Melaksanaan Pekerjaan Timbunan
c. Bahan timbunan dihampar dengan Bulldozer sesuai dengan patok pembatas
/ koridor rencana kontruksi bangunan (misalnya tanggul badan jalan dan
lain-lain) sesuai dengan Design Drawing(Gambar Desain).
d. Maximum tebalnya hamparan sesuai dengan ketentuan (misalnya tebal
timbunan per layer = 30 cm / kondisi loose)
e. Memadatkan hamparan timbunan yang sudah rata dengan compactor
(apabila diperlukan permukaan tanah disiram dengan air)
f. Apabila diperlukan selama hamparan, dilakukan pembersihan kotoran
(misalnya akar dan lain-lain), dari bahan timbunan dengan tenaga kerja
khusus.
g. Mengadakan test kepadatan timbunan di lapangan dengan acuan data dari
test kepadatan laboratorium
h. Melakukan penimbunan kembali (setelah tes kepadatan memenuhi syarat)
layer demi layer, sampai didapat top elevasi permukaan tanah yang
ditentukan.
i. Hasil Trial Embankment merupakan ketentuan untuk patokan pelaksanaan
pekerjaan timbunan tersebut
j. Kombinasi dan spesifikasi peralatan yang dipakai (Bulldozer, Excavator,
Dump Truck, Compactor) berpengaruh pada kecepatan penyelesaian
pekerjaan tersebut. Pengecekan/Pengukuran selama pelaksanaan
pekerjaan mutlak diperlukan.
8
CV. INOCI
Lapis Pondasi Kelas B adalah Mutu lapis pondasi bawah untuk lapisan di bawah
lapis pondasi Kelas A. Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat)
dengan urutan pekerjaan sebegai berikut:
a. Wheel Loader memuat material agregat yang telah dicampur dari base
camp/stock file kedalam Dump Truck untuk selanjutnya dibawa ke lokasi
pekerjaan. Material dihampar dilokasi kerja dengan menggunakan Motor
Grader, yang selanjutnya setelah mencapai tebal hamparan gembur yang
cukup kemudian dipadatkan dengan menggunakan Vibrator Roller, dengan
tetap menjaga tebal hamparan padat yang disyaratkan dalam gambar. Untuk
menjaga kadar air bahan yang disyratkan dalam rentang Spesifikasi, maka
sebelum pemadatan dapat melakukan penyiraman material hamparan
dengan menggunakan Water Tank. Sekelompok pekerja akan merapihkan
hamparan dari agregasi sebelum pemadatan dengan menggunakan alat
bantu.
b. Pengadaan dan pencampuran aggregat Klas B
Bahan Agregat di datangkan dari Tempat pemecah batu ( stone crusser) di
lokasi terdekat pekerjaan. Bahan agregat kasar dan halus dicampur sesuai
dengan petujuk JMF dalam spesifikasi teknis.
c. Pengangkutan Bahan
Bahan yang telah dicampur dimuat menggunakan Loader dan diangkut
menggunakan Dump truck ke lokasi pekerjaan. ’
11
CV. INOCI
d. Penghamparan
Pelaksanaan pekerjaan penghamparan perkerasan berbutir dimulai dengan
penghamparan dan pemadatan agregat kelas A setebal yang tercantum
dalam gambar perancanaan. Penghamparan dan penyebaran agregat
ditebarkan menggunakan motorgrader dibantu tenaga manusia untuk
merapikan pekerjaan dengan tebal lapisan pertama 15 cm dan sampai
dengan ketebalan rencana lapis demi lapis.
e. Pemadatan
Sepanjang 25 m, agregat yang telah dihamparkan, dilakukan pemadatan
menggunakan alat pemadat 8 Ton ( Pemadat Roda Baja dengan tiga roda).
Operator alat pemadat mengoprasikan alat dimulai dari tepi perkerasan
bergerak dengan 8 kali lintasan terus ke tengah as jalan dan seterusnya.
Setiap kali pemadatan diikuti penyiraman air pada menggunakan truk
tangki air.
12
CV. INOCI
Bahan Agregat di datangkan dari Tempat pemecah batu ( stone crusser) di
lokasi terdekat pekerjaan. Bahan agregat kasar dan halus dicampur sesuai
dengan petujuk JMF dalam spesifikasi teknis.
c. Pengangkutan Bahan
Bahan yang telah dicampur dimuat menggunakan Loader dan diangkut
menggunakan Dump truck ke lokasi pekerjaan. ’
d. Penghamparan
Pelaksanaan pekerjaan penghamparan perkerasan berbutir dimulai dengan
penghamparan dan pemadatan agregat kelas A setebal yang tercantum
dalam gambar perancanaan. Penghamparan dan penyebaran agregat
ditebarkan menggunakan motorgrader dibantu tenaga manusia untuk
merapikan pekerjaan dengan tebal lapisan pertama 15 cm dan sampai
dengan ketebalan rencana lapis demi lapis.
e. Pemadatan
Sepanjang 25 m, agregat yang telah dihamparkan, dilakukan pemadatan
menggunakan alat pemadat 8 Ton ( Pemadat Roda Baja dengan tiga roda).
Operator alat pemadat mengoprasikan alat dimulai dari tepi perkerasan
bergerak dengan 8 kali lintasan terus ke tengah as jalan dan seterusnya.
Setiap kali pemadatan diikuti penyiraman air pada menggunakan truk
tangki air.
13
CV. INOCI
Prosedur Pelaksanaan :
Sebelum pemasangan, batu dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan
dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air
mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga
harus dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada
sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya dipasang pada
pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu
pada lapisan pertama. Batu besar pilihan digunakan untuk lapis dasar
dan pada sudut-sudut. Perhatian harus diberikan untuk menghindarkan
pengelompokkan batu yang berukuran sama.
Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka
yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang
terpasang.
Batu harus ditangani sedemikian hingga tidak menggeser atau
memindahkan batu yang telah terpasang. Peralatan yang cocok harus
14
CV. INOCI
disediakan untuk memasang batu yang lebih besar dari ukuran yang
dapat ditangani oleh dua orang.
Menggelindingkan atau menggulingkan batu pada pekejaan yang baru
dipasang tidak diperkenankan.
Spesifikasi Teknis:
1) Batu
Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan
harus dari jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk
untuk menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat
ditempatkan saling mengunci bila dipasang bersama-sama.
Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus
memiliki ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang
dari satu setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak kurang dari
satu setengah kali lebarnya.
2) Adukan
Adukan haruslah adukan semen yang memenuhi kebutuhan dari
dari Spesifikasi.
3) Drainase Porous
Bahan untuk membentuk landasan, lubang sulingan atau kantung
penyaring untuk pekerjaan pasangan batu harus memenuhi
kebutuhan dari Spesifikasi
Dilaksnaakan : Sesuai dengan Time Schedule
Khusus Pekerjaan Hotmix, ada 5 Item yang merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan pada saat pelaksanaan Pencampuran yaitu :
a. Laston lapis Pondasi (HRS-Base) - (Gradasi halus/kasar)
b. Aspal Keras
c. Bahan anti pengelupasan
d. .Bahan Pengisi (Filler) Tambahan (Semen)
Empat komponen bahan yang dicampur pada Unit Pencampur Aspal (AMP)
adalah Agregat Gradasi Halus/Gradasi Kasar, Aspal, Bahan anti pengelupasan,
dan bahan Pengisi (Filler) tambahan berupa semen. Material/bahan untuk Hot
mix (AC - BC) , dicampur di AMP dengan menggunakan rujukan DMF hasil dari
Pemeriksaan laboratorium, kemudian disesuaikan dengan JMF yang diperoleh
dari Gradasi Cold Bin & Hot Bin AMP. Material/bahan untuk Hot mix (AC - BC) ,
dicampur di AMP dengan menggunakan rujukan DMF hasil dari Pemeriksaan
laboratorium, kemudian disesuaikan dengan JMF yang diperoleh dari Gradasi
Cold Bin & Hot Bin AMP.
16
CV. INOCI
Urutan Pekerjaan untuk Campuran HRS - Base :
a. Permukaan Exsisting yang akan diberi campuran AC - BC dibersihkan dgn
Compressor dan dilapisi dengan Lapis Prekat-Aspal cair, klecuali
permukaan Lapis HRS - Base (L), tinggal diberi Lapis Perrekat Aspal Cair.
b. Campuran dihampar/digelar dengan Asphalt Finisher dengan ketebalan 4
cm.
c. Dilakukan Penggilasan awal (Break down) dengan Tandem Roller.
d. Penggilasan berikut dengan Tyre Roller sesuai dengan jumlah lintasan yang
ditentuikan oleh Spek,
e. Penggilsan Terakhir dgn Tandem Roller.
Untuk faktor Keselamatan Kerja baik Pekerja maupun Pengguna lalu lintas, maka
setiap pekerjaan berlangsung harus ada petugas K3 dan rambu-rambu yang
dibutuhkan dari 2 arah jalan yang berlawanan
17
CV. INOCI
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi
Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan
Aditif kelekatan dan anti penglupasan di tambahkan kedalam bahan aspal yang
ukurannya disetujui Direksi. Jenis aditif haruslah jenis yang disetujui Direksi
termasuk persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan kedalam bahan
aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya, dan Waktu yang diperlukan
untuk menghasilkan campuran yang homogen harus sesuai petunjuk. Waktu
yang digunakan sesuai schedule pelaksanaan terlampir.
18
CV. INOCI
Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan
menggunakan Towel dan dilanjutkan menggunakan mistar lurus
sampai permukaan menjadi rata dan halus.
Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton
menggunakan karung basah.
Cat untuk Marka Jalan Pada pasal ini kata “cat” sering dikonotasikan sebagai
bahan marka jalan jenis termoplastik sebagai cat. Cat haruslah bewarna putih
atau kuning seperti yang ditunjukkan dalam Gambar dan memenuhi
Spesifikasi berikut ini :
Marka Jalan Termoplastik : SNI 06-4826-1998 (jenis padat, bukan serbuk) ,
Butiran Kaca, Butiran Kaca haruslah memenuhi Spesifikasi sesuai SNI 15-
4839-1998
19
CV. INOCI
marking) pada permukaan beraspal harus dilaksanakan segera setelah
pelapisan
Penyedia Jasa harus mengatur dan menandai semua marka jalan pada
permukaan perkerasan dengan dimensi dan penempatan yang presisi
sebelum pelaksanaan pengecatan marka jalan
Pengecatan marka jalan dilaksanakan pada garis sumbu, garis lajur, garis
tepi dan zebra cross dengan bantuan sebuah mesin mekanis yang
disetujui, bergerak dengan mesin sendiri, jenis penyemprotan atau
penghamparan otomatis dengan katup mekanis yang mampu membuat
garis putus-putus dalam pengoperasian yang menerus (tanpa berhenti
dan mulai berjalan lagi) dengan hasil yang dapat diterima Direksi
Pekerjaan. Mesin yang digunakan tersebut harus menghasilkan suatu
lapisan yang rata dan seragam dengan tebal basah minimum 0,38
milimeter untuk “cat bukan termoplastik” dan tebal minimum 1,50 mm
untuk “cat termoplastik” belum termasuk butiran kaca yang juga
ditaburkan secara mekanis, dengan garis tepi yang bersih (tidak
bergerigi) pada lebar ran-cangan yang sesuai. Bilamana tidak
disyaratkan oleh pabrik pembuatnya, maka cat termoplastik harus
dilaksanakan pada temperatur 204°C - 218°C.
Bila mana penggunaan mesin tak memungkinkan, maka dapat meminta
izin Direksi Pekerjaan pengecatan marka jalan dengan cara manual,
dikuas, disemprot dan dicetak dengan sesuai dengan konfigurasi marka
jalan dan jenis cat yang disetujui untuk penggunaannya
Butiran kaca harus ditaburkan di atas permukaan cat segera setelah
pelaksanaan penyemprotan atau penghamparan cat. Butiran kaca harus
ditaburkan dengan kadar 450 gram/m2 untuk semua jenis cat, baik
untuk “bukan termoplastik” maupun “termoplastik”
Semua marka jalan harus dilindungi dari lalu lintas sampai marka jalan
ini dapat dilalui oleh lalu lintas tanpa adanya bintik-bintik atau bekas
jejak roda serta kerusakannya lainnya
Semua marka jalan yang tidak menampilkan hasil yang merata dan
memenuhi ketentuan baik siang maupun malam hari harus diperbaiki
oleh Penyedia Jasa atas biayanya sendiri
Ketentuan dari Seksi 1.3 Pengaturan Lalu Lintas harus diikuti sedemikian
sehingga menjamin keamanan umum ketika pengecatan marka jalan
sedang dilaksanakan
Semua pemakaian cat secara dingin harus diaduk di lapangan menurut
ketentuan pabrik pembuat sesaat sebelum dipakai agar menjaga bahan
pewarna tercampur merata di dalam suspense
20
CV. INOCI
Selanjutnya dibuat Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO) sebagai legalitas kontrak penyelesaian
pekerjaan.
F. PENUTUP
Demikianlah uraian metoda pelaksanaan pekerjaan yang kami jelaskan sesuai dengan pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen lelang dan gambar rencana. Secara lengkap teknis pelaksanaan dan spesifikasi
teknis bahan merujuk kepada spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen lelang
MAIHENDRI
Direktur
21