Alat Bahan

Alat
1. Mikroskop
2. Silet
3. Kaca benda
4. Kaca penutup
Bahan
1. Aquades
2. Lichen
3. Cynaobacter

Cara Kerja
Disiapkan kaca benda
Diriris melintang lichen sedangkan pada cyanobacter ditetsi langsung pada kaca benda
Ditetsi aquades pada kaca benda dan ditutupi oleh kaca penutup
Diamati dibawah Mikroskop

Dasar Teori
Cyanobacteria diklasifikasikan dalam Kerajaan Monera (Prokaryota), Division
Eubacteria, kelas Cyanobacteria. Namun, masih ada perdebatan signifikan tentang klasifikasi
pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi mengenai komposisi pesanan, keluarga, genera dan
spesies. Banyak dari masalah ini berasal dari kegagalan historis untuk cukup mengenali
bahwa cyanobacteria adalah prokariotik dan bukan eukariotik. Karena identifikasi tradisional
dan klasifikasi cyanobacteria adalah melalui morfologi seluler, mikroorganisme ini awalnya
diklasifikasikan sebagai ganggang biru-hijau (Cyanophyta) di bawah kode botani. Tidak
sampai tahun 1960-an fitur prokariotik mikroorganisme ini ditetapkan dan proposal dibuat
untuk memasukkan mereka dalam kode bakteriologis. Prinsip taksonomi tradisional telah
dilengkapi dalam beberapa tahun terakhir dengan metode molekuler, seperti sekuensing gen
rRNA subunit kecil (SSU). Inkonsistensi antara pendekatan terbukti, meskipun taksonomi
cyanobacteria berfilamen dengan heterocysts seperti yang diwakili oleh Anabaena silinder,
masih berlaku. Diperkirakan ada 150 genera cyanobacteria yang mengandung sekitar 2000
spesies, di mana sekitar 46 telah dilaporkan bersifat. Genera dan spesies yang terdiri dari
cyanobacteria yang bermasalah umumnya dikenal dengan baik. Cyanobacteria adalah purba
(yang terjadi sejak 3500 juta tahun yang lalu; Schopf, 1993) dan kelompok mikroorganisme
yang beragam, dan secara mengejutkan, karena tingkat evolusi, dapat ada di berbagai habitat
termasuk lingkungan air tawar dan laut. Habitat cyanobacterial juga termasuk yang dianggap
ekstrim, seperti danau beku, mata air panas dan pekerjaan garam (Percival, 2014).
 Lichen penting dalam pembentukan tanah, contoh lumut yang mendiami batu gundul
sebagai contoh. Asam lichen yang berlimpah dan beragam yang dikeluarkan lichen dalam
aktivitas metabolismenya memiliki dampak penting pada proses pelapukan dan penguraian
substrat batuan. Mereka membuat transformasi batu menjadi butiran pasir dengan kecepatan
lebih cepat. Seiring berjalannya waktu, butiran pasir mulai menumpuk dan dicampur dengan
lichin yang sudah membusuk dan humus lainnya, sehingga menciptakan tanah untuk tempat
tinggal oleh tanaman lain; Inilah bagaimana lumut memenangkan nama pelopor dan pelopor
alam dalam ekosistem yang masih asli. Ilmuwan modern bahkan memperhatikan bahwa cahaya
yang diserap permukaan Mars memiliki panjang gelombang yang mirip dengan yang diserap
oleh lumut. Jika ada kehidupan di Mars, para ilmuwan berspekulasi dengan berani, ada
kemungkinan bahwa mereka adalah bentuk kehidupan yang sangat mirip, atau bahkan identik,
dengan lumut. Lumut adalah ahli bertahan hidup dan hidup di habitat yang beragam, dari zona
dingin hingga tropis. Mereka bahkan dapat ditemukan di beberapa lingkungan yang paling
tidak ramah di mana banyak tanaman lain tidak dapat bertahan hidup, seperti padang pasir yang
sangat kering di mana suhu siang dan malam sangat bervariasi, pegunungan tinggi yang secara
permanen tertutup salju, dan tundra dingin di daerah kutub. Mereka dapat dicari hampir di
semua tempat di pegunungan dan hutan belantara di bebatuan dan pepohonan yang telanjang.
Beberapa penutup seperti kerak yang berwarna hijau kekuningan, abu-abu pucat, putih, coklat
atau keprok. Anda juga dapat mencari lumut seperti tangkai buah yang terjuntai dan lumut daun
seperti daun yang menutupi substrat batuan. Di lingkungan alam Taiwan, lumut juga terdapat
di daerah yang luas dan memiliki beragam bentuk. Ada hampir 600 spesies lumut yang dikenal
di Taiwan (Vidyasagar, 2016).

Percival, Steven L. 2014. Chapter Five- Cynobacteria. Microbiological Aspects and Risks
2014, Pages 79-88

Vidyasagar, Aparna. 2016. What are lichens? Live Science: United State.