Euler PDF
Euler PDF
1
Figure 1: Metode Euler
h2 ′′
y(ti+1 ) = y(ti ) + hf (ti , y(ti )) + y (ξi ) (6)
2
Metode Euler dibangun dengan pendekatan wi ≈ y(ti ) untuk i = 1, 2, 3, ..., N , dengan mengabaikan
suku terakhir yang terdapat pada persamaan (6). Jadi metode Euler dinyatakan sebagai
w0 = α (7)
wi+1 = wi + hf (ti , wi ) (8)
dimana i = 0, 1, 2, .., N − 1
Contoh
Diketahui persamaan diferensial
y ′ = y − t2 + 1, 0 ≤ t ≤ 2, y(0) = 0, 5
serta
w0 = 0, 5
2
Dengan demikian persamaan euler dapat dinyatakan sebagai
dimana i = 0, 1, ..., 9.
Pada saat i = 0 dan dari syarat awal diketahui w0 = 0, 5
Pada saat i = 1
w2 = 1, 2w1 − 0, 008(1)2 + 0, 2 = 1, 1520000
Pada saat i = 2
w3 = 1, 2w2 − 0, 008(2)2 + 0, 2 = 1, 5504000
Tabel dibawah ini memperlihatkan solusi metode euler dan solusi exact serta error atau selisih
antara keduanya. Trend error menunjukan bahwa ketika i semakin besar, error juga semakin
meningkat. Figure (2) memperlihatkan kurva peningkatan error ketika i semakin besar. Untuk
mengatasi hal ini, salah satu pemecahannya adalah dengan menerapkan deret Taylor berorde
lebih tinggi, atau cara lainnya adalah dengan menggunakan metode Runge-Kutta yang akan
dijelaskan pada pertemuan berikutnya.
Demikianlah catatan singkat dari saya tentang metode Euler untuk mencari solusi persamaan
diferensial dengan syarat awal tertentu. Saya cukupkan sementara sampai disini. Insya Allah
akan saya sambung dengan metode Runge-Kutta pada pertemuan mendatang. Kalau ada yang
mau didiskusikan, silakan hubungi saya melalui email: supri92@gmail.com.
3
ti wi yi = y(ti ) |wi − yi |
0,0 0,5000000 0,5000000 0,0000000
0,2 0,8000000 0,8292986 0,0292986
0,4 1,1520000 1,2140877 0,0620877
0,6 1,5504000 1,6489406 0,0985406
0,8 1,9884800 2,1272295 0,1387495
1,0 2,4581760 2,6408591 0,1826831
1,2 2,9498112 3,1799415 0,2301303
1,4 3,4517734 3,7324000 0,2806266
1,6 3,9501281 4,2834838 0,3333557
1,8 4,4281538 4,8151763 0,3870225
2,0 4,8657845 5,3054720 0,4396874