Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI DASAR

PENGENALAN ALAT

Disusun Oleh:
Muhamad Rifan (3415160371)
Pendidikan Biologi A 2016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
A. Tujuan
1. Mengetahui alat – alat yang digunakan pada praktikum ekologi dasar
2. Mengetahui pengertian alat praktikum pada ekologi terrestrial
3. Mengetahui pengertian alat praktikum pada ekologi aquatic
4. Mengetahui pengertian alat – alat instrumen
5. Mengetahui pengertian alat – alat non instrumen

B. Tinjauan Pustaka
Ekologi merupakan ilmu tentang interaksi faktor biotik dan abiotik. Interaksi faktor
biotik pada suatu lingkungan merupakan konsep dari ekosistem. Ada beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi suatu ekosistem khususnya makhluk hidup itu sendiri, yaitu
klimatik, edafik dan fisiografik.
Faktor klimatik merupakan faktor iklim yang meliputi suhu, sinar matahari,
kelembapan, angin dan curah hujan. Faktor edafik atau tanah merupakan media utama
khususnya bagi pertumbuhan jenis vegetasi. Kebutuhan – kebutuhan untuk pertumbuhan
dan perkembangan vegetasi, seperti mineral (unsur hara), kebutuhan bahan organik
(humus), air dan udara keberadaannya disediakan oleh tanah, sedangkan fisiografi
memengaruhi kehidupan makhluk hidup meliputi ketinggian tempat dan bentuk lahan.
Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap perubahan suhu data.
Untuk mengetahui pengaruh dari ketiga faktor tersebut maka penggunaan alat
sangatlah penting berkenaan dengan tingkat akurasi pengukuran ketiga faktor. Beberapa
alat memiliki fungsi khas digunakan pada ekosistem tertentu. Misalnya DO meter dan
turbidimeter merupakan alat yang kita gunakan pada ekosistem perairan. Hal tersebut
dikarenakan fungsi kedua alat tersebut untuk mengukur oksigen terlarut dan tingkat
kekeruhan air di suatu perairan. Alat lainnya ada yang digunakan secara umum, bahkan
tidak hanya digunakan pada kegiatan yang berhubungan dengan ekologi saja. Salah satu
contohnya adalah handy tally counter yang berfungsi sebagai alat penghubung atau sekop
yang berfungsi untuk menggali tanah pada ekosistem darat.
Pengetahuan mengenai fungsi, spesifikasi, cara kerja, serta prinsip kerja alat
merupakan hal yang wajib diketahui mengingat peran alat yang sangat fundamental
dalam kegiatan praktikum ekologi. Selain itu, pengetahuan wajib dimiliki oleh masing –
masing ekologi agar alat tidak mudah cepat rusak mengingat peralatan ekologi memiliki
harga yang kebanyakan tidak murah.

C. Cara Kerja
1. Setiap kelompok diberikan 4 – 5 alat yang tersedia di Laboratorium Ekologi,
Biologi FMIPA UNJ.
2. Masing – masing kelompok mengidentifikasi jenis alat, mencatat model/tipe,
mengkategorikan, mendefiniskan fungsi alat dan memberikan contoh aplikasinya
dalam bidang ekologi (Tabel 1).
3. Setiap kelompok menuju ke luar ruangan (outdoor) untuk mempraktikkan cara
kerja setiap alat (dipandu oleh asisten)
4. Untuk alat instrumen, setiap kelompok mengambil data sebanyak 3 kali pada lokasi yang berbeda dan masing – masing lokasi
dilakukan pengulangan pengambilan data sebanyak tiga kali. Hal ini dituliskan pada tabel 2.
5. Setiap kelompok kembali ke ruangan dan mempresentasikan hasil kegiatannya.

D. Hasil dan Pembahasan


Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Alat Ekologi Darat
Non
Nama Foto Fungsi Cara Kerja Instrumen
Instrumen
Thermo- Untuk mengukur 1. Tekan tombol ON/OFF
higro- suhu, kelembapan 2. Akan tampil semua item
anemometer dan kecepatan angin pengukuran pada layar
3. Pilih mode yang diinginkan
4. Catat hasil pengukuran 

Teropong Untuk melihat dan 1. Ambil binokuler dari kantungnya


binokuler meneropong benda 2. Buka penutup lensa objektif di
atau objek yang jauh bagain cerobong yang agak besar
3. Letakkan posisi lensa okuler di
mata sambil mengatur bukaan 
sudut horizontal. Agar sesuai
dengan jarak kedua mata secara
horizontal.
4. Bidik salah satu objek yang agak
cukup jauh.
5. Atur kecerahan dan ketajaman
gambar objek dengan cara
memutar lensa okuler dengan
pelan – pelan.
6. Setelah selesai menggunakan
binokuler jangan lupa menutup
kaca lensa objektif dengan
penutupnya
Soil tester Untuk mengukur pH 1. Menancapkan ujung alat runcing
tanah dan ke dalam tanahh hingga sel –
kelembapan tanah selnya terbenam dalam tanah dan
dengan satuannya % biarkan beberapa saat.
2. Lihat skala besar/atas untuk
penentuan pH tanah. 
3. Menekan tombol yang berada di
samping alat untuk menentukan
kelembapan tanah setelah
dibiarkan beberapa saat dan
melihat skala kecil/bawah sebagai
penunjuk kelembapan tanah
Luxmeter Untuk mengetahui 1. Pilih kisaran pengukuran (2000,
intensitas cahaya di 20.000 atau 50.000 lux).
tempat tertentu 2. Letakkan di tempat tertentu
dengan sensor menghadap ke atas.

3. Catat data yang terbaca
Altimeter Mengukur ketinggian 1. Letakkan di tempat yang akan
benda atau tempat di diukur ketinggiannya
atas tingkat yang 2. Catat data yang tertera pada alat
tetap

Klinometer Untuk menentukan 1. Tentukan objek yang akan diukur,


besar sudut elevasi nisalnya mengukur tinggi pohon.
dalam mengukur 2. Bidik ujung pohon kemudian
tinggi objek secara ditembak.
tidak langsung 3. Lihat hasilnya pada clinometer,
misalnya 45o
4. Perhitungan tinggi pohon: 
𝐻 = 𝐷 tan  + 𝐻𝐼
Keterangan:
H = tinggi pohon
D = jarak pengamat ke pohon
HI = jarak mata pengamat ke dasar
pohon
Kompas 1. Mencari arah 1. Diletakkan di atas peta topografi
Brunton utara magnetis (dipegang/diletakkan di atas
2. Mengukur tangan)
besarnya sudut 2. Bidik satu objek menggunakan
kompas kompas, setelah benda yang
3. Mengukur dibidik berhimpian dengan garis
besarnya sudut lurus dicermin
peta 3. Tekan tombol pengunci dan lihat
4. Menentukan letak kompas. Kompas terdiri dari jarum 
orientasi penunjuk yang mempunyai muatan
magnet yang bila disimpan di suatu
tempat magnet tersebut akan
menunjukkan arah utara bumi
4. Baca derajat yang ditunjukkan
jarum utara (yaitu jarum yang
menunjuk ke utara ketika kita
menghadap utara)
Lup Memperbesar objek Menempatkan benda yang akan
dilihat pada ruang satu (antara
lensa dan fokus lensa) sehingga
akan dihasilkan bayangan yang
diperbesar dan maya 
Meteran Mengukur panjang 1. Memberi tanda pada benda yang
suatu objek akan diukur
2. Meletakkan skala angka 0 (nol)
pada alat ukur tersebut dan
memberi tanda 
3. Membaca angka skala alat ukur
pada ujung yang lain untuk
mengetahui panjang benda tersebut

Tabel 2. Data Hasil Pengamatan Alat Ekologi Akuatik


Non
Nama Foto Fungsi Cara Kerja Instrumen
Instrumen
DO meter Mengukur 1. Letakkan probe ke
kadar oksigen dalam larutan yang
yang terlarut akan diukur
dalam air 2. Probe disini dengan
larutan garam tertentu
dan memiliki
membran permeable
yang secara selektif 
mengalirkan DO dari
air menuju larutan
garam. DO yang
terdifusi dalam
larutan garam
mengubah potensial
listrik
3. Larutan garam dan
perubahan tersebut
akan terbaca oleh DO
meter
Secchi disk Untuk Plat pipih dimasukkan ke
mengetahui dalam air dengan
daya tembus menjulurkan tali
cahaya di kemudian perhatikan
dalam air sampai jarak berapa

cahaya dapat tembus
didalam air

Turbidimeter Untuk 1. Turbidimeter


mengukur dikalibrasi dengan
kekeruhan air akuades/air jernih
selama 1 hari sampai
mencapai angka “0”
pada display,
turbidimeter siap
digunakan 
2. Probe dimasukkan ke
dalam air sampel
3. Dilihat angka yang
tertera pada layar,
berupa tingkat
kekeruhan (mg/L) dan
suhu (oC)
Ekcman Untuk 1. Dibuka penutupnya
dredge mengambil 2. Dimasukkan ke dalam
substrat di kolam secara tegak
dalam kolam lurus sampai ke dasar
atau sedimen 3. Dijatuhkan 
dasar pada pemberatnya hingga
daerah perairan berbunyi
(rawa, danau, 4. Ditarik pelan – pelan
sungai) ke permukaan
Plankton net Mengetahui 1. Plankton net pada
horizontal sebaran suatu titik di laut,
plankton secara ditarik oleh kapal
horizontal menuju titik lain
(pengambilan sampel

disesuaikan dengan
pergerakan kapal)
2. Plankton net ditarik
untuk jarak dan waktu
tertentu
Hand Mengukur 1. Dicek terlebih dahulu
refractometer konsentrasi dengan cara
cairan soil atau meneropong
salinitas 2. Dikalibrasikan dengan
berdasarkan satu tetes aquades/air
indeks refraksi jernih hingga terlihat 
skala menunjukkan
titik nol
3. Diteteskan larutan
yang akan diukur
salinitasnya pada
template yang tersedia
lalu ditutup
4. Dilihat batas air dan
diperhatikan skala
yang dicapai, skala
tersebut adalah nilai
salinitas larutan

E. Kesimpulan
1. Alat untuk mengukur ekosistem darat antara lain adalah: thermo-hygro-anemometer, teropong binokuler, altimeter, soil tester, lup,
meteran, luxmeter, klinometer, kompas brunton, dan lain – lain, sementara alat untuk mengukur ekosistem akuatik antara lain: DO
meter, ekcman dredge, hand refractometer, plankton net horizontal,, tubidimeter, secchi disk dan lain – lain.
2. Alat ekologi terrestrial adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur parameter fisik ekosistem terrestrial
3. Alat ekologi aquatic adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur parameter fisik ekosistem aquatic.
4. Alat ekologi tipe instrumen adalah alat yang menunjukkan data dalam bentuk angka.
5. Alat ekologi tipe non instrumen adalah alat penunjang pengukuran dalam praktikum ekologi yang tidak menunjukkan data dalam
bentuk angka

F. Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akurasi dan presisi?
2. Jelaskan mengenai prinsip kalibrasi instumen dan berikan contohnya?
3. Studi ekologi seringkali menggunakan program komputer dalam memperoleh data ilmiah, jelaskan secara singkat kegunaan dari
aplikasi ekologi dibawah ini!
a. Image J
b. GLA/GLAMA
c. Arcgis
d. CPCe: Coral Point Count with Excel Extension
Jawaban
1. Akurasi mengacu pada kedekatan nilai yang diukur dengan nilai standar atau yang
dikenal. Misalnya jika di laboratorium didapatkan pengukuran berat 3,2 kg untuk zat
tertentu, tetapi berat actual atau dikenal adalah 10 kg, maka pengukuran dikatakan
tidak akurat. Sementara itu, presisi adlah kesesuaian diantara beberapa data
pengukuran yang sama yang dilakukan secara berulang. Tinggi rendahnya tingkat
ketelitian hasil suatu pengukuran dapat dilihat dari harga deviasi hasil pengukuran.
2. Kalibrasi instrumen adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi instrumen
dengan cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur. Kalibrasi diperlukan
untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan akurat dan konsisten
dengan instrumen lainnya. Contoh:
a. Sebuah meter-aliran (flowmeter) mungkin dikalibrasi dengan membandingkan
dengan fasilitas pengukuran aliran standar di National Bureau of Standards
(Amerika Serikat)
b. Membandingkan dengan meter-aliran lain yang ketelitiannya diketahui
c. Melakukan kalibrasi langsung dengan pengukuran primer seperti menimbang
sejumlah air dalam tangka dan mencatat waktu yang digunakan untuk
mengalirkan kuantitas tersebut melalui meter itu
3. Aplikasi ekologi dan kegunaanya
a. Image J
Image J adalah software gratis untuk pengolahan gambar digital berbasis Java
yang dalam ekologi berfungsi untuk menganalisis ukuran partikel gambar digital,
misal luas daun.
b. GLA/GLAMA
GLA (Gap Light Analyzer) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
mengekstraksi struktur kanopi hutan dan menentukan indeks transmisi celah
cahaya dari gambar digital yang diambil secara hemispherical (fisheye).
c. Arcgis
ArcGIS adalah paket perangkat lunak yang terdiri dari produk perangkat lunak
sistem informasi geografis (SIG) yang diproduksi oleh Esri. ArcGIS
memungkinkan pengguna menampilkan data spasial, menampilkan peta,
membuat peta berlapis, melakukan analisis spasial dasar, memanipulasi berkas
shapefile dan geodatabase.
d. CPCe: Coral Point Count with Excel Extension
CPCe adalah aplikasi open source yang digunakan untuk mengamati dan
menghitung luasan dari suatu substrat dasar (misal, karang) dari suatu foto hasil
pengamatan yang menggunakan kamera digital bawah air.
Daftar Pustaka

Fachrul, M. F. (2007). Metode Sampling Bioekologi cetakan ke 1. Jakarta: Bumi


Aksara.
Farndon, J. (2010). Materi Biologi Volume 1 PENGANTAR BIOLOGI. Bandung: Pakar
Raya.
Safitri, A. (2007). KIMIA DASAR Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Edisi
Kesembilan Jilid ke 2. Jakarta: Erlangga.
Surya, Y. (2010). Suhu dan Termodinamika Cetakan ke 2. Tangerang: PT Kandel.
Wirjosoemarto, K. (2010). Teknik Laboratorium. Jakarta: Universitas Pendidikan
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai