Anda di halaman 1dari 21

CV.

INOCI

METODA PELAKSANAAN
APRESIASI & INTERPRETASI
TERHADAP PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN

A. UMUM
Setelah mempelajari bestek/gambar dan berita acara aanwijzing, maka kami mencoba membuat metoda
pelaksanaan kerja, sebagai salah satu syarat teknis dalam melakukan penawaran pekerjaan tersebut
diatas. Untuk memenuhi persyaratan Usulan Teknis dalam penawaran yang kami ajukan. Yang kami
susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang. merupakan urutan atau tahapan
pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan/ lokasi kerja dan dilengkapi dengan gambar – gambar
kerja. Mengingat Metode Kerja sangat penting yang mana kriteria proyek selalu :

 Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta mempunyai waktu terbatas
merupakan rangkaian kegiatan yang saling terkait.
 Kegiatan konstruksi harus bisa menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien agar tujuan
proyek tercapai secara optimal.

Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya, dipercayakan kepada CV. INOCI
ditunjuk sebagai pemenang, berkomitmen akan melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja yang
seefektif dan seefisien mungkin, sehingga hasil akhir pekerjaan akan sesuai dengan apa yang diharapkan
didalam dokumen kontrak dapat dipertanggungjawabkan

B. INFORMASI PEKERJAAN

1. Program : Pembangunan / Peiningkatan Jalan Provinsi


2 Pekerjaan : Pembangunan Jalan Lubuk Sikaping - Talu DAK (P.096)
3. Lokasi : Kab. Pasaman Barat
4. Tahun Anggaran : 2019

C. LINGKUP DAN PEMAHAMAN PEKERJAAN


Pekerjaan akan dikerjakan adalah Terdiri dari :
1. Umum
2. Pekerjaan Drainase
3. Pekerjaan Tanah
4. Pekerjaan Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen
5. Pekerjaan Aspal
6. Struktur
7. Pekerjaan Harian

D. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Sesuai yang dicantumlan dalam dokumen lelang, pelaksanaan pekerjaan masimal selama 120 hari
kalender, terhitung sejak dimulainya Perintah Mulai Kerja yang diterbitkan oleh Pengguna Jasa

1
CV. INOCI

E. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Tahapan pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan pekerjaan pra konstruksi sampai dengan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dan diakhiri dengan masa pemeliharaan pekerjaan

A. PRA KONSTRUKSI/PERSIAPAN
1. Mobilisasi
Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan
untuk mendukung permulaan proyek meliputi :

a. Pembuatan Job Mix Design


Sebelum pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu dilaksakan pengambilan sampel
bahan dari quary yang berada di lokasi setempat atau yang berdekatan dengan lokasi
tersebut, diantanya: batu, pasir dan bahan Timbunan Pilihan selanjutnya dibawa ke
laboratorium job Mix Formula/Job Mix Design yang akan dipakai sebagai acuan kerja
dalam pelaksanaan proyek.

b. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya


Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp, pembuatan Kantor Lapangan dan
fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan yang
diperlukan sesuai dengan tahapan pelaksaan pekerjaan.

c. Rekayasa Lapangan
Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan dilaksanakan untuk
menentukan kondisi fisik dan strucktural dari pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi
pekerjaan, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap
rancangan kerja yang telah diberikan sytem dan tatacara survey dikordinasikan dengan
direksi teknis.

d. Material dan Penyimpanan


Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan standard
yang berlaku, baik ukuran, type maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi
Teknis. Semua material yang akan digunakan untuk proses pembuatan Concrete diambil
dari Quary Sungai yang berada di lokasi setempat.

e. Jadwal Konstruksi
Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi Teknis untuk dibahas
dan mendapatkan persetujuan pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre
Construction Meeting/PCM).

f. Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan


Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi susai dengan Peralatan yang diminta dalam
Dokumen Kontrak nantinya.

g. Papan Nama Proyek


 Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek.
 Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi pekerjaan

2
CV. INOCI
 Bahan yang dipakai : kayu kaso, baliho dan lain-lain.
 Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi pekerjaan.
 Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.

B. TAHAP KONTRUKSI
Setelah Pengukuran Ulang selesai dilaksanakan, Gambar Kerja serta Item Pekerjaan yang akan dikerjakan
berdasarkan hasil Pengukuran lapangana telah disetujui oleh Direksi Proyek, maka dilanjutkan untuk
pelaksanaan pekerjaan, bila dilihat dari Gambar Rencana pada Dokumen Pengadaan, pekerjaan dimulai
dari :

1. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas


Pekerjaan lalu lintas dan penyediaan rambu dimaksudkan untuk pengamanan lalu lintas jalan baik
kendaraan yang akan masuk ke lokasi pekerjaan maupun jalur lalu lintas di lokasi pekerjaan.
Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan selama proses pelaksanaan pekerjaan.

Manajemen lalu lintas jalan berhubungan dengan keselamatan tenaga kerja dan masyarakat
penggunan jalan dalam kegiatan pelaksanaan konstruksi jalan nantinya.

Manajemen Lalu Lintas (RML) adalah gambar atau seperangkat gambar yang menunjukkan alat-alat
pengaturan lalu lintas yang akan digunakan dalam zona kerja serta daftar jadwal pemrograman
pekerjaan – menyebutkan hari dan waktu pekerjaan dilaksanakan
a. Keselamatan pada Zona Kerja
Ada beberapa pertimbangan keselamatan yang perlu diperhatikan, antara lain:
• Seluruh pekerja (termasuk ahli teknik) dalam zona kerja harus memakai jaket
keselamatan
• Jalan harus bersih dari pasir kerikil. Jalan perlu disapu baik secara manual maupun
dengan mesin secara rutin terutama untuk menjamin keselamatan pengendara motor.
• Menyingkirkan seluruh objek berbahaya seperti concrete blok, tongkat, tiang besi,
ranting pohon dan concrete barier yang tidak dipasang dengan benar dari jalan dan zona
RUMIJA.
• Menempatkan alat berat, mesin, kendaraan proyek, kerikil/pasir atau material lainnya
diluar zona bebas dimana pekerjaan jalan dilakukan.

b. Ketetentuan Umum Tanda Rambu dan Delineasi Pada Zona Kerja

3
CV. INOCI
Tanda, rambu dan pengarah dipergunakan untuk memperingati, menginformasikan,
memandu dan mengendalikan lalu lintas agar secara aman dan selamat melintasi zona kerja.
• Seluruh Tanda, Rambu dan Pengarah harus dipelihara agar selalu dalam kondis baik dan
bersih.
• Seluruh Tanda, Rambu dan Pengarah yang digunakan pada malam hari harus mampu
memantulkan cahaya (reflektif) minimum setingkat Engineer Grade (EG) dalam kondisi
yang bersih dan tidak rusak.
• Rambu peringatan zona kerja harus mencukupi. Detail jenis dan lokasi penempatan
rambu diberikan pada diagram dalam buku panduan ini.
• Zona kerja harus terdelineasi dengan baik menggunakan alat yang reflektif termasuk
plastic bollards, patok pengarah, hazard markers dan peralatan lain yang disetujui.
Objek berbahaya (seperti concrete blocks, ranting pohon, dan concrete barrier) tidak
boleh digunakan sebagai delineator atau pengatur lalu lintas pada zona kerja.
• Jalur yang harus dilalui oleh lalu lintas dari kedua arah harus diinformasikan dengan
jelas.
• Tidak diperbolehkan adanya alternatif jalur lainnya selain yang telah ditetapkan. Bila
ada kemungkinan rute lain, perlu dilakukan penutupan dengan delineasi yang kuat.
• Bollards atau kerucut lalu-lintas dapat digunakan untuk memandu pengemudi di
sepanjang zona kerja. Contoh-contoh akan diberikan pada bagian akhir dalam Buku ini.
• Seluruh tanda dan rambu harus dipasang sedemikian agar tidak mudah jatuh atau
tertiup angin.
• Seluruh tanda dan rambu harus mengikuti kaidah perambuan.

2. Pasangan Batu dengan Mortar


Peralatan : Alat Bantu
Tenaga : Mandor, Pekerja dan Operator
Bahan : Batu Kali, Pasir Pasang dan Semen PC
Metoda Kerja :

Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi


Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan

Pasangan batu dengan mortar mencakup pelapisan sisi kanan dan kiri
saluran serta dasar saluran, baik bentuk, ukuran, garis ketinggian dan
dimensi mengacu kepada gambar kerja dan cara kerja mengacu kepada
RKS dari pekerjaan ini. Pada sisi saluran dibuat pengaliran air dari pipa
dengan membubuhi ijuk pada bagian sisi dalam pipa. Pemasangan dengan
manual dan menggunakan alat bantu secukupnya. Sedangkan untuk
pengadukan mortal dengan menggunakan alat Concrete Mixer.
Pemasangan batu harus dimulai dari dasar saluran menuju keatas
permukaan sampai rata dengan ketinggian tidak melebihi permukaan
bahu jalan agar drainase lancar dan bahu tidak tergerus oleh aliran air.
Batu dipasang satu persatu dengan ketebalan spesi ± 3 cm dengan tetap
mempertahankan tegak lurus terhadap diding saluran. Sedangkan untuk
4
CV. INOCI
lantai saluran agar tidak terjadi sendimen / air tergenang tetap
mempertahankan kelandaian air bebas mengalir.

Bahan – bahan yang dibutuhkan.


- Batu
Batu yang digunakan terdiri dari batu alam yang tidak bulat, keras,
awet, padat, tahan terhadap udara dan air (Mutu dan ukurannya
dengan persetujuan Direksi).
- Pasir
Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat Spesifikasi. Pasir
yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-
butir yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous
cukup syarat kekerasannya. Pasir tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 5% ditentukan terhadap berat kering.

- Semen
Portland sement yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland
semen yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia. Semen yang
digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus
dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras), Untuk menjaga mutu
semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-syarat
penyimpangan bahan tersebut, dengan membuat gudang khusus
dan memakai lantai papan di bagian bawah.

- Air
Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat Spesifikasi
pekerjaan ini, Air tawar yang dipakai harus bersih, tidak
mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan organis dan bahan-
bahan lain yang dapat menurunkan mutu beton/ mortar

Dilaksanakan : Sesuai dengan Time Schedule

3. Galian Untuk Selokan Drainase Dan Saluran Air


Peralatan : Excavtor, Dump Truck dan Alat Bantu
Tenaga : Mandor, Pekerja dan Operator
Bahan :-
Metoda Kerja :
Saluran disekitar Badan Jalan dan selanjutnya dipasang saluran pasangan (batu
mortar). Pelaksanaan pekerjaan dikerjakan setelah pekerjaan kontruksi
Pembentukan Badan Jalan telah selesai dikerjakan

Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi


Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
5
CV. INOCI
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan

Pekerjaan tersebut dikerjakan sesuai gambar rencana menggunakan alat


mekanis, Excavator, dump truck. Pekerjaan Galian ini dilaksanakan setelah hasil
pengukuran dan rekayasa lapangan selesai dilaksanakan dan sesuai dengan shop
drawing. Hasil galian diangkut keluar lokasi pekerjaan dengan menggunakan
dump truck ke lokasi yang telah ditentukan Penggalian, penimbunan tanah
(dengan tidak memakai alat maupun memakai alat) untuk konstruksi drainase
dibentuk sedemikian rupa baik bentuk, ukuran dan dimensi dari saluran baru
maupun saluran lama yang disesuaikan dengan gambar kerja dengan memenuhi
kelandaian air mengalir bebas tanpa tergenang. Tanah hasil galian dibuang dan
diratakan ditempat yang ditunjuk oleh direksi untuk mencegah terjadinya
dampak lingkungan yang mungkin terjadi

Dilaksnaakan : Sesuai dengan Time Schedule

4. Galian Biasa
Peralatan : Excavtor, Dump Truck dan Alat Bantu
Tenaga : Mandor, Pekerja dan Operator
Bahan :-
Metoda Kerja :
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi
Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan

Meliputi pekerjaan galian yang mana setelah dilakukan bouplank tanah digali
sesuai dengan gambar kerja. Untuk pekerjaan galian tanah menggunakan
excavator dan tanah hasil galian di buang atau ditempatkan dengan alat angkut
berupa dump truk dan ditempatkan di tempat yang tidak mengganggu jalanya
lalu lintas dan proses kegiatan proyek. Area penggalian sebelumnya dipetakan
terlebih dahulu sesuai dengan perhitungan rekayasa lapangan dan diberi tanda
agar tidak terjadi kesalahan area pada saat melaksanakan pekerjaan.
a. Setelah hasil pengukuran dan hasil pengujian tanah serta usulan shop
drawings termasuk di dalamnya sistem pengendalian lalu lintas disetujui
oleh Direksi Pekerjaan, maka pekerjaan tanah untuk pondasi pelebaran
jalan dapat dimulai dengan terlebih dahulu melakukan pekerjaan
pembersihan dan pengupasan top soils.
b. Tanah digali dengan excavator dengan ukuran dan kedalaman sesuai
gambar kerja yang disetujui.
c. Material hasil galian tanah termasuk hasil pembersihan dan pengupasan top
soils ini akan dibuang ke lokasi pembuangan yang telah disiapkan dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
d. Setelah dimensi dan elevasi galian pada pelebaran jalan tercapai sesuai
dimensi dan elevasi rencana, makaakan dilakukan penyiapan dan
pemadatan badan jalan (subgrade) pada lokasi galian tersebut.

6
CV. INOCI
Dilaksanakan : Sesuai dengan Time Schedule

5. Galian Struktur dengan Kedalaman 0 – 2 meter


Peralatan : Excavtor, Dump Truck dan Alat Bantu
Tenaga : Mandor, Pekerja dan Operator
Bahan :-
Metoda Kerja :
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi
Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan
Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini
penentuan kedalaman galian.Tanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat
ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek

Dilaksanakan : Sesuai dengan Time Schedule

6. Timbunan Biasa dari Sumber Galian


Peralatan : Excavtor, Dump Truck , Motor Greader, Vibrator Roller, Water Tank
: Waterpass dan Theodolite
Tenaga : Mandor, Pekerja dan Operator
Bahan : Material / Timbunan Biasa
Metoda Kerja :
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi
Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan

Untuk mendapatkan hasil Pekerjaan Timbunan dari sumber galian yang


baik yang memenuhi syarat standar mutu sebagai berikut :
a. Permukaan bidang timbunan dipadatkan terlebih dahulu dengan nilai
kepadatan yang sudah ditentukan (sesuai spesifikasi)

b. Bahan Timbunan (hasil galian) memenuhi syarat (misalnya bebas dari


material organis kotoran, akar, rumput top soil)
c. Bahan Timbunan yang dipergunakan telah disetujui (Approval) oleh Klien
ataupun project manager
d. Dilakukan test kepadatan dari bahan timbunan di laboratorium mekanika
tanah untuk diadakan acuan test kepadatan di lapangan.
e. Dilakukan trial embankment, sehingga didapatkan hasil dengan peralatan
yang dipergunakan nilai kepadatan dari timbunan tersebut (misalnya
jumlah lintasan untuk pemadatan dengan compactor yang dipergunakan).

Uraian Prosedur
Persiapan:
 Meyiapkan peralatan berat (Excavator, Motor Greader, Compactor, Dump
Truck) yang cukup, dan dalam kondisi baik.

7
CV. INOCI
 Meyiapkan peralatan pembantu (Linggis, Cangkul, dll) yang cukup
 Meyiapkan lokasi pekerjaan yang akan ditimbun dengan urutan sebagai
berikut:
 Mengupas/stripping permukaan tanah yang akan ditimbun dengan
ketebalan sesuai spesifikasi (± 20 cm)
 Memadatkan tanah sesudah dikupas/stripping sehingga diperoleh
permukaan dengan kepadatan sesuai spesifikasi.

Pelaksanaan Pekerjaan:
a. Pekerjaan Pengukuran
 Mengukur elevasi permukaan tanah sebelum dilakukan pekerjaan
kupasan (kondisi 0%)
 Mengukur elevasi permukaan tanah setelah dilakukan kupasan.
 Mengukur elevasi top permukaan tanah setelah pekerjaan timbunan
selesai kondisi 100%
 Melakukan monitoring pekerjaan timbunan layer demi layer (Max 30
cm)

b. Melaksanaan Pekerjaan Timbunan
c. Bahan timbunan dihampar dengan Bulldozer sesuai dengan patok pembatas
/ koridor rencana kontruksi bangunan (misalnya tanggul badan jalan dan
lain-lain) sesuai dengan Design Drawing(Gambar Desain).
d. Maximum tebalnya hamparan sesuai dengan ketentuan (misalnya tebal
timbunan per layer = 30 cm / kondisi loose)
e. Memadatkan hamparan timbunan yang sudah rata dengan compactor
(apabila diperlukan permukaan tanah disiram dengan air)
f. Apabila diperlukan selama hamparan, dilakukan pembersihan kotoran
(misalnya akar dan lain-lain), dari bahan timbunan dengan tenaga kerja
khusus.
g. Mengadakan test kepadatan timbunan di lapangan dengan acuan data dari
test kepadatan laboratorium
h. Melakukan penimbunan kembali (setelah tes kepadatan memenuhi syarat)
layer demi layer, sampai didapat top elevasi permukaan tanah yang
ditentukan.
i. Hasil Trial Embankment merupakan ketentuan untuk patokan pelaksanaan
pekerjaan timbunan tersebut
j. Kombinasi dan spesifikasi peralatan yang dipakai (Bulldozer, Excavator,
Dump Truck, Compactor) berpengaruh pada kecepatan penyelesaian
pekerjaan tersebut. Pengecekan/Pengukuran selama pelaksanaan
pekerjaan mutlak diperlukan.

Ketebalan Timbunan Biasa disesuai dengan dengan Hasil Pengukuran Ulang /


Rekayasa Lapangan. Setelah Selesai dilaksanakan pekerjaan Timbunan Biasa
yang dilaksanakan sesuai Gambar Rencana , maka atas Persetujuan Direksi
Proyek maka dilanjutkan Pekerjaan Timbunan Pilihan .

Dilaksnaakan : Sesuai dengan Time Schedule

8
CV. INOCI

7. Pembersihan dan Pengupasan Lahan


Peralatan : Motor Greader, Vibrator Roller,
Tenaga : Mandor, Pekerja dan Operator
Bahan :-
Metoda Kerja :
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi
Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan

Pembersihan dan Pengupasan lahan pada pekerjaan pelebaran jalan meliputi


pekerjaan pembersihan, pembentukan tanah dasar agar elevasinya sesuai
dengan yang ditunjukkan gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi
pekerjaan, dan termasuk pekerjaan pemadatan tanah dasar.
Tahapan pekerjaan penyiapan badan jalan yaitu:
a. Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang dapat menggangu
pekerjaan seperti semak-semak, pepohonan, batu besar, dan material
lainnya.
b. Pekerjaan galian yang diperlukan baik dengan menggunakan alat berat
maupun dengan cara manual untuk membentuk tanah dasar sesuai Gambar
atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan
c. Pemadatan Tanah dasar dilakukan dengan menggunakan alat vibrator
roller atau menggunakan Combination Vibrator Roller pada daerah
pelebaran yg tidak terlalu luas atau tidak memungkinkan pengunaan
vibrator roller.
Pemadatan Tanah Dasar
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemadatan adalah:
a. Pemadatan dilakukan segera setelah dilakukan penggalian.
b. Apabila diperlukan lakukan penyiraman terhadap material tanah dasar
Untuk mencapai kadar air optimum sehingga didapatkan kepadatan yang
sesuai dengan spesifikasi. Kecepatan alat harus diperhatikan agar tidak
membahayakan pengguna jalan eksisting.

Dilaksnaakan : Sesuai dengan Time Schedule


9
CV. INOCI

8. Timbunan Pilihan dari Sumber Galian


Peralatan : Wheal Loeder, Dump Truck , Motor Greader, Vibrator Roller, Water Tank
: Waterpass dan Theodolite
Tenaga : Mandor, Pekerja dan Operator
Bahan : Material / Timbunan Pilihan
Metoda Kerja :
Setelah Timbunan Biasa untuk Pembentukan badan Jalan , dan atas persetujuan
direksi pekerjaan maka dilanjutkan timbunan badan jalan dengan menggunakan
Material Pilihan , Diamana berdasarkan Desig / Gambar Rencana ketebaan
timbunan Pilihan 30 CM . namun ketebelan dalam pelaksanaan nanti
berdasarkan hasil dari Rekaysa Lapangan .

Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi


Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan

Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari


bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas level timbunan
biasadan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung
dari maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau distujui oleh Direksi
pekerjaan.Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila di uji sesuai dan
memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan
sampai 100% kepadatan kering maksimum. Pekerjaan Urugan pilihan
dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pengangkutan Material
Pengangkutan Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan
dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader.
Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada saat
penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dan
kekurangan material ditempat lain.
b. Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader
dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut :
 Kondisi cuaca yang memungkinkan
 Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai
dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan
kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi,
semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan
berdasarkan petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
 Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi
yang ditetapkan
c. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller, dimulai dari
bagian tepi ke bagian tengah.Pemadatan dilakukan berulang jika
dimungkinkan untuk mendapat hasil yang maksimal dengan dibantu alat
water tank untuk membasahi material timbunan pilihan dan diselingi
10
CV. INOCI
dengan pemadatan dengan menggunakan Vibro Roller.imbunan pilihan
dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan
sedemikian rupa yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat
konstruksi harus terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan
pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.

d. Setelah Pemadatan selesai dilaksanakan sebelum melanjutkan Pekerjaan


Aggregat base Clas B maka dilakukan terlebih dahulu pemekrisaan hasil
Pekerjaan Baik secara quantitas maupun kualitas .

e. Setelah Selesai dilaksanakan pekerjaan Timbunan Pilihan dilaksanakan


maka atas Persetujuan Direksi Proyek maka dilanjutkan Pekerjaan Aggregat
Base Clas B dengan Ketebalan rencana 25 Cm .

Dilaksnaakan : Sesuai dengan Time Schedule

9. Lapis Pondasi Agregat Kelas B


Peralatan : Wheal Loder , Motor Greader, Vibrator Roller, Water Tank
Tenaga : Mandor, Pekerja dan Operator
Bahan : Aggregat base Clas B
Metoda Kerja :

Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi


Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan

Lapis Pondasi Kelas B adalah Mutu lapis pondasi bawah untuk lapisan di bawah
lapis pondasi Kelas A. Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat)
dengan urutan pekerjaan sebegai berikut:
a. Wheel Loader memuat material agregat yang telah dicampur dari base
camp/stock file kedalam Dump Truck untuk selanjutnya dibawa ke lokasi
pekerjaan. Material dihampar dilokasi kerja dengan menggunakan Motor
Grader, yang selanjutnya setelah mencapai tebal hamparan gembur yang
cukup kemudian dipadatkan dengan menggunakan Vibrator Roller, dengan
tetap menjaga tebal hamparan padat yang disyaratkan dalam gambar. Untuk
menjaga kadar air bahan yang disyratkan dalam rentang Spesifikasi, maka
sebelum pemadatan dapat melakukan penyiraman material hamparan
dengan menggunakan Water Tank. Sekelompok pekerja akan merapihkan
hamparan dari agregasi sebelum pemadatan dengan menggunakan alat
bantu.
b. Pengadaan dan pencampuran aggregat Klas B
Bahan Agregat di datangkan dari Tempat pemecah batu ( stone crusser) di
lokasi terdekat pekerjaan. Bahan agregat kasar dan halus dicampur sesuai
dengan petujuk JMF dalam spesifikasi teknis.
c. Pengangkutan Bahan
Bahan yang telah dicampur dimuat menggunakan Loader dan diangkut
menggunakan Dump truck ke lokasi pekerjaan. ’
11
CV. INOCI
d. Penghamparan
Pelaksanaan pekerjaan penghamparan perkerasan berbutir dimulai dengan
penghamparan dan pemadatan agregat kelas A setebal yang tercantum
dalam gambar perancanaan. Penghamparan dan penyebaran agregat
ditebarkan menggunakan motorgrader dibantu tenaga manusia untuk
merapikan pekerjaan dengan tebal lapisan pertama 15 cm dan sampai
dengan ketebalan rencana lapis demi lapis.
e. Pemadatan
Sepanjang 25 m, agregat yang telah dihamparkan, dilakukan pemadatan
menggunakan alat pemadat 8 Ton ( Pemadat Roda Baja dengan tiga roda).
Operator alat pemadat mengoprasikan alat dimulai dari tepi perkerasan
bergerak dengan 8 kali lintasan terus ke tengah as jalan dan seterusnya.
Setiap kali pemadatan diikuti penyiraman air pada menggunakan truk
tangki air.

f. Setelah Pemadatan selesai dilaksanakan sebelum melanjutkan Pekerjaan


Aggregat base Clas A maka dilakukan terlebih dahulu pemekrisaan hasil
Pekerjaan Baik secara quantitas maupun kualitas .

g. Setelah Selesai dilaksanakan pekerjaan Aggregat Class B dilaksanakan ,


maka atas Persetujuan Direksi Proyek maka dilanjutkan Pekerjaan Aggregat
Base Clas A dengan Ketebalan rencana 15 Cm .

10. Lapis pondasi Agregat kelas A


Peralatan : Motor Greader, Vibrator Roller, Water Tank
Tenaga : Mandor, Pekerja dan Operator
Bahan : Aggregat base Clas A
Metoda Kerja :
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi
Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan

Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan


pekerjaan sebegai berikut:
a. Wheel Loader memuat material agregat yang telah dicampur dari base
camp/stock file kedalam Dump Truck untuk selanjutnya dibawa ke lokasi
pekerjaan. Material dihampar dilokasi kerja dengan menggunakan Motor
Grader, yang selanjutnya setelah mencapai tebal hamparan gembur yang
cukup kemudian dipadatkan dengan menggunakan Vibrator Roller, dengan
tetap menjaga tebal hamparan padat yang disyaratkan dalam gambar. Untuk
menjaga kadar air bahan yang disyratkan dalam rentang Spesifikasi, maka
sebelum pemadatan dapat melakukan penyiraman material hamparan
dengan menggunakan Water Tank. Sekelompok pekerja akan merapihkan
hamparan dari agregasi sebelum pemadatan dengan menggunakan alat
bantu.
b. Pengadaan dan pencampuran aggregat Klas A.

12
CV. INOCI
Bahan Agregat di datangkan dari Tempat pemecah batu ( stone crusser) di
lokasi terdekat pekerjaan. Bahan agregat kasar dan halus dicampur sesuai
dengan petujuk JMF dalam spesifikasi teknis.
c. Pengangkutan Bahan
Bahan yang telah dicampur dimuat menggunakan Loader dan diangkut
menggunakan Dump truck ke lokasi pekerjaan. ’
d. Penghamparan
Pelaksanaan pekerjaan penghamparan perkerasan berbutir dimulai dengan
penghamparan dan pemadatan agregat kelas A setebal yang tercantum
dalam gambar perancanaan. Penghamparan dan penyebaran agregat
ditebarkan menggunakan motorgrader dibantu tenaga manusia untuk
merapikan pekerjaan dengan tebal lapisan pertama 15 cm dan sampai
dengan ketebalan rencana lapis demi lapis.
e. Pemadatan
Sepanjang 25 m, agregat yang telah dihamparkan, dilakukan pemadatan
menggunakan alat pemadat 8 Ton ( Pemadat Roda Baja dengan tiga roda).
Operator alat pemadat mengoprasikan alat dimulai dari tepi perkerasan
bergerak dengan 8 kali lintasan terus ke tengah as jalan dan seterusnya.
Setiap kali pemadatan diikuti penyiraman air pada menggunakan truk
tangki air.

13
CV. INOCI

Dilaksnaakan : Sesuai dengan Time Schedule

11. Pasangan Batu


Peralatan : Concrette Mixer, Water Tank dan Alat Bantu
Tenaga : Mandor, Tukang, Pekerja dan Operator
Bahan : Batu Kali, Pasir Pasang , Semen PC dan Air
Metoda Kerja :
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi
Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan

Prosedur Pelaksanaan :
 Sebelum pemasangan, batu dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan
dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air
mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga
harus dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada
sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
 Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya dipasang pada
pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu
pada lapisan pertama. Batu besar pilihan digunakan untuk lapis dasar
dan pada sudut-sudut. Perhatian harus diberikan untuk menghindarkan
pengelompokkan batu yang berukuran sama.
 Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka
yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang
terpasang.
 Batu harus ditangani sedemikian hingga tidak menggeser atau
memindahkan batu yang telah terpasang. Peralatan yang cocok harus

14
CV. INOCI
disediakan untuk memasang batu yang lebih besar dari ukuran yang
dapat ditangani oleh dua orang.
 Menggelindingkan atau menggulingkan batu pada pekejaan yang baru
dipasang tidak diperkenankan.

Spesifikasi Teknis:
1) Batu
 Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan
harus dari jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk
untuk menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
 Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat
ditempatkan saling mengunci bila dipasang bersama-sama.
Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus
memiliki ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang
dari satu setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak kurang dari
satu setengah kali lebarnya.
2) Adukan
 Adukan haruslah adukan semen yang memenuhi kebutuhan dari
dari Spesifikasi.
3) Drainase Porous
 Bahan untuk membentuk landasan, lubang sulingan atau kantung
penyaring untuk pekerjaan pasangan batu harus memenuhi
kebutuhan dari Spesifikasi
Dilaksnaakan : Sesuai dengan Time Schedule

12. Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair


Peralatan : Asphal Distributor , Compresor
Tenaga : Mandor, Pekerja dan Operator
Bahan : Aspal dan Karosene
Metoda Kerja :
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi
Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan

Pekerjaan lapis perekat terdiri dari pekerjaan penyiapan permukaan dan


penghamparan bahan aspal yang dihampar diatas permukaan bahan pengikat
semen atau Asphalt (Sperti semen Tanah, RCC, CTB, Perkerasan Beton / Lantai
Jembatan Beton, Lapis Penetrasi Macadam, Laston, Lataston dll.) dengan
komposisi seperti disyaratkan dalam Spesifikasi untuk setiap Jenis Bahan
Asphalt dan kondisi permukaan yang sesuai.

Pekerjaan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga masih memungkinkanlalu


lintas satu lajur tanpa merusak pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan hanya
menimbulkan gangguan yang minimal bagi lalu lintas. Bangunan dan benda-
benda lain disamping tempat kerja (struktur, kerb lantai dan lain-lain) harus
15
CV. INOCI
dilindungi agar tidak menjadi kotor karena percikan aspal. Bahan yang
digunakan untuk pekerjaan ini adalah aspal semen pen 60/70 atau 80/100
(memenuhi standar AASHTO M20) yang diencerkan dengan minyak Tanah
(kerosene), dengan membandingkan pemakaian minyak tanah pada rentang 25
- 30 bagian minyak per 100 bagian aspal (25 pph 30 pph).

Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan


pekerjaan sebagai berikut :
1. Menyiapkan permukaan yang akan dihampar dengan menggunakan mesin
kompresor yang dibantu dengan alat manual seperti : sikap dan sapu lidi.
Menyiapkan material yang digunakan dengan mencampur Aspal dan
Korosene sesuai komposisi yang ditentukan, dan kemudian dipasnaskan
sehingga menjadi aspal cair. Penghamparan diolakukan dengan
menggunakan aspal Sprayer secara seksama, dengan mengacu pada rentang
suhu yang disyaratkan dalam Spesifikasi. Perapihan dilakukan setelah
penyemprotan selesai dilakukan.
2. Peralatan yang digunakan adalah : compressor, asphalt Sprayer yang di
gandeng Dump Truck dan alat bantu.

Dilaksnaakan : Sesuai dengan Time Schedule

13. Laston Lapis Antara (AC – BC)


Peralatan : Asphal Distributor , Compresor
Tenaga : Mandor, Pekerja dan Operator
Bahan : Aspal dan Karosene
Metoda Kerja :
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi
Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan

Khusus Pekerjaan Hotmix, ada 5 Item yang merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan pada saat pelaksanaan Pencampuran yaitu :
a. Laston lapis Pondasi (HRS-Base) - (Gradasi halus/kasar)
b. Aspal Keras
c. Bahan anti pengelupasan
d. .Bahan Pengisi (Filler) Tambahan (Semen)

Empat komponen bahan yang dicampur pada Unit Pencampur Aspal (AMP)
adalah Agregat Gradasi Halus/Gradasi Kasar, Aspal, Bahan anti pengelupasan,
dan bahan Pengisi (Filler) tambahan berupa semen. Material/bahan untuk Hot
mix (AC - BC) , dicampur di AMP dengan menggunakan rujukan DMF hasil dari
Pemeriksaan laboratorium, kemudian disesuaikan dengan JMF yang diperoleh
dari Gradasi Cold Bin & Hot Bin AMP. Material/bahan untuk Hot mix (AC - BC) ,
dicampur di AMP dengan menggunakan rujukan DMF hasil dari Pemeriksaan
laboratorium, kemudian disesuaikan dengan JMF yang diperoleh dari Gradasi
Cold Bin & Hot Bin AMP.

16
CV. INOCI
Urutan Pekerjaan untuk Campuran HRS - Base :
a. Permukaan Exsisting yang akan diberi campuran AC - BC dibersihkan dgn
Compressor dan dilapisi dengan Lapis Prekat-Aspal cair, klecuali
permukaan Lapis HRS - Base (L), tinggal diberi Lapis Perrekat Aspal Cair.
b. Campuran dihampar/digelar dengan Asphalt Finisher dengan ketebalan 4
cm.
c. Dilakukan Penggilasan awal (Break down) dengan Tandem Roller.
d. Penggilasan berikut dengan Tyre Roller sesuai dengan jumlah lintasan yang
ditentuikan oleh Spek,
e. Penggilsan Terakhir dgn Tandem Roller.

Untuk faktor Keselamatan Kerja baik Pekerja maupun Pengguna lalu lintas, maka
setiap pekerjaan berlangsung harus ada petugas K3 dan rambu-rambu yang
dibutuhkan dari 2 arah jalan yang berlawanan

14. Bahan Anti Pengelupasan


Peralatan : Asphal Distributor , Compresor
Tenaga : Mandor, Pekerja dan Operator
Bahan : Aspal dan Karosene
Metoda Kerja :

17
CV. INOCI
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi
Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan

Aditif kelekatan dan anti penglupasan di tambahkan kedalam bahan aspal yang
ukurannya disetujui Direksi. Jenis aditif haruslah jenis yang disetujui Direksi
termasuk persentase aditif yang diperlukan harus dicampurkan kedalam bahan
aspal sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya, dan Waktu yang diperlukan
untuk menghasilkan campuran yang homogen harus sesuai petunjuk. Waktu
yang digunakan sesuai schedule pelaksanaan terlampir.

15. Beton Mutu Sedang Fc’= 20 Mpa


Peralatan : Baching Plant, Truk Mixer, Concrtte Pump, Vibtrator Concrette, Watertank
Tenaga : Mandor, Tukang, Pekerja dan Operator
Bahan : Aggregat Kasar, Pasir Beton , Semen, kayu Perancah dan Paku
Metoda Kerja :
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dauhulu mengambil Fhoto Dokumentasi
Awal sebelum dilaksanakan pekerjaan, Menyiapkan tanaga , bahan dan
peralatan, Memakai alat perlindungan kerja untuk tenaga kerja, Menyiapkan
shop drawing pekerjaan

Sebelum melakukan pekerjaan, terlebih dahulu ditunjukkan semen usulan


agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material
dan campuran di laboratorium berdasarkan kuat beton untuk umut 7 dan 28
hari, atau umur yang lain yang telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang
tertuang secara berurutan sesuai dalam spesifikasi teknik.

Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi


criteria teknis utama, yaitu kelecakan (Workability), kekuatan (Straigth), dan
keawetan (Durability). Penyedia jasa akan membuat gambar detil untuk
seluruh perancah yang akan digunakan, dan memperoleh persetujuan direksi
pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai. Tahap pelaksanaan:
 Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, aggregat kasar dan
air)
 Material (pasir, semen, aggregat kasar) pencampuran dilakukan
menggunakan concerete pan mixer.
 Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pembesian dan bekisting.
Pembesian, bekisting dan benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan ke
dalam beton harus diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat
pengecoran.
 Adukan beton menggunakan concerete mixer dan dituang ke dalam
cetakan.
 Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concerete
Vibrator.

18
CV. INOCI
 Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan
menggunakan Towel dan dilanjutkan menggunakan mistar lurus
sampai permukaan menjadi rata dan halus.
 Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton
menggunakan karung basah.

Dilaksnaakan : Sesuai dengan Time Schedule

16. Marka Jalan Termoplastik


Peralatan : Mesin dan Alat bantu
Tenaga : Mandor, Tukang, Pekerja dan Operator
Bahan : Cat dan Bahan lainnya
Metoda Kerja :
Yang dimaksud dengan Marka Jalan adalah suatu tanda yang berada di
permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis
membujur, garis melintang,garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi
untuk mengarah arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu
lintas

Pekerjaan ini meliputi pengecatan marka jalan baik pada permukaan


perkerasan lama maupun yang selesai di-overlay, pada lokasi yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.

Gambar penempatan yang menunjukkan lokasi marka jalan dan detil


pelaksanaan semua bentuk marka jalan yang tidak terdapat di dalam
Dokumen Kontrak pada saat pelelangan akan disediakan oleh Direksi
Pekerjaan setelah Penyedia Jasa menyelesaikan laporan hasil survei
lapangan.

Cat untuk Marka Jalan Pada pasal ini kata “cat” sering dikonotasikan sebagai
bahan marka jalan jenis termoplastik sebagai cat. Cat haruslah bewarna putih
atau kuning seperti yang ditunjukkan dalam Gambar dan memenuhi
Spesifikasi berikut ini :
Marka Jalan Termoplastik : SNI 06-4826-1998 (jenis padat, bukan serbuk) ,
Butiran Kaca, Butiran Kaca haruslah memenuhi Spesifikasi sesuai SNI 15-
4839-1998

Pelaksanaan Pengecatan Marka Jalan


 Semua bahan cat yang digunakan tanpa pemanasan (bukan
termoplastik) harus dicampur terlebih dahulu menurut petunjuk pabrik
pembuatnya sebelum digunakan agar suspense pigmen merata di dalam
cat
 Pengecatan tidak boleh dilaksanakan pada suatu permukaan yang baru
diaspal kurang dari 3 bulan setelah pelaksanaan lapis permukaan,
kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan Selama masa tunggu
yang disebutkan di atas, pengecatan marka jalan sementara (pre-

19
CV. INOCI
marking) pada permukaan beraspal harus dilaksanakan segera setelah
pelapisan
 Penyedia Jasa harus mengatur dan menandai semua marka jalan pada
permukaan perkerasan dengan dimensi dan penempatan yang presisi
sebelum pelaksanaan pengecatan marka jalan
 Pengecatan marka jalan dilaksanakan pada garis sumbu, garis lajur, garis
tepi dan zebra cross dengan bantuan sebuah mesin mekanis yang
disetujui, bergerak dengan mesin sendiri, jenis penyemprotan atau
penghamparan otomatis dengan katup mekanis yang mampu membuat
garis putus-putus dalam pengoperasian yang menerus (tanpa berhenti
dan mulai berjalan lagi) dengan hasil yang dapat diterima Direksi
Pekerjaan. Mesin yang digunakan tersebut harus menghasilkan suatu
lapisan yang rata dan seragam dengan tebal basah minimum 0,38
milimeter untuk “cat bukan termoplastik” dan tebal minimum 1,50 mm
untuk “cat termoplastik” belum termasuk butiran kaca yang juga
ditaburkan secara mekanis, dengan garis tepi yang bersih (tidak
bergerigi) pada lebar ran-cangan yang sesuai. Bilamana tidak
disyaratkan oleh pabrik pembuatnya, maka cat termoplastik harus
dilaksanakan pada temperatur 204°C - 218°C.
 Bila mana penggunaan mesin tak memungkinkan, maka dapat meminta
izin Direksi Pekerjaan pengecatan marka jalan dengan cara manual,
dikuas, disemprot dan dicetak dengan sesuai dengan konfigurasi marka
jalan dan jenis cat yang disetujui untuk penggunaannya
 Butiran kaca harus ditaburkan di atas permukaan cat segera setelah
pelaksanaan penyemprotan atau penghamparan cat. Butiran kaca harus
ditaburkan dengan kadar 450 gram/m2 untuk semua jenis cat, baik
untuk “bukan termoplastik” maupun “termoplastik”
 Semua marka jalan harus dilindungi dari lalu lintas sampai marka jalan
ini dapat dilalui oleh lalu lintas tanpa adanya bintik-bintik atau bekas
jejak roda serta kerusakannya lainnya
 Semua marka jalan yang tidak menampilkan hasil yang merata dan
memenuhi ketentuan baik siang maupun malam hari harus diperbaiki
oleh Penyedia Jasa atas biayanya sendiri
 Ketentuan dari Seksi 1.3 Pengaturan Lalu Lintas harus diikuti sedemikian
sehingga menjamin keamanan umum ketika pengecatan marka jalan
sedang dilaksanakan
 Semua pemakaian cat secara dingin harus diaduk di lapangan menurut
ketentuan pabrik pembuat sesaat sebelum dipakai agar menjaga bahan
pewarna tercampur merata di dalam suspense

Dilaksnaakan : Sesuai dengan Time Schedule

C. SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN (PHO)


Jika pekerjaan dianggap selesai dan LKP pekerjaan dinyatakan 100 %, kontraktor mengajukan serah
terima pekerjaan pertama (PHO) kepada Owner untuk melakukan pengecekan di lapangan. Pengajuan
PHO ini diajukan maksimal sehari sebelum jadwal pelaksanaan pekerjaan maksimal yang ditetapkan.
Bersama-sama panitia PHO, PPK dan Konsultan Pengawas melakukan pemeriksaan dilapangan.

20
CV. INOCI
Selanjutnya dibuat Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO) sebagai legalitas kontrak penyelesaian
pekerjaan.

D. TAHAP PEMELIHARAAN PEKERJAAN


Selama masa pemeliharaan, kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan pekerjaan sebagai berikut:
- Perbaikan secara minor pekerjaan yang di nyatakan oleh Panitia PHO
- Perbaikan secara berkala selama masa pemeliharan jika ditemukan kondisi pekerjaan rusak dalam
masa pemeliharaan kecuali kondisi Foce Majore.

E. SERAH TERIMA PEKERJAAN (FHO)


Selesai masa pemeliharaan, kontraktor mengajukan Serah Terima Pekerjaan (FHO) kepada PPK dan PPK
membentuk Panitia Serah Terima Pekerjaan (FHO) dan melakukan pengecekan bersama kelapangan.
PHO merupakan sebagai legalitas kontrakator telah menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak
yang ditandatangani antara kontraktor dengan PPK

F. PENUTUP
Demikianlah uraian metoda pelaksanaan pekerjaan yang kami jelaskan sesuai dengan pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen lelang dan gambar rencana. Secara lengkap teknis pelaksanaan dan spesifikasi
teknis bahan merujuk kepada spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen lelang

Padang, 09 April 2019


Penawar,
CV. INOCI

MAIHENDRI
Direktur

21

Anda mungkin juga menyukai