Anda di halaman 1dari 4

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEBAT DENGAN PENDEKATAN

DRAMA INTERAKTIF SISWA KELAS X SMA

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH
SEPTIAN RIO YOGA PRATAMA
NIM 160211601884

FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
MEI 2019
ISI
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


 Siswa kurang percaya diri saat akan menyampaikan pendapat selama
kegiatan berdebat.
 Kurangnya kemampuan siswa dalam berbicara menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar selama kegiatan berdebat.
 Penyampaian argumen siswa cenderung keluar dari topik atau mosi yang
dibawakan selama kegiatan berdebat.
 Pendekatan drama interaktif digunakan sebagai alternatif solusi selama
proses pembelajaran berdebat.
 Salah satu penelitian yang telah dilakukan sebelumnya berjudul
“Peningkatan Kemampuan Berargumentasi melalui Debat Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 6 Malang”.
 Penelitian ini menjadi penting dilakukan karena siswa cenderung
menemui masalah yang berujung pada kesalahan selama melakukan
proses pembelajaran berdebat.

1.2 Tujuan Penelitian


 Menjelaskan peningkatan kemampuan siswa dalam menyampaikan
pendapat selama kegiatan berdebat.
 Menjelaskan peningkatan kemampuan siswa dalam menyusun strategi
selama kegiatan berdebat.
 Menjelaskan peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan penarikan
kesimpulan setelah kegiatan berdebat.

1.3 Pembatasan
 Penelitian ini dibatasi pada penggunaan pendekatan drama interaktif
untuk meningkatkan kemampuan berdebat siswa.

1.4 Manfaat Penelitian


 Bagi guru:
a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk
pemecahan masalah dalam pembelajaran teks debat.
b. Penelitian ini dapat memotivasi guru dalam memilih pendekatan
dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai untuk siswa.
 Bagi siswa:
a. Meningkatkan antusias siswa selama kegiatan pembelajaran.
b. Meningkatkan pola pikir kreatif siswa selama kegiatan berdebat.
c. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran teks debat.
 Bagi peneliti selanjutnya:
a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan
pertimbangan untuk melakukan kegiatan penelitian pembelajaran teks
debat.
b. Penelitian ini dapat menambah ragam informasi tentang model
pembelajaran.

1.5 Definisi Istilah


 Kemampuan berdebat: kemampuan adu argumentasi antara dua pihak
atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok untuk
mendiskusikan dan memutuskan masalah.
 Pendekatan drama: titik tolak atau sudut pandang terhadap proses
pembelajaran yang di dalamnya memuat struktur drama.
 Interaktif: saling melakukan aksi satu sama lain (selama proses
pembelajaran).

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hakikat Berbicara


 Suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut
dapat dipahami.
 Kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan, dan menyampaikan pikiran, gagasan,
serta perasaan.

2.2 Tujuan Berbicara


 Mengekspresikan pikiran, perasaan, imajinasi, gagasan, ide, dan
pendapat.
 Memberikan respon atas makna pembicaraan dari orang lain.
 Ingin menghibur orang lain.
 Menyampaikan informasi.
 Membujuk atau mempengaruhi orang lain.

2.3 Faktor Penunjang dalam Berbicara


a. Aspek kebahasaan
 Ketepatan pengucapan.
 Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi.
 Pilihan kata (diksi).
 Ketepatan sasaran pembicaraan.
b. Aspek non-kebahasaan
 Sikap wajar, tenang, dan tidak kaku.
 Pandangan pada lawan bicara.
 Kesediaan menerima pendapat orang lain.
 Gerak-gerik dan mimik yang tepat.
 Kenyaringan suara.
 Kelancaran.
 Relevansi dan penalaran.
 Penguasaan topik.
2.4 Pembelajaran Debat
 Format debat dalam pembelajaran bahasa Indonesia mengadopsi format
debat dengan sistem parlementer.
 Unsur format debat
a. Terdapat dua tim yang berdebat.
b. Salah satu tim menjadi sisi pemerintah/positif dan tim yang lain
menjadi sisi oposisi/negatif.
c. Ketika pembicara menyampaikan pidato substantifnya, anggota dari
tim lawan dapat mengajukan interupsi.
d. Dalam debat, terdapat seseorang yang berperan sebagai “penjaga
waktu atau time keeper” yang berfungsi sebagai pemberi sinyal waktu.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan, Jenis, dan Orientasi Teoretis Penelitian


 Pendekatan kualitatif
 Jenis penelitian tindakan kelas
 Orientasi teoretis
a. Teori berbicara
b. Teori debat
3.2 Data dan Sumber Data (kualitatif)
 Data
Tuturan siswa selama kegiatan berdebat
 Sumber data
Siswa dan Guru
3.3 Instrumen dan Prosedur Pengumpulan Data
 Instrumen
a. Observasi
b. Tes
 Prosedur pengumpulan data
a. Lembar observasi
b. Lembar tes
3.4 Analisis Data
 Kemampuan siswa dan guru (siklus 1)
 Kemampuan siswa (siklus 2)

Anda mungkin juga menyukai