Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Sejarah Berdirinya Perusahaan Ritel

(Wallmart, Lottemart, Hypermart, dan Carrefour)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

DAVID DWI PURNOMO NIM. D1061141011

WIDO NURAGUS TANJUNG NIM. D1061141016

RIZKY HARLAN NIM. D1061141017

MUHAMMAD AKMAL NIM. D1061141030

URAY AMALIA ANGGITA NIM. D1061141031

VENANSIUS NONO NIM. D1061141033

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PRODI TEKNIK INDUSTRI

2014

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, November 2014

Penyusun

2
DAFTAR ISI
Kata pengantar .......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................4

1.2 Ruang Lingkup.................................................................................................................4

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan .........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 WALMART .....................................................................................................................5

2.2 LOTTE MART ................................................................................................................8

2.3 HYPERMART .................................................................................................................11

2.4 CARREFOUR..................................................................................................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................14

3.2 Saran ................................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar belakang penulisan makalah yang berjudul Sejarah Berdirinya Perusahaan Ritel
(Wallmart, Lottemart, Hypermart, dan Carrefour) ini adalah untuk memberikan sedikit
tambahan pengetahuan atau informasi kepada rekan-rekan satu prodi dan kepada semua yang
membacanya dengan harapan pembaca dan para audience menjadi lebih tahu tentang sejarah
berdirinya perusahaan ritel(retail) dari yang paling terkenal di dunia, hingga perusahaan ritel
yang berdiri di Indonesia, dan hal-hal lain yang akan dijelaskan dalam makalah ini.

1.2 Ruang Lingkup.


Dalam makalah ini kami hanya menjelaskan beberapa perusahaan ritel yang dikategorikan
dalam Departemen store, hypermarket, supermarket serta yang berkaitan dengan kontribusi
dari para tokoh dibalik berdirinya perusahaan-perusahaan ritel tersebut. Pembahasan lebih
dikhususkan kepada perusahaan ritel seperti Wallmart, Hypermart, Lottemart dan Carrefour,
hal tersebut dimaksudkan agar pembaca atau audience dapat mengetahui sedikit namun
mendalam tentang sejarah berdirinya perusahaan tersebut.

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan.


Untuk memenuhi dan melengkapi tugas mata kuliah PENGANTAR TEKNIK
INDUSTRI.
1. Untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang sejarah berdirinya perusahaan
ritel terbesar didunia maupun di Indonesia.
2. Menjadikan makalah dan tugas ini sebagai sarana atau media informasi mengenai
sejerah berdirinya perusahaan ritel terbesar bagi perkembangan teknik industri dunia.
3. Memberikan uraian tentang sejarah berdirinya perusahaan Wallmart, Hypermart,
Lottemart, dan Carrefour serta pemikiran-pemikiran para pendiri perusahaan tersebut yang
dapat menjadi sumber inspirasi dan sumber ilmu bagi kita.
4. Makalah dan tugas ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai sarana atau fasilitas untuk
mengetahui tentang sejarah berdirinya perusahaan ritel terbesar tersebut dalam sudut
pandang para pendiri yang berperan penting bagi suksesnya perusahaan yang mereka dirikan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. WALMART

A. SEJARAH WALMART.
Sam Walton, pendiri Wal-Mart, adalah sosok yang berani mengambil kesempatan dan
mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada. Lahir dari pasangan Thomas dan Nancy
Walton pada 29 Maret 1918 di Oklahoma. Sam tumbuh dewasa sebagai laki-laki yang
ambius. Walaupun tidak menjadi siswa paling pintar di sekolahnya, tekadnya untuk kerja
keras menjadikannya siswa yang unggul. Beberapa prestasi diraihnya sewaktu sekolah dan
kuliah, baik dibidang olahraga, pelajaran, dan organisasi. Belum cukup sampai disitu, ia juga
mampu membantu keuangan keluarganya dengan memerah sapi, mengantar susu, sampai
menjadi pengantar koran. Tiga hari setelah kelulusannya (tahun 1940), ia mulai memasuki
dunia ritel dengan bekerja di JcPenney’s di Des Moines, Iowa. Gaji sebesar 75 dolar sebulan
diterimanya sebagai management trainee. Sam mendapat banyak pengalaman di JcPenney’s,
tetapi tahun 1942 ia terpaksa mengundurkan diri karena harus menunggu pelantikan masuk
militer untuk Perang Dunia II.
Ia juga pernah menjalankan bisnis waralaba Ben Franklin, dengan modal BODOL
(meminjam istilah Purdi E. Chandra), alias Berani Optimis Duit Orang Lain. Tapi sebenarnya
tidak sepenuhnya modal BODOL sih, karena modal Sam Walton waktu itu adalah
tabungannya sendiri sebesar $5000, ditambah dengan pinjaman dari ayah mertuanya sebesar
$20.000. Toko Sam berasal dari franchise Butler Brothers yang mengarah ke toserba. Dengan
bantuan mereka, toko Sam mampu memimpin penjualan di 6 wilayah negara bagian. Strategi
yang diterapkannya adalah menyediakan stok barang yang sangat bervariasi, harga sangat
murah, lokasi yang mudah dikunjungi, dan tetap buka lebih lama dari kebanyakan toko
lainnya (terutama waktu Natal).
Sebagai pionir dari strategi discount merchandising, yaitu membeli langsung dari pemasok
yang menawarkan harga paling murah, Sam mampu menjual barang lebih murah dengan
kuantitas lebih banyak. Strategi bermain dengan volume tinggi ini membuatnya mampu
menegosiasikan harga beli yang lebih murah lagi untuk pembelian selanjutnya. Dengan
begitu, volume penjualan dan profitnya pun meningkat.
Hanya butuh tiga tahun, Walton mampu meningkatkan penjualan tahunan dari USD80.000
menjadi USD225.000. Naluri bisnis yang jenius telah memotivasi Walton untuk semakin
mengembangkan jaringan bisnisnya. Hal itu dilakukannya saat membeli pusat perbelanjaan
milik peritel Luther E Harrison di kawasan Bentonville, Arkansas, lima tahun kemudian
(1950).
Ditahun 1954, Sam kembali membuka sebuah toko bersama kakaknya disebuah pusat toko
bersama kakaknya di sebuah pusat perbelanjaan Ruskin Heights, Kansas City.
Sejak itulah, Walton mulai menamai jaringan pusat perbelanjaannya dengan sebutan
Walton’s 5&10. Sebagai pebisnis berbakat, Walton betul-betul mampu membuktikan
kapasitasnya dalam mengambil keputusan bisnis yang menentukan. Dengan begitu, Walton
dapat meningkatkan daya ekspansi roda bisnisnya.
Jumlah jejaring bisnisnya semakin bertambah pada 1967, yakni menjadi 24 pusat
perbelanjaan di seluruh negara bagian Arkansas. Perluasan ini menyumbangkan tingkat
penjualan tahunan Walton’s 5&10 menjadi USD12,6 juta. Untuk lebih memperkuat citra

5
jejaring bisnisnya, Walton mengubah nama Walton’s 5&10 menjadi Wal-Mart pada 1967,
tepatnya 31 Oktober 1967.
Perubahan ini tidak terlepas dari peran Bob Gogle, sang tangan kanan kepercayaan Walton
dalam menjalankan bisnis ritelnya. Gogle mengusulkan penamaan dengan keyakinan bahwa
ritel Walton akan mampu menjadi jaringan bisnis ritel yang kukuh. Ekspansi bisnis Walton
semakin masif ketika pada 1968, Wal-Mart memperluas jejaring bisnisnya di luar wilayah
negara bagian Arkansas, yakni Sikeston, Missouri, dan Claremore dalam wilayah negara
bagian Oklahoma. Saham Perusahaan mulai diperdagangkan di pasar OTC pada tahun 1970
dan terdaftar pada New York Stock Exchange dua tahun kemudian. Di tahun 1971, Wal-Mart
memulai sebuah upaya ekspansi dengan membuka kantor pusat yang besar di Bentonville,
Arkansas.
Ia mempekerjakan para manager dan menawarkan mereka kesempatan untuk menjadi mitra
terbatas dan mendapat bagian keuntungan bila mereka mau ikut berinvestasi. Peluang terbuka
pula untuk membuka toko baru di tempat lain bila toko yang dikelola ternyata sukses. Para
manajer yang termotivasi ini selalu berusaha memaksimalkan keuntungan dan meningkatkan
kemampuan manajerial mereka.
Sam mendirikan walmart, Filosofinya adalah menghormati setiap individu, melayani
konsumen dengan baik, dan striving for excellence. Setiap toko Wal-Mart mempunyai
program yang dipimpin oleh para pegawai lokal, yang tumbuh dan mengerti kebutuhan
disana. Wal-Mart menguasai dunia ritel di Amerika Serikat, bergerilya dengan toko-toko
kecil di pinggiran kota, dan kemudian masuk ke giant retail dengan konsep “ Everyday Low
Price”. Kesuksesan toko-toko Sam adalah lantaran ia mampu menerapkan ide-ide, membuat
sistem manajemen yang baik, dan mengatur sistem toko-toko tersebut sedemikian rupa
sehingga bisa berjalan dengan sendirinya. Inilah yang merupakan dasar sejarah Wal-Mart,
yang kemudian menjadi ritel terbesar dunia.
Jumlah karyawan Wal-Mart menjadi saksi betapa tingginya pertambahan jumlah karyawan
dan kenaikan laba bersih. Penjualan meningkat hingga 44,2 juta dollar AS yang membuat
banyak entrepreneur merasa tersihir dengan potensi besar dunia ritel. Dua tahun paling
penting dalam sejarah Wal-Mart ialah 1971 dan 1975. Di bulan Mei 1971, saham Wal-Mart
mengalami split 100% dan harga pasaran secara mengejutkan mencapai 47 dollar per lembar.
Sementara di tahun 1975, Wal-Mart sukses mencetak angka penjualan 340,3 juta dollar AS.
Ekspansi perusahaan ini membuahkan 7500 kemitraan dan sudah mendirikan 125 toko yang
berjalan dengan sukses.
Tahun 1977, terjadi takeover besar-besaran di Wal-Mart dan perusahaan mengakuisisi
Hutcheson Shoe Company dan juga memperkenalkan sebuah cabang farmasinya yang
dinamai Wal-Mart pharmacy.
Selain itu, selain menyediakan barang-barang kebutuhan pokok konsumen, Wal-Mart juga
telah melakukan berbagai inovasi penyediaan produk- produk kebutuhan pokok konsumen.
Pada 1978 misalnya, Wal-Mart membidik pasar penjualan obat-obatan, pusat layanan mobil,
dan barang-barang perhiasan.
Di akhir dekade tersebut, Wal-Mart menjelma menjadi raksasa dalam dunia ritel AS.
Turnover mencapai lebih dari 1,248 miliar dollar AS dalam penjualan dan 276 toko yang
dikelola secara efisien oleh 21.000 mitra.
Dua dekade 1980-an dan 1990-an menjadi momen transformasi jaringan ritel raksasa ini
dalam bisnis global. Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, baik dalam aspek ukuran dan
pendapatan moneternya, aspek operasional juga makin menanjak.
Namun,sejarah bisnis Wal- Mart tidak selalu bertumpu pada sistem pertumbuhan
organik,sebab langkah bisnis nonorganik seperti mengakuisisi menjadi bagian sejarah
pertumbuhannya

6
Langkah ini misalnya, dilakukan pertama kali oleh Wal-Mart ketika mengakuisisi jejaring
perbelanjaan ritel Mohr- Value yang berlokasi di kawasan Michigan dan Illinois. Setahun
kemudian, perusahaan ritel Hutcheson Shoe Company juga diakuisisinya. Kebijakan akuisisi
terus dijalankan Wal-Mart seiring ekspansi secara organik.
Pada tahun 1980 misalnya, Wal-Mart kembali mengakuisisi Kuhn's Big K, yang memiliki 92
pusat perbelanjaan di dua negara bagian,Georgia dan South Carolina. Namun pada saat yang
sama, Wal- Mart juga berekspansi ke pasar Florida dan Nebraska.
Inovasi ini terus berlanjut ketika Wal-Mart juga untuk pertama kalinya memperkenalkan
konsep Wal-Mart Supercenter di Washington, Missouri. Konsep ini memadukan antara
layanan belanja berdiskon, pusat penjualan bahan bakar minyak, pusat optik, studio lukis,
pemotretan, layanan perbankan, telepon seluler, salon perawatan rambut dan kuku,
penyewaan video film, bahkan layanan gerai makanan ringan.
Di tahun 1983, klub Sam pertama dibuka dan menduduki peringkat teratas di antara jaringan
toko ritel oleh Majalah Forbes.
Ekspansi bisnis ke luar negeri semakin intensif dilakukan Wal-Mart. Pada 1995,Wal-Mart
kembali membuka jaring pertokoannya di negara Argentina dan Brasil. Begitu juga di Asia
dengan membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan ritel lokal pada 1998, setelah
dua tahun sebelumnya Wal-Mart gagal memasuki pasar ritel Korea akibat ketatnya
persaingan sesama perusahaan ritel.
Di tahun 1998, pusat penjualan terbesar pertama Wal-Mart diluncurkan dan dibuka untuk
umum yang kemudian dikenal menjadi toko konvensional di banyak wilayah dan negara di
seluruh dunia.
Bahkan ketika memasuki Inggris pada 1999,Wal-Mart cukup luar biasa untuk segera
menguasai pasar dengan mengakuisisi ASDA Group Plc yang memiliki 229 pusat
perbelanjaan. Pelan tapi pasti, dengan kinerja bisnis yang luar biasa, Wal-Mart terus
merangkak menjadi perusahaan yang benar-benar menggurita. Bahkan pada 2003-2004,
berturut-turut Wal-Mart menempati posisi teratas dari seluruh perusahaan di AS yang ratarata
memiliki pasar luas di seluruh dunia.
Pengakuan atas dominasinya terus mengalir dari berbagai institusi, bahkan para
kompetitornya sendiri. Pada tahun 2005 misalnya, majalah pemeringkat Fortune
menempatkan Wal- Mart dalam posisi kelima dari seluruh perusahaan terkemuka global. Ide
dan upaya Walton membuat Wal-Mart menjadi salah satu perusahaan yang sudah berhasil
mengubah dunia bisnis global.
Ide toko ritel, toko diskon dan toko super yang ia gagas sudah mengubah dunia belanja dan
konsumen. Kini perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 2,1 orang mitra dan karyawan
langsungnya. Toko-toko Wal-Mart melayani lebih dari 176 juta konsumen di seluruh dunia
per tahun.

7
2.2. LOTTE MART
LotteMart Wholesale dahulu bernama Makro adalah sebuah layanan perdagangan mandiri
dengan perkiraan 40,000-50,000 anggota potensial di setiap toko.
Berbelanja di LotteMart Wholesale adalah kombinasi dari harga rendah setiap hari, ragam
variasi produk Makanan dan Non Makanan, dan fokus yang jelas pada belanja konsumen.
A. Sejarah Berdirinya
Lotte tumbuh menjadi perusahaan yang mewakili Korea di berbagai bidang seperti distribusi
makanan dan rekreasi. Saat ini, perusahaan ini sedang berkembang menjadi perusahaan
global yang memperkaya kehidupan orang-orang di seluruh dunia.
Didorong oleh normalisasi hubungan diplomatik antara Korea dan Jepang pada tahun 1965,
Pemilik Lotte, Shin Kyuk-ho, seorang pengusaha Korea, yang unit usahanya kebanyakan
beroperasi di Jepang, membuat investasi berani dengan mendirikan Grup afiliasi bisnis
pertama, Lotte Confectionery di Korea. Pada saat itu, Korea adalah negara yang sedang
berkembang karena sisa-sisa Perang Korea. Investasi Mr. Shin adalah sebuah langkah
pertama menuju modernisasi besar-besaran industri makanan.
- 1967 Lotte Confectionery diperkenalkan
- 1968 Lotte Aluminium dimulai
Pada tahun 1970-an, perusahaan melakukan langkah besar sebagai bisnis makanan terbesar,
mendirikan Lotte Chilsung Beverage, Lotte Samkang. Lotte Ham & Milk, dan Lotteria.
Selain itu, Lotte memelopori industri ritel dan pariwisata nasional dengan meluncurkan Lotte
Hotel dan Lotte Shopping. Tahun-tahun berikutnya, perusahaan juga memperkenalkan Lotte
Engineering & Construction, Honam Petrokimia, Lotte Engineering & Machinery, dan Lotte
Trading.
- 1973 Lotte Hotel dibuka
- 1973 Lotte Engineering & Machinery dan Lotte Pioneer didirikan.
- 1974 Lotte Trading didirikan
- 1974 Mengakuisisi Chilsung Han-mi Beverage dan mengubah namanya menjadi Chilsung
Lotte Beverage
- 1976 Mengakuisisi Honam Petrokimia
- 1978 Mengambil alih Samkang dan mengubah nama menjadi Lotte Samkang
- 1978 Lotte Ham & Milk Diluncurkan.
- 1978 Mengambil alih Pyunghwa Construction dan mengubah namanya menjadi Lotte
Engineering & Construction
- 1979 Lotteria didirikan.
- 1979 Lotte Shopping dimulai
Pada tahun 1980’s, Lotte mencapai titik kompetitif dalam distribusi, pariwisata, dan industri
makanan, dengan berhasil mendapatkan peringkat dalam sepuluh-besar kelompok bisnis
Korea. Hal ini juga meletakkan dasar untuk mendorong dirinya ke pasar global dengan
melakukan diversifikasi sektor usaha. Pada periode ini, Lotte menyelesaikan pembangunan
Lotte World, mendirikan Lotte Hotel di Busan dan Lotte Moolsan, dan menuangkan energi
maksimum untuk memperkuat daya saing dalam industri pariwisata. Didirikannya Lotte
Canon dan Korea Fujifilm mempercepat peluncuran bisnis tekhnologi tinggi. Lotte Giants
dan Daehong Communications didirikan untuk memperbaharui seluruh infrastruktur budaya
perusahaan. Lotte R & D Center dan Lotte Merchandising Service Center didirikan untuk

8
menambah intensitas penelitian dan pengembangan untuk produk-produk baru serta
keterampilan dalam bisnis.
- 1980 Didirikannya Lotte Freezing, mengakuisisi Korea Fujifilm
- 1982 Didirikannya Daehong Communications
- 1982 Didirikannya Lotte Giants
- 1982 Didirikannya Lotte Moolson1983
- 1983 Didirikannya Lotte R & D Center
- 1983 Didirikannya Merchandising Lotte Service Center
- 1984 Didirikannya Lotte Hotel di Busan
- 1985 Didirikannya Lotte Canon
- 1988 Mengakuisisi Korea Seven
- 1989 Didirikannya Lotte World Promotion Department
Pada tahun 1990-an, Lotte siap untuk melompat ke depan sebagai sebuah super grup yang
terbaik dari abad ke-21 berdasarkan kompetensi di inti daerah strategis.Hal ini
mempertahankan posisi Nomor 1 di distribusi, pariwisata, dan sektor makanan dan
membangun landasan bagi korporasi global dengan manajemen dan investasi yang agresif.
Mata rantai Lotte Hotel dan Lotte Shopping diperluas secara nasional dan bisnis-bisnis baru
diluncurkan. Mereka memperluas pasar ke Jepang, Cina, negara-negara Asia Timur lain, dan
Amerika Serikat, meningkatkan pemasaran global yang efektif untuk makanan dan minuman,
perdagangan, dan bisnis pariwisata. Lotte Data Communication dan Lotte.Com didirikan
untuk menciptakan model bisnis bertekhnologi tinggi. Korea Seven, Lotte Logistics, dan
Lotte Fresh Delica didirikan untuk menciptakan sistem logistik makanan yang baru dan
aman.
Bahkan setelah awal dari krisis keuangan Asia tahun 1997, Lotte tidak berhenti berkembang
didasarkan pada daya saing dalam inti bisnis strategis dan struktur keuangan yang kokoh. Hal
ini dapat dicapai dengan memilih bisnis di mana dapat lebih unggul dan memusatkan semua
upaya kompetitif perusahaan sektor tersebut.
- 1991 Didirikannya Lotte Station Building
- 1995 Lotte Capital mulai beroperasi
- 1996 Lotte Logistics dibentuk
- 1996 Lotte Data Communication Company didirikan
- 1999 Lotte Fresh Delica dimulai
Sewaktu Korea masih dalam masa pemulihan dari Perang Korea, Lotte, pada 1960-an, mulai
membangun dirinya sebagai pelopor bisnis. Sejak tahun-tahun awal tersebut, Lotte Group
telah tumbuh menjadi entitas bisnis kelas satu yang kompetitif, tangguh dalam sektor
makanan, ritel, pariwisata, konstruksi dan kimia berat. Tak satupun yang puas begitu saja,
Lotte telah mulai menerapkan rencana untuk industri tekhnologi tinggi, berbasis di struktur
keuangan yang solid, sistem manajemen yang inovatif, dan investasi yang kuat. Pada saat
yang sama, Lotte juga tumbuh sebagai bisnis kelas dunia dengan kehadirannya sekarang di
Cina dan Rusia. Tetapi pada intinya, Lotte menyadari pentingnya menempatkan prioritas
pada nilai-nilai pemegang saham, dengan berusaha untuk memaksimalkan laba melalui
manajemen yang bertanggung jawab, kegiatan operasional yang menguntungkan, dan respon
kreatif terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis.
- 2000 Lotte.com dimulai

9
- 2000 Lotte Boulangerie didirikan
- 2001 Mengakuisisi IY & F dan mengubah nama menjadi Lotte Pharmaceutical
- 2002 Mengakuisisi Star Food
- 2002 Mengakuisisi Dongyang Card dan mengubah nama menjadi Lotte Card
- 2004 Pendirian Lotte Shopping KKD Head Quarter
- 2004 Mengakuisisi KP Chemical
- 2005 Pendirian Daesan Lotte Petrochemical Corp
(Akuisisi dari 2nd Complex Hyundai Petrochemical Co)
- 2005 Mengakuisisi Wellga
- 2006 Mengakuisisi Woori Homeshopping
- 2008 Mengakuisisi Makro Indonesia

10
2.3. HYPERMART

Perjalanan Hypermart merintis langkahnya di Indonesia tak bisa dikatakan singkat. Mulai
beroperasi pada 2004, Hypermart yang kala itu hadir sebagai peritel paling bungsu, mengejar
ketertinggalannya untuk menunjukkan kepada publik: Inilah peritel asli Indonesia yang lahir
dari Bumi Pertiwi dan mampu bersaing dengan peritel asing.

A. Sejarah Berdirinya
Kebutuhan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari semakin membesar.
Supermarket saja tak cukup. Perlu didirikan hypermarket, sebuah konsep belanja dengan
koleksi barang yang jauh lebih lengkap. Matahari memandang bahwa Marketplace bisa
ditingkatkan dari supermarket menjadi hypermarket. Inovasi baru pun ditawarkan dengan
mengganti Marketplace di WTC Serpong menjadi Hypermart, hypermarket Matahari yang
pertama, dioperasikan 22 April 2004. Seorang pengusaha Mochtar Riady beserta anaknya
James T. Riady turut meresmikan toko ritel hipermarket baru dari grup PT Matahari Putra
Prima (MPP), yang dibangun di atas tanah seluas 6.500 meter 2 . MPP yang dulunya bernama
PT Matahari Departemen Store, sejak 1997 dibeli sahamnya oleh PT Multipolar, perusahaan
di bawah kelompok Lippo. Hingga 31 Desember 2003, PT Multipolar Corporation Tbk
menguasai 43,9602 % saham MPP dan 6,2982% dikuasai oleh PT Lippo E-Net Tbk. Langkah
MPP membuka Hypermart ini menjadi tonggak sejarah bagi Matahari Group masuk ke
segmen baru ritel hipermarket, menyaingi toko ritel hipermarket yang sudah ada, seperti
Carrefour dan Giant. Selama lebih dari 50 tahun, Matahari sukses mengembangkan Matahari
Department Store, Matahari Supermarket dan yang terakhir Matahari Market Place, yang
merupakan supermarket untuk segmen premium di Kelapa Gading, Serpong, Metropolis dan
GTC di Makasar. Kini Hypermart memiliki tantangan untuk mewujudkan visinya menjadi
pemimpin pasar hypermarket pada tahun 2014.

Dengan konsep baru yang memudahkan konsumen menemukan barang belanjaan primer dan
sekunder dalam satu tempat, Hypermart didesain dengan suasana hangat, menyenangkan dan
bersahabat. Konsep yang dibawa Hypermart mendapat sambutan positif bagi pelanggan.
Tingkat kunjungan terus meningkat. Hypermart terus dikembangkan. Dalam sembilan tahun
terakhir telah berdiri 104 gerai. Akhir tahun 2014 Hypermart bersiap-siap membuka outletnya
yang ke-105. Pembangunan gerai yang begitu cepat ini menempatkan Hypermart sebagai
hypermarket yang tercepat dalam pembangunan outlet di Indonesia. Kini Hypermart
memiliki tantangan untuk mewujudkan visinya menjadi pemimpin pasar hypermarket pada
tahun 2014.

11
2.4. CARREFOUR

A. Sejarah berdirinya

Carrefour mempunyai arti persimpangan dalam bahasa Perancis.


Carrefour pertama kali didirikan oleh Louis diforey dan Marcel fournier,
Annecy Perancis adalah gerai pertama kali carrefour, dibuka pada tanggal 3 juni 1957.
Carrefour adalah sekelompok supermarket internasional yang mempunyai kantor pusat di
Perancis. Carefour menciptakan Hypermart konsep yaitu penggabungan supermarket dengan
toserba(toko serba ada).

Carrefour di Indonesia hadir sejak tahun 1990 dengan membuka gerai pertama di Glodok
Plaza pada Oktober 1991. Pada tahun 1995, Continent, sebagai perusahaan ritel Prancis,
membuka gerai pertamanya di Pasar Festival. Pada tahun 1998, Carrefour dan Promodes
(sebagai pemegang saham utama dari Continent) menggabungkan semua kegiatan usaha ritel
di seluruh dunia dengan nama Carrefour. Hal tersebut menjadikan Carrefour sebagai ritel
terbesar kedua di dunia.

Sebagai bagian dari perusahaan global, PT. Carrefour Indonesia berusaha untuk memberikan
standar pelayanan kelas dunia dalam industri ritel Indonesia. Carrefour Indonesia
memperkenalkan konsep hipermarket dan menyediakan alternatif belanja baru di Indonesia
bagi pelanggan Carrefour Indonesia. Carrefour menawarkan konsep “One-Stop Shopping”
yang menawarkan tempat pilihan dengan produk yang beragam, harga murah, dan juga
memberikan pelayanan terbaik sehingga melebihi harapan pelanggan.

Saat ini, Carrefour sudah beroperasi di 100 gerai dan tersebar di 38 kota/kabupaten di
Indonesia. Sebagai salah satu pemain ritel terkemuka, Carrefour Indonesia berkomitmen
untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan Carrefour di Indonesia. 72 juta
pelanggan telah mengunjungi Carrefour di tahun 2010, naik dari 62 juta pelanggan di tahun
sebelumnya.Carrefour sangat peduli terhadap kebutuhan pelanggan dengan menawarkan
lebih dari 40.000 produk, sehingga pelanggan dapat memperoleh pilihan lengkap kebutuhan
sehari-hari yang berkualitas baik dengan harga diskon di dalam lingkungan belanja yang
nyaman.

Carrefour Indonesia memiliki sekitar 28,000 karyawan langsung dan tidak langsung seperti
SPGs, cleaning service, dll. Carrefour Indonesia telah bermitra dengan sekitar 4,000 pemasok
yang hampir 70% adalah UKM (Usaha Kecil Menengah). Selain itu, dengan kehadiran
Carrefour di Indonesia, Carrefour dapat membantu industri terkait seperti transportasi,
logistik, konstruksi, pergudangan juga akan berkembang berkembang bersama Carrefour
membangun negeri.

Sejalan dengan program Pemerintah tentang Corporate Social Responsibility (CSR),


Carrefour Indonesia terus mengembangkan program yang komprehensif, terpadu dan
berkelanjutan, yaitu "Pojok Rakyat" yang sepenuhnya didukung oleh Departemen
Perdagangan, Departemen Koperasi dan UMKM dan Departemen Perikanan dan Kelautan
Republik Indonesia. Carrefour Indonesia mengalokasikan "Pojok Rakyat" di sebuah lokasi
khusus di 14 gerai yang tersebar di 7 kota (Jakarta, Palembang, Surabaya, Makassar,
Bandung, Medan and Yogyakarta. Carrefour juga ikut menyediakan akses pasar dan kegiatan
promosi untuk memastikan bahwa produk tersebut berhasil.

Carrefour Indonesia tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan pelanggan, lingkungan,


masyarakat, karyawan (asosiasi), mitra bisnis, sektor pertanian dan industri terkait. Carrefour
Indonesia juga telah berkontribusi untuk menciptakan kesempatan kerja langsung dan tidak
12
langsung untuk lebih dari 28.000 orang dan menekankan penggunaan produk lokal yang pada
gilirannya akan menciptakan lebih banyak peluang lapangan kerja di masing masing wilayah
sehingga akan mengurangi urbanisasi ke kota.

Carrefour Indonesia juga telah memberikan kontribusi dan berpartisipasi aktif dalam
pembangunan daerah di sektor Pertanian dengan membeli 95% produk dari pasar domestik,
meningkatkan kehidupan petani dengan menjaga hubungan jangka panjang dan memperluas
akses pasar di gerai Carrefour Indonesia, meningkatkan perkembangan kualitas produk lokal
dengan memperkenalkan metode pertanian modern dan lebih aman, misalnya pengembangan
secara aktif penggunaan pupuk alami, dan menerapkan sistem kontrol pengelolaan air.

Tahun ini, 13 tahun kehadiran di Indonesia, Carrefour terus mengembangkan cara untuk
berkontribusi secara konsisten dan berkesinambungan terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Carrefour Indonesia telah memberi kontribusi terhadap peningkatan pendapatan
pajak nasional, mengatasi inflasi dengan menawarkan dan pelebaran akses masyarakat
terhadap produk yang lebih terjangkau, yang pada gilirannya meningkatkan tingkat konsumsi
domestik dan daya beli pelanggan.

Carrefour Indonesia berharap semua usaha dan kontribusi selama tahun-tahun 20 di Indonesia
akan membawa Carrefour Indonesia untuk menjadi Perusahaan Retail Pilihan Keluarga
Indonesia pada tahun 2012.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan.
Perusahaan ritel di dunia saat ini telah berkembang pesat, dimulai dari berdirinya Walmart,
toko ritel pertama di Kansas City yang didirikan oleh seorang peritel bernama Sam Walton,
kesuksesan toko-toko Sam Walton adalah lantaran ia mampu menerapkan ide-ide, membuat
sistem manajemen yang baik, dan mengatur sistem toko-toko tersebut sedemikian rupa
sehingga bisa berjalan dengan sendirinya. Kemudian disusul oleh Carrefour adalah
sekelompok supermarket internasional yang mempunyai kantor pusat di Perancis. Carefour
menciptakan Hypermart konsep yaitu penggabungan supermarket dengan toserba (toko serba
ada). Carrefour pertama kali didirikan oleh Louis diforey dan Marcel fournier, di Perancis.
Sementara Carrefour di Indonesia hadir sejak tahun 1990 dengan membuka gerai pertama di
Glodok Plaza pada Oktober 1991. Sebagai bagian dari perusahaan global, PT. Carrefour
Indonesia berusaha untuk memberikan standar pelayanan kelas dunia dalam industri ritel
Indonesia. Carrefour Indonesia memperkenalkan konsep hipermarket dan menyediakan
alternatif belanja baru di Indonesia bagi pelanggan Carrefour Indonesia. Lotte tumbuh
menjadi perusahaan yang mewakili Korea di berbagai bidang seperti distribusi makanan dan
rekreasi. Saat ini, perusahaan ini sedang berkembang menjadi perusahaan global yang
memperkaya kehidupan orang-orang di seluruh dunia. Pemilik Lotte, Shin Kyuk-ho, seorang
pengusaha Korea, yang unit usahanya kebanyakan beroperasi di Jepang, membuat investasi
berani dengan mendirikan Grup afiliasi bisnis pertama, Lotte juga tumbuh sebagai bisnis
kelas dunia dengan kehadirannya sekarang di Cina dan Rusia. Tetapi pada intinya, Lotte
menyadari pentingnya menempatkan prioritas pada nilai-nilai pemegang saham, dengan
berusaha untuk memaksimalkan laba melalui manajemen yang bertanggung jawab, kegiatan
operasional yang menguntungkan, dan respon kreatif terhadap perubahan dalam lingkungan
bisnis. Dan perjalanan Hypermart merintis langkahnya di Indonesia tak bisa dikatakan
singkat. Mulai beroperasi pada 2004, Hypermart yang kala itu hadir sebagai peritel paling
bungsu, mengejar ketertinggalannya untuk menunjukkan kepada publik: Inilah peritel asli
Indonesia yang lahir dari Bumi Pertiwi dan mampu bersaing dengan peritel asing. Itulah
beberapa perusahaan ritel yang terkenal di dunia termasuk di Indonesia.

3.2 Saran.
Kesuksesan pengusaha-pengusaha ritel membuktikan kepada generasi muda bahwa
kerja keras dan skill itu sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan. Dengan pembahasan
yang kelompok kami sampaikan, semoga bisa membantu teman-teman termotivasi untuk
terus belajar. Siapa tau di masa yang akan datang diantara teman-teman sekalian ada yang
berhasil mendirikan perusahaan ritel seperti perusahaan ritel hebat dan terkenal saat ini.

14

Anda mungkin juga menyukai