Tugas Biokim

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

Nama : Erika Feranda

NIM : F1071171008

Prodi : Pendidikan Biologi

1. Ciri-ciri lipid

 Lipid relatif tidak larut dalam air.


 Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang juga
mengandung nitrogen dan fosfor.
 Mereka larut dalam pelarut non-polar, seperti eter, kloroform, metanol.
 Lipid memiliki kandungan energi tinggi dan dimetabolisme untuk melepaskan kalori.
 Lipid juga bertindak sebagai isolator listrik, mereka melindungi akson saraf.
 Lemak mengandung asam lemak jenuh, mereka solid pada suhu kamar. Contoh, lemak
hewan.
 Lemak tumbuhan tak jenuh dan cair pada suhu kamar.
 Lemak murni tidak berwarna, mereka memiliki rasa yang sangat hambar.
 Lemak yang sedikit larut dalam air dan karenanya dijelaskan adalah zat hidrofobik.
 Mereka bebas larut dalam pelarut organik seperti eter, aseton dan benzene.
 Titik leleh lemak tergantung pada panjang rantai asam lemak penyusun dan tingkat
jenuh.
 Isomerisme geometris, kehadiran ikatan rangkap dalam asam lemak tak jenuh dari
molekul lipid menghasilkan isomerisme geometris atau cis-trans.
 Lemak memiliki penyekat kapasitas, mereka adalah konduktor panas yang buruk.
 Emulsifikasi adalah proses dimana massa lipid dikonversi ke sejumlah tetesan lipid
kecil. Proses emulsifikasi terjadi sebelum lemak dapat diserap oleh dinding usus.
 Lemak yang dihidrolisis oleh enzim lipase untuk menghasilkan asam lemak dan gliserol.
 Hidrolisis lemak oleh alkali disebut saponifikasi. Reaksi ini menghasilkan
pembentukan gliserol dan garam asam lemak yang disebut sabun.
 Ketengikan hidrolitik disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme yang
mengeluarkan seperti enzim lipase. Ini membagi lemak menjadi gliserol dan asam
lemak bebas
2. Asam lemak jenuh :
1. Bersifat non essensial
2. Dapat disintesis oleh tubuh
3. Padat pada suhu kamar
4. Diperoleh dari sumber zat hewani contoh mentega
5. Tidak ada ikatan rangkap
Asam lemak tidak jenuh :
1. Bersifat essensial
2. Tidak dapat diproduksi tubuh
3. Cair pada suhu kamar
4. Diperoleh dari sumber zat nabati contoh minyak goreng
5. Ada ikatan rangkap
Peneliti telah menunjukkan bahwa lemak tak jenuh juga menyehatkan jantung,
mereka mempunyai kemampuan untuk menurunkan kolesterol LDL dan
meningkatkan HDL kolesterol(kolesterol baik). Struktur lemak dengan hidrokarbon
ikatan tunggal yang berbahaya bagi tubuh manusia karena dapat melekat dan dan
menggumpal sehingga dapat mengganggu sistem peredaran darah.

3. Lipida yang didapatkan dalam makanan kita akan diserap di dalam usus halus
setelah mengalami pemecahan oleh enzim-enzim tertentu, tergantung bentuk awalnya.
Namun dalam diktat yang ringkas ini akan dijelaskan hanya mengenai trigliserida saja.
Enzim lipase yang berasal dari pancreas dalam usus kecil dalam suasana pH tertentu
acan memecah trigliserida ( TG ) seperti berikut : Pertama, asam lemak akan dilepas
dari C yang pertama dan ketiga, karena lipase memecah ikatan ester primer. Senyawa
dua monoasilgliserol yang terjadi akan diserap (72%), sebagian mengalami
isomerisasi menjadi satu monoasil gliserol. Sebagian senyawa ini diserap (6% dari
total) dan sebagian (22% dari total) dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol.
Gliserol yang terlepas diserap lansung masuk pembuluh vena mesenterikum. Di dalam
sel usus halus 2 mono asilgliserol akan disintesis menjadi triasilgliserol. Satu
monoasilgliserol yang diserap akan disintesis menjadi triasilgliserol. Triasilgliseol
yang 3 terbentuk dalam sel usus diserap masuk kedalam pembuluh limpe dalam
bentuk lipoprotein khilomikron. Khilomikron kemudian membawa TAG
(triasilgliserol) dari sel mukosa usus halus ke organ lain seperti jantung, otot, dan
jaringan lemak. Untuk TAG yg disintesis dr hati, akan dibawa oleh Very Low Density
Lipid (VLDL) ke organ lain. Setelah mencapai organ target  di kapiler  TAG
akan dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Asam lemak bebas diserap,
sisanya dibawa oleh serum albumin ke sel lain. Asam lemak yg telah masuk ke dalam
sel akan diubah menjadi energi dan diubah menjadi TAG untuk disimpan di adipose

4. Oksidasi asam lemak terjadi di dalam mitokhondria. Namun asam lemak yang
berada di luar mitokhondria mengalami aktivasi dulu menjadi asil-KoA. Asil-KoA
yang sudah berada di dalam mitokhondria akan mengalami pelepasan dua hidrogen
yang mana hidrogen tersebut diterima oleh koenzim FAD menjadi FADH2.  dan 
Pelepasan dua hidogen itu berasal dari atom karbon yang kedua dan ketiga atau atom
karbon. Karena peristiwa ini oksidasi asam lemak disebut juga oksidasi beta asam 5
lemak. Enzim yang mengkatalisis reaksi tersebut adalah asil-KoA dehidrogenase.
Selanjutnya terjadi penambahan air (H2O) untuk membentuk ikatan jenuh lagi antara
atom karbon yang kedua dan ketiga. Terbentuk senyawa 3-hidroksi asil-KoA. Enzim
yang bertanggung jawab dalam reaksi ini adalah 2 –enoil-KoA hidratase. Senyawa 3-
hidroksi asil-KoA selanjutnya mengalami dehigrogenasi yang kedua pada karbon
atom ketiga membentuk gugus keton. Enzimnya 3-hidrdoksi asil-KoA dehidogenase.
Koenzim yang menangkap hidrogen kali ini adalah NAD+ . Senyawa 3-ketoasil –
KoA yang terbentuk akan pecah melepas asetil-KoA dan asil-KoA dengan atom C
minus dua. Pemecahan asil-KoA di atas dikalisis enzim tiolase (3-keto tiolase atau
asil-KoA asiltransferase). Asil-KoA yang terbentuk setelah pelepasan asetil-KoA akan
masuk ke reaksi oksidasi kembali seperti di atas. Akhirnya akan terbentuk asetil-KoA
sebagai hasil akhir. Apabila jumlah atom C dari asil-KoA pertama kali mengalami
oksidasi ada 16, maka akan terjadi 8 asetil-KoA. Apabila asam lemak dengan jumlah
atom C ganjil, selain asetil-KoA akan terbentuk propionil-KoA (C 3). Asetil-KoA
akan mengalami oksidasi menjadi CO2 dan H2O lewat “TCA cycle”.

1. Untuk awal reaksi membutuhkan : - 2 ATP

2. Asetil-KoA yang dihasilkan 8 molekul (8 X 12): 96 ATP

3. Jumlah rangkaian reaksi 7 X, berarti menghasilkan 7 molekul NADH 7 X 3 : 21


ATP 7 molekul FADH 7 X 2 : 14 ATP

__________________________________________
Jumlah molekul ATP yang dihasilkan dari oksidasi 1 mol. Asam palmitat = 129
molekul

5.

a. Oksidasi glukosa berlangsung di dalam sel dan kebanyakan terjadi di mitokondria,


karena mitpkondria merupakan tempat respirasi sel. Oksidasi glukosa sitosol,
membrane dalam mitokondria, dan matriks mitokondria. Sedangkan oksidasi lemak
juga terjadi di membrane perioksisom, reticulum endoplasma , dan membrane luar
mitokondria.

b. senyawa antara yang dihasilkan dari oksidasi glukosa adalah senyawa yang
dihasilkan dari siklus krebs, yaitu asetil KoA, oksaloasetat ( OAA), dan ketoglutarat.
Sedangkan pada oksidasi lemak senyawa antara yang dihasilkan didapat asetil KoA,
metilmalonil KoA dan suksinil KoA

c. oksidasi glukosa

Hasil 36 ATP Hasil 38 ATP

Glikolisis: 2 ATP, 2 NADH Glikolisis: 2 ATP, 2


NADH
Siklus krebs: 8 NADH, 2 FADH2, 2 ATP Siklus krebs: 8 NADH,
2 FADH2, 2
ATP
Transfer elektron: Transfer elektron:
(2 NADH x 3) + (8 NADH x 3) (2 NADH x 2) + (8
NADH x 3)
+ (2 FADH2 x 2) + 4 ATP = 36 ATP + (2 FADH2 x 2)
+ 4 ATP = 38 ATP
Namun, dari yang telah saya dengarkan dari penjelasan di kelas, hanya terbentuk 34
ATP. Sedangkan oksidasi lemak dalam satu kali beta oksidasi 1 molekul asam lemak
menghasilkan 17 ATP. Berikut uraiannya :
• Tiap satu siklus β-oksidasi
- 1 FADH2 = 2 ATP
- 1 NADH = 3 ATP
- 1 asetil CoA oksidasi di siklus TCA (siklus krebs) 12 ATP
Maka satu kali oksidasi 17 ATP

6. Proses degradasi asam amino dimulai dengan pengambilan gugus -amino


dari asam amino yang akhirnya dieksresikan sebagai urea dalam urine atau amonia
atau asam urat tergantung pada spesies organisme. Kelebihan asam amino dari yang
dibutuhkan untuk biosintesis protein tidak dapat disimpan, tidak dapat juga
diekstraksikan sebagai asam amino. Pada umumnya, gugus amino dari kelebihan
asam amino dikeluarkan oleh deaminasi oksidatif dan rangka karbonnya dirubah
menjadi asetil atau aseto-asetil-KoA, piruvat atau salah satu dari zat antara siklus
asam sitrat.

Degradasi 20 macam asam amino

Degradasi kerangka karbon dari asam amino melalui 20 pathway katabolisme

Yang berbeda.

1. Degradasi 13 macam asam amino menjadi asetil-koA:

5 asam amino didegradasi melalui piruvat (Ala, Thr, Gly, Ser, dan Cys)

5 asam amino lainnya melalui asetoasetil-koA (Phe, Tyr, Leu, Lys dan Trp)

3 asam amino di degradasi langsung melalui asetil-koA (Ile,Leu dan Trp)

2. Lima macam asam amino di degradasi menjadi α-ketoglutarat

(Arg, His, Gln,Pro dan Glu)

3. Empat macam asam amino didegradasi menjadi suksinil-koA

(Ile, Met, Thr dan Val)

4. Dua asam amino didegradasi menjadi oksaloasetat

(Asp dan Asn)

5. Phe dan Tyr selain di degradasi menjadi asetil-koA, juga

Didegradasi menjadi fumarat


7. Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino
berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh
akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan
lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amin. Gugus amin ini kemudian
dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh Ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam
amino,yaitu:
Transaminasi

Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α-ketoglutarat menghasilkan


glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat

Deaminasi oksidatif

Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion amonium

Contoh reaksi transaminasi. Perhatikan alanin mengalami transaminasi menjadi


glutamat. Pada reaksi ini dibutuhkan enzim alanin aminotransferase.

Glutamat juga dapat memindahkan amin ke rantai karbon lainnya, menghasilkan asam
amino baru. Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat
memasuki siklus asam sitrat melalui jalur yang beraneka ragam. Tempat-tempat
masuknya asam amino ke dalam sikulus asam sitrat untuk produksi energy Gugus-
gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke
dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang
melalui ginjal berupa urin. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion
amonium bereaksi dengan CO2 menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini
diperlukan energi dari ATP Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil.
fosfat bereaksi dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan
Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat
menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP. Dengan
peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-
arginin. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan
menghasilkan L-ornitin dan urea.

8. Reaksi metabolisme merupakan suatu reaksi yang saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain, dengan bentuk jejaringan. Karbohidrat, lemak, dan
protein bertemu di jalur siklus krebs dengan menambahkan asetil koenzim A. asetil
koenzim A merupakan bahan baku dalam siklus krebs yang tujuannya untuk
menghasilkan energi yang berasal dari katabolisme karbohidrat, lemak, maupun
protein.Titik temu dari berbagai jalur, baik karbohidrat, lemak, dan protein di jalur
metabolisme ini berguna untuk saling menggantikan bahan bakar yang ada di dalam
sel. Hasil katabolisme lemak, karbohidrat, dan protein ini bermanfaat dalam
menghasilkan senyawa – senyawa lain. senyawa – senyawa lain tersebut dapat
membentuk ATP, hormon, maupun komponen hemoglobin maupun komponen sel
yang lainnya. Lemak disintesis dari karbohidrat atau protein melalui asetil koenzim A
dan gliserol yang berasal dari fosfogliseraldehid (PGAL) yang merupakan senyawa
antara tahap glikolosos dan daur krebs. Susunan lemak berasal dari penggabungan
asam lemak dan gliserol dan agara dapat digunakan dalam substrat respirasi atau
reaksi katabolitik maka lemak terlebih dahulu dibongkar menjadi asam lemak dan
gliserol. Selanjutnya, gliserol diubah menjadi dihidroksiaseton fosfat dan diubah lgi
menjadi fosfogliseraldehida yaitu zat antara tahap glikolisis dan daur krebs.
Sedangkan lemak diubah menjadi molekul asetil A dan masuk ke dalam jalur respirasi.
Dalam pembentukan protein, perlu melibatkan DNA, RNA, dan ribosom. Protein di
dalam sel tersusun dari asam amino yang dapat diubah menjadi glukosa, yaitu alanin,
serin, glisin, sistein, metionin, dan triptofan, sedangkan asam amino lainnya dapat
diubah menjadi lemak. Protein dipecah menjadi asam amino, dalam reaksi katabolitik,
sehingga dapat masuk ke jalur respirasi melalui transaminasi yaitu pemindahan gugus
amin-NH2 maupun deaminasi yaitu pembuangan gugus amin. Asam amino seperti
serin, glisin, alanin, sistein diubah menjadi asam piruvat dan masuk ke mitokondria
untuk dimanfaatkan dalam respirasi. Sedangkan asam amino lainnya, seperti tirosin,
leusin, fenilalanin, isoleusin, dan lisin diubah menjadi asetil ko A untuk mengikuti
jalur respirasi. Karbohidrat menjadi molekul pertama yang menjadi substrat respirasi,
jika karbohidrat habis, maka lemak yang akan dioksidasi, dan jika keduanya telah
habis, maka protein akan dibongkar menjadi asam amino untuk dioksidasi.

Anda mungkin juga menyukai