PENDAHULUAN
migas dan non migas. Misi utama Direktorat Jenderal Pajak adalah misi fiskal yaitu
efektif dan efisien. Fungsi penerimaan adalah fungsi utama pajak. Pajak ditarik
menyediakan barang dan jasa publik. Saat ini sekitar 70% APBN Indonesia dibiayai
oleh pajak. Dua jenis pajak penyumbang penerimaan terbesar adalah Pajak
Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Dengan demikian, dua jenis
pajak ini lebih memiliki fungsi penerimaan (budgetair) ketimbang fungsi mengatur.
Target penerimaan Negara dari dalam Negeri dan hibah sebesar 1.086,4 triliun
ekonomi sebesar 6,3 %. Masih adakah optimisme bahwa penerimaan Negara dari
sektor pajak dan bukan pajak mampu menutupi rencana pengeluaran masing- masing
Penerimaan pajak yang ditarget sebesar 839,5 triliun atau mencapai 77 % dari
total pendapatan Negara dan hibah masih belum digdaya untuk menutupi
Sungguh ironi jumlah wajib pajak yang terdaftar 6,854 Wajib Pajak Badan
dengan rasio kepatuhan SPT tahunan Wajib Pajak Badan sebesar 27,30 % sedangkan
sisanya sebesar 72,70 % (laporan rasio kepatuhan SPT tahunan PPh tahun 2010).
Kinerja Kantor Pelayanan Pajak diperkirakan semakin tinggi atau rendah hal ini
dipengaruhi oleh kesadaran wajib pajak yang diukur dengan persepsi, tingkat
pengetahuan dan kondisi keuangan, kepatuhan wajib pajak yang diukur dengan
Persepsi dan sikap, Besarnya denda, Sikap terhadap pemerintah dan Sistem
perpajakan, dan pelayanan wajib pajak yang di ukur dengan Tangible, Reliabelitas,
assesment ini mengubah paradigma pajak selama ini sehingga pembayaran pajak
tidak lagi dipandang sebagai beban melainkan sebuah tugas kenegaraan. Masyarakat
menentukan sendiri utang pajaknya. Sehingga peran serta dan kesadaran masyarakat
sangat dibutuhkan, karena petugas pajak lebih banyak berada dalam tatanan
wajib pajak, dan Kepatuhan wajib pajak terhadap Kinerja KKP dengan Pelayanan
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan kesadaran wajib pajak Badan yang
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan kepatuhan wajib pajak Badan yang
diukur dengan Tingkat tarif, Struktur sanksi, Terdeteksi oleh hukum, Moralitas
3. Apakah ada pengaruh Pelayanan Wajib Pajak Badan yang di ukur dengan
4. Apakah ada pengaruh kesadaran dan kepatuhan Wajib Pajak Badan terhadap
kesadaran, pelayanan, dan kepatuhan wajib pajak dengan kinerja KPP Medan Timur,
dan merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Suryadi (2006).
Perbedaan penelitian ini, dengan yang dilakukan oleh Suryadi objek penelitian di
wilayah Jawa Timur tahun 2006 dengan data sekunder sedangkan variabel yang
petelitian ini menggunakan data primer dan objek penelitian di Kantar Pelayanan