Anda di halaman 1dari 4

MEDICINA • VOLUME 44 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2013

LAPORAN KASUS

HEMATOMA AURIKULA

Sari Indah, Eka PS


Bagian/ SMF THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar

ABSTRAK

Hematoma aurikula merupakan sekuele yang terjadi akibat trauma langsung pada daun telinga
yang menyebabkan penimbunan darah dalam ruang antara perikondrium dan kartilago yang biasanya
ditemukan pada pegulat atau petinju. Keterlambatan diagnosis serta penanganan dapat menimbulkan
komplikasi dimana salah satunya adalah telinga kembang kol atau cauliflower ear. Penatalaksanaan
hematoma aurikula cukup bervariasi, namun tujuan utama pengobatan tersebut adalah mengevakuasi
darah subperikondrial, mencegah kekambuhan, dan mencegah terjadinya infeksi. Dilaporkan satu
kasus hematoma aurikula pada seorang laki-laki dewasa berusia 68 tahun di Rumah Sakit Umum
Pusat ( RSUP) Sanglah-Denpasar yang telah dilakukan penanganan aspirasi serta bebat tekan
menggunakan teknik bolster yang memberikan hasil yang baik. [MEDICINA 2013;44:194-197]

Kata kunci: hematoma aurikula, cauliflower ear, bolster

AURICULAR HEMATOMA

Sari Indah, Eka PS


Department of Ear, Nose, and Throat, Udayana University Medical School/
Sanglah Hospital, Denpasar

ABSTRACT

Auricular hematoma is a sequelae that occur due to direct trauma to the ear, causing blood accumulation
in the space between perikondrium and cartilage and usually found on a wrestler or boxer. Delay in
diagnosis and treatment can lead to complications, one of them is a cauliflower ear. Management of
auricular hematoma is quite varied, but the main goal of treatment is to evacuate blood of the
subpericondrial space, prevent recurrence, and infection. We reported a case of auricular hematoma of
a 68 years old man in Sanglah Public General Hospital-Denpasar, who had been treated by aspiration,
compression dressing with the bolster technique and give good result. [MEDICINA 2013;44:194-197]

Keywords: auricular hematoma, cauliflower, bolster

PENDAHULUAN ataupun berulang-ulang pada terpicunya sel-sel mesenkim


daun telinga yang akan perikondrium yang menghasilkan

H ematoma aurikula
adalah sekuele yang
menghasilkan tekanan pada daun
telinga sehingga mengakibatkan
kartilago baru atau neokartilago
di tempat bekuan darah
terjadi akibat trauma langsung perikondrium terlepas dari tersebut. 3,8,9 Komplikasi yang
pada daun telinga yang kartilago di bawahnya dan terjadi menakutkan tersebut dapat
menyebabkan penimbunan darah pengumpulan darah pada ruang dihindari melalui penanganan
dalam ruang antara perikondrium subperikondrial atau disebut yang sesegera mungkin setelah
dan kartilago. 1,2 Biasanya hematoma.3,7 Hal ini merupakan terjadinya kasus hematoma
dijumpai pada pegulat atau petinju situasi yang buruk karena aurikula.
namun bisa juga pada olahraga perikondrium itu sendiri berfungsi
keras lainnya.3,4 Keterlambatan untuk membawa aliran darah ILUSTRASI KASUS
diagnosis serta penanganan dapat untuk kartilago. Jika kartilago Penderita RJ, laki-laki, 68
menimbulkan komplikasi, salah tidak mendapat suplai darah tahun, beralamat di Bongan Kauh
satunya adalah telinga kembang dalam jangka panjang maka Tabanan. Pada tanggal 22
kol atau cauliflower ear.5,6 kartilago tersebut akan Februari 2010 datang ke poliklinik
Cauliflower ear terjadi akibat mengalami nekrosis dan THT-KL RSUP Sanglah-
dari trauma tumpul atau trauma mengakibatkan perubahan bentuk Denpasar, dikonsulkan dari
langsung yang cukup keras pada daun telinga akibat bagian Bedah dengan diagnosis

194 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Hematoma Aurikula | Sari Indah, Eka PS

hari kemudian penderita


menjalani rawat inap untuk
kemudian keesokan harinya
menjalani tindakan aspirasi dan
bebat tekan dengan teknik bolster
di kamar operasi IBS RSUP
Sanglah-Denpasar.
Tindakan bebat tekan teknik
a bolster yaitu dengan memakai 4
b
buah selang plastik diameter 0,5
cm dengan panjang kira-kira 5
Gambar 1. a) Tindakan pungsi aspirasi, b) Hasil berupa cairan merah cm. Selang tersebut dibungkus
kehitaman. dengan kasa sedemikian rupa dan

a c
b

Gambar 2. Pemasangan bebat tekan dengan teknik bolster.

abses aurikula dekstra. Riwayat bisa dievaluasi karena terhalang pada kedua ujungnya diikat
trauma terjadi saat penderita benjolan tersebut.Bagian belakang dengan benang non absorble.
terjatuh dan terbentur pada telinga kanan masih tampak baik. Daun telinga kanan penderita
telinga kanan kira-kira tujuh hari Pemeriksaan telinga kiri dan yang telah didesinfeksi dengan
yang lalu. Setelah kejadian pemeriksaan hidung serta alkohol dan dipasang duk steril,
trauma tersebut, segera timbul tenggorok dalam batas normal. selanjutnya diinfiltrasi dengan
benjolan berwarna kemerahan Selanjutnya dilakukan lidokain di bagian belakang daun
dan empat hari kemudian semakin aspirasi pada daerah yang paling telinga dan depan tragus. Daerah
membesar tanpa disertai riwayat berfluktuasi dan didapatkan yang paling berfluktuasi
demam, batuk ataupun pilek. cairan berwarna merah dilakukan aspirasi (Gambar 1a)
Penderita pernah mengalami kehitaman. Penderita didiagnosis dan didapatkan cairan merah
stroke kira-kira 2,5 tahun yang sebagai hematoma aurikula kehitaman sebanyak 5cc
lalu serta menderita hipertensi dekstra serta direncanakan (Gambar 1b). Selanjutnya
selama 4 tahun. tindakan aspirasi dan bebat tekan dipasang selang plastik dengan
Pada pemeriksaan fisik daun teknik bolster di kamar operasi cara teknik bolster, benang yang
telinga kanan, tampak benjolan di Instalasi Bedah Sentral (IBS) ada pada ujung selang plastik
hampir seluruh daun telinga dengan anestesi lokal. Sebelum dipasang jarum dan jarum
bagian depan kecuali bagian tindakan, diberikan terapi oral tersebut ditusukkan mulai fossa
lobulus. Benjolan itu berfluktuasi, antibiotik siprofloksasin 2 x 500 scapoid ke bagian posterior daun
berwarna kemerahan, dengan mg dan analgetik asam telinga lalu dipasang selang
nyeri tekan minimal dan mefenamat 3 x 500 mg. Setelah plastik pada bagian anterior dan
hilangnya kontur telinga. Kanalis menyelesaikan persiapan tindakan posterior serta diikat (Gambar 2a
akustikus eksternus dan operasi serta konsultasi ke bagian dan 2b). Pada daerah konka juga
membran timpani kanan belum Penyakit Dalam dan Anestesi, dua dilakukan dengan cara yang sama

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 195


MEDICINA • VOLUME 44 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2013

yang diikuti dengan pemasangan


bolster. Dari ketiga teknik
tersebut didapatkan bahwa insisi
drainase yang diikuti dengan
pemasangan bolster memiliki
angka kekambuhan paling rendah
dibandingkan metode yang
lainnya. Tindakan aspirasi atau
insisi drainase harus dilakukan di
tempat yang steril guna mencegah
terjadinya infeksi atau
perikondritis aurikula.11,12 Pada
kasus ini dilakukan tindakan
aspirasi dan bebat tekan teknik
a b bolster dengan anestesi lokal yang
dilakukan di kamar operasi IBS.
Pascatindakan diberikan
Gambar 3. a) Tampak benjolan pada daun telinga kanan bagian
antibiotik dan analgetik oral
anterior, fluktuasi, berwarna kemerahan, b) Penderita setelah lima
untuk mengurangi rasa nyeri.3,6
hari pascatindakan aspirasi dan bebat tekan.
Pada kasus ini diberikan
levofloksasin oral yang sesuai
(Gambar 2c), selang plastik yang menghilang.10 Hematoma untuk kuman Stafilokokus dan
dipasang dengan posisi vertikal aurikula terutama sering terjadi Pseudomonas sp. 3 Pemberian
dan dioles antibiotik topikal pada pada bagian tepi helik daun tinoridin HCl oral sebagai
permukaan daun telinga serta telinga namun kadang ditemukan analgetik antiinflamasi. Pelepasan
ditutup dengan kasa steril pada konka dan bisa juga bolster pada kasus ini dilakukan
mengitari daun telinga. mengenai keduanya.11 Pada kasus setelah luka tampak kering yaitu
Terapi pascatindakan operasi ini ditemukan benjolan hampir di pada hari ke-5 pascatindakan,
adalah antibiotik levofloksasin seluruh daun telinga kanan lebih cepat dari yang disebut
1x500 mg, analgetik anti inflamasi bagian depan kecuali lobulusnya. dalam kepustakaan yaitu sekitar
tinoridin HCl 3x1 tablet dan sehari Benjolan tersebut berfluktuasi, hari ke 7-14. 3,7 Penanganan
setelah tindakan penderita berwarna kemerahan, dan melalui dengan cara aspirasi dan bebat
diperbolehkan pulang dan kontrol aspirasi ditemukan cairan merah tekan teknik bolster pada
poliklinik THT-KL. kehitaman. Berdasarkan penderita hematoma aurikula
Pada hari kelima anamnesis, pemeriksaan fisik akan memberikan hasil yang baik
pascatindakan penderita datang ke serta hasil aspirasi tersebut mengingat terapi dilakukan
poli THT-KL tanpa keluhan, penderita didiagnosis dengan segera sehingga mencegah
pemeriksaan telinga benjolan hematoma aurikula dekstra. kejadian komplikasi lebih lanjut
mengecil (Gambar 3b) bila Pemilihan untuk seperti telinga kembang kol atau
dibandingkan dengan kondisi tindakannya bervariasi bisa cauliflower ear.5,6
sebelumnya (Gambar 3a). aspirasi atau insisi drainase dan
Selanjutnya dilakukan pelepasan dilanjutkan bebat tekan yang RINGKASAN
selang plastik dan luka jahitan bervariasi diantaranya head Telah dilaporkan satu kasus
diolesi cairan betadin dan terapi dressing, silicone ear splint, hematoma aurikula pada seorang
oral sebelumnya diteruskan. teknik bolster, teknik quilting laki-laki berusia 68 tahun yang
sutures, teknik mattress sutures, telah dilakukan tindakan aspirasi
DISKUSI dan teknik Cochran.8,9 Sbaihat dan bebat tekan menggunakan
Hematoma aurikula dkk 1 melakukan penelitian teknik bolster dengan anestesi
merupakan suatu penyakit yang terhadap 45 pasien hematoma lokal kamar operasi. Diagnosis ini
disebabkan oleh trauma langsung aurikula di rumah sakit militer di ditegakkan berdasarkan dari
pada daun telinga yang Yordania selama bulan Juli 2005- anamnesis adanya riwayat
menyebabkan tertimbunnya Juni 2009. Pasien tersebut trauma pada telinga kanan,
darah dalam ruang antara dirawat secara random dengan 3 pemeriksaan fisik serta
perikondrium dan kartilago.1,2 metode yaitu: 16 pasien dirawat ditemukan cairan merah
Gejala klinik yang umum dari dengan bebat tekan saja, 18 pasien kehitaman pada saat aspirasi.
hematoma aurikula adalah dirawat dengan insisi drainase Penderita tersebut memperoleh
benjolan, berfluktuasi, kadang serta bebat tekan dan 11 pasien hasil yang baik tanpa komplikasi
terasa nyeri dan kontur aurikula dirawat dengan insisi drainase seperti telinga kembang kol.

196 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Hematoma Aurikula | Sari Indah, Eka PS

DAFTAR PUSTAKA 5. Jung TTK, Jin TH. Diseases 9. Leybell I. Drainage,


of the External Ear: Trauma Auricular Hematoma. E-
1. Sbaihat AS, Khatatbeh WJ. to the External ear. Dalam: medicine specialities 2009
Treatment of Auricular Snow JB, Ballenger JJ, (diakses 20 Maret 2010).
Hematoma Using Dental penyunting. Ballenger’s Diunduh dari: URL:http://
Rolls Splints. Journal of the Otorhinolaryngology Head www.emedicine.med- scape.
Royal Medical Service. and Neck Surgery. Edisi ke- com.
2011;18(2):22-5. 16. Philadelphia: BC Decker 10. Mc Donald DJM, Calder N,
2. Mudry A, Pirsig W. Auricula Inc; 2003. h. 231-2. Perret G. Case presentation:
Hematoma and Cauliflower 6. Greywoode JD, Pribitkin EA. A Novel Way Treating Acute
Deformation of the Ear: From Management of Auricular Cauliflower Ear in a
Art to Medicine. Otology and Hematoma and the Profesional Rugby Player. Br.
Neurootology. 2008;30:116-20. Cauliflower Ear. Facial Past J. Sports Med. 2005;39:1-2.
3. Chang C. Cauliflower and Surg. 2010;26(6):451-5. 11. Sosialisman, Alfian F, Hafil,
Auricular Hematoma. 7. Gruinstein E, Santos F, Helmi. Kelainan Telinga
Fauquier Ear Nose and Selesnick SH. Disease of the Luar. Dalam: Soepardi EA,
Throat Consultant of Virginia External Ear: Auricular Iskandar N, penyunting.
2010 (diakses 20 Maret 2010). Hematoma. Dalam: Lalwani Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Diunduh dari: URL: http:// AK, penyunting. Current Telinga Hidung Tenggorok
www. fauquierent.net/ Diagnostic and Treatment Kepala Leher. Edisi ke-6.
cauliflowerear.html. Otolaryngology Head and Jakarta: Balai Penerbit FKUI;
4. Giles WC, Iverson KC, King Neck Surgery. Edisi ke-2. 2007. h.57.
JD, Hill FC, Woody EA, New York: Mc Graw-Hills 12. El- Bestar MF. Surgical
Bouknight AL. Incision and Company; 2005. h. 628-9. Treatment of Cauliflower Ear.
Drainage followed by Mattress 8. Choung Y, Park K, Choung P. J. Plast. Reconst. Surg.
Suture Repair of Auricular Simple compressive method 2004;28(1):23-7.
Hematoma. The for treatment of auricular
Laryngoscope. 2007;117:2097- haematoma using dental
9. silicone material. J Laryngol
Otol. 2005;119:27-31.

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 197

Anda mungkin juga menyukai