Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Demam berdarah dengue (DBD)adalah penyakit menular yang disebabkan


oleh virus dengue dengan tanda-tanda tertentu dan disebarkan melalui gigitan
nyamok Aedes app.kasus DBD setiap tahun di Indonesia terus meningkat dan
bahkan makin merajalela pemanasan global.pusat informasi departemen
kesehatan mencatat,jumlah kasus DBD di Indonesia selama 2009 mencapai
77,489.kasus dengan 585 korban meninggal(Depkes RI,2009)

WHO memperkirakan sebanyak 2,5 sampai 3 milyar penduduk dunia berisiko


terinveksi virus dengue,500,ribu diantaranya membutuhkan perawatan intensif
difasilitasi pelayanan kesehatan.Setip tahun dilaporkan sebanyak 21.000 anak
meninggal karna DBD atau setiap 20 menit terdapat satu orang anak yang
meninggal.(Depkes RI,2008)

Penyakit demam berdarah penyebaranya sangat luas hamper disemua daerah


tropis diseluruh dunia.Di Indonesiasampe saat ini penyakit demam berdarah
(DBD) masih merupakan masalah kesehatan masarakat.Angka kesakitan
penyakit ini masih cukup tinggi terutama di provisi DKI Jakarta.pada tahun 2008
DKI Jakarta meenepati urutan pertama sebagai kota dengan jumlah kasus DBD
terbanyak mencapai 21 persen dari jumlah nasional.jumlahya mencapai 28,373
dari total 137.469 kasus DBD di Indonesia pada 2008.Sedangkan selama periode
januari febuari 2009 mengalami penurunan sebanyak 4.290 (Depkes
RI,2008).Demam berdarah dengue (DBD)merupakan penyakit akibat virus yang
hidup bertahan di alam (arthropod-borne viral) melalui kontak biologis,yang
menepati posisi penting dalam deretan penyakit infeksi yang masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat ,penyakut ini ditemukan hamper diseluruh
belahan dunia di Negara tropic dan subtropik baik secara endemic maupun

Penyakit ini tidak saja ditemukan di daerah perkotan namun juga terdapat di
daerah pendesaan.cara penularan penyakit DBD terjadi secara propagatifyaitu
virus dengue berkembang baik dalam tubu nyamuk Aedes spp
(Gandahusada,dkk,2000).Penyebab penyakit demam berdarah dengue Aedes spp
selain itu juga merupakan virus demam kuning (yellow fewer)dan
chikungunya,Aedes app bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari
pada waktu mengisap darah penderita demam berdarah.Aedes spp merupakan
jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue (DBD) atau orang tampa gejala
sakit yang membawa virus dengue dalam darahnya.jika nyamuk ini menggit
orang lain maka virus dengue akan berkembang baik dalam tubuh orang itu
selama 4-7 hari sehingga dapat sebagai sumber penularan.Dalam satu minggu
setelah digigit nyamuk tersebut,orang tersebut akan dapat menderita penyakit
demam berdarah dengue.sampe saat ini belum ada vaksin untuk mencegah
penyakit DBD,dan belum ada obat-obatan khusus untuk pengobatanya. Dengan
demikian pengendalian DBD tergantung pada pengendalian nyamuk Aedes
spp(Depkes RI,2005)

Cara yang tepat dalam pemberantasan penyakit DBD adalah dengan


pengengalian vector nyamuk sebagai penularan.pengendalian vekter nyamuk
Aedes spp dapat dilakukan dengan cara menggunakan insektisida atau tampa
menggunakan insektisida yang berlebihan dan berulang dapat menimbulkan
dampak yang tidak diingginkan yaitu pencemaran linggkungan dan munggkin
timbul keracunan pada manusia dan hewan.Untuk menggurangi efek samping
dari baha kimia maka perlu dikembanggkan obat-obatan penolak nyamuk dari
bahan yang terdapat di alam yang lebih aman untuk manusia dan
lingkunggan.,serta sumbernya tersedia dalam jumlah yang besar.Pemanfaatan
vaktor diharapkan menurunkan khasus DBD.Selain itu karena tersebut dari
bahan alami,maka diharapkan insektisida jenis ini akan lebih mudah terurai
(biodegradabie)di alam sehingga tidak mencemari linggkungan dan realatif
aman bagi manusia dan ternak karna residunya mudah hilang.Salah sataau
contoh tanaman dalam durain (Durio zibethinus Murr)(kardian,2004)

Berdasarkan penelitian yang pernah di lakuhkan,kulit durian mengandung


minyak atsiri,flavonoid,saponia ,unsure seiuiosa,lignin,serta kandungan
pasti.Kandungan minyak atsiri pada kulit durian tersebut menmpunyai bau yang
sangat menyengat dan tidak disikai oleh nyamuk,sebab efek kandungan tersebut
bias mempenggaruhi syarat pada nyamuk dan akibat yang ditimbulkanya adalah
nyamuk menggalami kelebian dan akhirnya matai (Oktavianingrum,dkk,2007)

Penelitian lainya oleh (Widarto,2008)penelitian ini bertujuan untuk


mengalami aktifitas eksrajk durian (Durio zibethinus Murr)terdapat kematian
nyamuk Aedes spp. Esekutif kulit durian diperoleh dengan cara penyulingan dan
diujikan dengan konsentrasi 25% yang efektif untuk memetikan
nyamuk.Berdasarkan urean tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk
menggetahui apakah estrak kulit durian mempunyai kemampuan sebagai antii
nyamuk terdapat nyamuk Aedes spp agar dapat diperoleh suatu produk yang
berguna bagi masyarakat yang dapat digunakan sebagai alternative terbaik
sebagai pengendalian penyebara penyakit demam berdarah.

Di provisi Sumatra Selatan menurut Dinkes Sumsel selama januari 2007


tercatat 445 orang atau meningkat dibandibgkan Desem ber 2006 yaitu 394
penderita,total penderita di Sumatera Selatan sebanyak 2.200 penderita pada
tahun 2006 dan 2 diantaranya meninggal dunia.pada tahun 2006 penderita DBD
di kabupaten OKUsebanyak 7 penderita DBD tercatat sebanyak 5 orang
penderita yang 2 diantaranya terdapat di desa kemelak wilayah kerja Puskesmas
kekamalarja kelurahan kemalarja,sepancar,Baturaja lama merupakan desaa yang
belum terkena penyakit DBD keluaran kamalarja ini terdiri 13.789 jiwa dengan
3.319 kepala keluarga.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk memperoleh informasi penyakit dan asuhan keperawatan Dendue


Hemmoragic (DBD)

1.2.2 Tujuan khusus

a. Agar mengetahui Definisi dari penyakit DBD


b. Agar menggetahui apa penyebab penyakit DBD
c. Agar menggetahui perjalanan penyakit DBD
d. Agar menggetahui Tanda dan Gejala DBD
e. Agar menggetahui Klasifiasi penyakit DBD
f. Agar mengetahui Komplikasi dari penyakit DBD
g. Agar menggeahui Penatalaksana penyakit DBD
h. Agar menggetahui Asuhan keperawatan
BAB II

TINJAUAN TEORI

KONSEP DASAR PENYAKIT

2.1. PENGERTIAN

Dengue haemorhagic fever (DBD) adalah penyakit yang disebabkan


oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam
tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypt (ChristantieEfendy,1995)

Dengue haemorhagic fever (DBD), adalah penyakit yang terdapat pada


anak dan orng dewasa dengan gejala utama demam,nyeri otot dan nyeri sendi
yang disertai atau tampa rumam.DHFsejenis virus yang tergolong arbo virus
dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gugitan nyamuk aedes aegypty
(betina) (Seoparman,1990)

DBD adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes aegypty


danbeberapa nyamuk lain yang menyebabkan terjadinya demam.Biasanya
dengan cepat menyebar secara efidemik. (sir,Patrick manson,2001).

Dengue Haemorrhagic Fever (DBD) adalah penyakit yang terdapat pada anak
dewasa dengan gejala utama demam,nyeri otot dan sendi yang biasanya
memburuk setelah dua hari pertama.uji toumiquet akan positif disertai
ruan,tampa ruam dan beberapa atau semua gejala
pendarahan.(Hendarwanto,IPD,1991)

Dengue Haemorrhagic Fefer (DBD)adalah penykit menular yang


disebsbkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypty(betina).penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat
mengakibatkan kematian terutama pada anak,serta sering menimbulkan
kejadian luar biasa atau waba.(suroso Thomas,FKUL,2002)
Dari beberapa penggertian di atas muka dapat di simpulkan bahwa
dengue haemorhagic fever (DBD )adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue sejenis virus yang tergolonga arbovirus dan masuk kedalam tubuh
penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegytpz yang terdapat pada anak dan
orang dewasa dengan gejala utama demam.nyeri otot dan nyeri sendi yang
disertai ruam atau tampa ruam.

2.2. ETIOLOGI

Virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypyi yang terdiri
dari 4 tipe yaitu DEN-1,DEN -2,DEN -3,DEN 4,(baca:virus dengue tipe 1-
4).infeksi oleh satu tipe virus dengue akan memberikan imunitas yang menetap
terhadap infeksi virus yang bersangkutan pada masa yang akan datang.
Namum,hanya memberikan imunitas yang sementara dan parsial terhadap infeksi
virus lainnya.Waba dengue juga di sertai Aedes albopictus ,Aedes
polinienssis,Aedes suttellaris tetapi vector tersebut kurang efektif dan kurang
berperan karena nyamuk-nyamuk tersebut banyak terdapat didaerah perkebunan
dan semak-semak, sedangkan Aedes aegypti banyak tinggal di sekitar
pemukiman penduduk.

Adapun ciri-ciri nyamuk Aedes aegyti Menurut W0mak,M.1993 adaalah

a. Berbadab kecil,warna hitam dan belang-belang


b. Menggigit pada siang hari yaitu rentang waktunya antara PKL 08.00 - 10.00
pagi.
c. Gambar hidup tempat yang gelap dan lembab serta di baju-baju yang
bergantungan.
d. Badannya mendatar saat hinggap.
e. Jarak terbanyak kurang dari 100 meter.
f. Banyak bertelur di genangan air yang terdapat pada sisa-sisa kalang
bekas,tempat penampungan air,bak mandi, ban bekas dan sebagenya.
2.3. PATOFISIOLOGI

Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty
dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus-
antibody.Dalam sirkulasi akan mengaktifasi system komplemen. Akibat aktivitas
C3dan C5 akan dilepas C3a danC5a,dua peptuda yang berdaya untuk
melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai factor
meningkatnya permeabilitas dinding pembulu darh dan mengghilangkan plasma
melalui endotel dinding itu(Suradi dan Yuliani,2001).

Terjadinya trombositopenia, menurunya fungsi trombosit dan


menurunya faktor koagulasi (protobin dan fibrinogen) merupakan faktor
penyebab terjadinya pendarahan hebat,terutama pendarahan saluran
gasrrointestinal pada DBD.yang menentuka berat penyakitnya adalah
meningginya permeabiliyis dinding pembuludarah,menurunya volume
plasma,terjadinya hipotensi,trombositopenia dan diathesis hemorrhagic,renjatan
terjadinya secara akuat.

Nilai hematokrit meningkat bersama dengan hilangnya plasma melalui


endotil dinding pembulu darah.Dan hilangya plasma klien mengalami
hipovolemik.Apa bila tidak diatasi bias terjadi anoxia jaringan,acidosis
metabolic dan kematian.

Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk ke dalam tubuh penderita
adalah viremia yang mengakibatkan penerita mengalami demam,sakit
kepala,mual,nyeri otot,pegal-pegal di seluruh tubuh,ruam atau batuk,bintik-bintik
merah pada kulit (ptekie),hiperemi tenggorokan dan hal lain yang mungkin
terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati
(hepatomegali) dan pembesaran limpa.
Peningkatan permeabilitas dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya
volume plasma,terjinya hipotensi,homokonsentrasi dan hipoproteinemia serta
efusi dan rejatan (syok)

Hemokonsentrasi (peningkatan hematrokrit lebih dari


20%)menggambarkan adanya kebocoran (perembesan)plasma sehingga nilai
hematokrit menjadi pening untuk pantokan pemberian cairan intravena.Oleh
karna itu,pada penderita DBD sanggat di hanjurkan untuk membantu hetokrit
daraah berkala untuk menggetahui beberapa pesan hemokonsentrasi terjadi

2.4. BAGAN POTOFISIOLOGI (PATHWAY)

DHF/DBD

Viremia

Demam Sakit kepala Mual Nyeri otot Pemberian


petekhli kelenjar bening
getah bening

Trombositop Pembesaran Hepatome Hipertermi


enia limfa(splenogali) gali a

Vaskulitar Reaksi
imunologis
Permeabilitas vaskuler meningkat
(dinding kapiler)
Peningkatan reabsorpsi air dan Na
Hemokonsentrasi(Peningkatan HCT> 20%
Hipovolemi
Kebocoran plasma Oleh ginjal dan penurunan ekskresi
Hipoproteinemia
Na urienserta peningkatan nosmolalitas
Hiponatremia
Syok
Efusi serosa

Hipoksia jaringan

DIC Asidosis

Pendarahan
masif

Tanda dan gejala penyakit Dengue Hemmoragic Fever sebage berikut :

a..Demam tinggi sampeai 5-7 hari


b.Mual,muntah, tidak ada nafsu makan ,diare atau kontipasi

c.perdarahan terutama pendarahan di bawa


kulit,ptechie,echymosis,hematoma.

d.Episteksia,hematemisis,melena,hemature.

A .anayeri oyot,tulang sendi,abdomen,dan ulu hati.

f. Sakit kepala.

g. pembengkakan sakit mata.

h .pembesaran hati,limpah,dan kelenjar getah bening

i.Tanda-tanda rejatan (seanosis,kulit lembah yang dinggian,tekanan darah


menurun,gelisah,capilariy refily lebih dari dua detik,nadi cepat dan
lemah.

2.5 KLASIFIKASI

DBD diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit ,secara klinis di


bagi menjadi 4 derajat (Menurut WHO,1986):

a. Derajat I

Demam disertai gejala klinis lain tampa perdarahan spontan,uji rumpeieede


positif dan mudah memar.

b.adaersjst II

Tanda pada derajat 1 disertai perdarahan spontan pada kulit berupa ptekiae dan
ekimosis, eptistaksis,muntah darah (hematemesis),menelan, pendarahan gusi.

c.Derajat III
Ditemukan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lemaah,tekanan darah
menurun,gelisah.

d.Derajat IV

Syok berat dimana nadi tidak terabah tekanan darah tidak dapat diukur,kulit
lembab dan dinggin,tubuh berkringgat, kulit membiru merupakan manifestasi
syok dan sering kali berakhir dengan kematian.

2.6 KOMPLIKASI

Adapun komlikasin dari penyakit demam berdarah diantaranya:

a. perdarahan luas

b. shock atau rejatan

c .Efusi pleura

d. penurunan kesadara

2.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG

a.Darah

1) Trombosit menurun

2) HB meningkat lebih 20%

3 ) HT meningkat lebih 20%

4) Leukosit menurun pada hari 2 dan 3

5 ) protein darah rendah

6) Ureum PH bias meningkat


7) NA dan CL rendah

b.Serology :HI (hemaglutination inhibition test)

1) rontgen thorax:Efusi pleura

2) Uji test tourniket

2.8 PENATALAKSANAAN

2.8.1 PENATALAKSANAN MEDIK

DBD tampa rejetan

-Beri minum banyak (11/2-2 liter/hari)

-Obat antipiretik,untuk menurunkan panas,dapat juga dilakukan kompres

-jika kejang maka dapat diberikan luminal (anticonvulsan) untuk anak <1
th dosis 50 mg IM dan untuk anak >1 th 75mg IM.jika 25 menit kejang
belum teratasi,beri lagi luminal dengan dosis 3 mg/kg BB anak <1th pada
anak >1 tn diberikan 5 mg /kg BB.

-Berikan infus jika terus muntah dan hematokrit meningkat DHF dengan
rejatan.

-pasang infuse dari RL jika dengan infus tidak ada respos maka berikan
plasma expander(20-30 ml Hb dan Ht turun

2.8.2 PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

-Pengawasan tanda-tanda vital secara continue tiap jam

-periksaan Hb .Ht,Trombosiyt tiap empat jam

-Obserfasi intike-output
-pad pasien DBD derajat 1 :pasien diistirahatkan,observasi tanda vital tiap
3 jam,periksa Hb,Ht, Thrombocyt,perhatikan gejala seperti tadi
lemah,kecil dan cepat,tekanan darah menurun, auria dan sakit perut,beri
infus.

-pada pasien DBD derajatII :infis guyur,posisi semi fowler,beri


02,pengawasan tanda-tanda vital tiap 15 menit,pasang kateter, observasi
produksi urine tiap jam,periksa Hb,Ht dan thrombocyt.

-resiko pendarahan

-Oservasi pendarahan :pteckie,Eematomesis dan melena.

-catat banyak ,warna dari pendarahan

-pasang NGT pada pasien dengan pendarahan Tractus Gastro intestinal

-peningkatan suhu tubuh

-Oserfasi/ukur suhu tubuh secara periodik

-beri minum banyak

-Berikan kompres
KONSEP DASAR KEPERAWATAN

3 1.PENGKAJIAN

a. Pola persepsi kesehatan dan pemeliharan kesehatan

-riwayat demam dengue, dengan minium penurun panas dan istirahat demam
tidak -dirasakan lagi.

-Lingkungan rumah yang berdempet,banyak air tergenang,pembuangan barang-


barang bekas dan kaleng –kaleng bekas sembarangan.

-Riwayat demam kembali dengan tanda-tanda perdarahan (tanda-tanda


pendarahan yang khas dari demam berdarah dengue).

b. Pola nutrisi metabolic

-Intake menurumn karna mual dan muntah


-Adakah penurunan BB.

-Adakah kesulitan menelan

-Demam tinggi yang tiba-tiba sampeai kadang menggigil selama 2-7 hari

c)pola eliminasi

-Konstipasi

-Diare

-Tinja berwarna hitam pada pendarahan hebat

-Produksi urine menurun (kurang dari 1cc/kgBb/jam )pada syok

d)pola aktivitas dan latihan

-Badan lemah,nyeri otot dan sendi

-Tidak bias beraktifitas,pegal-pegal seluruh badan

e)pola istirat dan tidur

-Istirahat dan tidur terganggu karna demam,nyeri kepala,nyeri otot dan


sendi,gelisah.

f)pola persepsi kognitif

-Apakah yang diketahui klien dan keluarga tentang penyakit

-Apakah yang diharapkan klien/keluarga terhadap sakitnya.

g)pola persepsi dan konsep diri

-Apakah klien merasa puas terhadap keadan dirinya.

-Adakah perasan malunterhadap penyakitnya.


h)pola mekanisme koping dan dan toleransi terhadap stress

-Adanya perasaan cemas, takut terhadap penyakitnya.

-Inggin ditemani orng tua atau orang terdekat saat sakit.

I)pola reproduksi social

-pada anak perempuan apakah ada peredaran pervagina (bukan mestruasi)

j)pola system kepercayaan

-Menyerahkan penyakitnya kepada tuhan/pasrah

-Menyalahkan tuhan karna penyakitnya

-Memanggil pemuka agama untuk mendoakan .

3.2 DIANGOSA KEPERAWATAN

a.Hipertermi yang berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.

b.Resiko tinggi kekurangan volume cairan vaskuler yang berhubungan dengan


pindahnya cairan dari ruang intravaskuler ke ruang ekstravaskuler .

c.Resiko tinggi syok hipovolemik yang berhubungan dengan pendarahan

d.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan


intake nutrisi yang adekuat.

e.Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan fisik.

f.Kebutuhan pembelajaran mengenai kondisi,prognosis dan program pengobatan


menggenai penyakit DBD yang berhubungan dengan kurangnya informasi

3.3 RENCANA KEPERAWATAN


a. Hipertermi yang berhubungan dengan proses infeksi virus dengue

Tujuan : Hipertensi dapat teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan.

Sasaran:

1) Suhu tubuh normal (36-370c)


2) Pasien menggatakan tudak panas lagi

Rencana tindakan

1) Obserfasi TTV : suhu,nadi,tekanan darah,pernapasan.

Rasional : TTV merupakan acuan untuk menggetehui keadan umum pasein.

2) Berikan penjelasan tentang penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh.

Rasionsl : keterlibatan keluarga sangat berarti dalam proses penyembuhan.


pasien di rumah sakit.

3) Beri kompres hangat di daerah ketiak dan dahi.

Rasional : kompres hangat memberikan efek vasodilatasi pembulu darah


sehingga dapat meningkatkan penggeluaran panas tubuh melelui pori-pori.

4) Anjurkan klien banyak minum 1-2 liter/hari.

Rasional : peningkatan suhu tubuh meningkatan penguapan tubuh meningkat


sehingga perlu diimbanggi dengan asupan cairan yang banyak.

5) Anjurkan klien untuk istirah di tempat tidur /tirai baring.

Rasional : mencegah terjadinya peningkatann metabolism tubuh dan membantu


proses penyembuhan

6) Anjurkan untuk menggunakan pakean yang tipis dan menyerap keringgat.


Rasional : pakaian yang tipis sksn membantu mengguranggi pengguapan tubuh.

7) Monitor dan catat intake dan autput dan berikan cairan intervena sessuai
program medik.

Rasional : karena IWLmeninggkat 10%setip peningkatan suhu tubuh 10 C, maka


peningkatan intake cairan perlu untuk mencegah dehidrasi.

8) Kalaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antipiretik

Rasional : antipiretik berfungsi dalam menurunkan suhu tubuh.

b. Resiko tinggi kekuranggan volume cairan vascular yang berhubungan dengan


pindahnya cairan dari ruang intravascular ke ruanng ekstravaskuler

Tujuan : kekurangan volume cairan tidak terjadi setelah dilakukan tindakan


keperawatan.

Sasaran :

1) Klien tidak menggalami kekuranggan valume cairan vaskuler yang ditandai


dengn TTV stabil dalam batas normal

2) Produksi urine 1 cc/kgBb/jam

3) Tindak ada tanda-tnda dehidrasi.

Rencana tindakan:

1) Obserfasi TTV:suhu,nadi,tekanan darah,pernapasan

Rasional : TTV merupakan acuan untuk mengetahui keadan umum pasien


2) Kaji dan tansa gejala kurang volume cairan(selaput mukosa kering,rasa haus
dan prokuksi urine menurun).

Rasional : deteksi dini kurang caira Monitor dan catat cairan yang masuk dan
keluar.

Rasional : mengetahui keseimbangan cairan yang masuk dan keluar.

3) Beri minum yang cukup dan sesuekan dengan jumlah cairan infus

Rasional : minum cukup untuk menamamgah cairan dan sesuekan dengan infus
untuk mencegah kelebihan cairan.

4) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan intravena

Rasional : program cairan intravena sangat penting bagi pasien yang mengalami
deficit volume cairan dengan keadan umum yang jelek karena cairan yang masuk
langsung kepempuluh darah.

5) Kalaborasi dengan petugas laboratorium dalam pemeriksaan trombosit,


hematokrik dan hemoglobin.

c. Resiko tinggi syok hepovomik yang berhubungan dengan perdarahan

Tujuan : syok hipolemik tidak terjadi setelah dilakukan tindakan keperawatan.

Sasaran:

1) TTVstabil dalam batas normal

2) Hematorik dalam batas normal(L:40-52%,p:35-47%)

3) Hemoglobin dalam batas normal (L:11,5-16,5g/dl,p:13=17,5g/dl )

4) Trombosit dalam batas normal(150.0000-400.000/mm3)


5) tidak terjadi tanda-tanda syok

Rencana tindakan:

1) Observasi: TTV:suhu.nadi, tekanan darah,pernapasan

Rasional : TTVmerupakan acuan untuk menggetahi keadan umum

2) Monitor tanda-tanda pendaraha

Rasional : pendarahan yang tepat dikrtahui dapat segera diatasi sehingga pasien
tidak sampe ke tahap hipovolemik akibat penaran hebat

3) Observasi perkembangan bintik-bintik merah kikulit,keringgat dinggin,kulit


lembab dan dinggin serta tanda-tanda sionosis

Rasional : mengetahui tanda-tanda terjadinya syok sehingga dapat menentukan


intervensi secepatnya.

4) Bila terjadi syok hipovolemik,baringkan pasien dalam posisi tidur

Rasional : menghindari kondisi yang lebih buruk

5) Segera puaskan pasien bila terjadi pendarahan seluruh pencernaan

Rasional : mengistirahatkan seluruh pencernan untuk sementara selama


pendarahan dari saluran cerna.

6) Anjurkan pasien dan keluarga untuk segera melapor jika ada tanda-tanda
pendarahan.

Rasional: keterlibatan keluarga untuk segera melapor jika ada pendarahan

7). Kalaborasi dengan dokter dalam pemberian tranfusi dan cairan paenteral
Rasional : untuk menggantikan volume dan komponen darah yang hilang dan
untukmengetahui keseimbangan cairan tubuh.

8).Kolaborai degan petugas laboratorim dalam pemeriksan


trambosit,hematorik,dan hemoglobin

Rasional : mengetahui tingkat kebocoran pembulu darah.

d. perubahan nutrisi dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake


nutrisi yand adekuat

Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi setelah dilakukan tindakan keperawatan

Sasaran:

1) klien mengalami eningkatan selera makan dan mampu menghabiskan 1 porsi


makan yang disediakan.

2) Mual,muntah hilang

3) Berat badan dalam batas normal

Rencana tindakan:

1) kaji keluhan mual,muntah dan anoreksia yang dialami pasien

Rasional : untuk menentukan intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien

2) Kaji pola makan pasien,catat porsi makan yang dihabiskan setiap hari

Rasional: mengetahui masukan nutrisi pasien.

3) Timbang berat badan pasien setiap hari

Rasional : mengetahui kecukupan nutrisi pasien


4). Anjurkan kepada orang tua untuk memberikan makan dalam posisi kecil tapi
sering

RasionalL: mencegah pengosongan lambung

5). Kalaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy antiemetic dan vitamin

Rasional : antiemetic untuk mengetahi mual dan muntah,vitamin untuk


meningkatan selera makan dan daya tahan tubuh pasien

e. Intolerasi aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan fisik

Tujuan: pasien mampu untuk beraktivitas setelah dilakukan tindakan


keperawatan

Sasaran

1). klien dapat melakukan aktivitassesuai dengan kemampuanya


2) Klien dapat mandiri untuk mandi,makan,eliminasi dan berpakean

Rencana tindakan :

1) Kaji tingkat kemampuan pasien dalam beraktivitas

Rasional: mengetaghui kemampuan pasien dalam beraktivitas

2). libatkan keluarga/orang tua dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari pasien

Rasional: memberikan dorongan kepada pasien dalam pemenuhan kebutuhan


sehari

3). Anjurkan mobilisasi secara bertahap sudah demam hilang sesuai dengan
pemulihanya kebutuhan pasien

Rasional: agar klien berpartisipasi dalam perawatan diri


2) Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sehari-harijika pasien belum
mampu sendfiri.

Rasional: bantuan yang tepat perlu dilakukan agar pasien tidak memaksakan diri
beraktiviat sementara sendirinya belum mampu sehingga kelelahan pasien dapat
dihindari.

f Kebutuhan pemelajaran mengenai kondisi,prognosisdan program pengobatan


mengenai penyakit DBD yang berhubungan dengan kurangnya pemanjanan
informasi

Tujuan: pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit DBD bertahan setelah


dilakukan tindakan keperawatan.

Sasaran:

1) Pasien /keluarga patat mengerti mengenai pengertian,penyebab,proses


terjadinya penyakit,tanda dan gejala,cara penyegahan dan pengobatan dan
komplikasi DBD.

Rencana Tindakan:

1) Kaji tingkat pengetahuan pasien dan leluarga tentang penyakit DBD.

Rasional: memberikan informasi kepada pasien/keluarga,perawat perlu


mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan tentang penyakit pasien
serta kebenaran informasi yang telah didapatkan pasien /keluarga sebelumya.

2) Kaji latar belakang pendidikan pasien dan keluarga

Rasional: agar perawat dapat memberikan penjelasan sesuai dengan tingat


pendidikan mereka sehinggapenjelasan dapat dipahami dan tujuan yang
direncanakan tercapa
3). Jelasakan tentang pengertian,sebab,prses penyakit,tanda dan gejala,cara
pencegahan dan pengobatan serta komlikasi dengan menggunakangambaran dan
leaflet dan dengan kata-kata mudg dipahami.

Rasional: agar informasi dapat diterima dengan muda dan tepat sehingga tidak
terjadi kesalah pahaman dan denggan menggunakan leaflet dan gambar
penjelasan yang diberikan dapat dibaca dan dilihat berulang-ulang

4).Berikan kesempatan kepada pasien/keluarga untuk bertanya sehubungan


dengan penyakit yang dihadapinya dan jawab pertanyaanya.

Rasional: menggurangi kecemasan dan memoyivasi pasien untuk kooperativ


selama masa perawatan atau penyembuhan.

3.4 EVALUASI

a. Suhu tubuh normal (36-370c)


b. Kekurangan volume cairan vaskuler tidak terjadi dan pasien tidak memahami
kekuranggan volume cairan.
c. Syok hipovolemik tidak terjadi,pasien tidak memahami perdarahan yang
berlebihan seperti hematemesis,melena,perdarahan gusi,epistaksis dan
ptakiae.
d. kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
e. Aktivitas dan latihan pasien dapat dilakukan secara mandir
f. .pengetahuan pasien/keluarga tentang kondisi,prognosis dan program
pengobatan penyakit DBD bertambah.
BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1. Pengkajian

3.1.1 Biodata

a.Identitas pasien

- Nama : Ny”R”
- Umur : 32 Tahun
- Agama : Islam
- Pendidikan : SD
- Suku/Bangsa : Indonesia
- Pekerjaan : IRT
- Jenis kelamin : Perempuan
- Diangosa : DBD
- Tanggal Masuk : 26-Mei-2012
- Tanggal pengajian : 27-Mei-2012, Jam:08.00 wib
- No Med.rek : 011023
- Alamat : Jl.Suka maju RT 19 no 8324 palembang
b.Identitas Penanggung jawab
- Nama :Tn”D”
- Agama : Islam
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : Swasta
- Umur : 23 Tahun
- Alamat : Jl.Suka maju RT 19 No8324 palembang
- Jenis Kelamin : Laki-Laki

I. RIWAYAT KESEHATAN
- Alasan datang ke Rumah Sakit :Klien mengatakan Panas pada seeluruh
tubuh

- Keluhan Utama : Demam


- Riwayat Penyakit Saat ini :.Klien mengatakan Gatal-gatal pada
tubuhya
Dengan skala nyeri 6 (sedang), nyeri
yang dirasakan seperti tertimpa benda
berat namun nyeri berkurang jika
diistirahatkan. Nyeri yang dirasakan
berlangsung ± 10 menit dimana nyeri
mengganggu aktivitas klien.
- Riwayat Kesehatan : 4 hari baru ketahuan bahwa klien
menderita DBD

Riwayat Kesehatan Keluar : Keluarga tidak ada yang menderita


penyakit DBD Sebelumya

- Riwayat Pengobatan dan Alergi : Klien tidak ada alergi pada obat-obatan
baik dari jenis Antibiotik dan
Analgesik.
Masalah Keperawatan : Bintik-bintik
PENGKAJIAN FISIK
- Keadaan Umum : Lemah
- Sikap : Klien tampak menggaruk-garuk tubuhya, Klien tampak meringis.
- Sakit/ nyeri : Skala nyeri 6 (sedang)
- TTV :
 TD : 120/80mmhg
 Pulse :86x/m
 RR : 24 x/m
 T : 38,9 0C
- Status Gizi
- BB SMRS : 61 kg
- BB Sesudah : 50 kg
- TB : 167 cm
BB ideal = TB – 100 = 167 cm -105 cm = 62 kg

- Kebutuhan Sehari-Hari
KEMAMPUAN MELAKUKAN AKTIVITAS
AKTIVITAS
Mandiri Bantuan Minimal B. Total Ket

Makan / 
minum
Mandi 
Berpakaian 
Ke WC 
Pindah 
tempat
Ambulasi 
- Kebutuhan sehari-hari
No Aktivitas Sebelum MRS Sesudah MRS

1 Pola Nutrisi

Makan :

- Frekuensi - 3 x sehari - 3 x sehari


- Jenis - Nasi - ML
- Jumlah - 1 porsi - ¼ porsi
Masalah - Tidak ada masalah - Anoreksia

Minum :
- 6 gelas/hari - 3 gelas/hari
- Frekuensi
- Air putih - Air putih
- Jenis

2 Pola Eliminasi

BAB :

- Frekuensi - 1 x sehari - 1 x sehari


- Konsistensi - Lunak - Lunak
- Masalah - Tidak ada masalah - Tidak ada
masalah

BAK :
- 5-6 x sehari
- Frekuensi - 4-5 x sehari
- Kuning jernih
- Warna - Kuning jernih
Masalah - Tidak ada masalah - Tidak ada
masalah

3 Pola Istirahat dan


Tidur

- Lama
- 7-8 jam / hari - 5-7 jam/hari
- Masalah
- Tidak ada masalah - Tidak ada
masalah
4 Pola Aktivitas - Klien dapat - Aktivitas klien
melakukan sebagian di bantu
aktivitas tanpa oleh keluarga
bantuan orang lain - KU klien lemah

- Tidak ada masalah - Intoleransi


aktivitas
Masalah

5 Personal Hygiene

Mandi :

- Frekuensi - 2 x sehari - 1 - 2 x sehari


(hanya di lap)
- Tidak ada
Masalah - Tidak ada masalah
masalah
Gigi dan Mulut : - 1 x sehari
- Tidak ada
- Frekuensi - 2 x sehari
masalah
Masalah - Tida ada masalah

1. Data Sistemik :
a. Sistem Persepsi Sensori
Penglihatan : Klien dapat melihat tanpa menggunakan alat bantu

kaca mata

Pendengaran : Klien dapat mendengar tanpa menggunakan alat

bantu

Pengecap, Penghidu : Tidak ada masalah, klien dapat merasakan rasa asin,

manis dan pahit

Peraba :Tidak ada masalah, klien dapat merasakan


rangsangan

nyeri

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

b. Sistem Penglihatan
Nyeri tekan : Tidak ada

Lapang pandang : Mata sinistra kabur dan dekstra mengalami katarak.

Kesimetrisan mata : Simetris


Kelopak mata : Iterik

Konjungtiva : Tidak anemis

Sklera : Warna putih

Kornea : Keruh

Pupil : Isokor

Masalah Keperawatan : Gangguan perseptual penglihatan

c. Sistem Pernapasan
Frekuensi : 22 x/menit

Batuk : Tidak ada

Bunyi napas : Vesikuler

Sumbatan jalan nafas : Tidak ada

Bentuk dada : Simetris

Pada perkusi : Sebelah kanan sonor dan kiri : Sonor

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

d. Sistem Kardiovaskuler
TD : 120/80mmhg

Pols : 86x/menit

Pengisian kapiler : < 3 detik

I : Tidak ada iktus kordis


P : Iktus kordis tidak teraba

P : Batas atas ICS 11

A : Murmur (-), gallop (-)

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

E. Sistem Integumen
Warna kulit : Sawo matang, kulit tampak kering

Suhu :38,90C

Luka : Tidak ada

Memar : Tidak ada

Kemerahan : ada

Turgor kulit : Elastis (lama kulit kembali < 3 detik)

Oedem : Ada pada ekstremitas inferior sinistra dan dekstra

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

F. Sistem Gastrointestinal
Nafsu makan : Klien mengatakan tidak nafsu makan dan
perut kembung.

Porsi SMRS : Porsi makan selalu di habiskan

Porsi MRS : ¼ porsi makanan yang dihabiskan


Kemampuan mengunyah : Klien dapat mengunyah dengan baik

Kemampuan menelan : Klien dapat menelan dengan baik

Abdoment : I : Tampak kembung dan tidak ada bekas luka

operasi

P : Tymphani

P : Tidak adanya masa

A : Bising usus 8 x/menit

Kebiasaan bab : 1x/hari

Diet : ML

Masalah Keperawatan : Perubahan pola pemenuhan kebutuhan nutrisi

G. Sistem muskuloskeletal
Rentang gerak :Tidak

Keseimbangan dan cara jalan : seimbang

Kemampuan memenuhi aktifitas sehari-hari : Di bantu sebagian oleh


keluarga seperti mandi,
berpindah tempat saat
bereliminasi saat BAK dan
BAB.

Gengaman tangan : Sama kuat kanan dan Kiri

Otot kaki : Sama Kuat kanan kiri


Akral : Hangat

Fraktur : Tidak ada

Kekuatan Otot : 5 5

4 4

Ket : 4 = Dapat Melawan gravitasi tetapi tidak dapat melawan tahanan


pemeriksa

(lemah)

5 = Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan penuh.

Masalah Keperawatan : Intoleransi aktivitas

H. Sistem Perkemihan
Urine : Warna kuning jernih

Frekuansi : 4-5 kali sehari

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

3. DATA PENUNJANG

 Hasil pemeriksaan laboratorium


Tanggal : 26 Mei 2012

Hasil Lab :

DATA LAB NILAI NORMAL

Hemoglobin 12,2 L : 13,2 – 17,3

g/dl

P : 11,7 – 15,5

g/dl

Leukosit 7800

Hematokrit 36 4000-11000/mm

L : 40 – 54 %

BSS 108 P : 35 – 47%

80-120 mg/dl

URINE LENGKAP

Warna Urine Kuning Muda

Kejernihan Jernih Kuning muda-kuning tua

Berat Jenis 1,015 Jernih

PH Urine 6,0 1,001 – 1,035

Protein Urine - 4,6 – 8

Reduksi Urine - -
Urobilin - -

Bilirubin Urine - -

Keton Urine - -

Nitrit Urine - -

Leukosite 0-1 -

Eritrosite 0-1 < 5/LPB

Epitel + <2/LPB

Silinder - +
-
Kristal Ca ox -

4. TERAPI YANG DIBERIKAN

Tanggal : 22 Agustus 2011

Obat Dosis Cara pemberian Golongan obat

1. IVFD RL Gtt : XV x/menit IV Cairan Isotonis

2.Ciprofloxacin 1 x 1 Tab Oral Antibiotik

3.Aspilet 1 x 1 amp Oral Analgesik

4.Antasida Syrup 3 x 500 mg Oral Anti Emesis


PENGKAJIAN MASALAH PSIKOSOSIO BUDAYA DAN SPIRITUAL

PSIKOLOGIS

Klien merasa cemas dengan penyakit yang dialaminya.

Rencana keluarga setelah masalah klien teratasi : keluarga berharap klien dapat
kembali beraktivitas . Jika rencana tidak dapat dilaksanakan, keluarga hanya dapat
pasrah dan tidak berhenti berdoa untuk kesembuhan pasien

SOSIAL

Klien adalah seorang IRT Klien cukup aktif dalam kegiatan yang ada didalam
lingkungan tempat tinggalnya

BUDAYA

Menurut keluarga, budaya yang diikuti klien adalah budaya daerah palembang sehari-
hari klien menggunakan bahasa palembang

SPIRITUAL

Sejak di rawat di RS, klien belum bisa melaksanakan ibadah seperti biasa
ANALISA DATA

Nama pasien Ny”R” Dx.medis : DBD

Jenis kelamin Perempuan No.med.record : 010123

Ruang /bed Musdalifah Hari/tgl : Selasa 27 Mei 2012

Masalah
No Data Senjang Etiologi
Keperawatan

1 DS Peningkatan volume Hipertermi


dasal
- Klien mengatakan
badanya panas

Peningkatan tekanan
dasal
DO

1. K/U Lemah
Respon syaraf simpatis
2. TTV
TD : 120/80mmhg

Pols : 80x/menit Diuresis osmotik

RR : 20x/menit

T : 38,90 C Dehidrasi

Defisit volume cairan


Hipertermi

2 DS :Klien mengatakan tidak Merokok, konsumsi Perubahan nutrisi


napsu makan garam kurang dari
kebutuhan tubuh

DO: Peningkatan kecepatan


denyut jantung
1. KU Lemah
2. Porsi makan yang
dihabiskan hanya 1/4
Peningkatan vol plasma
porsi.
3. BB dulu : 61 kg
4. BB sekarang : 50 Kg
Suplai O2 dan nutrisi
5. TTV
yang dibawah ke jantung
- TD : 120/80 mmhg
dan darah berkurang
- T : 38,90 C
- P : 80x/m
- RR : 20x/m
Metabolisme aerob
bentuk menjadi anaerob

Peningkatan asam laktat


Mual

Anorexia

Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh

PRIORITAS MASALAH :

1. Hipertermi
2. Kekurangan nutrisi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi yang berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.


2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi
yang tidak adekuat
PERENCANAAN KEPERAWATAN

Nama Klien :Ny”R” Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 32Th No Reg/RM : 010145/ 060142

No PERENCANAAN
Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional

1. Hipertermi yang Setelah dilakukan 1. Observasi 1. TTV merupakan


berhubungan dengan tindakan TTV : suhu, acuan untuk
proses infeksi virus keperawatan nadi, tekanan mengetahui
dengue ditandai 2x24 jam Suhu darah, keadaan umum
dengan: tubuh klien pernapasan pasien
normal dengan
kriteria hasil : 2. Berikan 2. keterlibatan
DS: Klien mengatakan penjelasan keluarga
- KU : Baik
badannya panas. tentang sangat berarti
- TTV :
penyebab dalam proses
TD : Sistolik
demam atau penyembuhn
100 – 130
DO : peningkatan pasien di rumah
mmHg
suhu tubuh sakit
- K/U Lemah
Diastolik : 60
- TTV :
- 90 mmHg
TD :
120/80mmhg - Pols : 60 -
3. kompres hangat
100 x/mnt 3. Beri kompres
Pols :80x/menit memberikan
- RR : 16 -24 hangat di
efek
x/mnt daerah ketiak
RR :20x/menit - T : 36,5 – dan dahi vasodilatasi
37,5 oC pembuluh darah
T : 38,9oC
- CRT : ≤ 3 sehingga dapat
detik meningkatkan
pengeluaran
panas tubuh
melalui pori-
pori

4. peningkatan
4. Anjurkan
suhu tubuh
klien banyak
mengakibatkan
minum ± 1-2
penguapan
liter / hari
tubuh
meningkat
sehingga perlu
diimbangi
dengan asupan
cairan yang
banyak

5. mencegah
5. Anjurkan terjadinya
klien untuk peningkatan
istirahat di metabolisme
tempat tidur / tubuh dan
tirah baring membantu
proses
penyembuhan

6. pakaian yang
tipis akan
6. Anjurkan
membantu
untuk
mengurangi
menggunakan
penguapan
pakaian yang
tubuh
tipis dan
menyerap
keringat

7. karena IWL
7. Monitor dan
meningkat 10
catat intake
%setiap
dan output
peningkatan
dan berikan
suhu tubuh 10C,
cairan
maka
intravena
peningkatan
sesuai
intake cairan
program
perlu untuk
medic
mencegah
dehidrasi

8. antipiretik
8. Kolaborasi berfungsi dalam
dengan dokter menurunkan
dalam suhu tubuh
pemberian
obat
antipiretik

2. Perubahan nutrisi Setelah dilakukan 1. Kaji keluhan 1. untuk


kurang dari kebutuhan tindakan mual, muntah menentukan
tubuh berhubungan keperawatan 2x24 dan anoreksia intervensi yang
dengan intake nutrisi jam diharapkan yang dialami sesuai dengan
yang tidak adekuat nutrisi klien pasien kondisi pasien
adekuat, dengan
DS :
kriteria :
2. Kaji pola
- Klien mengatakan 2. mengetahui
- KU baik makan
tidak nafsu makan masukan
- Nafsu makan pasien, catat
dan perut kembung. nutrisi pasien
ada porsi makan
DO :
- Klien dapat yang
- K/U : Lemah menghabiskan dihabiskan
- Porsi makan yang prosi makan setiap hari
dihabiskan hanya yang
1/4 porsi. diberikan
3. Timbang 3. mengetahui
- BB dulu : 61 kg - Berat badan
berat badan kecukupan
- BB sekarang : 50 tidak turun
pasien setiap nutrisi pasien
Kg - TTV dalam
hari
- TTV batas normal :
TD : 120/80mmhg - TD : sistolik
4. mencegah
100-130 4. Anjurkan
T : 38,9C pengosongan
mmhg, kepada orang
lambun
P : 86x/m diastolic 60- tua untuk
90 mmhg memberikan
RR : 24x/m - T : 36,5- 37,50 makan dalam
C porsi kecil
- Pols : 60-100 tetapi sering
x/mnt
- RR : 16-24
x/mnt 5. Antiemetik
5. Kolaborasi untuk
dengan mengatasi
dokter dalam mual dan
pemberian muntah,
therapy vitamin untuk
antiemetik meningkatkan
dan vitamin selera makan
dan daya tahan
tubuh pasien
IMPLEMENTASI

Nama Klien : Ny“R” Jenis Kelamin Perempuan

Umur : 32Th No Reg/RM : 010145/ 060142

No Tanggal Implementasi Respon

1 27-05-12. 1. Observasi TTV : suhu, - Keadaan umum lemah


08.00 wib nadi, tekanan darah, TTV :
pernapasan
TD : 120/80mmhg

T : 38,9C

P : 86x/m

09.00 wib 2. Berikan penjelasan RR : 24x/m


tentang penyebab demam
atau peningkatan suhu
tubuh - Klien Nampak mengerti setelah
diberikan penjelasan tentang
09.30 wib 3. Beri kompres hangat di penyebab demam.
daerah ketiak dan dahi

10.00 wib 4. Anjurkan klien banyak - Suhu tubuh klien kembali


minum ± 1-2 liter / hari normal setelah dilakukan
kompres
11.00 wib 5. Anjurkan klien untuk - Klien minum sebanyak 2 gelas
istirahat di tempat tidur /
tirah baring

- Klien Nampak beristirahat


11.45 wib 6. Anjurkan untuk
menggunakan pakaian
yang tipis dan menyerap
keringat

12.00 wib 7. Monitor dan catat intake - Klien tampak tenang, karna
dan output dan berikan keringat yang keluar diserap
cairan intravena sesuai oleh pakaian
program medic

12.30 wib 8. Kolaborasi dengan dokter


dalam pemberian obat - Infuse terpasang.
antipiretik

- Klien tampak tenang


2 27-0-.2012 1. Kaji keluhan mual, muntah - Klien terlihat mual, muntah dan
dan anoreksia yang dialami anoreksia
08.00 wib
pasien

2. Kaji pola makan pasien,


08.30 wib - Klien hanya menghabiskan
catat porsi makan yang
porsi makan 1/4 porsi dari
dihabiskan setiap hari
makanan yang diberikan.

3. Timbang berat badan


09.00 wib
pasien setiap hari - Berat badan klien 50 kg

4. Anjurkan kepada orang tua


09.30 wib
untuk memberikan makan
dalam porsi kecil tetapi
sering - Orang tua mengatakan akan
memberikan makan dalam
5. Kolaborasi dengan dokter porsi kecil tapi sering
10.00 wib
dalam pemberian therapy
antiemetik dan vitamin

- Klien tidak mual setelah diberi


therapy antiemetik
EVALUASI

Nama Klien : Ny“R” Jenis Kelamin : Perempuan

Umur :32 Tn No Reg/RM : 010145/ 060142

Tgl No. DP Perkembangan TTD

28-05-12 1 S: Klien mengatakan panasnya berkurang sri

12.00 wib

O: K/U : baik

TTV : TD : 120/80 mmHg

T : 36,3 C

P : 80 x/m

RR : 20 x/m

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan
28-05-12 2 S: Klien mengatakan napsu makan bertambah sri

12.30 wib

O: - K/U :baik
- Porsi makan yang dihabiskan hanya 1 porsi.
- TTV
TD : 120/80 mmhg

T : 36,5 C

P : 80 x/m

RR : 20x/m

Masalah teratasi

A:

Intervensi dihentikan

P:
BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab pembahasan ini penulis akan membandingkan antara asuhan


keperawatan secara teoritas dengan asuhan keperawatan yang telah penulis
lakukan secara langsung pada klien Ny”R” Dengan demam Berdarah Dengue di
instalasi Rawat inap RSI Islam Siti Khodijah Palembang,untuk melihat
kesenjangan-kesenjangan yang ada,selain itu juga untuk melihat faktor-faktor
yang menunjang selama melaksanakan tahapan proses perawatan serta
pemecahan masalah sesuai dengan tahapan proses keperawatan,dengan ini
penulis akan menggumumkan pembahasan mulai dari tahapan
pengkajian,diagosa keperawatan,intervensi,implementasi dan evaluasi.

4.1.1 PENGKAJIAN

Secara tioritas data yang perlu dikaji pada klien demam berdarah dengu antara
lain

peningkatan suhu tubuh,tanda-tanda pendarahan,mual,muntah,tidak napsu


makan,nyeri ulu hati,nyeri otot sendi(pegal),denyut nadi lemah dan
cepat,hipotensi,turgor kurang,sianosis,gelisah,penurunan kesadaran.

Pada saat pengkajian yang dilaksanakan pada klien Ny”R” penulis


menemukan adanya suhu tubuh meningkat,tanda-tanda
peredarahan(petechie),mual dan muntah,tidak nsapsu makan,nyeri ulu
hati,badan pegal,danyut nadi lemah dan cepat,hipotensi,turgor kurang
elastic,gelisah.
Berdasarkan data diatas data yang tidak ditemukan dalam pengkajian
teoritas yaitu sianosis dan penurunan kesadaran dikarnakan pada saat
melakukan pengkajian pada klien Ny”R”tidak ditemukan tanda-tanda di
atas,karna penyakit klien masih dalam tahap ringan dan cepat diatasi.

4.2 Diagnosa Keperawatan

Secara teoritas diagnose keperawatan demam berdarah dengue ada 9 yaitu:

1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan


berhubungan dengan mual,muntah,dan anoreksia.
2. Peningkatan suhu tubuh:hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
virus dengue.
3. Nyeri berhubungan dengan proses patologis penyakit.
4. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
peningkatan pemeabilitas dinding plasma.
5. Gangguan aktrifitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh yang
lemah.
6. Resiko terjadi syok hypovolemik berhubungan dengan kurangnya volume
cairan tubuh.
7. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasive(pemasangan infus)
8. Resiko terjadi perdarahan lebih lanjut berhubungan dengan
trombositopenia.
9. Kecemasan berhubungan dengan kondisi pasien yang memburuk dan
pendarahan yang di alami pasien.
Diangosa keperawatan yang muncul pada saat pengkajian kepada Ny”R” yaitu.

1. Peningkatan suhu tubuh :hipertermi berhubungan proses infeksi virus


dengue.Ditandai dengan klien mengatakan badan panas tinggi,rewel dan
gelisah,KU lemah,temp 38,90 c,nadi:120x/menit,RR:20x/menit.
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual,muntah,dan anokreksia.Ditandai dengan klien mengatakan tidak
napsu makan,sering muntah,badan klien lemas,nyeri ulu hati,klien hanya
menghabuskan ¼ porsi makan yang disediakan.

Pada saat pengkajian di lapangan,diagnose keperawatan yang tidak muncul


adalah:

1. Nyeri berhubungan dengan proses potologis penyakit.penulis tidak


mengangkat diangosa ini karena klien tidak menunjukan tanda-tanda nyeri
yang berarti.
2. Gangguan aktifitas sehari-hari perhubungan dengan kondisi tubuh yang
lemah.penulis tidak mengangkat diangnosa ini karna klien tidak terjadi
penurunan plasma,dan keluarga selalu ada untuk membantu klien dalam
pemenuhan kebutuhanh sehari-hari.
3. Resiko terji syok hypovolumik berhubungan dengan kurangnya volume
cairan tubuh.penulis tidak mengangkat diangosa klien dehidrasi.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invesif (pemasangan
infus).penulis tidak mengangkat diangosa ini karena pada pengkajian klien
tidak menunjukan tanda-tanda perawat melakukan tindakan dengan tehnik
aseptik.
5. Resiko tinggi perdarahan lebih lanjut berhubungan dengan
trombositopenia,penulis tidak mengangkat diangosa ini karna tidak
mengalami trombositopenia klien 138.000/mm3
6. Kecemasan berhubungan dengan kondisi pasien yang memburuk dan
pendarahan yang dialami pasien,penulis ini tidak mengangkat diangosa ini
karna pada saat pengkajian keluarga klien bersifat tenang,tidak menunjukan
perasaan cenas,dan keluarga sangat kooperatif.

4.3. INTERVENSI

4.3.1 Peningkatan suhu tubuh,hipertermia,dengan prioritas infeksi virus dengue.

Intervensi

a. .Kaji saat timbulnya demam

b. Obserfasi tanda-tanda vital

c. .Berikan penjelasan kepada keluarga klien tentang pentingya suruh berbaring.

d.Berikan kompres hangat

e.Anjurkan klien untuk memakai pakean yang tipis

f. Lanjutkan kalaborasi dengan tim doktert

4.3.2 Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan klien berhubungan


dengan mual,muntah,dan anoreksia.

Intervens:

a Memberikan makanan porsi kecil tapi sering

b. Menjelaskan manfat makanan atau nutrisi bagi tubuh

c. Memberikan makanan yang ditelan,bervariasi dan dihidangkan selagi masih


hangat

d. Melanjutkan kalaborasi dengan tim dokter dalam memberikan antasida


4.4 Evaluasi

Pada tahap evaluasi penulis melakukan observasi secara terus-menerus terhadap


perkembangan klien yang mengalami perubahan-perubahan kondisi setiap hari.
Adapun hasil evaluasi selama dilakukan pengkajian pada klien Ny”R” sebagai
berikut:

1. Peningkatan suhu tubuh:Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi firus


dengue,masalah teratasi pada tanggal 27 Mei 2012 ditandai dengan klien tidak
panas lagi, temp: 36,5 c nadi 120x/menit,RR 20x/menit, tidak tampak gelisah
lagi
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengn
mual,muntah,dan anoreksia,masalah teratasi pada tanggal 28 Mei 2012
ditandai dengan napsu makan klien mual ada,tidak muntah lagi,KU
membaik,klien mulai menghabiskan 1 porsi makanan yang diberikan
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan Asuhan Keperawatan pada klien Ny”R”dengan


Demam Berdarah Dengue di Indonesia Rawat inap Musdalifah RSI Islam Siti
Khodojah Palembang yang dilakukan pada tanggal 27 Mei 2012 sampai tanggal
30Mei 2012,maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

5.1.1. Penyakit Demam berdarah dengue tidak hanya menyerang pada orang
dewasa tapi juga bias pada anak.penyakit demam berdarah dengue ini dapat
dicegah dengan membrantas faktor penyebab baik dengan menggunakan
insektisida maupun non insektisida

5.1.2 .Sesuai dengan hasil pengkajian diagnose yang muncul pada klien Ny”R”
hanya 3 diagnosa keperawatan cecara tioritas dan ketiga diagnose tersebut dapat
dapat teratasi karena kerjasama dengan dokter,perawat,dan keluarga.

5.1.3 Perencanaan dibuat berdasarkan tiori yang sesuai dengan situasi dan
kondisai ruangan,saranan dan prasarana yang ada, juga keterlibata keluarga
dalam membantu terlaksananya asuhan keperawata.

5.1.4. Tindakan keperawatan dan pengobatan pada klien dengan demam


berdarah dengue harus dilakukan sedini mungkin agar tidak menimbulkan
komplikasi lebih lanjut

5.2. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan dan pembahasan


maka,untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang akan diberikan
maka penulis memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi kita
sema.

5.2.1 Untuk klien

Diharapkan dapat mempertahankan sehinggan lingkungan seperti pencegahan


untuk berkembang nyamuk aedes aegypai dengan jalan melakukan 3 M
menguras,menutup,mengubur atau dengan menyemprotkan.

5.2.2. Rumah Sakit

1. Diupayakan dapat meningkatkan mutu pelayanan yang diperlukan


termasuk dalam upaya bimbingan kepada mahasiswa melaksanakan
praktek di Rumah Sakit Islam Siti Khodijah Palembang, diharapkan
pada tenaga pembimbing yang mendapat CI (ClinicalInstruktur) agar
mampu mengerjakan dan mengarahkan mahasiswa agar siap untuk
menjadi tenaga kesehatan yang handal dimasa mendatang.
2. Perlunya meningkatkan sarana dan prasarana yang efektif dan efesien
baik untuk meningkatkan mutu pelayanan,pengobatan,dan kesehatan
klien ataupun pemeliharaan dan lingkungan yang bersih.

5.2.3.Perawat

1. Diharapkan juga setiap perawat memiliki sekil yang berkualitas


sehingga mampu melaksanakan Asuhan keperawatan,yang sebenar-
benarnya kepada klien.
2. Dalam pembuatan diagnose keperawatan diharapkan perawat mampu
melihat data-data yang merupakan ancaman dan data potensial
terhadap kehidupan klien sehingga masalah tersebut dapat teratasi.

5.2.4. Institusi pendidikan


Selama proses penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis mengalami
kesulitan dalam memperoleh buku-buku yang berhubungn dengan khasus
yang diangkat untuk itu perpustakaan Akper Sapta Karya Palembang perlu
menambah jumlah judul buku

5.2.5. Mahasiswa Akper Sapta Karya Palembang

Untuk meningkatkan kualitas belajar yang baik dalam pencapean asuhan


keperawatan pada klien demam berdarah penduduk lebih aktif dalam
belajar dan lebih mendalam mengenai demam berdarah dengue.

Anda mungkin juga menyukai