Anda di halaman 1dari 3

AKU JUGA INGIN SEPERTI MEREKA

Hai aku Angel, sekarang aku berusia 16 thn dan tidak lama lagi aku akan
menginjak usia 17 thn. Walau sebentar lagi aku akan beranjak dewasa, aku tidak
pernah tau bagaimana dunia diluar sana, ini semua terjadi karena ayah dan ibuku
tak ingin aku seperti kakak laki-lakiku yang telah meninggal saat dia berumur 21
thn. Kakakku meninggal karena kecelakaan motor saat mengikuti balap liar dan
kematiaannya disebabkan oleh teman-temannya sendiri, dan mulai dari kejadian itu
aku tak pernah lagi melihat dunia luar, aku selalu dikunci dikamarku yang gelap
tanpa jendela dan belajar dirumah dengan guru privatku. Setiap malam aku selalu
bermimpi untuk menjelajahi dunia diluar sana, aku penasaran bagaimana rasanya
menjadi seorang anak remaja, tertawa bersama teman-teman,menghadapi suatu
masalah, meraih kesuksesan, tapi….. aku tak bisa melakukan itu semua karena aku
selalu dikurung oleh orang tuaku.

Suatu hari guru privatku membawa seorang putrinya kerumahku, putrinya itu
berusia sama denganku dan ia bernama Kim. Kim mempunyai kehidupan yang
sangat berbeda denganku, ia mempunyai banyak teman dan ia sudah tau
bagaimana pahit dan manisnya hidup bersama orang- orang diluarsana. Hari itu
kami menjadi teman dan untuk pertama kalinya aku punya teman,mulai darihari itu
juga Kim makin sering datang kerumahku untuk menemani ibunya yang
memberikan aku privat setelah privat Kim selalu menceritakan kepadaku
bagaimana serunya mengenal dunia diluarsana, hingga pada suatu hari secara
diam-diam Kim mengajakku untuk bertemu dengan beberapa teman baiknya yang
ingin berkenalan denganku, saat itu aku sangat bersemangat lalu aku kabur dari
rumah, dan Kim telah menungguku didepan gerbang rumahku. “hallo teman-teman,
ini namanya Angel, anak yang sering aku ceritain ke kalian”kata kim saat tiba
disuatu kafe, “hai Angel” sapa teman-teman Kim kepadaku dengan penuh senyum,
setelah itu mereka memperkenalkn nama mereka masing- masing kepadaku, ada
yang bernama Aurel, Meike, dan Ratna mereka semua sangat baik kepadaku.
Ketika kami sedang bercerita dan tertawa bersama, ibuku datang dan langsung
menyeretku kemobil dan saat itu ibu sangat marah kepadaku. Saat tiba dirumah ibu
langsung membentakku.

Ibu : “ Angel kamu sekarang bandel ya… kamu tu nggak tau apa-apa tentang
duia luar, mereka semua itu jahat, suatu saat mereka pasti akan merugukan kita…”
aku : “ tapi bu mereka nggak sejahat yang ibu pikirkan, mereka itu baik, mereka
nggak nyakitin aku” ibu : “ cukup
Angel mulai detik ini kamu nggak boleh keluar rumah lagi”
aku:” tapi kenapa bu?”
ibu : “karena ibu nggak mau kehilangan kamu, ibu nggak mau kamu kayak kakak
kamu” aku : “ tapi bu aku berbeda
sama kakak”
ibu : “diam Angel!!!”. Saat itu kepalaku sangat pusing dan hidungku mengeluarkan
darah, lalu tak lama aku jatuh pingsan, ketika itu ibuku sangat panik dan langsung
membawaku kerumah sakit dan setelah pemeriksaan hasilnya menyatakan kalau
aku terkena kangker dan sekarang sudah mencapai stadium 4. Saat mendengar
perkataan dokter ibuku langsung menangsin dan memeluk aku, kata dokter juga
hidupku tidak akan lama lagi.

Hari demi hari aku lalui dengan tenaga yang semakin berkurang, aku selalu
terbaring ditempat tidur dan terkadang hidungku mengeluarkan darah. Tepat pada
tanggal 26 november kondisiku semakin kritis dan aku selalu menangis kepada
ibuku, aku selalu berkata kepadanya: “ ibu… apa sulit membiarkan aku hidup
seperti teman-teman lainku yang ada diluarsana?, apa sulit membiarkan aku
menikmati kehidupan diluarsana?,aku juga ingin seperti mereka mempunyai banyak
teman, mampu melihat bagaimana matahari terbit dan terbenam, melihat bintang
dimalam hari dan menikmati kehidupan mereka. Ibu : “ Angel ibu minta maaf,
sekarang ibu tidak tau harus bagaimana….” Ibu menjawabku sambil menangis.
Aku : “ ibu aku punya permintaan apakah ibu bisa mengabulkannya?” tanyaku pada
ibu. Ibu : “ apa maumu katakannlah ibu aku akan menuruti semua perkataanmu”,
lalu aku menjawab: aku mau Kim dan teman- temannya datang untuk menemaniku
saat ini, dan aku mau tepat dihari ulang tahunku tanggal 28 November ibu dan ayah
membawaku melihat matahari terbenam. Apa ibu mau melakukan itu?” dan saat itu
juga ibuku menjawab ya atas permintaanku. Saat Kim dan teman-temannya dating
mereka terus menghiburku agar aku tak menangis lagi.

Tepat pada tanggal 28 November ibu dan ayah membawaku melihat matahari
terbenam.
Aku: “sungguh indah dunia ciptaanmu ini Tuhan, tapi mengapa selama aku masih
sehat kau tak biarkan aku seperti teman- temanku yang lain, mereka bisa melihat
dunia ini dengan sangat gampang, tapi aku tidak, sekarang umurku tak akan lama
lagi”, kataku mengadu kepada Tuhan. Setelah menyaksikan bagaimana matahari
terbenam hidungku mengeluarkan banyak darah dan aku semakin melemas, aku
dibawa kerumah sakit oleh ibu dan ayahku tapi sayang, nyawaku sudah tidak bisa
tertolong, tepat dihari ulang tahunku aku pergi meninggalkan dunia dan aku tak
bisa lagi menikmati masa mudaku, satu kalimat yang keluar dari mulutku yaitu:
“AKU JUGA INGIN SEPERTI MEREKA.”

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai