Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Dasar sungai biasanya tersusun oleh endapan material sedimen yang terbawa oleh
aliran sungai dan material sedimen tersebut dapat terangkut kembali ke perairan
apabila kecepatan aliran cukup tinggi (Erlanda, 2012). Kualitas perairan dapat
dipengaruhi oleh akumulasi bahan pencemar di sedimen. Istiqomah dan Purwanti
(2014) melakukan penelitian di Sungai Bremi, Pekalongan menyebutkan bahwa
bahan pencemar yang berasal dari limbah domestik dan tekstil (produksi
menggunakan proses pewarnaan dan pencetakan) yang dibuang langsung ke badan
air terakumulasi di sedimen dan berpengaruh terhadap penurunan kualitas air di
sungai tersebut. Oleh karena itu, keberadaan sedimen dalam sungai memberikan
dampak negatif salah satunya yaitu dengan terangkutnya kembali sedimen ke
permukaan air yang menyebabkan penurunan kualitas air sungai.
Sungai Batang Arau adalah salah satu sumber air utama di Kota Padang dan
berbagai aktivitas terdapat di sepanjang aliran Sungai Batang Arau seperti
pemukiman warga, pabrik dan industri, rumah makan, pertanian, perikanan serta
usaha-usaha kecil lainnya yang dapat memberikan kontribusi berbagai jenis polutan
yang terbawa arus ke dalam aliran sungai Batang Arau. Kegiatan yang dilakukan di
sekitar Sungai Batang Arau, membuang hasil kegiatan berupa limbah ke sungai.
Dari hasil pemantauan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (Bapedalda)
Padang tahun 2013, diperoleh konsentrasi fosfat sebesar 2,61 mg/L pada titik
bagian hulu dan 2,54 mg/L dan 2,37 mg/L pada titik tengah serta 2,74 mg/L dan
2,64 mg/L pada titik bagian hilir sungai. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia (PP RI) No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air, konsentrasi ini telah melebihi baku mutu yaitu
0,5 mg/L. Sementara itu diperoleh konsentrasi nitrat sebesar 1,0 mg/L dan 1,3 mg/L
pada titik bagian hulu, 0,9 mg/L dan 2,0 mg/L pada titik tengah serta 2,7 mg/L dan
2,9 mg/L pada titik bagian hilir sungai dan konsentrasi ini belum melebihi baku
mutu PP RI No. 82 Tahun 2001 sebesar 10 mg/L. Berdasarkan data tersebut,
Bapedalda Padang melaporkan bahwa kondisi air Batang Arau setiap tahun makin
parah (Bapedalda Kota Padang, 2013).
Peranan fosfat dan nitrat yang terkandung di dalam sedimen yang ada di sungai atau
muara sungai adalah sebagai unsur yang penting bagi pertumbuhan dan
kelangsungan hidup bagi organisme di dalamnya. Organisme tersebut berperan
sebagai mata rantai dari rantai makanan yang mendukung produktivitas perairan
(Arizuna dan Suprapto, 2014). Namun, pengkayaan zat hara seperti fosfat dan nitrat
di lingkungan perairan memiliki dampak negatif yaitu terjadinya penurunan
kandungan oksigen di perairan, penurunan biodiversitas dan terkadang
memperbesar potensi muncul dan berkembangnya jenis fitoplankton berbahaya
yang lebih umum dikenal dengan istilah Harmful Algal Blooms atau HABs . Fosfat
dan nitrat merupakan parameter pencemar yang terkandung pada perairan dan
sedimen yang akan terlarut lagi ke perairan jika kecepatan aliran cukup tinggi.
(Risamasu dan Prayitno, 2011).
Mengingat potensi sedimen sungai sebagai sebagai salah satu sumber pencemar
bagi air sungai, maka perlu dilakukan pemantauan terhadap sedimen tersebut.
Namun, sejauh ini belum pernah dilakukan penelitian terhadap kualitas sedimen
Sungai Batang Arau. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilaksanakan untuk
menganalisis kualitas sedimen Sungai Batang Arau dengan parameter fosfat dan
nitrat. Di samping itu, juga akan dilakukan analisis korelasi antar kedua parameter
dan analisis spasial terhadap kandungan fosfat dan nitrat di sedimen (lokasi
sampling) tersebut. Analisis korelasi akan memberikan gambaran seberapa kuat
hubungan antar parameter yang diteliti. Sementara itu, analisis spasial bertujuan
untuk mengetahui signifikansi perbedaan konsentrasi fosfat dan nitrat di sedimen
pada lokasi titik sampling yang berbeda, karena diketahui bahwa setiap lokasi di
Sungai Batang Arau memiliki karakteristik seperti tata guna lahan dan aktivitas
masyarakat yang berbeda sehingga menghasilkan tingkat pencemar yang berbeda
pula. Hal ini akan menjadi acuan dalam meneliti lebih lanjut penyebab perbedaan
tersebut. Kedua analisis ini diharapkan dapat melengkapi gambaran tentang
konsentrasi fosfat dan nitrat di sedimen Sungai Batang Arau.
I-2
1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas sedimen Sungai
Batang Arau.
I-3
1.4 Sistematika Penulisan
I-4