masyarakat pun mengalami transisi, dari masyarakat primitif menjadi masyarakat informatif,dari
masyarakat offline menuju masyarakat online. Hal ini sangat berpengaruh besar terhadap
perubahan dunia dan aspek kehidupan dalam bermasyarakat, mulai dari aspek ekonomi,
pendidikan, politik, social budaya yang terimbas oleh moda-moda informasional dan
komunikasional.
pendidikan. Perkembangan ini membuat adanya perbedaan dalam berbagai aspek pendidikan
seperti cara belajar peserta didik, cara mengajar pendidik. Cara belajar peserta didik dan cara
mengajar pendidik adalah dua hal yang saling berkaitan. Dimana dengan adanya kecocokan
antara keduanya membuat ilmu yang disampaikan pendidik lebih mudah diterima oleh peserta
didik. Dalam kasus ini pendidik adalah suatu bagian penting dari keberhasilan seorang peserta
didik dalam belajar. Tetapi perkembangan zaman ini membuat pendidik harus bisa mengikuti
alur perkembangan tersebut. Seorang pendidik harus mampu mengupgrade dirinya untuk dapat
mengikuti segala perkembangan teknologi yang mau tidak mau harus dikuasai dan diaplikasikan
dalam pengajaran dikelas. Dampak dari perkembangan teknologi sekarang ini juga membuat
peserta didik sekarang sangat mahir dalam pemanfaatan berbagai teknologi, beda dengan peserta
didik beberapa tahun yang lalu yang belum mengenal internet, smartphone dan dunia online.
Pendidik merupakan elemen terpenting dalam sebuah sistem pendidikan karena pendidik
merupakn ujung tombak, proses belajar peserta didik sangat dipengaruhi oleh kualitas
pengetahuan seorang pendidik. Apalagi sejak diterapkannya kurikulum 2013, pendidik memilik
beban yang sangat besar yaitu menyiapkan dan menciptakan generasi generasi emas yang tidak
hanya memiliki pengetahuan yang banyak tetapi juga menciptakan generasi penerus yang
berkarakter dan memiliki segudang keterampilan yang dimiliki untuk mampu bersaing dengan
dunia. Pertanyaannya, sudahkah kita sebagai pendidik menyiapkan diri untuk bersaing dan
menjadi pendidik yang unggul di era digitalisasi sekarang, sudah kah kita menyiapkan diri
dengan keterampilan abad 21. Bagaimana bisa kita menyiapkan peserta didik kita untuk
memiliki keterampilan abad 21 jika kita sebagai pendidik tidak memiliki keterampilan tersebut.
Kalau kita bicara fakta, peserta didik Indonesia sangat jauh ketertinggalannya dalam bidang
kita di tingkat internasional, maka bangsa ini sangat memerlukan sekali pendidik yang memiliki
keterampilan abad 21 atau yang sering kita dengar dengan istilah 4C. Karena hanya dengan
pendidik yang berkualitas dan unggul dizaman digitalisasi dan informasilah yang mampu
menyiapkan dan menciptakan generasi emas yang memiliki keterampilan abad 21.
pendidikan memperbaharui terus kurikulumnya agar tidak ketinggalan jaman. Konteks tidak
ketinggalan jaman ini merujuk kepada kebutuhan dunia pendidikan akan kurikulum yang mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan abad 21. Pendidik diharuskan semakin berkualitas
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, Selain itu, pendidik juga di arahkan menggunakan
berbagai pendekatan, strategi, metode, dan model pembelajaran yang menuntut pada “student
centre learning”. Kurikulum 2013 juga mengamanatkan penerapan pendekatan saintifik (5M)
munculkan pada kurikulum 2013 untuk membentuk peserta didik yang literat dan berkarakter.
Pada kondisi Indonesia saat ini, ditengah terpuruknya pendidikan Indonesia jika kita
bandingkan dengan Negara-negara lain, disaat mulai lunturnya moral moral anak bangsa yang
dirusak oleh narkoba, dan minimnya keterampilan yang mereka miliki, itu membuat Pemerintah
Indonesia semakin khwatir apa yang akan terjadi kedepannya dengan bangsa ini. Jika semua
dibiarkan begitu saja, maka tinggal menunggu masa kehancuran bangsa Indonesia. Pemerintah
saat ini sudah mengambil langkah-langkah untuk bangkit dari keterpurukan pendidikan
Indonesia, pembelajaran abad 21 sudah di siapkan untuk memperbaiki dan menyiapkan generasi
emas. Secara sederhana Pembelajaran abad 21 diartikan sebagai pembelajaran yang memberikan
keterampilan abad 21 kepada peserta didik. Keterampilan itu mencakup 4C, disebut-sebut
sebagai “jurus sakti” untuk menaklukkan kompetisi abad 21. Adapun keterampilan 4 C bisa
1. Communication (Komunikasi)
tulisan. Tidak semua orang mampu berkomunikasi dengan baik. Terkadang ada seseorang
yang mampu menyampaikan semua informasi secara lisan dengan baik, tetapi tidak
secara tulisan atau sebaliknya. Supaya komunikasi antar manusia dapat terjalin secara
efektif, dibutuhkan teknik berkomunikasi dengan tepat. Teknik komunikasi adalah suatu
dengan media tertentu. Diharapkan dengan mempelajari teknik ini, komunikasi akan
terjalin dengan efektif. Jadi pemerintah mengharapkan kepada seluruh pendidik untuk
pendapat , menyadari kesalahan yang dia buat , serta dapat memupuk rasa tanggung
jawab dalam mengerjakan tangung jawab yang diberikan. Selain itu , dalam situasi ini
peserta didik akan berguru perihal kerjasama tim , kepemimpinan , ketaatan pada
otoritas , dan fleksibilitas dalam lingkungan. Hal ini akan mempersiapkan peserta didik
kehidupan sehari-hari. Kedekatan dengan situasi yang real yang dialami oleh peserta
didik ini akan membuat mereka menyadari pentingnya pembelajaran tersebut sehingga
Terkait hal ini, Pemerintah sudah mengarahkan kepada para pendidik untuk menciptkan
generasi muda yang kritis dan mampu memecahkan permasalahan, yakni dengan cara
pembiasaan pembelajaran HOTS (higher order thinking skill) yang sudah tercakup dalam
kurikulum 2013.
berkreasi dan berinovasi , bukannya didikte dan diintimidasi oleh pendidik. Pendidik
hendaknya selalu menjadi fasilitator dalam menampung hasil kreastivitas dan inovasi
yang dikembangkan oleh siswa. Pada Kurikulum 2013, ada banyak metode dan model
pembelajaran serta materi yang dapat digunakan oleh pendidik dalam rangka
kurun di mana dunia berkembang dengan sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan
kurun 21 sangat penting , 4 C adalah jenis softskill yang pada implementasi keseharian , jauh
lebih bermanfaat ketimbang sekadar pengusaan hardskill. Oleh karena itu pendidik yang menjadi
ujung tombak pendidikan sangat penting sekali memiliki semua keterampilan abad 21 supaya
bisa menjadi pendidik yang unggul, professional dan beprestasi yang dapat menciptakan generasi