(RPP)
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 12 Malang
Mata Pelajaran : Kimia
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Asam Basa
Tahun Pelajaran : 2017-2018
Pertemuan ke :1
Alokasi waktu : 3 X 45 menit (1 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI1: Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran menggunakan model Inquiri terbimbing peserta didik dapat
berpikir kritis dan kreatif dalam menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam
basa dan pH larutan (asam kuat dan asam lemah basa kuat dan basa lemah) dalam
kehidupan sehari-hari, dan menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan
sifat-sifat larutan yang dilakukan dengan cara kolaboratif dengan rasa ingin tahu,
teliti, disiplin, jujur, santun dan bertanggung jawab.
D. Materi Pembelajaran
Fakta : Indikator asam basa dan pH larutan
Konsep : Definisi asam basa dan kekuatan asam basa.
Prinsip : Arhenius, Bronsted-Lowry, Lewis dan Soren Peter Lauritz Sorensen
Prosedur : Penggunaan pH meter dan prosedur praktikum melalui praktikum
berdasarkan konsep asam basa dan pH larutan (asam kuat dan asam
lemah basa kuat dan basa lemah) dalam kehidupan sehari-hari.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke - 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan - Ketua kelas memimpin doa pada saat 10
pembelajaran akan dimulai menit
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik baik berbentuk kemampuan
proses serta manfaat penguasan kompetensi bagi
karir peserta didik (motivasi melalui tayangan
Kekuatan Asam Basa)
- Menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan
Inti
Orientasi 1. Peserta didik mengamati tayangan teori asam dan 15
basa, kekuatan asam basa, pH dan pOH serta pH menit
meter
Pertemuan ke - 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan - Ketua kelas memimpin doa pada saat 10 menit
pembelajaran akan dimulai
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik baik berbentuk
kemampuan proses serta manfaat penguasan
kompetensi bagi karir peserta didik (motivasi
melalui tayangan Indikator Asam Basa)
- Menjelaskan strategi pembelajaran yang
digunakan membagi Peserta didik dalam kelompok
masing-masing kelompok 4 orang
Inti
Orientasi Masalah 1. Peserta didik mengamati tayangan Indikator Asam 15 menit
Basa
Pertemuan ke-3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan - Ketua kelas memimpin doa pada saat pembelajaran 10 menit
akan dimulai
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik baik berbentuk kemampuan
proses serta manfaat penguasan kompetensi bagi
karir peserta didik (motivasi )
- Melakukan review materi pertemuan 1 dan 2
Menjelaskan strategi pembelajaran yang digunakan
membagi Peserta didik dalam kelompok masing-
masing kelompok 4 orang.
Inti
Pengujian 1. Peserta didik secara berkelompok melakukan 60 menit
Hipotesis percobaan penentuan sifat larutan asam basa
berdasarkan konsep asam basa menggunakan
indikator kimia secara berkelompok di bimbing guru.
2. Peserta didik secara berkelompok melakukan
percobaan penentuan sifat larutan asam basa
menggunakan pH meter secara berkelompok di
bimbing guru.
3. Peserta didik secara berkelompok menganalisis
perbedaan sifat larutan asam basa berdasarkan
konsep asam basa menggunakan indikator kimia
melalui data percobaan.
4. Peserta didik secara berkelompok menganalisis
perbedaan sifat larutan asam basa berdasarkan pH
larutan menganalisis perbedaan asam/basa lemah
dengan asam/basa kuat berdasarkan pH larutan
secara berkelompok.
H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Bentuk penilaian : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
c. Instrumen penilaian : Jurnal (terlampir)
2. Pengetahuan
a. Jenis/Teknik tes : Tes tertulis
b. Bentuk tes : Pilihan Ganda dan Uraian
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)
3. Keterampilan
a. Teknik : Praktek dan Portofolio
b. Instrumen Penilaian : (terlampir)
I. Remidial
1. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas (kurang dari KKM)
2. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda jika
jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%
3. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan jika
jumlah peserta remedial maksimal 20%
4. Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti remedial
lebih dari 20 % tetapi kurang dari 50%
5. Semua kegiatan pembelajaran remedial diakhiri dengan Tes Akhir. Baik
Pembelajaran remidial dan tes akhir dilaksanakan di luar jam kegiatan belajar
mengajar reguler
6. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis.
J. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
1. Siswa yang mencapai nilai Ketuntasan Belajar Minimal KBM diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
2. Siswa yang mencapai nilai melebihi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pengayaan sebagai
pengetahuan tambahan.
LAMPIRAN
1. Bahan Ajar
Konsep Asam dan Basa
a. Asam Basa Arrhenius
Menurut SvanteArrhenius(1859-1897) asam adalah zat yang ketika ditambahkan ke air
meningkatkan konsentrasi ion H+ yang ada. Basa adalah zat yang ketika ditambahkan ke
air meningkatkan konsentrasi OH- yang ada.HCl adalah contoh dari asam Arrhenius dan
NaOH adalah contoh dari basa Arrhenius.
H2O
HCl(g) H+(aq) + Cl- (aq)
H2O
NaOH(s) Na+(aq) + OH- (aq)
Ion H+yang dihasilkan oleh asam Arrhenius selalu dikaitkan dengan molekul air untuk
membentuk ion H3O+ (ion hidronium).Untuk menunjukkan transfer ion H+ke dalam air
membentuk ion hidronium, H2O harus disertakan dalam persamaan kimia untuk ionisasi
asam sebagai contoh:
Pasangan konjugasi
Ketika hidrogen klorida dilarutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion
hidronium dan ion klorida dan kita cenderung untuk menulis ini sebagai reaksi satu arah:
Sebenarnya reaksi antara HCl dan air adalah reversibel, tetapi hanya sampai batas yang
sangat kecil. Dalam rangka untuk menggeneralisasi dan memikirkan reaksi berlangsung
reversibel, asam dituliskan dengan HA,
Ion H3O + adalah asam karena mendonorkan sebuah proton (ion hidrogen) ke
ion A –.
Ion A - adalah basa karena menerima proton dari ion H3O +.
Reaksi reversibel mengandung dua asam dan dua basa yang saling berpasangan yang
disebut pasangan konjugasi.
Zat amfoter
Zat amfoter adalah zat yang dapat bertindak baik sebagai asam atau basa, sebagai
contoh sifat amfoter pada air digambarkan sebagai berikut:
Zat ampiprotik adalah zat yang dapat menyumbangkan ion hidrogen (proton) dan juga
menerima ion hidrogen (proton). “Protik" bagian dari kata mengacu pada ion hidrogen
(proton) baik yang disumbangkan atau diterima. Semua zat amphiprotic juga amfoter
tetapi belum tentu benar untuk sebaliknya. Ada zat amfoter yang tidak dapat
menyumbangkan atau menerima ion hidrogen ketika mereka bertindak sebagai asam
atau basa. Sebagai contoh beberapa oksida logam (seperti aluminium oksida) adalah
amfoter karena bereaksi baik dengan asam maupun basa, aluminium oksidadinyatakan
sebagai basa karena ion oksida (dari ionisasi aluminium oksida) menerima ion hidrogen
membentuk air, tetapi untuk reaksi sebagai asam aluminium oksida tidak mengandung
ion hidrogen untuk menyumbangkannya, tetapi aluminium oksida bereaksi dengan basa
membentuk ion kompleks aluminat.
c. Teori Asam dan Basa Lewis
Gilbert N. Lewis (1875-1946) menyatakan bahwa asam adalah akseptor pasangan
elektron dan basa adalah donor pasangan elektron. Teori ini tidak bertentangan dengan
teori asam basa Bronsted-Lowry, sebagai contoh pada reaksi penangkapan ion hidrogen
oleh ion hidroksida, amonia dan air (basa Bronsted-Lowry) pada gambar 15
Dari gambar ditunjukkan bahwa ion hidroksida, amonia dan air yang merupakan basa
Bronsted Lowry menyediakan pasangan elektron untuk digunakan bersama dengan ion
hidrogen, sehingga dikatakan ion hidroksida, amonia dan air merupakan basa Lewis. Hal
ini menunjukkan secara konsisten bahwa teori asam Bronsted Lowry tidak bertentangan
dengan teori asam basa Lewis. Untuk kasus yang lebih luas yang tidak dapat dijelaskan
dengan teori asam dan basaBronsted Lowryseperti pada reaksi antara ammonia dengan
BF3 karena tidak melibatkan ion hidrogen dapat dijelaskan dengan teori asamdan basa
Lewis seperti gambar berikut
Gambar. Reaksi antara NH3 dengan BF3
Dari gambar ditunjukkan bahwa NH3 bertindak sebagai basa Lewis karena sebagai donor
pasangan elektron sedangkan BF3 bertindak sebagai asam Lewis karena sebagai akseptor
pasangan elektron.
2. Derajat Keasaman
a. pH dan pOH
Di daerah pertanian, keasaman suatu tanah sangat diperhatikan karena harus sesuai
dengan tanaman yang akan diproduksi. Begitu pula di pabrik, keasaman air untuk industri
sangat diperhatikan. Harga pH menunjukkan keasaman suatu larutan. Pengujiannya dapat
dilakukan dengan menggunakan berbagai cara misalnya dengan kertas lakmus, pH-
meter,indikator universal, atau macam-macam indikator asam-basa lainnya. Derajat
keasaman dinyatakan sebagai pH.adalah ukuran logaritma dari konsentrasi ion hidrogen,
awalnya didefinisikan oleh ahli biokimia Denmark Soren Peter Lauritz Sørensen pada
tahun 1909.
pH = -log [H+]
Seperti derajat keasaman kekuatan ion hidroksida atau basa dapat dinyatakan sebagai
pOH dengan persamaan
di mana log adalah basis-10 logaritma dan [OH-] adalah konsentrasi ion hidroksida dalam
mol per liter larutan.
b. Hubungan pH dengan POH
Molekul air dapat berfungsi baik sebagai asam dan basa. Molekul air dapat menerima
ion hidrogen dari molekul air yang lain seperti gambar berikut
Dari gambar sebuah ion hidronium dan ion hidroksida terbentuk. Ion hidronium adalah
asam yang sangat kuat, dan ion hidroksida adalah basa yang sangat kuat.Secepat mereka
terbentuk, mereka bereaksi untuk menghasilkan air kembali. Reaksi ionisasi dapat
dituliskan sebagai
Suatu asam kuat adalah hampir 100% terionisasi (α =1 ) dalam larutan sehingga dapat
dituliskan sebagai berikut
[H+] = x . [HxA]
Kekuatan basa ditentukan dari Kb nya. Basa kuat merupakan elektrolit kuat, dimana basa
kuat terionisasi sempurna di dalam air. Seperti halnya pada asam, basa dibedakan
menjadi basa kuat dan basa lemah. Basa, ditulis M(OH)y, merupakan senyawa ion yang
mengalami ionisasi dalam air. Jadi kekuatan basa bergantung pada kelarutannya dalam
air. Semakin mudah larut, makin besar kekuatan basanya. Contoh basa kuat adalah NaOH,
KOH, RbOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2, basa kuat hampir 100% terionisasi dalam
larutan sehingga dapat dituliskan sebagai berikut
M(OH)y(aq) My+ (aq) + yOH- (aq)
[OH-] = y . [M(OH)y]
Ion H+ yang berasal dari HA lebih besar dibandingkan H+ yang berasal dari air sehingga
kesetimbangan air bergeser ke kiri. Sebagai akibatnya [H+] dari air makin kecil dan dapat
diabaikan terhadap H+ yang berasal dari HA.
[𝐻 + ][𝐴− ]
𝐾𝑎 =
[HA]
[𝐻 + ] 2
𝐾𝑎 =
[HA]
[𝐻 + ] 2
= 𝐾𝑎 [HA] atau [𝐻 + ] = √𝐾𝑎 𝑥 [𝐻𝐴]
1 1
𝑝𝐻 = − log Ka − log[𝐻𝐴]
2 2
Asam lemah adalah zat yang memiliki derajat disosiasi antara 0 < α < 1, nilai [H+] dapat
ditentukan sebagai berikut:
Dari persamaan di atas [H+] = Mα = [HA] α karena [𝐻 + ] = √𝐾𝑎 𝑥 [𝐻𝐴] maka diperoleh
hubungan
𝑝𝐻 = − log[𝐻𝐴] − log ∝
𝐾𝑏
∝= √
[𝑀𝑂𝐻]
𝑝𝐻 = − log[𝐻𝐴] − log ∝
𝐾𝑎
1 1 ∝=√
𝑝𝑂𝐻 = − log Kb − log[𝑀𝑂𝐻] [𝐻𝐴]
2 2
a. Lakmus
Lakmus adalah asam lemah memiliki molekul yang rumit yang akan kita sederhanakan
menjadi “Hlit” (asam lemah) dan "Lit" (sisa molekul asam lemah). Ketika lakmus larut
dalam air terjadi kesetimbangan sebagai berikut:
Hlit berwarna merah sedangkan ion Lit-berwarna biru. Sesuai prinsip Le Chatelier akan
terjadi perubahan warna ketika menambahkan ion hidroksida atau ion hidrogen dalam
keseimbangan ini. Ketika kertas lakmus dikenakan dalam larutan basa maka ion
hidroksida akan bereaksi dengan ion hidrogen (hasil ionisasi kertas lakmus) sehingga
kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga kertas lakmus berubah warna menjadi biru.
Ketika kertas lakmus dikenakan dalam larutan asam maka ion hidrogen akan bertambah
sehingga kesetimbangan bergeser ke kekiri dan kertas lakmus berubah warna menjadi
merah
1) Metil orange
Metil orange adalah salah satu indikator yang biasa digunakan dalam titrasi. Struktur dari
metil orange dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar. Struktur Metil Orange
Seperti halnya pada kertas lakmus, akan terjadi kesetimbangan yang sama antara dua
bentuk metil orang, dengan H-Meor berwarna merah dan Meor- berwarna kuning
seperti pada reaksi berikut:
Seperti halnya pergeseran kesetimbangan yang terjadi pada kertas Lakmus ketika terjadi
penambahan basa maka akan terjadi reaksi dengan ion hidrogen sehingga akan
menggeser kesetimbangan ke kanan warna larutan menjadi kuning, Ketika terjadi
penambahan asam akan menggeser kesetimbangan ke kiri warna larutan menjadi merah.
2) Fenolftalein
Dalam hal ini H-phph (asam lemah) tidak berwarna dan ion phph- adalah merah muda
cerah. Menambahkan ion hidrogen akan menggeser posisi kesetimbangan ke kiri, dan
mengubah indikator menjadi tidak berwarna. Menambahkan ion hidroksida akan
menghilangkan ion hidrogen dan akan mengeser kesetimbangan ke kanan, sehingga
mengubah warna indikator menjadi merah muda.
3) Trayek pH indikator
Batas pH yang menyatakan perubahan pH disebut trayek perubahan warna indikator.
Berikut adalah beberapa indikator asam basa beserta trayek perubahan pH yang disajikan
dalam tabel berikut.
Tabel Indikator asam basa
2
3
4
5
1. Kisi-Kisi
NO KOMPETENSI IPK Materi INDIKATOR LEVEL BENT NO. FORM
. DASAR SOAL KOGN UK SOAL ATIF/
ITIF SOAL SUMA
TIF
3.6 Menganalisis 3.6.1 Menjelaskankan Teori 3.6.1.1. Dapat L1 PG 1 S
sifat larutan perkembangan Asam menjel
berdasarkan konsep asam Basa askan
konsep asam basa teori
basa dan pH asam
larutan basa
(asam kuat Arrheni
dan asam s
lemah basa
kuat dan
basa lemah) 3.6.1.2 Dapat L1 PG 2 S
dalam menjel
kehidupan askan
sehari-hari teori
asam
basa
Bronste
d
Lowry
3.6.1.3 Dapat L1 PG 3 S
menjel
askan
teori
asam
basa
3.6.2.2 Dapat L1 PG 5 S
menjela
ksan
kelebiha
n teori
asam
basa
Bronste
d-Lowry
3.6.3 Menjelaskan Kekuatan 3.6.3.1 Dapat L1 PG 6 S
kekuatan asam Asam menjelak
dan basa Basa san
kekuatan
asam
3.6.3.2 Dapat L1 PG 7 S
menjelak
san
kekuatan
basa
3.6.4.2 Dapat L2 PG 9 S
menghit
ung
kekuata
n basa
dengan
pH
3.6.4.3 Dapat L2 PG 10 S
menghit
ung
kekuata
n asam
dengan L2 PG 11 S
pOH
3.6.4.4 Dapat L2 Uraia 1 F
menghit n
ung
kekuata
n basa
dengan
pOH
3.6.4.5 Melalui
penyajia
n data
percoba
an
peserta
didik
apat
mengur
utkan
kekuata
n asam
berdasa
rkan
nilai pH
3.6.6.2 Dapat L1 PG 14 S
menjelas
kan
fungsi
indicator
PP
sebagai
indicator
asam
basa
3.6.7 Menentukan Indikator 3.6.7.1 Dapat L2 PG 15 S
indikator asam Asam Menent
basa yang tepat Basa ukan
untuk menguji indikato
sifat larutan r asam
basa
yang
tepat
untuk
menguji
sifat
larutan
3.6.8 Memperkirakan Indikator 3.6.8.1 Dapat L2 PG 16 S
pH larutan Asam Memper
dengan Basa kirakan
menggunakan pH
beberapa suatu
indikator kimia larutan
melalui
pengujia
n L3 Uraia 2 Format
dengan n if
3
indicato
r
3.6.8.2 Dapat
Memper
kirakan
perubah
an
warna
suatu
indicato
r setelah
di uji
dengan
beberap
a
indicato
r laiinya
melalui
penyajia
n data
3.6.9 Merancang Indikator 3.6.9.1 Dapat L1 PG 17 S
percobaan Asam menjela
penentuan sifat Basa skan
larutan asam fungsi
basa indicato
berdasarkan r dalam
konsep asam reranca
basa ngan
menggunakan percoba
indikator kimia an
penentu
an sifat
larutan
asam
basa
berdasa
rkan
konsep
asam
basa
menggu
nakan
indikato
r kimia
3.6.10. Merancang pH meter 3.6.10.1 Dapat L1 PG 18 S
percobaan menjela
penentuan skan
sifat larutan fungsi
asam basa pH
menggunakan meter
pH meter dalam
rancang
an
percoba
an
penentu
an sifat
larutan
asam
basa
menggu
nakan
pH
meter
3.6.11 Menganalisis Indikator 3.6.11.1 Dapat L2 PG 19 S
perbedaan Asam Mengan
sifat larutan Basa alisis
asam basa perbeda
berdasarkan an sifat
konsep asam larutan
basa asam
menggunakan basa
indikator berdasa
kimia melalui rkan
data konsep
percobaan asam
basa
menggu
nakan
indikato
r kimia
melalui
data
percoba
an
3.6.12 Menganalisis pH meter 3.6.12.1 Dapat L2 PG 20 S
perbedaan menga
sifat larutan nalisis
asam basa perbe
berdasarkan daan
pH larutan sifat
laruta
n
asam
basa
berdas
arkan
pH
laruta
n
2. Soal
SOAL PILIHAN GANDA (SUMATIF)
No. Butir Soal Skor
1. Senyawa dalam pelarut air dapat melepaskan ion OH- adalah…. 1
A. Basa Arrhenius
B. Basa Bronsted-Lowry
C. Basa Lewis
D. Asam Basa Bronsted-Lowry
E. Asam Lewis
2 Senyawa yang mendonorkan proton adalah…. 1
A. Asam Lewis
B. Asam Bronsted-Lowry
C. Basa Lewis
D. Basa Bronsted-Lowry
E. Asam Lewis
3 Senyawa yang menerima pasangan elektron bebas adalah…. 1
A. Basa Arrhenius
B. Basa Bronsted-Lowry
C. Basa Lewis
D. Asam Basa Bronsted-Lowry
E. Asam Lewis
4 Ikatan antara boron triflurida dengan amonia merupakan ikatan kovalen. 1
Boron trifluorida sebagai penerima pasangan elektron. Teori yang tepat
untuk menjelaskan sifat asam atau basa dari Boron trifluorida tersebut
dikemukakan oleh ….
A. Lowry
B. Lewis
C. Dalton
D. Arrhenius
E. Bronsted-Lowry
5 Kelebihan teori asam basa Bronsted-Lowry adalah…. 1
A. Dapat menjelaskan semua sifat asam basa larutan
B. Reaksi harus dalam keadaan setimbang
C. Pelarut yang digunakan tidak harus air
D. Semua senyawa asam harus melepas proton
E. Dapat menjelaskan sifat netral dari air
pH 4 5 6 7 8 9 10
3. Kunci Jawaban
Soal Sumatif
No. Jawaban
1. A
2. B
3. E
4. B
5. C
6. A
7. B
8. D
9. A
10. E
11. E
12. C
13. D
14. C
15. A
16. E
17. E
18. D
19. A
20. D
Skor perolehan
Pedoman penskoran = x 100
20
Jawaban
Skor perolehan
Nilai = x 100
8
Jawaban
Soal uraian (formatif pertemuan 2)
Tahapan Berpikir Jawaban Skor
C1 ( pengamatan Menentukan warna berdasarkan trayek 1
soal) pH indikator metilmerah
C2 (pemahaman Phenolphthalein 1
konsep) tak berwarna merah
pH
8 10
Bromkresol hijau trayek pH
biru kuning
pH 3.8 5.4
Bromtimol biru trayek pH
biru kuning
pH
6.0 7.6
Metilmerah trayek pH
biru kuning
pH
4.2 6.3
C3 (analisis) Sampel A 1
Phenolphthalein = tidak berwarna maka
pH < 8.0
Bromkresol hijau= biru maka pH < 3.8
Bromtimol biru = biru maka ph < 6.0
Sampel B 1
Phenolphthalein = tidak berwarna maka
pH < 8.0
Bromkresol hijau= kuning maka pH > 5.4
Bromtimol biru = kuning maka pH > 7.6
Skor perolehan
Nilai = x 100
6
Aspek Penilaian
Uji Nilai
Penyiapan Uji pH
Nama pH meter Indikator Akhir
NO alat meter
Siswa Kimia
Bobot Bobot Bobot Bobot
6 3 10 10
1
2
3
Skor perolehan
Pedoman penskoran = x 100
30
D. Portofolio
Kriteria
No Kompetensi Dasar Periode Kelengkapan Isi Sistematika Skor
laporan Laporan penulisan
1 Lembar kegiatan 27/7/2018
Kekuatan Asam
Basa
3. Laporan 27/7/2018
Praktikum dst.
membedakan
asam/basa lemah
dengan
asam/basa kuat
yang
konsentrasinya
sama
berdasarkan
indikator kimia
4. Laporan 27/7/2018
Praktikum
membedakan
asam/basa lemah
dengan
asam/basa kuat
yang
konsentrasinya
sama
berdasarkan
indikator kimia
Catatan:
Setiap karya siswa sesuai SKompetensi Dasar yang masuk dalam daftar
portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik
LEMBAR KERJA
KEKUATAN ASAM BASA
4. Tulis persamaan reaksi yang terkait dengan pelarutan masing-masing asam atau basa
berikut dalam air (Pastikan Anda apakah ini seharusnya dianggap sebagai reaksi
kesetimbangan atau bukan
a) Asam Sulfat (H2SO4)
………………………………………………………………………………………………………………………..
b) Asam Perklorat (HClO4)
…………………………………………………………………………………………………………………………
c) Kalium Hidroksida
………………………………………………………………………………………………………………………
d) Amonia
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
3. Tentukan pasangan asam/basa konjugasi dari soal berikut !
a. HNO2 + H2O H3O+ + NO2-
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
b. Asam manakah yang memiliki basa konjugasi terkuat? Jelaskan pilihan Anda !
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………...
2. Konsentrasi ion OH- dalam sampel air laut adalah 5,0 x 10-6 M. Hitung:
a. Konsentrasi ion H+
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
b. pOH
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
c. pOH
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan kegunaan pH meter dan cara kerja pH meter
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………………………………………
LEMBAR KERJA
INDIKATOR ASAM BASA
6. Suatu larutan 0,1 M diuji dengan phenolphthalein menunjjukan warna merah muda
dan diuji dengan kertas lakmus menunjukkan warna biru, manakah yang tepat dari
zat tersebut?
a. HCl(aq) b. CO2(aq) c. NaOH(aq) d. CH3OH(aq)
7. Lengkapi bagan di bawah ini dengan mengisi warna yang sesuai serta trayek pH dari
indikator yang terdapat dalam asam dan basa berikut!.
Indikator Dalam Asam Dalam Basa Trayek PH
Lakmus
Phenolphthalein
Bromcresol hijau
Bromthymol biru
8. Larutan A menunjukkan warna biru di uji dengan bromkresol hijau dan berwarna
kuning di uji dengan bromtimol biru. PerkirakanpH larutan A !
…………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………….
9. Tersedia 4 jenis larutan A, B. C dan D tanpa label, dari data awal diketahui bahwa
keempat larutan tersebut sebagai berikut:
Larutan pH
Air keras 1
Cuka dapur 5
Soda api 13
Air zam-zam 9
Untuk menganalisis keempat larutan tersebut alat dan bahan sebagai berikut!
Alat Bahan
………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………………..…
……………………………………………………………………………………………………………………………..……
…………………………………………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………………………………..…………
……………………………………………………………………………………………………………………..……………
…………………………………………………………………………………………………………………..………………
………………………………………………………………………………………………………………………………..…
……………………………………………………………………………………………………………………………..……
…………………………………………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………………………………..…………
……………………………………………………………………………………………………………………..……………
10. Tersedia 4 jenis larutan A, B. C dan D tanpa label, dari data awal diketahui bahwa
keempat larutan tersebut sebagai berikut:
Larutan pH
Air keras 1
Cuka dapur 5
Soda api 13
Air zam-zam 9
Alat
Pipet tetes
Tabung reaksi
pH meter
Buatlah rancangan percobaan untuk menganalisis larutan A, B, C dan D secara tepat
……………………………………………………………………………………………………………………………..……
…………………………………………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………………………………..…………
……………………………………………………………………………………………………………………..……………
…………………………………………………………………………………………………………………..………………
………………………………………………………………………………………………..…………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………………………………..…………
……………………………………………………………………………………………………………………..……………
…………………………………………………………………………………………………………………..………………
………………………………………………………………………………………………………………..…………………
……………………………………………………………………………………………..……………………………………
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM ASAM BASA
LAPORAN PRAKTIKUM
Laporan praktikum menganalisis perbedaan sifat larutan asam basa
berdasarkan konsep asam basa menggunakan indikator kimia
melalui data percobaan
A. Tujuan
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
C. Cara Kerja
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
D. Hasil Pengamatan
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
E. Analisa Data
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
F. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM ASAM BASA
LAPORAN PRAKTIKUM
Laporan praktikum menganalisis perbedaan sifat larutan asam basa
berdasarkan pH larutan
A. Tujuan
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
C. Cara Kerja
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
D. Hasil Pengamatan
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
E. Analisa Data
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
F. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………