Anda di halaman 1dari 15

FARMAKOLOGI

SISTEM PERNAPASAN

(Pernapasan atas dan bawah)

OLEH :

SISI ARWANI

10.01.143

DOSEN PEMBIMBING :

DRA.HJ.KISDARYETI APT MARS

AKADEMI KEPERAWATAN SAPTA KARYA PALEMBANG

TAHUN AKADEMI 2010/2011


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya telah sehingga terlaksananya makalah ini.makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas yang telah diberikan dalam mata kuliah FARMAKOLOGI,adapun judul makalah ini
adalah “SISTEM PERNAFASAN DI BAGI MENJADI DUA ATAS DAN BAWAH” makalah
ini merupakan suatu harapan yang bagi kita semua untuk menambah pengetahuan.

Tak lupa juga kami ucapkan terimah kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah FARMAKOLOGI yakni DRA IBU.HJ.KISDARYETI APT MARS yang telah
membimbing kami sehingga kami terselesaikannya makalah ini.masih banyak kekurangan
yang di jumpai dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan,sangat diharapkan guna memperbaiki di masa akan
datang.

Saya mengharapkan kritik dan saran supaya pada tugas makalah berikut nya
dapat lebih baik lagi.

Palembang, maret 2011

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................i

LATAR BELAKANG..........................................................................................................ii

TUJUAN...............................................................................................................................ii

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA(TEORI)

2.1 SISTEM PERNAFASAN.......................................................................................

2.2 KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

2.3 INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS(ISPA)..........................................

2.4 SALURAN PERNAFASAN BAWAH..................................................................

BAB 111 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................

3.2 SARAN....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pernapasan yaitu proses terjadinya pertukaran gas pada membran alveolar kapiler.Sistem
pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru beserta
pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat
juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut olehdiafragma.

2.1 TUJUAN

 Untuk menggetahui system pernafasan

 Infeksi saluran pernafasan atas(ISPA)

 Saluran pernafasan bawah


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA(TEORI)

2.1 Sistem Pernafasan

2.1.1 Pengertian pernapasan

Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru
beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada
terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut olehdiafragma.

Saluran nafas yang dilalui udara adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus,

bronkiolus dan alveoli. Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat
menghangatkan udara sebelum sampai ke alveoli. Terdapat juga suatu sistem pertahanan yang
memungkinkan kotoran atau benda asing yang masuk dapat dikeluarkan baik melalui batuk
ataupun bersin.

Paru-paru dibungkus olepleura. Pleura ada yang menempel langsung ke paru, disebut sebagai
pleura visceral. Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding rongga dada dalam. Diantara
pleura visceral dan pleura parietal terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas sehingga
memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas tanpa ada gesekan dengan
dinding dada.
2.1.2 Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernafasan Manusia

Sistem pernafasan tersusun atas saluran pernafasan dan paru-paru sebagai tempat
perrtukaraan udara pernafasan. Pernafasan merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan
oksigen yang diperlukan untuk mengubah sumber energi menjadi energi dan menabung CO2
sebagai sisa metabolisme.

Saluran udara pernafasan tersusun atas: lubang hidung, rongga hidung, faring, laring,
trakea, bronkus, dan bronkeolus. Lubang hidung sampai bronchiolus disebut pars konduktoria
karena fungsinya sebagai saluran udara respirasi.

Struktur maupun fungsi sistem pernafasan manusia dapat mengalami gangguan atau
serangan penyakit. Antara lain:

 Asma, merupakan penyakit penyumbatan saluran Pernafasan yang disebabkan alergi


terhadap rambut, bulu atau kotoran.

 TBC, penyakit paru-paru yang diakibatkan oleh serangan bakteri Mycobacterium


tuberculosa. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan
pada dinding alveolus. Tuberkolosis atau TBC adalah infeksi karena bakteri
Mycobacterium tuberculosis, yang dapat merusak paru-paru tapi dapat juga mengenai
sistem saraf sentral (meningitis, sistem lymphatic, sistem sirkulasi (miliary TB), sistem
genitourinary, tulang dan sendi.

Macam-macam peradangan pada sistem Pernafasan, seperti: bronchitis, laringitis,


faringitis, pleuritis, sinusitis. Asfiksi, gangguan Pernafasan pada waktu pengangkutan dan
penggunaan oksigen oleh jaringan, akibat tenggelam, pneumonia dan keracunan.

 Asidosis, kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah.

 Difteri, penyumbatan oleh lendir pada rongga faring yang dihasilkan oleh infeksi kuman
difteri.

 Pneumonia, infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang
menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
2.1.3 INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS(ISPA)

Contoh: -Flu & Rinitis Akut

 Sinusitis.

 Tonsilitis Akut

 lalingitis Akut.

Flu & Rinitis Akut :

 FLU di sebabkan oleh rinovirus & ter utama menyerang saluran Nasofaring.

 Rinitis Akut peradangan akut membran mukosa hidung. Yang biasanya terjadi bersamaan
dengan flu.

Rinitis akut tidak sama degan rinitis alergi tetapi di sebut Hay Fever = demam jerami terjadi
peningkatan Sekresi Nasal.

Flu menular 1-4 hari masa inkubasi Tranmisi melalui sentuhan permukaan yang
terkontaminasi & hidung /mulut dari pada virus yang terhambur ketika bersin.

Gejalah Flu

 Rinorea (secret hidung yang berair)

 Hidung Tersumbat

 Batuk

 Peningkatan Sekrasi mukosa.

 Tindakan farmakologi penyembuhan flu

 -istirahat yang cukup

 makan yang hagat,seperti Bakso,Sop ayam dll

 minum yang hangat

 vitamin c

2.1.4 Saluran pernafasan bawah

Terdiri dari : trakea,bronkus,bronkiolus,alufoli,membrane kapiler


Dua kategori utama penyakit:

 Penyakit paru-paru obstruktif kronik

 Penyakit paru-paru restriktif

 Penyakit paru-paru obstriktif kronik

 Penyakit yang di sebabkan obstriktif saluran pernafasan karena meningkanya


tahanan udara kejaringan paru-paru yang mencakup 4 penyakit paru-paru yaitu:

 Asma bronchial

 Bronkitis kronik

 Emfisema

 Bronkiektasis

 Penyakit paru restriktip

Penyakit terjadi nya pengurangan kapasitas paru total yang di sebab kan oleh adanya
akumulasi cairan atas hilang kelenturan paru yaitu:

 edema pulmonar

 fibrasis pulmonary

 pneumonitas

 tumor paru

 -kelainan vertebral toraks (slolisis)

 gangguan yang menyerang otot dinding toroks (seperti :miastenia gravis adalah tipe &
penyebab dari penyakit pulmonar restriktip)

2.1.5 SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA


Sistem Pernafasan Pada Manusia : Pertukaran gas pada vertebrata, umumnya terjadi dalam
tiga fase, yaitu bernafas (breathing), transpor gas melalui sistem sirkulasi, dan pertukaran gas
antara kapiler darah dengan sel tubuh. Pada saat burung atau mamalia menghirup udara
(inhalase), O2 akan masuk ke dalam paru-paru, sedangkan pada saat mengeluarkan udara
(exhalase), maka CO2 dikeluarkan dari paru-paru ke lingkungan luar.

Tranpor gas melalui sistem sirkulasi dimulai dari proses difusi O2 dari alveoli paru-paru ke
kapiler darah. Oksigen kemudian dibawa oleh hemoglobin darah ke sel-sel tubuh. Pada saat
bersamaan, darah juga berperan dalam transpor CO2 dari jaringan ke paru-paru.

Fase ke tiga pertukaran gas terjadi di dalam jaringan tubuh, dimana se-sel menerima O2
dari darah dan memberikan CO2 ke darah karena perubahan tekanan. Oksigen di dalam sel-sel
tubuh digunakan untuk pembakaran molekul-molekul makanan untuk mendapatkan energi,
dengan proses yang disebut respirasi seluler .

2.1.6 Alat dan Saluran Pernafasan

Sistem pernafasan manusia terdiri dari alat pernafasan dan saluran pernafasan. Masing-
masing memiliki peranan untuk mendukung sistem pernafasan itu sendiri. Adapun alat dan
saluran pernafasan tersebut meliputi:
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput
lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar
sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran
pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel
kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah
yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.

b. Faring
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan dua saluran, yaitu
saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada
bagian belakang.
Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita
vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar
sebagai suara.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena
saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan
mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga
mengakibatkan gangguan kesehatan.

c. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin
tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga yang dilapisi epitelium kolumner berlapis semu
bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya
tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen
dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus. Di dalam paru-paru,
bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya lebih tipis jika
dibanding dengan bronkus.

Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian
ujung mempunyai epitelium kolumner berlapis semu bersilia. Pada bagian distal kemungkinan
tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya
terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis
dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.

d. Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua
bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo
sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura.
Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura
visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai
pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding
rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain. Paru-paru tersusun oleh bronkiolus,
alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis
dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.

2.1.7 Mekanisme Pernafasan

Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur
sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Masuk keluarnya
udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan
tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk.
Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan pengeluaran
udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada
dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
a. Pernafasan dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut.
Fase inspirasi: Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk (otot interkostalis eksternal)
dan relaksasinya otot interkostalis internal, sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan
dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya
oksigen masuk.
Fase ekspirasi: Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk (otot
interkostalis eksternal) ke posisi semula dan kontraksinya otot interkostalis internal, yang dikuti
oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di
dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada
yang kaya karbon dioksida keluar.

b. Pernapasan perut

Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas


diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat
dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut.
Fase Inspirasi:

 Pada fase ini diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada
membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk

Fase Ekspirasi:

 Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya diafragma kembali ke posisi semula


(mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar,
akibatnya udara keluar dari paru-paru.
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Sistem pernafasan tersusun atas saluran pernafasan dan paru-paru sebagai tempat
perrtukaraan udara pernafasan. Pernafasan merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan
oksigen yang diperlukan untuk mengubah sumber energi menjadi energi dan menabung CO2
sebagai sisa metabolisme.

2. SARAN

Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu untuk perbaikann dimasa sekarang dan masa yang akan
datang saya mengharapkan saran dan kritik kepada para pembaca sekalian.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernapasan

http://organisasi.org/proses-sistem-pernapasan-respirasi-pada-manusia-orang-
belajar-biologi-online

Anda mungkin juga menyukai