Anda di halaman 1dari 3

Fitosterol Kolesterol Baik

16 Dec, 2012 in Artikel Menarik by farsigama

Minyak tanpa kolesterol. Kita sering mendengar dan melihat kalimat tersebut dalam iklan
minyak di televisi. Apakah benar minyak tidak mengandung kolesterol? Ternyata iklan tersebut
memang benar, minyak tidak mengandung kolesterol karena kolesterol hanya terdapat pada
hewan sedangkan minyak tidak terbuat dari hewan.. Sebagian besar masyarakat hanya mengerti
bahwa kolesterol terdapat pada bahan makanan hewani dan nabati, oleh sebab itu kita seperti
“dibodohi” dengan fakta tersebut. Sehingga kita bisa menilai bagaimana iklan tersebut.
Kolesterol adalah sterol yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol di dalam tubuh
mempunyai fungsi ganda, yaitu di satu sisi diperlukan dan di sisi lain dapat membahayakan
tergantung berapa banyak terdapat di dalam tubuh dan di bagian mana. Kolesterol di dalam
tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis di dalam hati. Bahan bakunya diperoleh dari
karbohidrat, protein, atau lemak. Jumlah yang disentesis bergantung pada kebutuhan tubuh dan
jumlah yang diperoleh dari makanan. Kolesterol hanya terdapat di dalam makanan asal hewan.
Sumber utama kolesterol adalah hati, ginjal, dan kuning telur. Setelah itu daging, susu, keju,
serta udang dan kerang. Ikan dan daging ayam sedikit sekali mengandung kolesterol.
Pernah kah mendengar istilah fitosterol? Fitosterol merupakan steroida (sterol) yang terdapat di
dalam tanaman dan mempunyai struktur yang mirip dengan kolesterol, tetapi fitosterol
mengandung gugus etil pada rantai cabangnya. Pada tanaman terdapat lebih dari 40 senyawa
sterol yang didominasi oleh tiga bentuk utama dari fitosterol, yaitu beta-sitosterol, campesterol,
dan stigmasterol. Fitosterol steroida (sterol) yang terdapat di dalam tanaman dan mempunyai
struktur yang mirip dengan kolesterol tetapi, fitosterol mengandung gugus etil pada rantai
cabang.
Fitosterol adalah kolesterol rantai pendek yang berfungsi sebagai penghadang kolesterol jahat. Ia
biasa disebut dengan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik. Sama
dengan kolesterol jahat (kolesterol LDL), ia juga merupakan turunan dari ‘keluarga’ lemak.
Mengapa ia disebut kolesterol baik? Ini karena ia punya fungsi mengikis dan membuang
kolesterol jahat yang menyumbat pembuluh darah, dan menggiringnya kembali ke hati untuk
diproses dan dilenyapkan. Ia juga berfungsi sebagai penghadang di pembuluh darah yang
mencegah kolesterol jahat mengendap, serta melindunginya dari aterosklerosis. Pembentukan
plak di dinding pembuluh darah – yang mengakibatkan penyempitan – ini dipengaruhi beragam
faktor internal dan eksternal, seperti glico-lipo toxicity (kebanyakan gula dan lemak), physical
lazzyness (malas bergerak, terlalu banyak duduk dan malas olahraga), hingga radikal bebas.
Dampaknya tidak main-main, mulai dari gangguan ereksi hingga stroke dan serangan jantung.
Data dari WHO menyebutkan persentase jumlah kematian yang disebabkan oleh penyakit
jantung adalah 30 persen. WHO juga memprediksi bahwa pada 2020, di negara berkembang,
jumlah ini akan melonjak hingga 137 persen
Secara alami, fitosterol dapat ditemukan di berbagai makanan, seperti kacang tanah, udang,
cumi, kepiting, avokad, hingga santan. Ya, ini memang mendobrak mitos-mitos lama tentang
santan dan makanan laut. Ternyata, santan mengandung kolesterol baik, bukan jahat. Dan begitu
pula makanan laut. Orang Jepang mengonsumsi 100 gram ikan per hari per kapita, sementara
Indonesia – dengan kekayaan lautnya – hanya 15 gram per hari per kapita. Secara jangka
panjang, hal ini turut berimbas pada tingginya jumlah penderita penyakit akibat kolesterol.
Jepang menduduki peringkat terbawah, sementara Indonesia bersanding dengan Amerika di
urutan dua, di bawah kawasan Eropa Utara.
Fungsi fitosterol : (1) menurunkan kadar kolesterol di dalam darah dan mencegah penyakit
jantung, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia; (2) meningkatkan ekskresi
kolesterol, sehingga dapat menurunkan penyerapan kolesterol total. Fitosterol juga dapat
memperbaiki regulasi kolesterol darah pada tingkat normal. Mekanisme perlindungan jantung
oleh fitosterol telah dimulai dari usus.
Secara klinis, penggunaan makanan yang telah difortifikasi fitosterol tersebut telah terbukti dapat
menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia. Mengonsumsi 2-3 gram sehari
yang diperoleh dari makanan yang telah difortifikasi tersebut dalam melalui makanan sehari-hari,
fitosterol mampu mengurangi risiko penyakit jantung koroner sampai 25%. Selain pada
makanan, aplikasi fitokimia juga diterapkan pada pembuatan jamu dan salad. Bahkan, saat ini
telah dikembangkan suplemen fitosterol yang dapat langsung dikonsumsi.

Jakarta, CNN Indonesia -- Fitosterol sudah diakui dapat menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam
tubuh sejak tahun 1950-an. Tapi negara-negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia,
Thailand, Filipina, dan Indonesia, baru mengakui manfaat fitosterol itu pada rentang tahun 2007-
2009.

Dokter spesialis penyakit dalam dan jantung Djoko Maryono mengatakan penggunaan fitostrerol
sama sekali tidak menimbulkan efek samping jika dibandingkan dengan obat kolesterol lainnya.

"Kalau obat yang mengandung bahan kimia menyebabkan kerusakan fungsi ginjal, kerusakan otak,
dan kerusakan otot. Kalau minum obat juga harus dimonitor dengan baik. Kalau konsumsi fitosterol
tidak memerlukan monitoring efek samping," kata Djoko saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta,
Rabu (16/9).

Apalagi jika konsumsi obat atau makanan yang mengandung fitosterol dikombinasikan dengan
antioksidan lainnya. Kata Djoko, hal itu akan meningkatkan kerja fitosterol. Dikombinasikan dengan
betakaroten, vitamin C, atau vitamin E bisa menambah daya gunanya," ujar Djoko. Agar benar-
benar tepat guna, ia juga menganjurkan agar mengonsumsi 1-2 gram fitosterol setiap hari.

Fitosterol merupakan bahan alami yang biasanya terdapat pada tumbuh-tumbuhan. Salah satu
tumbuhan yang mengandung fitosterol adalah pohon pinus. Pada tumbuhan, fitosterol berfungsi
untuk membantu tumbuhan beradaptasi dengan temperatur lingkungan.

Pada manusia, fitosterol bisa membantu membuang kolesterol jahat keluar dari tubuh. Fitosterol
memiliki rantai terbuka yang bisa mengikat kolesterol jahat dan membawanya keluar dari pembuluh
darah.

"Mekanisme mengurangi penyerapan kolesterol di tubuh sehingga bersifat antioksidan," ujar Djoko.

Pohon pinus bukan satu-satunya tumbuhan yang mengandung fitosterol. Kata Djoko minyak kelapa
juga mengandung bahan berkhasiat ini.

"Minyak kelapa tidak mengandung kolesterol justru mengandung kolesterol yang baik seperti
fitosterol. Tapi kalau sudah dipakai berkali-kali berubah jadi kolesterol jahat," kata dia.

Pada sayuran, fitosterol terdapat pada beet root, bawang, wortel, kubis, kembang kol, dan ubi
rambat. Pada jenis kacang-kacangan, fitosterol terdapat pada almond, walnut, kenari, kemiri, dan
mete.
Sedangkan pada buah, fitosterol terdapat pada jeruk, pisang, apel, ceri, dan juga buah persik.

Selain menurunkan kolesterol, fitosteron juga bisa menjadi obat anti kanker, memperbaiki daya
tahan tubuh, mengurangi risiko penyakit prostat, dan mencegah inflamasi.

Sterol dan stanol adalah zat dari nabati yang secara struktural mirip dengan kolesterol. Ketika
Anda makan mereka, mereka bersaing dengan kolesterol untuk diserap ke dalam sistem
pencernaan, dan membantu menghambat penyerapan koletserol. Sterol dan stanol secara
alami ditemukan di sejumlah makanan seperti biji rami, almond, dan brokoli, tetapi sudah mulai
ada yang menambahkannya ke dalam produk makanan seperti margarin, jus jeruk, granola bar,
dan bahkan cokelat. Anda juga bisa menemukan dalam bentuk suplemen makanan. Penelitian
telah menunjukkan bahwa 2 gram Sterol dan stanol sehari dapat menurunkan kadar LDL
hingga sekitar 10 persen. Dan menurut Food and Drug Administration (FDA), mengonsumsi
makanan mengandung sekitar 1,3 gram fitosterol per hari dapat membantu menurunkan risiko
penyakit jantung

food Phytosterols (mg)

Wheat germ 197

Corn oil 968

Canola oil 91

Peanuts 220

Wheat bran 58

Almonds 34

Rye bread 33

Macadamia nuts 33

Banana 16

Tomatoes 7

Carrota 12

Soybean oil 250

Anda mungkin juga menyukai