Bab 1-Bab 5
Bab 1-Bab 5
PENDAHULUAN
Penyakit ini tidak saja ditemukan di daerah perkotan namun juga terdapat di
daerah pendesaan.cara penularan penyakit DBD terjadi secara propagatifyaitu
virus dengue berkembang baik dalam tubu nyamuk Aedes spp
(Gandahusada,dkk,2000).Penyebab penyakit demam berdarah dengue Aedes spp
selain itu juga merupakan virus demam kuning (yellow fewer)dan
chikungunya,Aedes app bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari
pada waktu mengisap darah penderita demam berdarah.Aedes spp merupakan
jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue (DBD) atau orang tampa gejala
sakit yang membawa virus dengue dalam darahnya.jika nyamuk ini menggit
orang lain maka virus dengue akan berkembang baik dalam tubuh orang itu
selama 4-7 hari sehingga dapat sebagai sumber penularan.Dalam satu minggu
setelah digigit nyamuk tersebut,orang tersebut akan dapat menderita penyakit
demam berdarah dengue.sampe saat ini belum ada vaksin untuk mencegah
penyakit DBD,dan belum ada obat-obatan khusus untuk pengobatanya. Dengan
demikian pengendalian DBD tergantung pada pengendalian nyamuk Aedes
spp(Depkes RI,2005)
1.2 TUJUAN
TINJAUAN TEORI
2.1. PENGERTIAN
Dengue Haemorrhagic Fever (DBD) adalah penyakit yang terdapat pada anak
dewasa dengan gejala utama demam,nyeri otot dan sendi yang biasanya
memburuk setelah dua hari pertama.uji toumiquet akan positif disertai
ruan,tampa ruam dan beberapa atau semua gejala
pendarahan.(Hendarwanto,IPD,1991)
2.2. ETIOLOGI
Virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypyi yang terdiri
dari 4 tipe yaitu DEN-1,DEN -2,DEN -3,DEN 4,(baca:virus dengue tipe 1-
4).infeksi oleh satu tipe virus dengue akan memberikan imunitas yang menetap
terhadap infeksi virus yang bersangkutan pada masa yang akan datang.
Namum,hanya memberikan imunitas yang sementara dan parsial terhadap infeksi
virus lainnya.Waba dengue juga di sertai Aedes albopictus ,Aedes
polinienssis,Aedes suttellaris tetapi vector tersebut kurang efektif dan kurang
berperan karena nyamuk-nyamuk tersebut banyak terdapat didaerah perkebunan
dan semak-semak, sedangkan Aedes aegypti banyak tinggal di sekitar
pemukiman penduduk.
Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty
dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus-
antibody.Dalam sirkulasi akan mengaktifasi system komplemen. Akibat aktivitas
C3dan C5 akan dilepas C3a danC5a,dua peptuda yang berdaya untuk
melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai factor
meningkatnya permeabilitas dinding pembulu darh dan mengghilangkan plasma
melalui endotel dinding itu(Suradi dan Yuliani,2001).
Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk ke dalam tubuh penderita
adalah viremia yang mengakibatkan penerita mengalami demam,sakit
kepala,mual,nyeri otot,pegal-pegal di seluruh tubuh,ruam atau batuk,bintik-bintik
merah pada kulit (ptekie),hiperemi tenggorokan dan hal lain yang mungkin
terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati
(hepatomegali) dan pembesaran limpa.
Peningkatan permeabilitas dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya
volume plasma,terjinya hipotensi,homokonsentrasi dan hipoproteinemia serta
efusi dan rejatan (syok)
DHF/DBD
Viremia
Vaskulitar Reaksi
imunologis
Permeabilitas vaskuler meningkat
(dinding kapiler)
Peningkatan reabsorpsi air dan Na
Hemokonsentrasi(Peningkatan HCT> 20%
Hipovolemi
Kebocoran plasma Oleh ginjal dan penurunan ekskresi
Hipoproteinemia
Na urienserta peningkatan nosmolalitas
Hiponatremia
Syok
Efusi serosa
Hipoksia jaringan
DIC Asidosis
Pendarahan
masif
d.Episteksia,hematemisis,melena,hemature.
f. Sakit kepala.
2.5 KLASIFIKASI
a. Derajat I
b.adaersjst II
Tanda pada derajat 1 disertai perdarahan spontan pada kulit berupa ptekiae dan
ekimosis, eptistaksis,muntah darah (hematemesis),menelan, pendarahan gusi.
c.Derajat III
Ditemukan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lemaah,tekanan darah
menurun,gelisah.
d.Derajat IV
Syok berat dimana nadi tidak terabah tekanan darah tidak dapat diukur,kulit
lembab dan dinggin,tubuh berkringgat, kulit membiru merupakan manifestasi
syok dan sering kali berakhir dengan kematian.
2.6 KOMPLIKASI
a. perdarahan luas
c .Efusi pleura
d. penurunan kesadara
a.Darah
1) Trombosit menurun
2.8 PENATALAKSANAAN
-jika kejang maka dapat diberikan luminal (anticonvulsan) untuk anak <1
th dosis 50 mg IM dan untuk anak >1 th 75mg IM.jika 25 menit kejang
belum teratasi,beri lagi luminal dengan dosis 3 mg/kg BB anak <1th pada
anak >1 tn diberikan 5 mg /kg BB.
-Berikan infus jika terus muntah dan hematokrit meningkat DHF dengan
rejatan.
-pasang infuse dari RL jika dengan infus tidak ada respos maka berikan
plasma expander(20-30 ml Hb dan Ht turun
-Obserfasi intike-output
-pad pasien DBD derajat 1 :pasien diistirahatkan,observasi tanda vital tiap
3 jam,periksa Hb,Ht, Thrombocyt,perhatikan gejala seperti tadi
lemah,kecil dan cepat,tekanan darah menurun, auria dan sakit perut,beri
infus.
-resiko pendarahan
-Berikan kompres
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
3 1.PENGKAJIAN
-riwayat demam dengue, dengan minium penurun panas dan istirahat demam
tidak -dirasakan lagi.
-Demam tinggi yang tiba-tiba sampeai kadang menggigil selama 2-7 hari
c)pola eliminasi
-Konstipasi
-Diare
Sasaran:
Rencana tindakan
7) Monitor dan catat intake dan autput dan berikan cairan intervena sessuai
program medik.
Sasaran :
Rencana tindakan:
Rasional : deteksi dini kurang caira Monitor dan catat cairan yang masuk dan
keluar.
3) Beri minum yang cukup dan sesuekan dengan jumlah cairan infus
Rasional : minum cukup untuk menamamgah cairan dan sesuekan dengan infus
untuk mencegah kelebihan cairan.
Rasional : program cairan intravena sangat penting bagi pasien yang mengalami
deficit volume cairan dengan keadan umum yang jelek karena cairan yang masuk
langsung kepempuluh darah.
Sasaran:
Rencana tindakan:
Rasional : pendarahan yang tepat dikrtahui dapat segera diatasi sehingga pasien
tidak sampe ke tahap hipovolemik akibat penaran hebat
6) Anjurkan pasien dan keluarga untuk segera melapor jika ada tanda-tanda
pendarahan.
7). Kalaborasi dengan dokter dalam pemberian tranfusi dan cairan paenteral
Rasional : untuk menggantikan volume dan komponen darah yang hilang dan
untukmengetahui keseimbangan cairan tubuh.
Sasaran:
2) Mual,muntah hilang
Rencana tindakan:
2) Kaji pola makan pasien,catat porsi makan yang dihabiskan setiap hari
5). Kalaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy antiemetic dan vitamin
Sasaran
Rencana tindakan :
3). Anjurkan mobilisasi secara bertahap sudah demam hilang sesuai dengan
pemulihanya kebutuhan pasien
Rasional: bantuan yang tepat perlu dilakukan agar pasien tidak memaksakan diri
beraktiviat sementara sendirinya belum mampu sehingga kelelahan pasien dapat
dihindari.
Sasaran:
Rencana Tindakan:
Rasional: agar informasi dapat diterima dengan muda dan tepat sehingga tidak
terjadi kesalah pahaman dan denggan menggunakan leaflet dan gambar
penjelasan yang diberikan dapat dibaca dan dilihat berulang-ulang
3.4 EVALUASI
TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian
3.1.1 Biodata
a.Identitas pasien
- Nama : Ny”R”
- Umur : 32 Tahun
- Agama : Islam
- Pendidikan : SD
- Suku/Bangsa : Indonesia
- Pekerjaan : IRT
- Jenis kelamin : Perempuan
- Diangosa : DBD
- Tanggal Masuk : 26-Mei-2012
- Tanggal pengajian : 27-Mei-2012, Jam:08.00 wib
- No Med.rek : 011023
- Alamat : Jl.Suka maju RT 19 no 8324 palembang
b.Identitas Penanggung jawab
- Nama :Tn”D”
- Agama : Islam
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : Swasta
- Umur : 23 Tahun
- Alamat : Jl.Suka maju RT 19 No8324 palembang
- Jenis Kelamin : Laki-Laki
I. RIWAYAT KESEHATAN
- Alasan datang ke Rumah Sakit :Klien mengatakan Panas pada seeluruh
tubuh
- Riwayat Pengobatan dan Alergi : Klien tidak ada alergi pada obat-obatan
baik dari jenis Antibiotik dan
Analgesik.
Masalah Keperawatan : Bintik-bintik
PENGKAJIAN FISIK
- Keadaan Umum : Lemah
- Sikap : Klien tampak menggaruk-garuk tubuhya, Klien tampak meringis.
- Sakit/ nyeri : Skala nyeri 6 (sedang)
- TTV :
TD : 120/80mmhg
Pulse :86x/m
RR : 24 x/m
T : 38,9 0C
- Status Gizi
- BB SMRS : 61 kg
- BB Sesudah : 50 kg
- TB : 167 cm
BB ideal = TB – 100 = 167 cm -105 cm = 62 kg
- Kebutuhan Sehari-Hari
KEMAMPUAN MELAKUKAN AKTIVITAS
AKTIVITAS
Mandiri Bantuan Minimal B. Total Ket
Makan /
minum
Mandi
Berpakaian
Ke WC
Pindah
tempat
Ambulasi
- Kebutuhan sehari-hari
No Aktivitas Sebelum MRS Sesudah MRS
1 Pola Nutrisi
Makan :
Minum :
- 6 gelas/hari - 3 gelas/hari
- Frekuensi
- Air putih - Air putih
- Jenis
2 Pola Eliminasi
BAB :
BAK :
- 5-6 x sehari
- Frekuensi - 4-5 x sehari
- Kuning jernih
- Warna - Kuning jernih
Masalah - Tidak ada masalah - Tidak ada
masalah
- Lama
- 7-8 jam / hari - 5-7 jam/hari
- Masalah
- Tidak ada masalah - Tidak ada
masalah
4 Pola Aktivitas - Klien dapat - Aktivitas klien
melakukan sebagian di bantu
aktivitas tanpa oleh keluarga
bantuan orang lain - KU klien lemah
5 Personal Hygiene
Mandi :
1. Data Sistemik :
a. Sistem Persepsi Sensori
Penglihatan : Klien dapat melihat tanpa menggunakan alat bantu
kaca mata
bantu
Pengecap, Penghidu : Tidak ada masalah, klien dapat merasakan rasa asin,
nyeri
b. Sistem Penglihatan
Nyeri tekan : Tidak ada
Kornea : Keruh
Pupil : Isokor
c. Sistem Pernapasan
Frekuensi : 22 x/menit
d. Sistem Kardiovaskuler
TD : 120/80mmhg
Pols : 86x/menit
E. Sistem Integumen
Warna kulit : Sawo matang, kulit tampak kering
Suhu :38,90C
Kemerahan : ada
F. Sistem Gastrointestinal
Nafsu makan : Klien mengatakan tidak nafsu makan dan
perut kembung.
operasi
P : Tymphani
Diet : ML
G. Sistem muskuloskeletal
Rentang gerak :Tidak
Kekuatan Otot : 5 5
4 4
(lemah)
H. Sistem Perkemihan
Urine : Warna kuning jernih
3. DATA PENUNJANG
Hasil Lab :
g/dl
P : 11,7 – 15,5
g/dl
Leukosit 7800
Hematokrit 36 4000-11000/mm
L : 40 – 54 %
80-120 mg/dl
URINE LENGKAP
Reduksi Urine - -
Urobilin - -
Bilirubin Urine - -
Keton Urine - -
Nitrit Urine - -
Leukosite 0-1 -
Epitel + <2/LPB
Silinder - +
-
Kristal Ca ox -
PSIKOLOGIS
Rencana keluarga setelah masalah klien teratasi : keluarga berharap klien dapat
kembali beraktivitas . Jika rencana tidak dapat dilaksanakan, keluarga hanya dapat
pasrah dan tidak berhenti berdoa untuk kesembuhan pasien
SOSIAL
Klien adalah seorang IRT Klien cukup aktif dalam kegiatan yang ada didalam
lingkungan tempat tinggalnya
BUDAYA
Menurut keluarga, budaya yang diikuti klien adalah budaya daerah palembang sehari-
hari klien menggunakan bahasa palembang
SPIRITUAL
Sejak di rawat di RS, klien belum bisa melaksanakan ibadah seperti biasa
ANALISA DATA
Masalah
No Data Senjang Etiologi
Keperawatan
Peningkatan tekanan
dasal
DO
1. K/U Lemah
Respon syaraf simpatis
2. TTV
TD : 120/80mmhg
RR : 20x/menit
T : 38,90 C Dehidrasi
Anorexia
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
PRIORITAS MASALAH :
1. Hipertermi
2. Kekurangan nutrisi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No PERENCANAAN
Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
4. peningkatan
4. Anjurkan
suhu tubuh
klien banyak
mengakibatkan
minum ± 1-2
penguapan
liter / hari
tubuh
meningkat
sehingga perlu
diimbangi
dengan asupan
cairan yang
banyak
5. mencegah
5. Anjurkan terjadinya
klien untuk peningkatan
istirahat di metabolisme
tempat tidur / tubuh dan
tirah baring membantu
proses
penyembuhan
6. pakaian yang
tipis akan
6. Anjurkan
membantu
untuk
mengurangi
menggunakan
penguapan
pakaian yang
tubuh
tipis dan
menyerap
keringat
7. karena IWL
7. Monitor dan
meningkat 10
catat intake
%setiap
dan output
peningkatan
dan berikan
suhu tubuh 10C,
cairan
maka
intravena
peningkatan
sesuai
intake cairan
program
perlu untuk
medic
mencegah
dehidrasi
8. antipiretik
8. Kolaborasi berfungsi dalam
dengan dokter menurunkan
dalam suhu tubuh
pemberian
obat
antipiretik
T : 38,9C
P : 86x/m
12.00 wib 7. Monitor dan catat intake - Klien tampak tenang, karna
dan output dan berikan keringat yang keluar diserap
cairan intravena sesuai oleh pakaian
program medic
12.00 wib
O: K/U : baik
T : 36,3 C
P : 80 x/m
RR : 20 x/m
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
28-05-12 2 S: Klien mengatakan napsu makan bertambah sri
12.30 wib
O: - K/U :baik
- Porsi makan yang dihabiskan hanya 1 porsi.
- TTV
TD : 120/80 mmhg
T : 36,5 C
P : 80 x/m
RR : 20x/m
Masalah teratasi
A:
Intervensi dihentikan
P:
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.1 PENGKAJIAN
Secara tioritas data yang perlu dikaji pada klien demam berdarah dengu antara
lain
4.3. INTERVENSI
Intervensi
Intervens:
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.1.1. Penyakit Demam berdarah dengue tidak hanya menyerang pada orang
dewasa tapi juga bias pada anak.penyakit demam berdarah dengue ini dapat
dicegah dengan membrantas faktor penyebab baik dengan menggunakan
insektisida maupun non insektisida
5.1.2 .Sesuai dengan hasil pengkajian diagnose yang muncul pada klien Ny”R”
hanya 3 diagnosa keperawatan cecara tioritas dan ketiga diagnose tersebut dapat
dapat teratasi karena kerjasama dengan dokter,perawat,dan keluarga.
5.1.3 Perencanaan dibuat berdasarkan tiori yang sesuai dengan situasi dan
kondisai ruangan,saranan dan prasarana yang ada, juga keterlibata keluarga
dalam membantu terlaksananya asuhan keperawata.
5.2. Saran
5.2.3.Perawat