Tugas Scott

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

31.

Penanaman modal asing

32. Presiden SBY

33. Dekrit Presiden 23 Juli 2001 (Presiden Abdurahman Wahid) :


1. Membekukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

2. Mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dan mengambil tindakan serta


menyusun badan yang diperlukan untuk menyelenggaran Pemilu dalam waktu satu
tahun.

3. Menyelamatkan gerakan reformasi total dari unsur-unsur Orde Baru dengan


membekukan Partai Golongan Karya sambil menunggu keputusan Mahkamah Agung,
untuk itu kami memerintahkan seluruh jajaran TNI dan Polri untuk mengamankan
langkah penyelamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menyerukan kepada
seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang serta menjalankan kehidupan sosial dan
ekonomi seperti biasa.

34. - Adanya Krisis Politik ( adanya KKN, adanya rasa tidak percaya pada pemerintah orba,
adanya demokratis)
- Adanya Krisis Hukum (belum adanya keadilan)
- Adanya Krisis Ekonomi (adanya krisis mata uang rupiah, naiknya harga barang-barang,
susah mencari kebutuhan pokok), dan
- Adanya Krisis Kepercayaan (beda agama/beda anutannya)

35. 1. Suksesi kepemimpinan nasional


2. Amandemen UUD 1945
3. Pemberantasan KKN
4. Penghapusan dwifungsi ABRI
5. Penegakan supremasi hukum
6. Pelaksanaan otonomi daerah

36. Stabilitas ekonomi

37. a) Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam kehidupan pemerintahan.
b) Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orba yang penuh dengan nepotisme
dan kronisme serta merajalelanya korupsi.
c) Kekuasaan Orba di bawah Soeharto otoriter tertutup.
d) Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
e) Mahasiswa menginginkan perubahan.

38. Liat no 33 isinya sama kok :D


39. 1. Adanya Pembatasan Masa Jabatan Presiden
2. Telaksananya UUD 1945 Berserta Amandemennya
3. Kebebasan Pers
4. Terlaksananya Pemilihan Presiden Langsung
5. Meningkatnya Derajat Bangsa Indonesia
6. Sifat Terbuka Indonesia Pada Dunia Internasional

40. Pertama, iklim politik yang semrawut karena banyak yang menyalah artikan makna dari
demokrasi. Kedua, kebebasan dalam menyampaikan pendapat semakin tidak beretika.
Ketiga, banyak demonnstrasi yang harusnya sebagai sarana menyampaikan aspirasi,
justru malah mengganggu kenyamanan masyarakat. Keempat , meningkatnya
kerusuhan di masyarakat. Itu semua karena pemerintahan pasca reformasi masih belum
mampu melaksanakan undang-undang sebagai mestinya sehingga belum dapat
mengangkat kehidupan bangsa dalam berbagai aspek.

41. Penyelengaraan pemilu multipartai

42. 1.Kasus Brunei Gate dan Bulog Gate


2.Pidatonya selalu bersifat kontroversial
3.Dukungannya terhadap keluarga cendana
4.Mengeluarkan Dekrit Presiden
5.Membubarkan DPR.

43. Soekarno-Soeharto

44. Soekarno-Soeharto

45. - Pemerataan pembangunan


- Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
- Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis

46. Kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber daya alam.
• Perbedaan ekonomi antardaerah, antargolongan pekerjaan, antarkelompok dalam
masyarakat terasa semakin tajam.
• Terciptalah kelompok yang terpinggirkan (Marginalisasi sosial).
• Menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang erat dengan KKN (Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme).

47. • Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah
terencana dengan baik dan hasilnyapun dapat terlihat secara konkrit.
• Indonesia mengubah status dari negara pengimpor beras terbesar menjadi bangsa
yang memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras).
• Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.
• Penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi pendidikan dasar yang semakin
meningkat.
48. 1. Kasus Pulau Buru 1965-1966
2. Penembakan misterius 1981-1985
3. Tanjung Priok 1984-1987
4. Talangsari 1984-1987
5. Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh (1989-1998)
6. DOM Papua (1963-2003)
7. Peristiwa 27 Juli 1996
8. Penculikan dan Penghilangan Secara Paksa 1997–1998
9. Peristiwa Trisakti 12 Mei 1998
10. Kerusuhan 13–15 Mei 1998

49. Parpol dan Golkar harus menerima pancasila sebagai asas tunggal mereka dan seluruh
oragnisasi sosial harus mencatumkan pancasila sebagai asas tunggal mereka.

50.

51

52 Politik dan Hukum

53. Reformasi Pembangunan

54. Teddy Mardani, Sigit Prasetya, Engkus Kusnadi dan Bernardus Realino Norma Irawan

55. Elang Mulya, Hery Hertanto, Hendriawan Lesmana, Hafidhin Royan

56. - Krisis Moneter

- Utang luar negri

-Masalah Politik

- Kepercayaan

57. - SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

- SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

- SILA PERSATUAN INDONESIA

- SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM


PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN

- SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA


58. Pada masa Orde Baru pemerintah melakukan penyederhaan dan penggabungan (fusi)
partai- partai politik menjadi tiga kekuatan social politik, yaitu: 1. Partai Persatuan
Pembangunan (PPP), merupakan gabungan dari NU, Parmusi, PSII, dan PERTI, 2. Partai
Demokrasi Indonesia (PDI), merupakan gabungan dari PNI, Partai Katolik, Partai Murba,
IPKI, dan Parkindo, 3. Golongan Karya.

59 Ki Hajar Dewantara

60. Krisis multidimensi yang di hadapi bangsa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai