Anda di halaman 1dari 47

PROGRAM HIBAH BINA DESA

“PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN BERUPA FERMENTASI JERAMI


SEBAGAI PAKAN TERNAK”

Disusun Oleh :

Ketua Pelaksana : Zilmy Efis Priyatama - I0418085


Anggota : Aristya Naziiha Parahita - I0418014
Bioma Cakrawala - I0418019
Chandra Kusuma - I0418021
Firmansyah Alwi Sasongko - I0418033
Kartika Irene - I0418045
Riyanggi Andin Surya Saputri - B0118050
Nafisa Arzalia Angie - F0318083
Tyas Arie Muktiningrum - H0917082
Mahesa Antariksa - H0918053
Mita Rahmita - H0918059

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2019
DAFTAR ISI

Table of Contents
Type chapter title (level 1) ................................................... 1
Type chapter title (level 2) .................................................. 2
Type chapter title (level 3)................................................ 3
Type chapter title (level 1) ................................................... 4
Type chapter title (level 2) .................................................. 5
Type chapter title (level 3)................................................ 6

ii
HALAMAN PENGESAHAN

1
A. JUDUL
Pemanfaatan Limbah Pertanian Berupa Fermentasi Jerami Sebagai Pakan Ternak

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Beras merupakan salah satu makanan pokok Indonesia. Indonesia memiliki
beberapa wilayah penghasil beras, salah satunya Kabupaten Klaten. Desa Mandong di
kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten adalah salah satu desa yang menghasilkan produk
beras terbesar di dunia pada tahun 2017 dengan jumlah hasil panen berkisar 10 ton per
hektare. Hasil panen yang terbilang sangat besar ini menjadikan Klaten sebagai kota
lumbung pangan. Lebih dari 56% dari 3.380,6 hektare wilayah Kecamatan Trucuk
merupakan lahan sawah dan sekitar 44%-nya adalah lahan bukan sawah. Selain itu, Desa
Mandong, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, dengan jumlah penduduk relatif
rendah sekitar 2.410 jiwa, merupakan daerah yang termasuk dataran rendah yang berada
130 meter di bawah permukaan laut, sehingga wilayah tersebut cocok untuk menanam
padi.
Dengan hasil panen yang melimpah, maka semakin besar pula limbah jerami atau
padi kering yang dihasilkan. Sebagian besar limbah jerami hanya dibakar oleh petani
agar tidak menumpuk dan mempersulit pengolahan lahan. Di Desa Mandong, Kecamatan
Trucuk, belum ada pengolahan lebih lanjut untuk limbah jerami. Melihat hal itu melalui
kegiatan Program Bina Hibah Desa (PHBD) ini tercipta program untuk mengolah limbah
jerami agar lebih bermanfaat untuk masyarakat di Dusun Mandong.
Selain bermatapencaharian sebagai petani, warga Desa Mandong juga merupakan
peternak, antara lain peternak sapi, kambing, ayam, bebek, dan lele. Selama tahun 2015,
beberapa potensi populasi ternak di Kecamatan Trucuk adalah Sapi sebesar 3.8326 ekor
dan kambing sebesar 3.661 ekor. Dengan jumlah hasil ternak warga sekitar yang cukup
banyak, kami memilih untuk memanfaatkan limbah jerami tersebut untuk pakan ternak
yang dapat digunakan warga di Desa Mandong. Jerami dapat diolah dan dimanfaatkan
untuk pakan ternak karena memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi. Pakan dari
pengolahan limbah jerami dapat diberikan pada hewan ternak ruminansia, seperti
kambing dan sapi.
Jerami dapat diberikan secara langsung kepada ternak tanpa diolah, namun di
dalam jerami terdapat kandungan lignin yang susah dicerna oleh ternak, maka jerami
harus diolah terlebih dahulu melalui proses fermentasi sebelum diberikan kepada ternak.
Pakan olahan dari limbah jerami ini memiliki banyak manfaat di antaranya, mampu
2
menambah berat ternak, mampu memperbaiki sistem pencernaan ternak karena pakan
olahan ini lebih mudah dicerna oleh ternak, menambah nafsu makan pada ternak, serta
mampu menghilangkan bau pada kotoran ternak. Dengan pembuatan pakan olahan dari
limbah jerami ini diharapkan mampu mengurangi permasalahan limbah jerami yang ada
di Desa Mandong dan terciptanya inovasi pakan baru bagi para peternak di Desa
Mandong.

Gambar 1. Penampakan Desa Mandong, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten

C. PERUMUSAN MASALAH
Dengan luas lahan persawahan yang luas dan hasil pertanian terutama padi yang
melimpah di Desa Mandong, maka semakin besar pula limbah jerami atau padi kering
yang dihasilkan. Cara lama yang digunakan para petani untuk membersihkan limbah
jerami kering di areal persawahan, yakni membakar limbah jerami tersebut akan
mencemari udara sekitar dan petani pun tidak mendapatkan manfaat yang bisa diambil
dari limbah jerami yang memiliki sejuta manfaat. Kurangnya pengetahuan dan
kemampuan masyarakat dalam mengolah limbah jerami merupakan masalah utamanya.

D. TUJUAN
1. Memanfaatkan limbah padi yang tidak terpakai secara maksimal
2. Membantu masyarakat mengurangi pengeluaran untuk membeli pakan ternak
3. Mengajak masyarakat untuk berwirausaha

3
E. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
1. Meningkatkan pengetahuan petani tentang cara membuat pakan ternak dari jerami
padi terfermentasi.
2. Perilaku masyarakat sudah mulai mengubah perilaku dari kebiasaan membakar
jerami menjadi mengolah jerami agar menjadi pakan ternak.
3. Menurunnya polusi udara yang dihasilkan akibat dari pembakaran sisa jerami.
4. Terciptanya Usaha Kecil Menengah dalam bidang pengolahan pakan ternak
berbahan jerami padi di masyarakat.

F. LUARAN YANG DIHARAPKAN


1. Petani mampu mengolah sisa hasil pertaniaannya secara mandiri dan berkelanjutan.
2. Seiring berjalannya waktu pengolahan pakan ternak terfermentasi menjadi skala
yang lebih besar dan akan menghasilkan produk komersial jerami terfermentasi.
3. Petani dapat memperkenalkan hasil pengolahan limbah jerami kepada masyarakat.
4. Sebagai sumber pendapatan tambahan bagi para petani.

G. MANFAAT
1. Memberi pengetahuan kepada petani dalam mengolah sisa hasil panen menjadi pakan
ternak terfermentasi yang awet dan berkualitas
2. Meningkatkan penghasilan petani.
3. Memberikan pengetahuan kepada petani tentang memasarkan sebuah produk.

H. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Gambar 2. Keadaan Desa Mandong

4
Masyarakat khususnya yang bermata pencaharian sebagai petani di Desa
Mandong, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten tidak banyak yang mengolah atau
memanfaatkan sisa hasil panen padi. Sebagian besar petani hanya membakar sisa hasil
pertanian karena cara tersebut adalah cara yang cepat untuk menghilangkan sisa-sisa
agar dapat digunakan untuk bertanam selanjutnya. Dengan adanya pemberian wawasan
kepada para petani tentang pengolahan limbah pertanian menjadi pakan ternak
terfermentasi, dapat bertujuan memaksimalkan potensi untuk memaksimalkan limbah
yang dihasilkan demi mengurangi pengeluaran biaya pakan ternak. Selain itu petani
juga mendapatkan pengetahuan baru tentang pengolahan limbah hasil panen. Petani
juga dapat merasakan hasil olahan limbah pertanian menjadi pakan ternak dan
menambah pendapatan petani.
Dengan bertambahnya pengetahuan para petani tentang pengolahan limbah
hasil panen dapat juga menambah kemungkinan untuk menciptakan Usaha Kecil
Menengah di bidang pakan ternak terfermentasi yang awet dan berkualitas.

5
I. METODE PELAKSANAAN

IDENTIFIKASI ANALISIS
SURVEI AWAL MASALAH KEBUTUHAN
Desa Mandong, Kecamatan Terdapat banyak sawah padi. Mengolah jerami menjadi
Trucuk, Kabupaten Klaten, y Banyak jerami yang kurang y pakan ternak menggunakan y
Provinsi Jawa Tengah. dimanfaatkan. Terdapat metode fermentasi.
D
banyak hewan ternak.

yyyy
ANALISIS KEBUTUHAN PEMETAAN KONDISI MASYARAKAT
MASYARAKAT DESA MANDONG

PENYUSUNAN PENETAPAN
PERUMUSAN DAN PROGRAM KHALAYAK
PENGUKURAN y y SASARAN y
INDIKATOR Merumuskan rencana
y pemanfaatan limbah padi, Khalayak sasaran yaitu
KEBERHASILAN
baik secara teknis maupun warga desa, khususnya
biaya. petani.
yyyy

TAHAP SOSIALISASI
PELAKSANAAN PENGOLAHAN LIMBAH JERAMI STRATEGI
PROGRAM PEMBINAAN
TAHAP PELATIHAN PEMBUATAN
Menjalankan PAKAN TERNAK KHALAYAK SASARAN
y program-program yan TAHAP MANAJEMEN Menentukan strategi untuk
telah dirumuskan. PENGELOLAAN membina khalayak sasaran.
TAHAP PROMOSI
DAN PUBLIKASI
y

y
yyyy

yyyy

MONITORING DAN PERINTISAN


LOKAKARYA HASIL EVALUASI KEMITRAAN
y y
Menganalisa permasalahan Melakukan penilaian terhadap Menjalin hubungan
pada produk program yang telah kemitraan untuk
dilaksankan. mendukung program.
yy

PELAPORAN PEMUTAKHIRAN DATA


SASARAN PASCA PROGRAM
Membuat dan memberikan
laporan terkait pelaksanaan yy Melakukan pembaruan data sasaran
program pasca program per 4 bulan

Gambar: Diagram Alir Perencanaan Metode Pelaksanaan

6
1. Roadmap Pelaksanaan Program

Sebelum Program Saat Program Setelah Program


Berlangsung Berlangsung Berlangsung
Gambar : Roadmap Pelaksanaan Program
i. Sebelum Program Berlangsung
Pra-Program Hibah Bina Desa ini di mulai dengan survei lokasi. Hal ini
bertujuan untuk menentukan desa-desa yang tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan
dari program ini. Kemudian, menjalin hubungan baik dengan warga desa tujuan
dengan mengkoordinasikan rancangan program kepada kepala desa setempat.
Selain itu, mencatat data kuantitatif warga desa dengan cara pendataan dan
pemetaan masyarakat desa tujuan. Kemudian, hal ini dilanjutkan dengan
menyediakan fasilitas pengolahan limbah jerami dengan membangun sebuah
bangunan berukuran 4x5m dengan kapasitas 10ton jerami yang beratapkan seng,
dengan dinding bangunan yang dibuat dengan bambu dengan jarak atap ke lantai
3m.
ii. Saat Program Berlangsung
Program berlangsung dengan kegiatan pembuatan pakan ternak dari limbah jerami
padi dengan metode fermentasi. Untuk memudahkan para petani dalam kegiatan
ini, dilakukan juga sosialisasi dan penyeluhan mengenai kegiatan inti dari program
sebelum kegiatan pembuatan produk berlangsung. Telah disediakan pula buku
panduan/pedoman yang dapat mempermudah para petani untuk mengingat
prosedur pengolahan.
iii. Setelah Program Berlangsung
Setelah Program berlangsung diharapkan masyarakan Desa Mandong, terutama
yang bermatapencaharian sebagai petani, dapat menyelesaikan permasalahan
limbah pertanian berupa limbah jerami dengan cara mengolah limbah jerami
tersebut menjadi pakan ternak dengan metode fermentasi. Selain itu, di harapkan
semakin berkembangnya peternakan-peternakan hewan ruminansia di Desa
Mandong dengan pakan ternak alternatif yang bernutrisi tinggi.

7
2. Tahapan Kegiatan Pelaksanaan Program

a. Survei Awal
Survei awal ini bertujuan untuk mengkoordinasikan rancangan program ke desa
tujuan. Program Hibah Bina Desa ini akan dilaksanakan di desa Mandong,
Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi
dapat dijangkau dengan jarak ±35km dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

b. Identifikasi Masalah
Berdasarkan fakta yang ada di Kabupaten Klaten, tepatnya Kecamatan Mandong,
sisa panen, yakni jerami, tidak dimanfaatkan secara signifikan. Banyak jerami yang
dibuang sia-sia dan dibakar. Di desa ini juga terdapat banyak hewan ternak. Dengan
permasalahan yang ada, kami berupaya untuk memberikan penyuluhan dan
mensosialisasikan pemanfaatan jerami padi untuk pakan ternak terfermentasi yang
tahan lama dan berkualitas. Sehingga peternak di desa tersebut atau di tempat lain
dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak mereka ketika sumber pakan ternak
mereka habis pada saat cuaca kemarau.

c. Analisis Kebutuhan
Desa Mandong, Kecamatan Trucuk Kabupatan Klaten merupakan salah satu
lumbung padi Indonesia. Namun, pengolahan limbah pertanian tidak maksimal.
Permasalahan pengolahan limbah pertanian ini menjadikan masalah utama yang
harus di selesaikan di Desa Mandong, dengan cara mengajarkan dan
mensosialisasikan pemfermentasian jerami padi untuk pakan ternak, Solusi
tersebut diharap dapat membantu permasalahan di Desa Mandong.
i. Analisis Kebutuhan Masyarakat
ii. Pemetaan Kondisi Masyarakat Desa Mandong

d. Penetapan Khalayak Sasaran

Untuk mencapai harapan tersebut, dibutuhkan perubahan dengan melibatkan


seluruh warga Desa Mandong, terutama para petani dan peternak. Diperlukan juga
pemahaman terhadap kondisi masyarakat di Desa Mandong. Hal yang harus
dilakukan adalah melakukan pemetaan kondisi masyarakat Desa Mandong. Dari
analisis sebelumnya, akan ditemukan hubungan saling terkait antara elemen

8
yang satu dengan lainnya. Salah satunya adalah kesejahteraan, kesejahteraan
dipengaruhi oleh aspek kemampuan ekonomi dan pendidikan. Untuk
memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan maka diperlukan
faktor eksternal sebagai pemercepat seperti aspek kreatif dan mandiri.

e. Perencanaan Program

f. Perumusan dan Pengukuran Indikator

Perumusan dan pengukuran indikator dibuat dengan mempertimbangkan

perkembangan SDM dan faktor-faktor luar yang dapat menunjang keberhasilan

program di desa Mandong. Hal ini juga diperhitungkan dengan melihat

kemampuan warga desa Mandong dalam memecahkan masalah utama yang ada,

yakni limbah jerami. Adapun indikator yang telah dirumuskan, yaitu :

- Perubahan pola pikir, kebiasaan dan kemampuan petani dalam mengolah

limbah jerami menjadi produk inovasi pakan ternak jerami fermentasi.

- Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan limbah Jerami

9
Gambar 33 : Diagram Alir Susunan Program

g. Pelaksanaan Program
i. Tahap Sosialisasi Pengolahan Limbah Jerami
Pada Tahap ini, masyarakat desa Mandong akan diberikan sosialisasi tentang
cara dan langkah untuk membuat pakan ternak terfermentasi dari jerami padi.
Serta masyarakat Desa Mandong akan diberikan penyuluhan mengenai
manajemen pengelolaan yang akan dibentuk. Sehingga dapat diharapkan
masyarakat mengerti tujuan dibuatnya pakan ternak tersebut.
ii. Tahap Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak
Tahap ini adalah tahap eksekusi penbuatan pakan ternak dari jerami padi
dengan cara memfermentasikannya sehingga hasilnya nanti dapat lebih mudah
dicerna oleh ternak. Pelaksanaan tahap ini dilaksanakan dengan cara bergotong
royong antara mahasiswa dengan masyarakat Desa Mandong.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah :

10
 Alat yang akan digunakan adalah wadah tong fermentasi, sekop
pengaduk, plastik penutup, dan alat-alat pendukung lain.
 Bahan yang akan digunakan adalah jerami padi, probiotik dan tetes
tebu.
 Handout mengenai ‘Hasil Pembuatan Pakan Ternak Jerami
Fermentasi’ yang berisi teks prosedur tentang cara pembuatan produk,
kelebihan dan kekurangan produk dan hal-hal lain yang perlu
diperhatikan.
 Pelaksanaan pembuatan pakan ternak yang berasal dari jerami
fermentasi.
iii. Tahap Manajemen Pengelolaan
Pada tahap ini dibentuklah tim yang terdiri dari masyarakat Desa Mandong
untuk selanjutnya memantau, mengontrol dan mengelola pembuatan pakan
ternak ini supaya terus berjalan berkesinambungan.
iv. Tahap Promosi dan Publikasi
Promosi akan dilakukan dengan poster produk yang telah dibuat semenarik
mungkin dan dipublikasikan di sosial media (facebook, twitter, Instagram,
dll.), di balai desa, dan di tempat-tempat vital bagi sasaran jual.

h. Evaluasi Program

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang terjadi pada program yang
dibuat supaya dapat diperbaiki menjadi lebih baik dan menghasilkan manfaat yang
lebih. Melalui proses evaluasi, kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan
program dapat diperbaiki menjadi lebih baik. Tahap ini dilakukan oleh Tim
Peneliti (Mahasiswa dan Dosen) bersama pihak panitia dari masyarakat.

i. Monitoring
Tahap monitoring dilakukan agar proses keberlanjutan oleh Tim Pengelola
dari masyarakat tentunya masih membutuhkan pembimbingan dalam proses
pelaksanaan program. Dengan demikian tujuan dari tahap monitoring adalah
sebagai berikut :

11
a) Melihat perkembangan program yang telah dilaksanakan.

b) Mengetahui kendala yang ada dalam proses pelaksanaan program.

c) Mencari solusi terhadap masalah yang ada, sehingga program Desa Binaan

yang dilaksanakan benar-benar efektif dan maksimal serta bersinergis.

j. Laporan Akhir

Laporan akhir dibuat sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan program ini

dengan mencantumkan data yang aktual.

J. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Bulan
No Jenis Kegiatan Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan

2. Survey Lokasi

3. Sosialisasi

4. Pengadaan alat dan Bahan

5. Pembuatan Pakan Ternak

6. Pembuatan Tim Pengelola

7. Penyuluhan pengelolaan

8. Evaluasi

9. Pemantauan

10. Laporan Akhir

K. BIAYA
Tabel 1. Rancangan Anggaran Biaya

Keterangan Biaya
Rincian Biaya Bahan Pakan Ternak Rp 15.510.000
Rincian Biaya Lain-lain Rp 19.490.000
Total Rincian Biaya Kegiatan PHBD Rp 35.000.000

12
Tabel 2. Rincian Biaya Pembuatan Pakan Ternak
Jumlah Harga Satuan Total Biaya
No. Bahan Baku Satuan
Kebutuhan (Rp) (Rp)
1 Jerami Padi 30000 truk Rp 300 Rp 9.000.000
2 Probiotik 160 Liter Rp 27.000 Rp 4.320.000
3 Tetes Tebu 230 Liter Rp 3.000 Rp 690.000
Biaya Tenaga Orang
5 15 Rp 80.000 Rp 1.500.000
Kerja hari
Total Biaya untuk Jerami Fermentasi Rp 15.510.000
Biaya/kilogram Jerami Fermentasi Rp 517

Tabel 3. Rincian Biaya Kebutuhan Lain-Lain


Keterangan Unit Harga/Unit (Rp) Jumlah (Rp)
A. Biaya Habis Pakai
1. Alat Tulis Kantor 1 Rp 250.000 Rp 250.000 Commented [an1]: dirinci
2. Pembuatan Laporan Perkembangan 7 Rp 25.000 Rp 175.000
3. Pembuatan Laporan Akhir 7 Rp 25.000 Rp 175.000
4. Spanduk Publikasi 3 Rp 195.000 Rp 585.000
5. Foto Copy dan Cetak Dokumen 40 Rp 15.000 Rp 600.000
6. Pers dan Media 1 Rp 600.000 Rp 600.000
Jumlah Total Rp 2.385.000
B. Peralatan Penunjang
1. Karung Ukuran 50 kg 200 Rp 4.000 Rp 800.000
Sarung Tangan Karet @1box = 50
2. 2 Rp 65.000 Rp 130.000
pasang
3. Tong Fermentasi 10 Rp 300.000 Rp 3.000.000
4. Cetok Pengaduk 20 Rp 20.000 Rp 400.000
5. Plastik Penutup 40 Rp 10.000 Rp 400.000
Jumlah Total Rp 4.730.000
C. Perjalanan
1. Perjalanan untuk Persiapan 6 Rp 20.000 Rp 120.000
2. Perjalanan untuk Survey Lokasi 6 Rp 20.000 Rp 120.000
3. Perjalanan untuk Sosialisasi 6 Rp 20.000 Rp 120.000
Perjalanan untuk Pengadaan alat dan
4. 6 Rp 50.000 Rp 300.000
Bahan
Perjalanan untuk Pembuatan Pakan
5. 6 Rp 50.000 Rp 300.000
Ternak

13
Perjalanan untuk Pembuatan Tim
6. 6 Rp 50.000 Rp 300.000
Pengelola
Perjalanan untuk Penyuluhan
7. 6 Rp 20.000 Rp 120.000
pengelolaan
8. Perjalanan untuk Evaluasi 6 Rp 20.000 Rp 120.000
9. Perjalanan untuk Pemantauan 6 Rp 50.000 Rp 300.000
Jumlah Total Rp 1.800.000
Jumlah Total 6 Bulan Perjalanan Rp 7.200.000
D. Konsumsi (Panitia dan Masyarakat)
1. Konsumsi untuk Persiapan 15 Rp 15.000 Rp 225.000
2. Konsumsi untuk Survey Lokasi 15 Rp 15.000 Rp 225.000
3. Konsumsi untuk Sosialisasi 60 Rp 15.000 Rp 900.000
Konsumsi untuk Pengadaan alat dan
4. 45 Rp 15.000 Rp 675.000
Bahan
Konsumsi untuk Pembuatan Pakan
5. 45 Rp 15.000 Rp 675.000
Ternak
Konsumsi untuk Pembuatan Tim
6. 25 Rp 15.000 Rp 375.000
Pengelola
Konsumsi untuk Penyuluhan
7. 100 Rp 15.000 Rp 1.500.000
pengelolaan
8. Konsumsi untuk Evaluasi 25 Rp 15.000 Rp 375.000
9. Konsumsi untuk Pemantauan 15 Rp 15.000 Rp 225.000
Jumlah Total Rp 5.175.000
Jumlah Total Rincian Biaya Lain-Lain Rp 19.490.000

14
LAMPIRAN

15
Lampiran 1. Biodata Singkat Ketua Tim Dan Dosen Pendamping

BIODATA DOSEN PENDAMPING

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Lampiran 2. Surat Rekomendasi

34
Lampiran 3. Surat Pernyataan Pelaksana PHBD

35
Lampiran 4. Surat Pernyataan Survei dan Pelaksanaan PHBD

36
Lampiran 5. Surat Keputusan Dekan Fakultas Teknik

37
38
39
40
41
42
Lampiran 6. Surat Kesediaan Dosen Pendamping PHBD 2019

43
Lampiran 7. Surat Tugas

44
Lampiran 8. Denah Lokasi Bina Desa

45

Anda mungkin juga menyukai