Anda di halaman 1dari 36

PEDOMAN KOMITE KEPERAWATAN

PEDOMAN KOMITE KEPERAWATAN


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan dirumah sakit dan

merupakan komponen yang menentukan kualitas baik buruknya pelayanan suatu

rumah sakit. Penyelenggaraan pelayanan perawatan di rumah sakit ditentukan oleh tiga

komponen utama yaitu : jenis pelayanan keperawatan yang diberikan, sumber daya

manusia perawat sebagai pemberi pelayanan dan manajemen sebagai tata kelola

pemberi pelayanan. Jenis pelayanan keperawatan dirumah sakit terdiri dari pelayanan

umum atau dasar serta pelayanan spesialis atau lanjutan.

Pelayanan bermutu memerlukan tenaga professional yang berkompetensi

dibidangnya sesuai area praktiknya,sehingga terdapat suatu tata kelola klinis yang

mengutamakan profesionalisme dan tetap mengutamakan keselamatan pasien.

Proporsi tenaga keperawatan di RSUD Cipayung,mencapai 23% dari jumlah

pegawai yang ada. Dari kualifikasi pendidikan terdapat beberapa kategori yaitu terdiri

dari : DIII Keperawatan,DIII Kebidanan, S1 / Ners

Pada saat ini , belum adanya rincian kewenagan keperawatan sesuai kompetensi

area praktiknya, dengan rincian tugas yang kurang jelas menyebabkan perawat sering

mengerjakan pekerjaan yang bersifat rutinitas. Perlu kiranya perawat memiliki


tanggung jawab dan tanggung gugat sesuai kewenangannya dalam memberikan asuhan

keperawatan dan asuhan kebidanan kepada pasien dan keluarganya. Untuk itu perlu

dikembangkan system kredensial , penerbitan rincian kewenangan klinik keperawatan

dan surat penugasan bagi perawat yang bekerja di RSUD Cipayung dan panduannya.

Panduan ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan Komite Keperawatan dalam

pelaksanaan kredensial bagi perawat RSUD Cipayung.

Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan

mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya

mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan kontribusi

yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relative,

berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi

menekankan kepada bentuk pelayanan profesional yang sesuai dengan standar dengan

memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat

diterima oleh masyarakat dengan baik.

Perawat dan bidan sebagai bagian dari tim kesehatan yang ada di rumah sakit,

merupakan komunitas terbanyak dari profesi yang ada di rumah sakit. Sebagai

komunitas yang terbanyak, baik buruknya perawat/bidan di sebuah rumah sakit akan

berdampak terhadap citra rumah sakit sebagai pemberi layanan kesehatan kepada

masyarakat. Wacana tentang komunitas keperawatan telah lama disampaikan oleh Prof

Ma’arifin Husein, dan konsep tentang komite keperawatan, sebagaimana di rumah sakit

juga ada Komite Medis, Komite Keperawatan mempunyai dasar hukum yang cukup kuat
, yaitu berdasar Kep Mendagri No. 1 tahun 2002. Dalam Kep. Mendagri tersebut

menyebutkan bahwa di rumah sakit terdapat Komite Medis, dan Komite keperawatan.

Komite Keperawatan disebutkan adalah merupakan kelompok profesi perawat/bidan

yang anggotanya terdiri dari perawat, bidan, dan mempunyai tugas membantu direktur

menyusun standar keperawatan, pembinaan askep, dan pembinaan etika.

Setiap tenaga keperawatan harus memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam

memberikan asuhan keperawatan dan menetapkan etika profesi dalam praktiknya.

Profesionalisme tenaga keperawatan dapat ditingkatkan dengan melakukan pembinaan

dan penegakan displin profesi dan penguatan nilai – nilai etik dalam kehidupan profesi.

Penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi perlu dilakukan secara

terencana, terarah, dan dengan semangat yang tinggi sehingga pelayanan keperawatan

yang diberikan benar – benar menjamin pasien akan aman dan mendapat kepuasan.

Dalam pelaksanaan tugas – tugas keperawatan sering terjadi masalah etik dan

disiplin yang timbul baik yang disebabkan oleh individu maupun oleh system. Oleh

karena itu, penatalaksanaan masalah etik dan disiplin keperawatan ini harus jelas dan

terstruktur sehingga diharapkan timbul harmonisasi dalam pelaksanaan tugas

keperawatan.

Standar 5 parameter 2 Akreditasi Rumah Sakit Pokja Keperawatan menyebutkan

bahwa masalah etik tenaga keperawatan yang timbul di rumah sakit dikelola sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku. Standar ini mempersyaratkan bahwa

perlunya dibentuk Panitia Etik dengan SK Direktur, adanya Kode Etik Perawat dan Bidan,
kewajiban Perawat dan bidan, SK pemberlakuan Pedoman Kode Etik Perawat tersebut,

ada alur pengelolaan etik, ada dokumen penanganan masalah dan yang penting juga ada

uraian tugas dari Panitia Etik dimaksud.

Dengan demikian, panduan ini penting untuk disusun agar dapat digunakan

sebagai acuan dalam pengelolan masalah etik dan disiplin keperawatan di RSUD

Cipayung.

Merupakan evaluasi profesional Audit keperawatan terhadap mutu pelayanan

keperawatan yang diberikan kepada pasien. Hal ini dilakukan sebagai jawaban atas

tuntutan masyarakat akan pelayanan keperawatan yang baik dan bermutu seiring

dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat dan kesadaran masyarakat tentang

kesehatan.

Pada dasarnya audit keperawatan tidak berbeda dengan audit medik lainnya,

hanya dalam hal ini dilaksanakan oleh profesi perawat. Seperti kita ketahui peranan

perawat saat ini berbeda dengan perawat sebagai mitra dokter harus dapat memberikan

pelayanan asuhan keperawatan yang professional untuk memberikan kebutuhan pasien

secara menyeluruh / holistik yang meliputi boi -psiko-sosial-spiritual.

Seorang perawat harus dapat melakukan proses keperawatan dengan benar dan

sesuai standar yang telah ditetapkan mulai dari pengkajian data, diagnosis

keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan serta evaluasi

terhadap kegiatan yang sudah dilakukan dimana semua ini sudah tergambar pada
dokumentasi keperawatan yang seharusnya terlampir pada setiap status / rekam medik

penderita.

Pelaksanaan audit keperawatan ini dapat dalam wadah komite keperawatan atau

berupa Gugus Kendali Mutu ( GKM )

B.TUJUAN

1.Tujuan Umum

a.Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas perawat klinik yang bekerja di RSUD

Cipayung.

b.Meningkatkan profesionalisme perawat dan bidan yang bekerja sesuai kode etik dan

disiplin keperawatan di RSUD Cipayung.

1.Tujuan Khusus

a.Adanya persamaan persepsi berbagai pihak tentang sistem kredensialing, dan

penerbitan surat penugasan keperawatan bagi perawat klinik di RSUD Cipayung.

b.Sebagai panduan Komite Keperawatan dalam pelaksanaan proses kredensial bagi

tenaga perawat klinik di RSUD Cipayung..

c.Menyamakan persepsi tentang etik dan disiplin keperawatan berbagai pihak terkait

dengan penatalaksanaan masalah etik dan disiplin keperawatan.


d.Memelihara dan meningkatkan kemampuan profesional perawat dan bidan sesuai

standar kompetensi yang telah ditetapkan

e.Terjaminya mutu pelayanan keperawatan melalui upaya pengembangan kompetensi

professional secara terus menerus

f.Dalam rangka kenaikan jenjang karir

A.Ruang Lingkup Pelayanan

Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang

Dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada pimpinan rumah sakit

Dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan.

Komite keperawatan mempunyai fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan

Profesionalisme keperawatan / kebidanan sehingga pelayanan asuhan keperawatan /

kebidanan kepada pasien diberikan secara benar (ilmiah) sesuai standardan evidence

based sesuai kode etik profesi serta diberikan oleh perawat/bidan yang kompeten dengan

kewenangan yang jelas sesuai bidangnya masing-masing.

Komite keperawatan merupakan bagian dari organisasi rumah sakit bertujuan untuk

menghimpun, merumuskan dan mengkomunikasikan pendapat dan ide-ide perawat/bidan

sehingga memungkinkan penggunaan gabungan pengetahuan ketrampilan dan sikap dari

profesi keperawatan/kebidanan.
B.Landasan Hukum

1.Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

2.Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3.Undang-Undang RI No. 29 tahun 2004 teentang Praktek Kedokteran

4.Undang-Undang RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

5.Undang-Undang RI No. 29 tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta sebagi Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia

6.Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 tahun 2007 tentang Standar Pelayanan Rumah

Sakit

7.Peraturan Menteri Kesehatan No. 1438 tahun 2009 tentang Standar Pelayanan

Kedokteran

8.Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien

9.Peraturan Gubernur Provinssi DKI Jakarta No. 218 tahun 2014 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Rumah Sakit.

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

Komite keperawatan adalah organisasi non – struktural yang berfungsi antara lain ;

• Memberi masukan berdasarkan bidang keahlian

• Memantau pelaksanaan pelayanan


• Membantu mengembangkan metoda baru dengan penelitian.

Bersumber dari buku pedoman penyelenggaraan komite keperawatan rumah sakit

yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia tahun 2011, maka komite keperawatan di RSUD Cipayung, mempunyai tujuan, peran,

fungsi dan tugas sebagai berikut :

1. TUJUAN

Komite keperawatan rumah sakit di RSUD Cipayung mempunyai tujuan sebagai berikut :

a. Mewujudkan profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dan kebidanan.

b. Memberikan masukan kepada pimpinan rumah sakit berkaitan dengan profesionalisme

perawat dan bidan dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan.

c. Menyelesaikan masalah-masalah terkait dengan penerapan disiplin dan kode

etik keperawatan dan kebidanan.

d. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan.

2. PERAN

Peran komite keperawatan RSUD Cipayung adalah sebagai berikut :

a. Memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan profesi keperawatan dan kebidanan melalui

kegiatan terorganisasi

b. Mempertahankan pelayanan keperawatan dan kebidanan yang berkualitas dan aman bagi

pasien dan keluarganya.

c. Menjamin tersedianya perawat dan bidan yang kompeten, etis sesuai kewenangannya.

d. Menyelesaikan masalah keperawatan dan kebidanan yang terkait dengan disiplin etik dmoral

perawat/bidan
e. Melakukan kajian berbagai aspek keperawatan dan kebidanan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan.

f. Menjamin diterapkannya standar praktek, asuhan dan prosedur keperawatan dan kebidanan

g. Membangun dan membina hubungan kerja tim di dalam rumah sakit.

h. Merancang mengimplementasikan serta memantau dan menilai ide-ide baru.

i. Mengkomunikasikan, mendidik, negosiasi dan merekomendasikan hasil kinerja perawat/bidan

untuk pengembangan karirnya.

3. FUNGSI

Fungsi kepengurusan komite keperawatan RSUD Cipayung adalah sebagai berikut :

a. Menjamin tersedianya norma-norma : standar praktek / asuhan / prosedur

keperawatan/kebidanan sesuai lingkup asuhan dan pelayanan serta aspek penting asuhan

area keperawatan/kebidanan

b. Menetapkan lingkup praktek, kompetensi dan kewenangan fungsional tenaga

keperawatan / kebidanan, merumuskan norma - norma, harapan dan pedoman

perilaku serta menyediakan alat ukur pantau kinerja tenaga perawatan/kebidanan.

c. Menjamin kompetensi tenaga keperawatan / kebidanan dengan melaksanakan

assesment, mempertahankan dan mengembangkan kompetensinya.

d. Menjaga kualitas asuhan melalui perumusan rencana peningkatan mutu

keperawatan / kebidanan di tingkat rumah sakit.

e. Memantau pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu dan evaluasi mutu

keperawatan / kebidanan.
f. Mengintegrasikan proses peningkatan mutu keperawatan / kebidanan dengan

renstra rumah sakit.

g. Mengkomunikasikan menginformasikan hasil telaah mutu keperawatan/kebidanan

kepada semua bidang yang terkait.

h. Memberi masukan / saran - saran solusi kepada manajemen tentang system

pemberian asuhan dan pengembangan SDM keperawatan / kebidanan.

i. Memprakarsai perubahan dalam meningkatkan mutu asuhankeperawatan/kebidanan.

j. Mempertahankan keterkaitan antara teori, riset dan praktek sesuai dengan perkembangan

disiplin ilmu keperawatan/kebidanan.

4. TUGAS

Secara garis besar tugas dari komite keperawatan di RSUD Cipayung adalah

Sebagai berikut :

a. Menyusun dan menetapkan standar asuhan keperawatan / kebidanan dirumah sakit.

b. Memantau pelaksanaan asuhan keperawatan / kebidanan.

c. Menyusun model praktek keperawatan / kebidanan professional.

d. Memantau dan membina perilaku etik dan professional tenagakeperawatan/kebidanan.

e. Meningkatkan profesionalisme keperawatan / kebidanan melalui peningkatan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

f. Bekerja sama dengan direktur atau bidang keperawatan dalam melaksanakan program

kewenangan tenaga perawat / bidan.

g. Memberikan rekomendasi dalam rangka pemberian kewenangan profesi bagi tenaga

perawat / bidan yang akan melakukan tindakan asuhan keperawatan / kebidanan.


h. Mengkoordinir dan menyampaikan laporan kegiatan-kegiatan komite keperawatan kepada

seluruh tenaga perawat / bidan.

E. STRUKTUR KEPENGURUSAN

Kepengurusan komite keperawatan di RSUD Cipayung, dibentuk melalui surat

Keputusan Direktur RSUD Cipayung tentang pembentukan susunan komite

keperawatan RSUD Cipayung, dengan sebagai berikut :

1. Ketua

2. Sekretaris

3. Sub komite kredensial

4. Sub komite mutu keperawatan

5. Sub komite etika keperawatan

F. URAIAN TUGAS KEPENGURUSAN

1. Ketua

Ketua dan wakil ketua bekerja sama dan saling mengisi dalam menjalankan

tugas pokok dan fungsinya yaitu sebagai berikut :

a. Memberikan motivasi, dukungan, bimbingan dan arahan kepada sub komite

b. Memberikan masukan kepada bidang keperawatan dan Direktur Rumah Sakit

terhadap ketenagaan, sistem dan standar pelayanan keperawatan

c. Bersama pengurus lain dan anggotanya menyususn rencana program komite keperawatan

d. Mengesahkan rencana program komite ke Direktur Rumah Sakit dan mensosialisasikan

dengan bidang keperawatan dan anggota komite keperawatan


e. Terlibat langsung dalam pembuatan, pengembangan dan evaluasi standar praktek

keperawatan

f. Memfasilitasi dalam penyusunan, pelaksanaan pengembangan profesi keperawatan

g. Terlibat langsung dalam penyusunan standar etik, evaluasi penerapan kode etik profesi dan

proses pembinaan

h. Memberikan rekomendasi terhadap pemecahan masalah keperawatan

i. Berkoordinasi dengan bidang keperawatan dalam pelaksanaan, evaluasi standar praktek

keperawatan, penerapan etik profesi dan peningkatan profesionalisme tenaga

keperawatan

j. Melakukan kajian berbagai isu yang berkembang dan merujuk ke subkomite yang sesuai

k. Memberikan pertimbangan tentang penempatan tenaga keperawatan di Rumah Sakit

l. Memantau kegiatan / program kerja dari sub komite

m. Menjalin hubungan dengan organisasi profesi nasional seperti PPNI dan IBI

2. Sekertaris

Sekertaris komite keperawatan mempunyai tugas pokok dan fungsinya yaitu

sebagai berikut :

a. Melaksanakan kegiatan tatausaha/kesekretariatan dan kerumahtanggaan

komite keperawatan

b. Membuat agenda kerja bersama ketua komite dan sub komite keperawatan

c. Menyusun dan memfasilitasi proses pelaksanaan program komite

keperawatan

d. Melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan kegiatan komite keperawatan


e. Membuat dan mengedarkan undangan rapat-rapat yang terkait dengan

komite keperawatan

f. Membuat notulen rapat dan membuat laporan kepada pihak terkait

g. Mengendalikan surat masuk dan keluar komite keperawatan

h. Melaksanakan tugas pencatatan ide-ide atau masukan dari anggota komite

keperawatan untuk ditindaklanjuti dalam rapat komite keperawatan

i. Melaksanakan hal-hal yang ditugaskan oleh ketua/wakil ketua komite

keperawatan yang berkaitan dengan lingkup tanggung jawab sebagai

sekretaris komite

4. Sub.Komite Kredensial dan Disiplin Keperawatan

Uraian tugas pokok dan fungsi dari Sub.Komite Kredensial dan Disiplin

Keperawatan adalah sebagai berikut :

1. Tugas

a) Menyusun porto folio untuk perkembangan professional

b) Menentukan komponen standar kredensial :

o Ijazah

o STR (surat tanda registrasi)

o Sertifikat pelatihan

o Surat tidak terlibat kriminal

o Surat pernyataan memiliki pengetahuan atau ketrampilan khusus

yang diuraikan dalam uraian tugas (bagi perawat yang sudah

bekerja)
o Surat peryataan telah menyelesaikan program orientasi rumah

sakit / orientasi di unit tertentu

o Surat hasil pemeriksaan kesehatan (sesuai ketentuan)

c) Menentukan tahapan proses kredensial :

o Perawat mengajukan permohonan untuk memperoleh kewenangan

klinis dengan metode self assessment

o Sub komite mengkaji dan memberikan rekomendasi tindakan

keperawatan yang diajukan oleh pemohon

o Direktur rumah sakit menerbitkan surat penugasan

d) Merancang program kredensial sesuai dengan jenjang kompetensi

keahlian

e) Menentukan jenis pendidikan formal dan pelatihan yang dapat diakui

untuk menunjang kompetensi

f) Melaporkan hasil assessment dan pemeriksaan serta memberikan

rekomendasi kewenangan klinik kepada komite keperawatan

g) Melakukan pemulihan kewenangan klinik

h) Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang

ditetapkan

i) Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan

j) Melakukan pembinaan etika keperawatan

k) Membantu menyelesaikan masalah-masalah dari dalam/luar meliputi

pelanggaran disiplin dan etik dalam pelayanan asuhan keperawatan


melalui panitia panel keperawatan.

l) Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam

asuhan keperawatan.

2. Kewenangan

Sub komite kredensial dan disiplin mempunyai kewenangan menilai dan

memutuskan kewenangan klinis yang adekuat sesuai dengan kompetensi

yang dimiliki setiap tenaga keperawatan sesuai jenjang karir dan melakukan

penegakan disiplin.

3. Mekanisme kerja

a) Mempersiapkan kewenangan klinis mencakup kompetensi sesuai area

(12 kompetensi kunci)

b) Menyusun kewenangan klinis dengan kriteria : pendidikan, lisensi,

prestasi penjagaan dan peningkatan mutu pelayanan keperawatan,

status personal, status kesehatan serta tidak pernah terlibat dalam tindak

kriminal dan kekerasan jika melakukan praktek mandiri, dapat

menjelaskan pola praktik dan implementasinya.

c) Melakukan assessment kewenangan klinis dengan berbagai metode

yang disepakati.

d) Membuat keputusan untuk memberikan kewenangan klinik dengan

memberikan rekomendasi kepada komite keperawatan.

e) Melakukan pembinaan dan pemulihan kewenangan klinik secara berkala.

f) Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang


ditetapkan

g) Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan :

1. Mengidentifikasi sumber laporan

2. Pemeriksaan melalui panel disiplin profesi dengan proses pembuktian

(datangkan saksi ahli bila diperlukan) secara tertutup dan rahasia

3. Membuat keputusan

4. Keputusan diambil melalui panel, bila yang bersangkutan keberatan

maka dapat melekukan pembelaan dengan bukti-bukti, dan

dipanelkan kembali untuk memutuskannya.

5. Memberikan tindakan disiplin profesi keperawatan berupa :

« Teguran

« Peringatan tertulis

« Pembatasan dan pencabutan wewenang sementara/selamanya

dan bekerja dibawah supervisi

6. Memberikan keputusan kepada yang bersangkutan melalui direktur

atas ajuan dari sub komite kredensial dan disiplin berbentuk surat

rekomendasi komite keperawatan

7. Melakukan pembinaan profesionalisme keperawatan dan kebidanan

dengan cara :

 Terus menerus

 Terprogram

 Metode yang dilakukan : diskusi, ceramah, lokakarya simposium,


bedside teaching, refleksi diskusi kasus disesuaikan dengan SDM

yang tersedia

 Ada kerjasama dengan bidang keperawatan,diklat dan organisasi

keperawatan lain yang terkait

5. Sub.Komite Mutu Keperawatan

Uraian tugas pokok dan fungsi dari Sub.Komite Mutu Keperawatan adalah sebagai

berikut :

1. Tugas

a) Menyusun dan merevisi rencana peningkatan mutu keperawatan dan

kebidanan

b) Memantau dan memastikan kepatuhan perawat / bidan terhadap SAK

dan SPO

c) Menyusun data dasar profil perawat / bidan sesuai area praktik

d) Melakukan pendataan kompetensi perawat / bidan sesuai jenjang karir

pada setiap area praktik

e) Mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

pengembangan profesional berkelanjutan (continuing professional

development/CPD) tenaga keperawatan dan kebidanan berkoordinasi

dengan bidang keperawatan.

f) Melakukan audit keperawatan

g) Melakukan koordinasi dengan unit mutu rumah sakit, untuk telaah

temuan kualitas sehingga dapat dilakukan tindak lanjut perubahan mutu


h) Mengadakan pertemuan ilmiah, pelatihan internal rumah sakit,

berdasarkan hasil assesment kompetensi dan kemajuan IPTEK

i) Mengadakan kegiatan ilmiah, pelatihan di luar rumah sakit bagi perawat

sesuai area praktik pada setiap jenjang karir.

j) Memfasilitasi proses pendampingan “couch” (preceptorship/mentorship)

selama melaksanakan praktik keperawatan/kebidanan

k) Mengidentifikasi perubahan kompetensi berdasarkan fakta melalui kaji

ulang

2. Kewenangan

Melaksanakan assesment, merencanakan, mempertahankan,

mengembangkan mutu profesi setiap tenaga keperawatan dan kebidanan

3. Mekanisme Kerja

a) Melakukan koordinasi dengan bidang keperawatan untuk memperoleh

data dasar tentang profil tenaga keperawatan dan kebidanan

b) Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi sesuai dengan perkembangan

IPTEK, kesenjangan tersebut menjadi dasar perencanaan baik

dilakukan di dalam maupun di luar rumah sakit

c) Melakukan koordinasi dengan supervisor, CE (clinic Educator),

melakukan “couch” bimbingan (preceptor/mentorship) selama

melaksanakan praktek

d) Melakukan audit keperawatan dan pembahasan kasus

e) Mengidentifikasi fenomena klinik, telaah kompetensi perawat sebagai


bahan mengadakan perbaikan mutu pelayanan keperawatan

f) Memberikan masukan kepada bidang keperawatan, direktur untuk

pengembangkan SDM dalam hal peningkatan dan mempertahankan

kompetensi.

6. Sub. Komite Pelayanan dan Dokumentasi Keperawatan

Uraian tugas pokok dan fungsi dari Sub. Komite Pelayanan dan Dokumentasi

Keperawatan adalah sebagai berikut :

1. Tugas

a) Mempersiapkan bahan SAK dan SPO

b) Merevisi dan Menyusun SAK dan SPO keperawatan dan kebidanan

c) Mengevaluasi dan meningkatkan mutu dokumentasi keperawatan dan

kebidanan

d) Menciptakan model dokumentasi yang simpel, mudah dan kompeten

e) Menyusun dan mengembangkan Metode Asuhan Keperawatan

Profesional di RSUD C[payung

f) Menyusun Standar Etik Profesi, hak dan kewajiban perawat/ bidan, hak

dan kewajiban pasien, peraturan rawat inap dan mensosialisakannya

g) Memberikan pertimbangan rencana pengelolaan, pengadaan dan

penggunaan alat-alat kesehatan serta linen untuk pelayanan

keperawatan

2. Kewenangan

Meningkatkan mutu dokumentasi keperawatan/kebidanan,, mewujudkan


SAK dan SPO yang kompeten

3. Mekanisme kerja

a) Mengevaluasi metode asuhan keperawatan, dokumentasi keperawatan

dan kebidanan, kepatuhan pelaksanaan SPO, standar asuhan

keperawatan, protokol keperawatan dan pedoman yang berlaku

dilingkungan rumah sakit.

b) Memantau dan menilai pelaksanaan standar asuhan keperawatan serta

bekerja sama dengan sub komite mutu dalam mengembangkan ke

bentuk yang lebih komprehensif

Demikian buku pedoman kerja komite keperawatan di RSUD Cipayung, semoga

dapat digunakan sebagai panduan dalam menyelenggarakan kegiatan komite

keperawatan sehingga keprofesionalan keperawatan dan kebidanan di RSUD Cipayung, terus

kompeten sesuai dengan perkembangan keilmuannya.

BAB III

STANDAR FASILITAS

A.DENAH RUANGAN

Ruang Komite Keperawatan berada di lantai 2, dengan denah sebagai berikut :


LIFT

LT 7

RUANG RUANG

TUNGGU

KELUARGA
PASIEN

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

SUB KOMITE KREDENSIAL

Tata laksana kredensial keperawatan RSUD Cipayung, yang dilakukan oleh komite

keperawatan dan menjadi tugas sub komite kredensial sebagai berikut :


A.Perawat dan atau bidan mengajukan permohonan untuk memperoleh kewenangan

klinis kepada ketua komite keperawatan

B.Ketua komite keperawatan menugaskan sub komite kredensial untuk melakukan

proses kredensial ( dapat dilakukan secara individu atau kelompok )

C.Sub komite membentuk panitia adhock untuk melakukan review, verifikasi, dan

evaluasi dengan berbagai metode, potofolio, asesmen kompetensi.

Menerima hasil verifikasi persyaratan kredensial dari bagian SDM.

Data potofolio meliputi :

1.Ijasah

2.STR ( Surat Tanda Registrasi )

3.Sertifikat kompetensi

4.Log book berisi uraian capaian kinerja

5.Surat pernyataan setelah menyelesaikan program orientasi rumah sakit orientasi di

unit tertentu bagi tenaga keperawatan yang baru

6.SIKP ( Surat Ijin Kerja Perawat )

A.Sub komite memberikan laporan hasil kredensial sebagai bahan rapat menetukan

kewenangan klinis bagi setiap tenaga keperawatan dan tenaga kebidanan


B.Sub komite kredensial membuat laporan seluruh proses kredensial kepada ketua

komite keperawatan untuk diteruskan ke kepala / Direktur Rumah Sakit

C.Merekomendasikan pemulihan kewenangan klinis bagi setiap tenaga keperawatan

dan kebidanan

D.Melakukan kredensial ulang secara berkala setiap tiga tahun

SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN

A.Langkah – langkah Tata Laksana Etik Dan Disiplin Keperawatan

Tata laksana etik dan disiplin keparawatan sebagai berikut :

1.Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan :

a.Mengidentifikasi sumber laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin di dalam

rumah sakit.

b.Melakukan telaah atas laporan kejadian pelanggaraan etik dan disiplin profesi.

1.Membuat keputusan

Pengambilan keputusan pelanggaran etik profesi dilakukan dengan melibatkan

organisasi profesi yang ada di rumah sakit.

2.Melakukan tindak lanjut keputusan berupa :


a.Pelanggaran etik direkomendasikan kepada Organisasi Profesi Tenaga Keperawatan di

Rumah Sakit melalui Komite Keperawatan.

b.Pelanggaran disiplin profesi diteruskan kepada Kepala Bidang Keperawatan melalui

Komite Keperawatan.

c.Untuk pencabutan kewenangan klinis diusulkan ke Ketua Komite Keperawatan untuk

diteruskan ke Direktur Rumah Sakit.

1.Bersama dengan Kepala Bidang Keperawatan melakukan pembinaan profesionalisme

keperawatan, meliputi :

a.Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus melekat dalam pelaksanaan praktek

keperawatan sehari – hari.

b.Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topic dan metode serta

evaluasi.

c.Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah, lokakarya,symposium, “ bedside

teaching”, refleksi diskusi kasus dan lain – lain disesuiakan dengan lingkup pembinaan

dan sumbere yang tersedia.

1.Menyusun laporan kegiatan sub komite untuk disampaikan kepada Ketua Komita

Keperawatan.
A.Klarifikasi Pelanggaran Etik dan Disiplin Keperawatan

1.Pelanggran ringan meliputi :

a.Terlambat datang

b.Tidak mengisi daftar hadir

c.Kadang – kadang pulang lebih awal tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.

d.Berpakian tidak dengan atribut lengkap

e.Kadang – kadang tidak berpakaian dinas.

Sangsi :

a.Teguran lisan maksimal 3 ( tiga ) kali

b.Diwajibkan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi masalah yang sama.

Pelaksana : Kepala Ruangan

Keterangan : Bila tidak dapat diatasi kepala ruangan, dilimpahkan ke kepala bidang

keperawatan melalui Kepala Satuan Pelaksana.

1.Pelanggaran sedang, meliputi :


a.Selalu tidak berpakaian dinas

b.Selalu pulang lebih awal

c.Sering meninggalkan tempat kerja untuk kepentingan pribadi

d.Sering ijin dengan beberapa alas an yang tidak dapat dipertanggung jawabkan

e.Kurang jujur, kurang tertib, dan kurang cermat dalam bekerja

f.Kurang memebri contoh yang baik dalam perilaku sehari – hari

g.Kurang bertanggung jawab dalam memelihara barang inventaris rumah sakit

h.Mengulangi pelanggaran ringan yang telah diperingatkan sampai tiga kali

i.Melakukan tindakan negative

j.Bertindak selaku perantara untuk mendapatkan pekerjaan orang lain dengan maksud

mendapatkan keuntungan pribadi.

k.Kurang menghargai teman sejawat / perawat ataupun bidan.

Sangsi:

a.Teguran lisan maksimal 2 ( dua ) Kali

b.Teguran tertulis
c.Memotong cuti tahunan

Pelaksana : Kepala Satuan Pelaksana

Keterangan : Bila tidak masuk dinas tanpa kabar

1.Pelanggaran berat

a.Mengganggu kehormatan / martabat rumah sakit dan kedinasan

b.Menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi

c.Menyalahgunakan barang, uang, surat berharga milik rumah sakit.

d.Menjualbelikan, memiliki dan menggunakan dokumen milik rumah sakit secara tidak

sah

Sangsi :

a.Teguran tertulis dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi masalah

yang sama

b.Menurunkan nilai DP3/Kinerja

Pelaksana : Kepala Bidang Keperawatan

Keternagan : Bila tidak mampu diatasi oleh kepala bidang keperawatan, maka

dilimpahkan langsung ke direktur.


SUB KOMITE MUTU

COTINUING PROFESIONAL DEVELOPMENT (CDP)

Tata laksana CPD keperawatan di RSUD Cipayung yang dilakukan oleh komite

keperawatan dan menjadi tugas sub komite mutu profesi sebagai berikut :

a.Komite keperawatan bersama sub komite mutu melakukan monitoring dan evaluasi

kebutuhan CPD perawat berdasarkan hasil mapping keperawatan, proses kredensial

b.Sub komite mutu profesi menyusun program CPD sesuai kompetensi jenjang karir yang

terlihat dibawah ini :

TABEL 1

Program CPD

LEVEL PROGRAM CPD/PELATIHAN


PK I 1.Paket kompetensi kunci keperawatan dasar – generalis ( 14 core
( Sampai challenge competencies )
PK II ) 2.Caring dalam pelayanan
3.Sosialisasi professional
4.Keselamatan pasien ( patient safety )
5.Emergensy Nursing Dasar ( BHD )
PK II 1.Kepemimpinan dalam keperawatan
2.Manajemen asuhan pasien
3.Manajemen unit rawat
4.Paket kompetensi klinik dasar sesuai bidang keahlian
keperawatan ( bedah, interna, Anak,Maternitas, gawat darurat,
perawatan intensif/kritis )
PK III 1.Manajemen pelayanan keperawatan pada organisasi terbatas
2.Evidence Based Nursing Practice ( EBNP )
3.Metode penelitian
4.Paket kompetensi klinik lanjut sesuai bidang keahlian
Keperawatan ( bedah, interna, anak, maternitas, gawat darurat,
Perawat intensif / kritis
5.Supervisi klinik, preceptorship, mentorship
6.Kerja tim
7.Manajemen konflik

PK IV 1.Manajemen pelayanan keperawatan pada organisasi luas


2.Ebidence Based Nursing Practice ( EBNP ) lanjut
3.Laporan hasil penelitian dab menulis jurnal
4.Paket kompetensi klinik spesialis sesuai bidang keahlian
keperawatan ( bedah,interna,anak,maternitas,gawat
darurat,perawat intensif/kritis )

PK IV 1.Metode konsultasi
2.Penelitian keperawatan terpadu
3.Paket kompetensi klinik soesialis dan sub spesialis sesuai bidang
keahlian keperawatan

a.Sub komite mutu melalui ketua komite keperawatn menyampaikan usulan kegiatan

CPD / pelatihan kepada bidang keperawatan untuyk ditindaklanjuti.

AUDIT KEPERAWATAN
1.Pilih topick yang akan dilakukan audit keperawatan oleh sub komite mutu profesi

2.Tetapkan standar dan kriteria meliputi :

a.Audit Dokumentasi Askep

b.Audit persepsi Pasien / Keluarga terhadap Mutu Askep

c.Audit Tindakan Keperawatan

1.Tetapkan jumlah kasus / sampel yang akan diaudit

2.Bandingkan standar / kriteria dengan pelaksanaan pelayanan

3.Lakukan analisa kasus yang tidak sesuai dengan standar dan kriteria

4.Terapkan perbaikan

5.Perencanaan reaudit

6.Dokumentasikan hasil audit keperawatan

RONDE KEPERAWATAN

A.Pra Ronde

a.Tentukan kasus dan topik ( sehari sebelum ronde )

b.Tentukan tim ronde

c.Buat inform concern

d.Buat preplanning
e.Diskusikan kasus dan topik yang dipilih

f.Cari sumber dan literature

A.Ronde

1.Peran PA dan PP

a)Jelaskan keadaan dan demografi pasien

b)Jelaskan masalah keperawatan utama

c)Jelaskan intervensi yang dilakukan

d)Jelaskan alasan ilmiah tindakan yang dilakukan

e)Gali masalah – masalah pasien yang belum teratasi

1.Peran perawat konselor

a)Beri justifikasi

b)Beri reinforcement

c)Nilai kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan secara rasional tindakan

d)Arahkan dan koreksi

e)Integrasikan antara konsep dan teori yang telah dipelajari

A.Pasca Ronde

1.Evaluasi pelaksanaan ronde


2.Revisi dan perbaikan

3.Pendokumentasian hasil ronde keperawatan.

BAB V

PENUTUP

Demikian buku pedoman kerja komite keperawatan di RSUD Cipayung, semoga

dapat digunakan sebagai panduan dalam menyelenggarakan kegiatan komite

keperawatan sehingga keprofesionalan keperawatan dan kebidanan di RSUD Cipayung, terus

kompeten sesuai dengan perkembangan keilmuannya.

Anda mungkin juga menyukai