Materi Askep SH & Hepatitis PDF
Materi Askep SH & Hepatitis PDF
KLIEN DENGAN
HEPATITIS
∗ Metabolisme
∗ Synthesis
∗ Storage
∗ Mononuklear fagocyte
system
DEFINITION
∗ Virus Hep. A
∗ Virus Hep. B
∗ Virus Hep. C
∗ Virus Hep. D
∗ Virus Hep. E
∗ Virus Hep. F dan Hep. G
∗ Sudah dapat diidentifikasi namun masih dalam penelitian >>
lanjut
HEPATITIS - A
∗ Karakteristik virus:
Golongan enterovirus RNA
Diameter 27 nm
Dideteksi pada akhir masa inkubasi dan fase pre ikterik
Cara Penularan:
∗ Fecal oral
∗ Parenteral transmission (rarely)
RISIKO TINGGI???
∗Karakteristik Virus:
Virus DNA
Diameter 42 nm, berkapsul ganda
Memiliki lapisan permukaan dengan inti didalamnya
Ditemukan didalam serum, disebut juga dengan partikel “dane”
Didalam serum ditemukan partikel lain yang berbentuk bulat dan tubuler, merupakan
virus yang tidak lengkap yaitu HbsAg (untuk pembuatan vaksin)
Replikasi ditunjukkan oleh HbeAg (menunjukkan tanda infektivitas)
Cara Penularan:
∗ Parenteral
∗ Sex Contact
∗ Fecal Oral (saliva)
∗ Carrier State
RISIKO TINGGI???
∗ Janin
∗ Sex partners (single or multi partner)
∗ Men who have sex with men
∗ IDU
∗ Tenaga kesehatan
∗ Pasien yang menjalani hemodialisis
Reaksi Ag - Ab
- KRONIS:
- MONITORING FUNGSI HEPAR
- ANTIVIRAL
HEPATITIS - C
Karakteristik virus:
– Virus RNA yang terbungkus lemak
– Diameter 30-60 nm
Masa inkubasi:
– 2-26 minggu (rerata: 60-120 hari)
CARA PENULARAN
• Parenteral
• Sex Contact
• Persalinan dari ibu yang
terinfeksi Hep. C
• Carrier State
RISIKO TINGGI???
∗ IDU
∗ Pasien yang menjalani HD dalam jangka waktu lama
∗ Penerima donor (baik darah, jaringan, organ) sebelum
tahun 1980-an
∗ Tenaga kesehatan
∗ Individu yang terinfeksi HIV
∗ Janin yang dikandung atau bayi yang dilahirkan oleh ibu
yang terinfeksi Hep. C
Symptoms:
Symptoms ≈ Hep. A or Hep. B
Screening Assay:
EIA (Enzyme Immuno Assay)
CIA (Chemiluminescence Immuno
Assay)
Diagnostic Test:
No serologic test for acute infection
Anti HCV
NAT (Nucleic Acid Testing)
HCV RNA
• SCREENING RECOMMENDATION:
• Anak yang terlahir dari ibu yang positif dan anak belum
pernah diperiksa sebelumnya
• Men who have sex with men
• IDU
• Pasien dengan tanda dan gejala mengalami gangguan
fungsi hepar
• Pasien yang menjalani HD lama
• Pedonor (baik darah, jaringan, organ)
• Penerima donor (baik darah, jaringan, organ) sebelum
tahun 1980-an
• Tenaga kesehatan
• Individu yang terinfeksi HIV
Tingkat keparahan:
Dapat menjadi Hepatitis Kronis
PREVENTION:
Blood product
Medical Instrumen Sterilisation
Tidak ada vaksin atau imunisasi untuk
Hep. C
TATALAKSANA
- AKUT:
- ANTI VIRAL
- TH/ SUPPORTIF (BEDREST, ADEKUASI NUTRISI,
CAIRAN)
- KRONIS:
- MONITORING FUNGSI HEPAR
- ANTI VIRAL
HEPATITIS - D
Karakteristik Virus:
Virus RNA
Diameter 35 nm
Membutuhkan HBsAg untuk berperan sebagai
lapisan luar partikel untuk melakukan replikasi
Masa Inkubasi: 21-60 hari
Symptoms ≈ other Hepatitis
Fase preikterik (3-7 hari) fungsi hepar
abnormal
HEPATITIS - D
Fase ikterik (1-7 mgg) kelemahan,
mual disertai BAB dgn warna pucat, urine
berwarna gelap, ikterik (+), serum
Bilirubin mengalami peningkatan
Dapat terjadi pada slrh tingkatan usia
Banyak dijumpai di: Amerika Selatan,
Italia, Rusia, Afrika, China dan beberapa
negara Mediterania
Cara
Penularan:
Percutaneus/permucosal
Parenteral
Sex Contact
Diagnostic Test:
HDAg
HEPATITIS - E
Karakteristik Virus:
Virus RNA
Diameter 32 - 34 nm
Masa Inkubasi: 2-9 minggu
Cara Penularan: sama dengan
penularan HAV zoonotic
infection
Tingkat Keparahan:
Self limiting illness
Mortality rate pada bumil (10-
(10-20%)
Diagnostic Test:
Hep. E-RNA
Ag-HEV
Cara Pencegahan:
Sama dengan HAV
Treatment:
Supportif
FASE-FASE KLINIS
1. Fase Prodromal (Pre Ikterik):
– Timbul 1 mgg sebelum ikterus
– Manifestasi klinis:
• Malaise
• Anoreksia
• Sakit kepala
• Demam
• Athralgia
• Arthritis
• Ruam kulit
• Dyscomfort perut kanan atas
• Lemah
FASE-FASE KLINIS
2. Fase Ikterik:
– Berlangsung 2-4 minggu
– Manifestasi klinis:
• Jaundice / Ikterik
• Demam
• Pruritus
• Nafsu makan masih menurun
• Dark color urine
• Clay color stool
• Hepatomegali (kadang)
• Splenomegali
IKTERUS / JAUNDICE:
Hemolytic Jaundice
Hepatocelluler Jaundice
Obstructive Jaundice
FASE-FASE KLINIS
3. Fase Penyembuhan:
– Pada kasus yang tidak mengalami komplikasi
dimulai 1-2 minggu setelah fase ikterus
– Berlangsung selama 2-6 minggu
– Manifestasi klinis:
• Keluhan mudah lelah
• True feces color
• Ikterus berkurang
• Urine berwarna >> muda
• Splenomegali mengecil, hepatomegali
normal dalam bbrp mgg kemudian
• LFT abnormal menetap selama 3-6 bulan
Px. Diagnostik Lain:
• SGOT/SGPT ↑
• DL RBC ↓, WBC ↑, Trombositopenia
• Albumin ↑
• Bilirubin serum >2,5 mg/100 cc
• Urinalisa bilirubin ↑
KOMPLIKASI :
Hepatitis Kronik Persisten
Perjalanan penyakit yang memanjang sampai 4-8
bulan, biasanya pada Hep. B dan Hep. C
Hepatitis Fulminant
Kemunduran yang hebat sampai ensephalophaty,
ascites dan jaundice yang nyata
Terjadi penciutan hati, pemanjangan waktu
protrombin dan bilirubin serum meningkat cepat
KOMPLIKASI :
Hepatitis Kronik Aktif
Hepar mengalami kerusakan seperti digerogoti
(piece meal)
PHARMACOLOGIC
TREATMENT
Steroid
Immunoglobulin
Anti Lipomic Agent
Anti Viral
Terapi simtomatik lain
No hepatotoxic drugs
DIETARY TREATMENT
Tinggi karbohidrat
Rendah lemak
Rendah protein (tergantung
kasus)
No alkohol
PENGKAJIAN
Sistem Pernafasan:
Tidak ada keluhan, kecuali pada penderita
demam diikuti dengan peningkatan O2
demand
Bau khas (apek manis) karena
pemecahan metionin
Sistem Kardiovaskuler:
Bradikardi (kadang), anemia
PENGKAJIAN
Sistem Pencernaan:
Nyeri tekan perut kanan atas dan
perasaan tidak nyaman di perut, mual-
muntah, anoreksia, clay color stool
Sistem Perkemihan:
Dark urine
Sistem Muskuloskeletal
Nyeri otot & sendi, kelemahan, kelelahan
PENGKAJIAN
Sistem Integumen :
Jaundice, skin rash
Sistem Neurologi:
Bisa terjadi penurunan kesadaran
Sistem Endokrin:
Muncul bila ada kerusakan faal hepar
DIAGNOSA
KEPERAWATAN:
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
makanan yang tidak adekuat
• Risti defisit volume cairan b.d output yang berlebihan (muntah)
• Risti gangguan integritas kulit b.d akumulasi garam empedu
• Dll kembangkan sesuai respons klien
Asuhan Keperawatan
Pada Klien Dengan
Cirhosis Hepatis
STADIUM CHIROSIS
HEPATIS
STADIUM SH:
Stadium IV
- Koma yang sulit dibangunkan, refleks hiperaktif,
Babinski (+), fetor hepatikum
3. Ensephalophaty Hepatik
Terapi:
Diet tanpa protein
Antibiotika, Sedatif hipnotik <<
Enema
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Transplantasi hati
PENGKAJIAN
Identitas:
Biasanya terjadi pada usia > 30 tahun
Laki-laki >> wanita
Lingkungan yang kotor dapat memperburuk keadaan
Riwayat pekerjaan tidak berpengaruh
Keluhan Utama:
Melena
Hematemesis
Penurunan kesadaran
Riwayat Penyakit Sekarang:
• Keluhan utama timbul setelah makan makanan yang
merangsang alkohol, diikuti oleh perasaan lelah,
lemah, mual/muntah, kembung, dll.
Pemeriksaan Fisik:
Sistem Pernafasan:
• Sesak nafas, wheezing, penggunaan otot bantu
nafas, ekspansi paru terbatas dan gg. gerak
diafragma bila ada ascites
Sistem Kardiovaskuler:
• Distensi vena abdomen, BJ 3-4, anemia, kadang
nadi tidak teraba akibat hipovolemia
Sistem Pencernaan:
• Mual-muntah, anoreksia, nyeri abdomen kanan
atas, fetor hepatikum, feces spt tanah, shifting
dullness (+), fluid wave (+), hematemesis,
melena, hepatomegali, splenomegali
Sistem Perkemihan:
• Urine seperti teh
Sistem Muskuloskeletal
• atrofi otot, flapping tremor, kelemahan dan
kelelahan
Sistem Integumen :
• Jaundice, spider angioma, caput medusa,
hiperpigmentasi, eritema palmaris, turgor menurun
Sistem Neurologi:
• Flapping tremor, gangguan mental, gangguan
kesadaran, Babinski (+)
Sistem Endokrin:
• Ginekomastia, Atrofi testis, Alopesia pectoris
Pemeriksaan Penunjang:
• Lab. darah:
Hb ↓, SGOT/PT ↑, Albumin ↓, Cholinesterase
↓, Elektrolit ↓, FH memanjang, GDA ↑,
serologi marker (+) terinfeksi virus
hepatitis
• Radiologi:
Barium swallow varices esophagus
• Biopsi:
Untuk melihat tingkat keparahan hepar
• Esofogoscopy:
Cherry red spot
Red whole marking
USG:
Untuk melihat pinggir dan permukaan hati
dan pembesarannya, ascites,
splenomegali, vena hepatika, vena porta,
pelebaran saluran empedu dan SOL
(Space Occupaying Lession)
Angiografi:
Melihat sirkulasi porta
CT-SCAN Abdomen:
Melihat besar, bentuk dan homogenitas
hepar
TATALAKSANA
Fokus: mencegah komplikasi
Tindakan supportif:
Pembatasan aktivitas fisik
Tidak konsumsi alkohol dan atau obat yang bersifat hepatotoksik
Diet tinggi kalori dan tinggi protein (kecuali untuk kasus EH)
Bila disertai edema dan atau ascites, maka:
• Pembatasan cairan (1 liter/hari) terutama pada kondisi hipernatremia
• Diet TKTPRG
• Bedrest
• Bila diperlukan:
Diuretik waspada SE dan PU
Albumin serum
Parasintesis gangguan pernafasan
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
makanan yang tidak adekuat