Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut data WHO Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia masih sangat tinggi.

Sekitar 830 wanita meninggal akibat komplikasi terkait kehamilan atau persalinan di

seluruh dunia setiap hari. Pada tahun 2015, sekitar 303.000 wanita meninggal selama atau

setelah kehamilan dan persalinan. (WHO, 2018)

Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 1990 ada 390

perempuan meninggal dunia di setiap 100 ribu kelahiran di Indonesia. Angka tersebut turun

perlahan hingga 305 pada 2015. (Profil Kesehatan RI, 2017)

Sedangkan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdasarkan berdasarkan laporan

Seksi Kesga Dinkes DIY bahwa jumlah kematian ibu di DIY tahun 2014 (40 ibu)

mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013 (46 ibu). Pada tahun 2015

penurunan jumlah kematian ibu sangat siknifikan hingga menjadi sebesar 29 kasus. Namun

pada tahun 2016 kembali naik tajam menjadi 39 kasus dan kembali sedikit turun menjadi

34 pada tahun 2017. Kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Gunung Kidul (12 kasus) dan

terendah di Kabupaten Kulon Progo (3 kasus). (Profil Kesehatan Provinsi DIY, 2017)

Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

sasaran utama dalam pelayanan kesehatan. Sebagai upaya promotif untuk menurunkan
AKI adalah dengan dilakukannya Antenatal Care (ANC) terpadu. Asuhan ANC terpadu

dilakukan oleh bidan dengan cara kolaborasi dengan dokter. Pemeriksaan ANC terpadu

meliputi pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara menyeluruh yaitu pemeriksaan

dokter umum, dokter gigi, konseling gizi, psikologi dan pemeriksaan laboratorium (Dinkes

DIY, 2013). Kunjungan ANC minimal dilakukan empat kali selama ibu diketahui hamil

(Saifuddin, 2009).

Antenatal care adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sejak konsepsi

hingga awal persalinan. Bidan akan memberikan asuhan kepada ibu dan keluarga dengan

memberikan berbagai informasi untuk memudahkannya dalam memilih keputusan tentang

asuhan yang dibutuhkan ibu hamil (Marmi, 2011). Ibu hamil dianjurkan untuk

mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak merasa dirinya hamil untuk

mendapatkan asuhan antenatal. Kebijakan kunjungan ANC pada trimester III (antara

minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36) adalah dengan minimal melakukan dua kali

kunjungan (Saifuddin, 2009).

Berdasarkan penelitian Wahyuni. (2016), menyatakan bahwa sekitar 50-72% dari

wanita mengalami nyeri pinggang dan nyeri punggung bawah saat mereka hamil, nyeri ini

akan meningkat seiring bertambahnya usia kehamilannya. Nyeri pinggang yang tidak

segera diatasi, bisa mengakibatkan nyeri pinggang jangka panjang, meningkatkan

kecenderungan nyeri pascapartum dan nyeri kronis yang akan lebih sulit untuk diobati atau
disembuhkan. Ibu hamil dengan ketidaknyamanan yang dialami dan tidak mendapatkan

penanganan segera akan berpengaruh terhadap psikologisnya sehingga peran bidan dalam

mengatasi permasalahan ini sangat diperlukan. Wewenang bidan dalam menangani

ketidaknyamanan ini adalah dengan memberi konseling dan penyuluhan serta bimbingan

pada kelompok ibu hamil (Permenkes Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin dan

Penyelenggaraan Praktik Bidan Pasal 10, 2010).

Menurut penelitian Qurniasih . (2014), dengan adanya kelas ibu hamil dapat

membantu ibu dalam menghadapi proses persalinan serta mengurangi ketidaknyamanan

yang dialami ibu selama hamil. Masyarakat mengharapkan tenaga kesehatan khususnya

bidan mampu memberikan asuhan dan informasi kepada ibu hamil trimester III dengan

memperhatikan kemungkinan-kemungkinan masalah ataupun perubahan yang akan

dialami oleh ibu selama hamil.

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Mu’minuun ayat 12-14 yang

artinya:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang
itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”.
Ayat tersebut mengandung makna tentang penciptaan manusia oleh Allah SWT

dari sari pati yang berasal dari tanah dan kemudian sari pati itu disimpan pada tempat yang

kokoh yaitu rahim dan di dalam rahim tersebut janin mulai tumbuh dan berkembang sampai

waktu lahir. Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling baik,

dengan demikian kehamilan merupakan karunia Allah SWT yang harus dijaga, oleh karena

itu ibu hamil perlu menjaga kondisi kesehatannya dan memperhatikan bagaimana

perubahan-perubahan pada saat hamil agar mengetahui tentang kebutuhan-kebutuhan yang

diperlukan. Bidan memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil merupakan salah satu

bentuk wujud ikhtiar kepada Allah sebagai usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bagi

ibu dan anak.

Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan No. 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang

izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan Pasal 10, bidan memiliki kewenangan dalam

pelayanan kesehatan ibu dan anak. Ruang lingkup bidan dalam kesehatan ibu khususnya

pada masa kehamilan adalah dengan memberikan pelayanan antenatal pada kehamilan

normal. Kewenangan yang dimiliki bidan adalah penanganan kegawat daruratan,

dilanjutkan dengan rujukan dan pemberian tablet Fe pada ibu hamil, dengan demikian

wewenang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil di rumah sakit
adalah dengan memberikan pelayanan ANC dan melakukan kolaborasi dengan dokter

spesialis untuk dilakukan asuhan lanjutan.

Pada kunjungan ibu hamil trimester III keluhan yang ibu rasakan adalah mengenai

ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III yaitu pungung sakit dan sering BAK

sebanyak 20% atau 39 ibu hamil yang mengeluhkan ketidaknyamanan tersebut. Asuhan

yang diberikan pada trimester III antara lain adalah dengan menggali keluhan yang ibu

rasakan, melakukan pemeriksaan fisik dengan melakukan kolaborasi dengan dokter dan

memberikan konseling tentang keluhan yang dihadapi, tanda bahaya pada kehamilan,

persiapan persalinan, dan konseling mengenai kunjungan ulang. Berdasarkan studi

pendahuluan tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil studi kasus dengan judul

“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III di RS A”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam Proposal

ini adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas

Sedayu “

C. Tujuan proposal

1. Tujuan Umum

Mengetahui asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Sedayu
2. Tujuan Khusus

a. melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada ibu hamil trimester III di

Puskesmas Sedayu

b. Mampu menentukan analisa pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Sedayu.

c. Mampu melakukan penatalaksanaan sesuai dengan kebutuhan pada ibu hamil

trimester III di Puskesmas Sedayu

D. Manfaat penelitian

1. Bagi Institusi

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Hasil case study report ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi

bacaan proposal untuk menambah pengetahuaan tentang asuhan kebidanan pada

ibu hamil primigravida trimester III.

2. Bagi Subjek case study report

Agar ibu hamil primigravida trimester III mampu memahami tentang perubahan dan

kebutuhan pada kehamilan serta mampu mendeteksi secara dini tanda bahaya pada

kehamilan.
E. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Materi

Ruang Lingkup penelitian ini adalah Asuhan Kebidanan pada ibu hamil trimester

III

2. Ruang Lingkup Responden

Responden penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang memeriksakan

kehamilannya di Puskesmas Sedayu secara rutin yaitu melakukan kunjungan ANC

minimal satu kali pada trimester I dan satu kali pada trimester II dan satu kali trimester

III. Hal ini karena ibu hamil trimester III memerlukan asuhan yang intensif untuk lebih

mengetahui tentang perubahan-perubahan, kebutuhan dan informasi mengenai tanda

bahaya kehamilan trimester III.

3. Ruang Lingkup Waktu

Waktu yang digunakan untuk proposal ini dimulai pada bulan Desember 2018

sampai Juli 2019 .

4. Ruang Lingkup Tempat

Proposal ini dilakukan di Puskesmas Sedayu karena banyak ibu hamil trimester III

yang memeriksakan kehamilan di puskesmas tersebut .


F. Keaslian proposal

1. Syafangah (2016) dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III

dengan Nyeri Pinggang di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta Tahun 2016”.

Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dan pendekatan studi

kasus. Subjek penelitian Ny. L umur 21 tahun G2 P1 A0 Umur Kehamilan 30 minggu

dengan nyeri pinggang. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer

dengan anamnesa, wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi. Data sekunder

dengan dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah setelah

diberikan asuhan selama 4 minggu Ny. L dengan keadaan umum baik dan paham

dengan ketidaknyamanan yang dialami dan mengerti tentang cara mengatasi

keluhannya serta ibu lebih tenang dan siap dalam menghadapi persalinan.

Perbedaan dari penelitian ini adalah dari judul yang diambil yaitu Asuhan

Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Sedayu, selain itu ada

perbedaan waktu dan tempat .

2. Miyako (2014) dengan judul “ Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil TM III dengan
Presentasi Bokong di RSUD Panembahan Senopati Tahun 2014”. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian
adalah Ny. T umur 43 tahun UK 28 minggu dengan presentasi bokong,
menggunakan format asuhan kebidanan dan teknik pengumpulan data antara lain
pemeriksaan fisik, wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil
penelitian ini adalah setelah dilakukan observasi dengan memberikan KIE
kehamilan presentasi bokong dan posisi knee chest, ibu tidak merasa cemas dan
tidak merasa sesak pada perut. Perbedaan dari penelitian ini adalah dari judul yang
diambil yaitu Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas
Sedayu, selain itu ada perbedaan subjek, waktu dan tempat .
3. Syaidah (2016) dengan judul “Ibu Hamil Trimester III dengan Kecemasan di BPS
Pipin Heriyanti yogyakarta”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
eksplanatory. Subjek penelitian ini adalah seorang ibu hamil umur 32 tahun dengan
umur kehamilan 34 minggu dengan kecemasan ringan. Pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara, rekam medis, analisis data reduksi. Hasil penelitian
ini adalah setelah dilakukan penatalaksanaan ibu sudah tidak takut dan siap untuk
menghadapi persalinan serta ibu mampu mengatasi keluhan-keluhan yang
dirasakan. Perbedaan dari penelitian ini adalah dari judul yang diambil yaitu
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Sedayu , selain itu
ada perbedaan waktu dan tempat .

Anda mungkin juga menyukai