BAB 1 PENDAHULUAN
asam urat dalam urine lebih dari 750-1000 mg/24 jam dengan diet
biasa (Dalimartha 2009, h. 30).
Purin yang berasal dari makanan memiliki peran tidak penting
dalam pembentukan keadaan hipeurisemia dalam ketiadaan beberapa
kekacauan dalam metabolism atau eliminasi purin (Sukandar 2013, h.
645).
Obat-obat yang menurunkan bersihan ginjal asam urat melalui
modifikasi beban yang disaring atau salah satu proses transport
tubulus di antaranya diuretik, salisilat (kurang dari 2 g/hari),
pirazinamid, etambutol, asam nikotinal, etanol, levodopa, siklosporin,
dan obat-obat sitotoksik (Sukandar 2013, h. 646).
Pada manusia, asam urat merupakan produk akhir degradasi
purin. Tidak diketahui tujuan fisiologisnya sehingga dianggap sebagai
produk buangan. Akumulasi yang berlebih ini dapat disebabkan
overproduksi dan penurunan ekskresi. Purin yang menghasilkan asam
urat dapat berasal dari tiga sumber, yaitu purin dari makanan, konversi
asam nukleat jaringan menjadi nukleotida purin, dan sintesis de novo
basa purin (Sukandar 2013, h.645).
Pada terapi non farmakologi, pasien dianjurkan untuk
mengurangi konsumsi makanan yang tinggi mengandung purin (contoh
: daging-daging organ), menghindari alcohol, dan menurunkan berat
badan jika obesitas (Sukandar 2013, h. 647).
Ketidaknormalan dalam sistem enzim yang mengatur
metabolism purin dapat menyebabkan over produksi asam urat.
Peningkatan aktivitas fosforibosil pirofosfat (PRPP) sintetase
menyebabkan peningkatan konsentrasi PRPP, sebuah kunci penentu
sintesis purin dan menyebabkan produksi asam urat. Defisiensi
hipoxantin-guanin fosforibosil transferase (HGPRT) dapat pula
menyebabkan overproduksi asam urat. HGPRT bertanggung jawab
terhadap perubahan guanine menjadi asam guanilat dan hipoxantin
menjadi asam inosinat. Dua perubahan ini memerlukan PRPP sebagai
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
4.1 Hasil
Tabel Hasil Asam Urat
Niali absorbansi Niali asam Absorbansi
urat (mg/dl) standar
Kelompok 1 0,003 2,571
Kelompok 2 0,007 6
0,007
Kelompok 3 0,003 2,571
Reaksi :
4.2 Pembahasan
Darah adalah cairan tubuh yang berada pada makhluk hidup,
kecuali tumbuhan. Darah berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen
yang dibutuhkan oleh tubuh. Darah juga merupakan sejenis jaringan
ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan dibawah oleh
matriks cairan (plasma). Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih
kental. Cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta pH 7,4.(7,35-
7,45). Warna darah berfariasi dari merah terang sampai merah tua
kebiruan bergantung pada kadar oksigen yang dibawah oleh sel darah
merah. Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa
berukuran rata-rata dan kurang sedikit padda perempuan dewasa.
Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh dan berbanding terbalik
dengan jumlah jaringan adiposa dalam tubuh. Volume ini juga
bervariasi sesuai perubahan cairan darah dan konsentrasi
elektrolitnya.
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan kelompok 3
diperoleh nilai asam urat yaitu 9,429 mg/dL Dapat disimpulkan bahwa
kadar asam urat di atas normal karena melewati range. Dimana range
asam urat pada perempuan yaitu 2,6 – 6,0 mg/dL.
5.2 Saran
Sebaiknya kerjasama antar asisten dan praktikan bisa terjalin
dengan baik, agar kesalahan dalam praktikum bisa diminimalkan.
PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM
DAFTAR PUSTAKA
Prapti dan Tim Lentera 2005, Tanaman Obat Untuk Mengatasi Rematik
dan Asam Urat, Agromedia Pustaka, Jakarta.
LAMPIRAN
1. Skema Kerja
a. Penyiapan serum
Disiapkan alat dan bahan
Ditambahkan 75 µL aquades
Ditambahkan 75 µL sampel
2. Gambar
ALAT SPEKTROFOTOMETER
BLANKO