Tugas Biokim
Tugas Biokim
Tugas Biokim
NIM : F1071171008
1. Ciri-ciri lipid
3. Lipida yang didapatkan dalam makanan kita akan diserap di dalam usus halus
setelah mengalami pemecahan oleh enzim-enzim tertentu, tergantung bentuk awalnya.
Namun dalam diktat yang ringkas ini akan dijelaskan hanya mengenai trigliserida saja.
Enzim lipase yang berasal dari pancreas dalam usus kecil dalam suasana pH tertentu
acan memecah trigliserida ( TG ) seperti berikut : Pertama, asam lemak akan dilepas
dari C yang pertama dan ketiga, karena lipase memecah ikatan ester primer. Senyawa
dua monoasilgliserol yang terjadi akan diserap (72%), sebagian mengalami
isomerisasi menjadi satu monoasil gliserol. Sebagian senyawa ini diserap (6% dari
total) dan sebagian (22% dari total) dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol.
Gliserol yang terlepas diserap lansung masuk pembuluh vena mesenterikum. Di dalam
sel usus halus 2 mono asilgliserol akan disintesis menjadi triasilgliserol. Satu
monoasilgliserol yang diserap akan disintesis menjadi triasilgliserol. Triasilgliseol
yang 3 terbentuk dalam sel usus diserap masuk kedalam pembuluh limpe dalam
bentuk lipoprotein khilomikron. Khilomikron kemudian membawa TAG
(triasilgliserol) dari sel mukosa usus halus ke organ lain seperti jantung, otot, dan
jaringan lemak. Untuk TAG yg disintesis dr hati, akan dibawa oleh Very Low Density
Lipid (VLDL) ke organ lain. Setelah mencapai organ target di kapiler TAG
akan dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Asam lemak bebas diserap,
sisanya dibawa oleh serum albumin ke sel lain. Asam lemak yg telah masuk ke dalam
sel akan diubah menjadi energi dan diubah menjadi TAG untuk disimpan di adipose
4. Oksidasi asam lemak terjadi di dalam mitokhondria. Namun asam lemak yang
berada di luar mitokhondria mengalami aktivasi dulu menjadi asil-KoA. Asil-KoA
yang sudah berada di dalam mitokhondria akan mengalami pelepasan dua hidrogen
yang mana hidrogen tersebut diterima oleh koenzim FAD menjadi FADH2. dan
Pelepasan dua hidogen itu berasal dari atom karbon yang kedua dan ketiga atau atom
karbon. Karena peristiwa ini oksidasi asam lemak disebut juga oksidasi beta asam 5
lemak. Enzim yang mengkatalisis reaksi tersebut adalah asil-KoA dehidrogenase.
Selanjutnya terjadi penambahan air (H2O) untuk membentuk ikatan jenuh lagi antara
atom karbon yang kedua dan ketiga. Terbentuk senyawa 3-hidroksi asil-KoA. Enzim
yang bertanggung jawab dalam reaksi ini adalah 2 –enoil-KoA hidratase. Senyawa 3-
hidroksi asil-KoA selanjutnya mengalami dehigrogenasi yang kedua pada karbon
atom ketiga membentuk gugus keton. Enzimnya 3-hidrdoksi asil-KoA dehidogenase.
Koenzim yang menangkap hidrogen kali ini adalah NAD+ . Senyawa 3-ketoasil –
KoA yang terbentuk akan pecah melepas asetil-KoA dan asil-KoA dengan atom C
minus dua. Pemecahan asil-KoA di atas dikalisis enzim tiolase (3-keto tiolase atau
asil-KoA asiltransferase). Asil-KoA yang terbentuk setelah pelepasan asetil-KoA akan
masuk ke reaksi oksidasi kembali seperti di atas. Akhirnya akan terbentuk asetil-KoA
sebagai hasil akhir. Apabila jumlah atom C dari asil-KoA pertama kali mengalami
oksidasi ada 16, maka akan terjadi 8 asetil-KoA. Apabila asam lemak dengan jumlah
atom C ganjil, selain asetil-KoA akan terbentuk propionil-KoA (C 3). Asetil-KoA
akan mengalami oksidasi menjadi CO2 dan H2O lewat “TCA cycle”.
__________________________________________
Jumlah molekul ATP yang dihasilkan dari oksidasi 1 mol. Asam palmitat = 129
molekul
5.
b. senyawa antara yang dihasilkan dari oksidasi glukosa adalah senyawa yang
dihasilkan dari siklus krebs, yaitu asetil KoA, oksaloasetat ( OAA), dan ketoglutarat.
Sedangkan pada oksidasi lemak senyawa antara yang dihasilkan didapat asetil KoA,
metilmalonil KoA dan suksinil KoA
c. oksidasi glukosa
Yang berbeda.
5 asam amino didegradasi melalui piruvat (Ala, Thr, Gly, Ser, dan Cys)
5 asam amino lainnya melalui asetoasetil-koA (Phe, Tyr, Leu, Lys dan Trp)
Deaminasi oksidatif
Glutamat juga dapat memindahkan amin ke rantai karbon lainnya, menghasilkan asam
amino baru. Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat
memasuki siklus asam sitrat melalui jalur yang beraneka ragam. Tempat-tempat
masuknya asam amino ke dalam sikulus asam sitrat untuk produksi energy Gugus-
gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke
dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang
melalui ginjal berupa urin. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion
amonium bereaksi dengan CO2 menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini
diperlukan energi dari ATP Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil.
fosfat bereaksi dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan
Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat
menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP. Dengan
peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-
arginin. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan
menghasilkan L-ornitin dan urea.
8. Reaksi metabolisme merupakan suatu reaksi yang saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain, dengan bentuk jejaringan. Karbohidrat, lemak, dan
protein bertemu di jalur siklus krebs dengan menambahkan asetil koenzim A. asetil
koenzim A merupakan bahan baku dalam siklus krebs yang tujuannya untuk
menghasilkan energi yang berasal dari katabolisme karbohidrat, lemak, maupun
protein.Titik temu dari berbagai jalur, baik karbohidrat, lemak, dan protein di jalur
metabolisme ini berguna untuk saling menggantikan bahan bakar yang ada di dalam
sel. Hasil katabolisme lemak, karbohidrat, dan protein ini bermanfaat dalam
menghasilkan senyawa – senyawa lain. senyawa – senyawa lain tersebut dapat
membentuk ATP, hormon, maupun komponen hemoglobin maupun komponen sel
yang lainnya. Lemak disintesis dari karbohidrat atau protein melalui asetil koenzim A
dan gliserol yang berasal dari fosfogliseraldehid (PGAL) yang merupakan senyawa
antara tahap glikolosos dan daur krebs. Susunan lemak berasal dari penggabungan
asam lemak dan gliserol dan agara dapat digunakan dalam substrat respirasi atau
reaksi katabolitik maka lemak terlebih dahulu dibongkar menjadi asam lemak dan
gliserol. Selanjutnya, gliserol diubah menjadi dihidroksiaseton fosfat dan diubah lgi
menjadi fosfogliseraldehida yaitu zat antara tahap glikolisis dan daur krebs.
Sedangkan lemak diubah menjadi molekul asetil A dan masuk ke dalam jalur respirasi.
Dalam pembentukan protein, perlu melibatkan DNA, RNA, dan ribosom. Protein di
dalam sel tersusun dari asam amino yang dapat diubah menjadi glukosa, yaitu alanin,
serin, glisin, sistein, metionin, dan triptofan, sedangkan asam amino lainnya dapat
diubah menjadi lemak. Protein dipecah menjadi asam amino, dalam reaksi katabolitik,
sehingga dapat masuk ke jalur respirasi melalui transaminasi yaitu pemindahan gugus
amin-NH2 maupun deaminasi yaitu pembuangan gugus amin. Asam amino seperti
serin, glisin, alanin, sistein diubah menjadi asam piruvat dan masuk ke mitokondria
untuk dimanfaatkan dalam respirasi. Sedangkan asam amino lainnya, seperti tirosin,
leusin, fenilalanin, isoleusin, dan lisin diubah menjadi asetil ko A untuk mengikuti
jalur respirasi. Karbohidrat menjadi molekul pertama yang menjadi substrat respirasi,
jika karbohidrat habis, maka lemak yang akan dioksidasi, dan jika keduanya telah
habis, maka protein akan dibongkar menjadi asam amino untuk dioksidasi.