25010116140135
K3-2
Pencegahan Injury
a) Sarkolema, mebran yang melapisi suatu sel otot berfungsi sebagai pelindung
b) Sarkoplasma, cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada
c) Miofibril, serat – serat pada otot
d) Miofilamen, benang-benang halus yang berasal dari miofibril. Di dalam miofilamen
terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan
tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang
bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang
bekerja. Miofilamen dibagi menjadi 2, yaitu miofilamen homogen dan miofilamen
heterogen
a) Jika otot berkontraksi, otot akan mengerut dan terjadi penguraian ATP ( ATP : ADP + P +
Energi )
b) Jika otot berelaksasi, otot akan mengendur dan terjadi pembentukan ATP ( C6H12O6 +
9O2 : 6CO2 + 6H2O + ATP )
- Impuls motoric
- Asetilkolin
- Aktin dan myosin
- ATP
- Ion Ca2+
Kontraksi otot dipacu oleh potensial aksi dari sinapsis sel saraf yang menyebabkan pelepasan ion
kalsium (Ca2+) oleh retikulum sarkoplasma di otot. Pelepasan Ca2+ menyebabkan terjadi ikatan
antara kepala miosin dan filamen aktin. Ketika filamen aktin meluncur menuju tengah sarkomer,
otot memendek (kontraksi). Pada saat relaksasi, filamen-filamen tersebut kembali ke bentuk
semula. Proses sinapsis sebagai berikut :
- Kita menerima rangsangan, lalu dibawa oleh impuls motoric pada sel saraf
- Pada Sel Syaraf rangsangan di bawa oleh dendrit menuju ke badan sel kemudian dari badan
sel rangsangan di bawa oleh akson menuju ke ujung akson
- Di ujung akson terdapat neurotransmitter berupa Asetilkolin yang kemudian menyebabkan
pelepasan ion Ca2+
- Pelepasan Ca2+ menyebabkan terjadi ikatan antara kepala miosin dan filamen aktin yang
membuat otot berkontraksi
Kombinasi Aktin Dan Miosin pada saat filamen aktin meluncur, kepala miosin akan membentuk
ikatan (cross bridges) dengan sebuah bonggol pada badan filamen aktin. Agar dapat berikatan,
dibutuhkan energi yang diperoleh dari pemecahan ATP menjadi ADP. Kombinasi aktin dan miosin
dengan bantuan energi dari ATP ini disebut aktomiosin. Berikut reaksinya : Aktin + Miosin A T
P + A D P + P > Aktomiosin. Untuk kontraksi berulang, diperlukan ATP lebih banyak. Energi
tersebut diperoleh dari cadangan energi berupa kreatin fosfat. Cadangan energi ini memberikan
gugus fosfat kepada ADP (adenosine diphospaete) untuk membentuk ATP. Namun, cadangan
kreasin fosfat akan habis jika otot bekerja lebih keras. Untuk menunjang pergerakan otot yang
lebih keras dan lama, mitokondria sel otot lebih banyak memerlukan glukosa dan oksigen. Oleh
karena itu, detak jantung dan napas akan lebih cepat. Glukosa dan oksigen digunakan untuk
respirasi sel dan menghasilkan ATP.
- Kreatin fosfat
- Respirasi aerob dan anaerob
Keseimbangan dibagi menjadi 2, yaitu keseimbangan statis ( pada posisi diam ) dan keseimbangan
dinamis ( pada posisi bergerak ).
1) Pusat gravitasi
2) Garis gravitasi
3) Bidang tumpu
1) TUGT
2) Berg balance scale
3) Step test
4) Tes pastor atau tes marsden
5) Functional reach test
RESUME BIOMEKANIKA
Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam
biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan
pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedokteran