Anda di halaman 1dari 22

Pajak

Pertambahan Nilai
(PPN) dan
Pajak Penjualan
Barang Mewah
(PPnBM)

Annisa Hayatun Nazmi Burhan, M.Sc.


Dasar Hukum

UU Nomor 42 Tahun 2009


tentang

“Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa


dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah”
PPN
Pengertian Umum
PPN adalah Pajak atas
Konsumsi Barang atau jasa

Di Dalam Daerah
Pabean
OLEH

Orang Pribadi
Badan
Karakteristik PPN
Pajak Obyektif
Pajak Tidak Indirect
Langsung Subtraction
Method

Neutral KARAKTERISTIK Multi stage

Konsumsi
Dalam Negeri
CIRI PPN
• Pengenaan PPN dilaksanakan Sistem
FAKTUR
• Setiap terjadinya Penyerahan BKP/JKP,
wajib dibuatkan Faktur Pajak

Faktur Pajak Perupakan


Bukti Pungutan PPN

Faktur Pajak Faktur Pajak


Bagi Penjual merupakan Bagi Pembeli merupakan
bukti bukti
PAJAK KELUARAN PAJAK MASUKAN
Objek Pajak Pertambahan Nilai
• Penyerahan Barang Kena Pajak, Jasa Kena Pajak di dalam Daerah
Pabean yang dilakukan oleh pengusaha; (1&3)
• Impor Barang Kena Pajak; (2)
• Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, Jasa Kena Pajak
dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean; (4&5)
• Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud, Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak (6&7)
• Mardiasmo (p.331 nomor 8 dan 9)
Barang Kena Pajak (BKP)
•Seluruh barang merupakan BKP kecuali UU
menetapkan sebaliknya.
•Barang berwujud dan barang tidak berwujud
yang dikenai pajak berdasarkan UU.

Jasa Kena Pajak (JKP)


•Seluruh jasa merupakan JKP kecuali UU
menetapkan sebaliknya.
•JKP adalah jasa yang dikenai pajak
berdasarkan UU PPN.
BKP Tidak Berwujud
Contoh BKP tidak berwujud:
1. Penggunaan atau hak penggunaan hak cipta bid. Kesusastraan, kesenian,
paten, atau bentuk HKI lainnya
2. Hak menggunakan peralatan industrial, komersial atau ilmiah
3. Pemberian pengetahuan atau informasi bidang ilmiah, teknikal, industrial,
atau komersial
4. Hak menggunakan film gambar hidup, pita video, dan pita suara

BKP tidak berwujud dianggap diserahkan saat:


–Harga BKP tidak berwujud diakui sebagai piutang atau penghasilan
–Diterbitkan faktur penjualan oleh PKP sesuai prinsip akuntansi dan
diterapkan secara konsisten
–Kontrak/perjanjian ditandatangani atau saat mulai tersedianya
fasilitas/kemudahan untuk dipakai, jika…
Pengecualian BKP dan JKP
Pengecualian BKP Pengecualian JKP
• Jasa Pelayanan Kesehatan Medis;
1. Barang hasil pertambangan atau hasil • Jasa Bidang Pelayanan Sosial;
pengeboran yang diambil langsung dari
• Jasa Pengiriman Surat dg Perangko
sumbernya;
• Jasa Keuangan
minyak mentah, gas bumi, asbes,
panas bumi, batu bara (sebelum jadi • Jasa Asuransi
briket), bijih besi, timah, emas, • Jasa Bidang Keagamaan
tembaga, nikel, perak • Jasa Pendidikan
2. Barang kebutuhan pokok yang sangat • Jasa Kesenian dan Hiburan
dibutuhkan oleh rakyat banyak; • Jasa Penyiaran
beras, gabah, jagung, sagu, kedelai, • Jasa Angkutan Umum
garam, daging, telur, susu, buah,
• Jasa Tenaga Kerja
sayur
• Jasa Perhotelan
3. Makanan dan minuman yang disajikan di
hotel, restoran, rumah makan, warung, • Jasa oleh pemerintah
dan jasa boga atau katering dan • Jasa Tempat Parkir
sejenisnya; dan • Jasa Telepon Umum
4. Uang, emas batangan, dan surat • Jasa Pengiriman Uang
berharga. • Jasa Boga/Katering
Tarif PPN
•Tarif PPN saat ini adalah 10%.
•Dapat diubah min. 5% sampai max. 15%, akan
diatur dalam PP.
•Tarif 0% untuk Barang Ekspor.
Mekanisme Pengenaan
• Metode Kredit serta Metode
Faktur Pajak PPN dipungut secara bertingkat
pada setiap jalur produksi dan
distribusi

Menghindari pajak berganda

Pengkreditan Pajak Masukan dengan sarana Faktur


pajak
Mekanisme Pengenaan

RM Producer Manufacturer Retailer Consumer

Price 1.00 1.20 1.50

Input Tax 0.10 0.12 0.15

Output Tax 0.10 0.12 0.15


Tax Paid to the
Gov. 0.10 0.02 0.03 0.15
(Output – Input)
PPn BM
Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM)
•Untuk BKP yang tergolong mewah, disamping
dikenai PPN juga dikenakan PPnBM.
•BKP Mewah adalah:
1. Bukan barang kebutuhan pokok
2. Dikonsumsi oleh masyarakat tertentu
3. Barang dikonsumsi masyarakat
berpenghasilan tinggi
4. Dikonsumsi untuk menunjukkan status
Tarif PPnBM
•Tarif PPnBM min. 10% hingga max. 200%
•PMK Nomor 35/PMK.10/2017 tentang Kelompok BM:
–Tarif 20%
•Kelompok hunian mewah.
•Jenis nonstrata di atas Rp 20M, dan jenis strata Rp 10M atau lebih
–Tarif 40%
•Kelompok Balon Udara dan Pesawat Udara
•Kelompok Peluru Senjata Api di luar kebutuhan negara
–Tarif 50%
•Kelompok pesawat udara dan helikopter
•Kelompok senjata api seperti artileri, revolver, dan pistol
–Tarif 75%
•kapal pesiar, kapal ekskursi, dan kendaraan air, kapal feri pribadi.
•Yacht pribadi
Dasar Pengenaan Pajak
1. Harga Jual
– Saat ada penjualan BKP, termasuk biaya-biaya yang harus
dikeluarkan
2. Penggantian
– Penyerahan JKP, terjadi karena pemanfaatan jasa/barang tidak
berwujud
3. Nilai Impor
– Nilai barang impor yg menjadi dasar pemungutan bea masuk
dan pungutan lainnya.
4. Nilai Ekspor
– Nilai termasuk biaya yg diminta oleh eskportir
5. Nilai diatur dalam PMK
– Seperti pemakaian sendiri JKP/BKP, film cerita, biro
perjalanan, barang dari lelang, dsb.
Menghitung PPN dan PPnBM
•PPN = DPP x Tarif Pajak PPN
•PPnBM = DPP x Tarif Pajak PPnBM

•Pengenaan pajak untuk Barang Mewah adalah


PPN + PPnBM = (10% x DPP) + (Tarif PPnBM x DPP)
Mekanisme Kredit Pajak
•Jika Pajak Keluaran > Pajak Masukan
–Disetor ke Kas Negara
•Jika Pajak Keluaran < Pajak Masukan
–Dapat direstitusi atau dikompensasikan ke masa
pajak berikutnya

Notes:
YANG TIDAK DAPAT DIKREDITKAN (Mardiasmo,
2018; Hal. 341-342
Penyerahan BKP dan JKP kepada
Pemungut PPN
Pemungut PPN: bendaharawan pemerintah,
badan, atau instansi pemerintah yang ditunjuk
oleh Menkeu untuk memungut, menyetor, dan
melaporkan pajak terutang PKP.
PPN atas kegiatan membangun
sendiri
Kriteria:
• Konstruksi utama terdiri dari kayu, beton, pasangan batu bata
atau bahan sejenis, dan atau baja.
• Diperuntukan bagi tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha
• Luas keseluruhan paling sedikit 200 m2.
Tarif 10%
DPP = 20% dari total biaya membangun diluar harga perolehan
tanah
Saat terutang: saat mulai dibangun
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai