Penderita Achondroplasia mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan
tulang, sehingga struktur tengkorak dari penderita Achondroplasia menjadi abnormal. Kondisi ini mengakibatkan pertumbuhan gigi kurang sempurna sehingga gigi menjadi crowded (berlapis) dan mengakibatkan maloklusi. Gigi yang maloklusi dan crowded akan menyebabkan kebersihan rongga mulut terganggu, sehingga penderita achondroplasia kadang juga mengalami gingivitis. Gigi-geligi pada penderita achondroplasia memiliki bentuk, ukuran dan jumlah yang cenderung normal, serta sepenuhnya erupsi kecuali pada gigi molar ketiga. Kegagalan perkembangan atau pertumbuhan basis kranium secara normal pada penderita Achondroplasia, memberikan karakteristik midface deficiency atau hypoplasia midface. Hal ini yang mengakibatkan maksila menjadi retrognatik, sedangkan mandibula normal atau sedikit prognatik, prognathism mandibula adalah protrusi rahang bawah yang melebihi jarak normal dari garis kranium, menyebabkan buccal cross-bite dan posterior open bite, sehingga menghasilkan hubungan rahang Klas III.
Daftar Pustaka: P Celenk, S Arici, C Celenk. Oral Findings in a Typical Case of Achondroplasia. Journal of International Medical Research 2003; 31: 236 – 238.